Anda di halaman 1dari 7

1

PERSEPSI SISWA DAN GURU TERHADAP EFEKTIVITAS APLIKASI KAHOOT


SEBAGAI ALAT EVALUASI DI SMK NEGERI 2 SIDRAP
Perception Of Students And Teachers On The Effectiveness Of The Kahoot Application As An
Evaluation Tool In SMK Negeri 2 Sidrap

Kiki1, Al Imran2, Muh. Nasir Malik3


Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, Jurusan Teknik Informatika dan Komputer
Universitas Negeri Makassar
kikimaryam018@gmail.com

Abstrak- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) persepsi siswa terhadap efektivitas aplikasi kahoot sebagai
alat evaluasi di SMK Negeri 2 Sidrap (2) persepsi guru terhadap efektivitas aplikasi kahoot sebagai alat evaluasi
di SMK Negeri 2 Sidrap. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Data dikumpulkan menggunakan angket,
wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif. Hasil
penelitian yang ditemukan ini menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap efektivitas aplikasi kahoot sebagai
alat evaluasi berada dalam kategori efektif serta persepsi guru terhadap efektivitas aplikasi kahoot sebagai alat
evaluasi berada dalam kategori efektif.

Kata kunci : Efektivitas, Aplikasi Kahoot, SMK Negeri 2 Sidrap

I. PENDAHULUAN objektif yang banyak digunakan dan dikembangkan


adalah pilihan ganda (multiple choice) karena bentuk
Perkembangan ilmu pengetahuan dan soal ini akan menghasilkan skor yang sama walau
teknologi di era globalisasi seperti sekarang ini dinilai oleh orang yang berbeda karena terdapat kunci
mengalami kemajuan yang sangat signifikan. jawaban yang jelas (Purwanto, 2013).
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut Berdasarkan pengamatan melalui observasi
hampir mempengaruhi semua sendi kehidupan salah pada tanggal 17 Februari 2020 di kelas X SMK
satu diantaranya adalah ranah pendidikan khususnya Negeri 2 Sidrap ditemukan fakta bahwa pada
pada teknologi informasi yang berpengaruh dalam kompetensi keahlian teknik komputer dan jaringan
proses pembelajaran. Carolin & Trieb (2016) khususnya pada mata pelajaran komputer dan
berpendapat bahwa pembelajaran berbasis teknologi jaringan dasar, guru mata pelajaran kurang optimal
infromasi ini dapat dijadikan sebagai salah satu dalam memanfaatkan maupun menggunakan media
alternatif pembelajaran yang menarik dan mudah evaluasi. Evaluasi yang dilakukan biasanya
dipahami bagi siswa sehingga dapat meningkatkan menggunakan kertas yang dalam pelakasanaannya
pola pikir siswa yang menyeluruh dan memiliki banyak kelemahan sehingga dirasa kurang
berkesinambungan. Pembelajaran berbasis teknologi efektif, diantaranya membutuhkan biaya yang cukup
informasi ini juga termasuk dalam proses evaluasi banyak, tidak tepatnya waktu pengerjaan dari yang
pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan semakin ditentukan, lamanya waktu pengoreksian serta masih
berkembangnya ujian berbantuan komputer secara terdapat kesempatan untuk melakukan kecurangan.
online, termasuk dalam pelaksanaan Ujian Nasional. Menurut Rolisca & Achadiyah (2014)
Evaluasi adalah proses yang sistematis untuk pemanfaatan alat evaluasi berbasis teknologi
menentukan atau untuk membuat keputusan sampai informasi ini dipandang mampu memberikan variasi
sejauh mana tujuan-tujuan pembelajaran telah dicapai alat evaluasi dan mengurangi kelemahan sistem
oleh siswa (Purwanto, 2013). Untuk mencapai tujuan evaluasi yang bersifat konvensional, karena alat
pengajaran pendidik memerlukan alat evaluasi yang evaluasi berbasis teknologi ini memiliki kelebihan
baik agar fungsi evaluasi dapat berjalan sebagaimana berupa fitur pengkoreksian otomatis (auto
mestinya. Menurut Purwanto (2013), alat evaluasi correction), pengaturan lama waktu pengerjaan soal
yang baik adalah alat evaluasi yang memenuhi syarat- dan pengacakan soal, serta tidak perlu menggunakan
syarat atau kaidah-kaidah tertentu, dapat memberikan kertas (paperless). Salah satu aplikasi yang dapat
data yang akurat sesuai dengan fungsinya, dan hanya digunakan untuk membuat alat evaluasi berbasis
mengukur sampel perilaku tertetu. Didalam proses teknologi infromasi tersebut adalah aplikasi kahoot.
pembelajaran terdapat berbagai macam alat evaluasi Terciptanya suasana pembelajaran yang
yang digunakan untuk menilai proses dan hasil menarik bagi siswa tidak terlepas dari peran guru
pembelajaran yang telah dilakukan terhadap siswa, dalam memilih media pembelajaran. Salah satunya
salah satunya adalah tes bentuk objektif. Bentuk tes media pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru
2

sebagai alat evaluasi yang menarik adalah aplikasi Subjek dan Objek Penelitian
kahoot. Kahoot adalah aplikasi online dimana kuis Pada penelitian ini subjek penelitian ini adalah
berupa soal-soal tes dapat dikembangkan dan peserta didik kelas X TKJ dan guru mata pelajaran di
disajikan dalam format permainan. Pemberian poin SMK Negeri 2 Sidrap. Objek dari penelitian ini
akan diberikan kepada yang menjawab benar dan adalah aplikasi kahoot sebagai media evaluasi pada
siswa yang terlibat dalam permainan tersebut akan pembelajaran.
tertera namanya dalam daftar pemain.
Aplikasi kahoot sebagai platform teknologi Teknik Pengumpulan Data
pembelajaran mengkombinasikan pengalaman Metode pengumpulan data yang digunakan
evaluasi pembelajaran dengan mengkombinasikan dalam penelitian ini yaitu menggunakan wawancara,
melalui game interaktif dan dilengkapi sistem penyebaran angket, wawancara dan dokumentasi.
monitoring aktifitas para siswa (M. Correia & R.
Santos, 2017). Inovasi platform kahoot ini mampu 1. Angket
membantu aktifitas evaluasi pembelajaran menjadi Angket adalah sebuah daftar pertanyaan
menarik, interaktif, kondusif dan mudah dalam yang harus diisi oleh orang yang akan diukur
memonitaring hasil belajar (Kurnia Dewi, 2018). (responden). Daftar pertanyaan atau pernyataan
Aplikasi kahoot ini memiliki keunggulan yang diberikan berupa pernyataan. Pemberian
dimana soal-soal yang disajikan memiliki alokasi angket tersebut bertujuan untuk mengetahui
waktu yang terbatas sebab dengan adanya respon siswa dan guru terhadap alat evaluasi yang
keterbatasan waktu tersebut, maka siswa dapat dilatih digunakan.
untuk berpikir cepat dan tepat dalam menyelesaikan 2. Wawancara
soal dengan aplikasi kahoot. Keunggulan lain dari Wawancara merupakan salah satu Teknik
aplikasi ini yaitu jawaban dari soal yang diberikan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
akan diwakili dengan gambar dan warna serta mengadakan tanya jawab, baik secara langsung
tampilan pada perangkat guru dan perangkat siswa maupun tidak langsung dengan sumber data.
akan otomatis berganti menyesuaikan nomor soal Peneliti melakukan wawancara dengan siswa
yang ditampilkan. pada penggunaan aplikasi kahoot sebagai alat
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui evaluasi dalam pembelajaran
bahwa efektivitas aplikasi kahoot sebagai alat
evaluasi siswa perlu dikaji, sehingga penulis tertarik 3. Dokumentasi
untuk mengadakan suatu penelitian yang berjudul Dokumentasi digunakan sebagai data
“Persepsi Siswa dan Guru Terhadap Efektivitas penunjang dalam peelitian ini, meliputi data
Aplikasi Kahoot Sebagai Alat Evaluasi di SMK jumlah siswa, foto kegiatan dan lain sebagainya.
Negeri 2 Sidrap”.

Instrumen Penelitian
II. METODE PENELITIAN Instrumen penelitian digunakan sebagai alat
bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti agar
Jenis Penelitian kegiatan tersebut menjadi sistematis, kemudian jenis
Jenis penelitian ini adalah penelitian instrumen penelitian yaitu angket dan wawancara.
deskriptif, yang mengungkap persepsi siswa dan guru Angket Respon Siswa
tentang keefektifan penggunaan aplikasi kahoot
sebagai alat evaluasi pembelajaran, yang selanjutnya
diolah kembali sehingga dengan demikian
diharapkan dapat menghasilkan gambaran yang jelas,
terarah dan menyeluruh dari masalah yang menjadi
objek penelitian. Dalam penelitian, data yang
diperoleh dari penelitian akan disajikan secara apa
adanya dan sama sekali tidak menarik kesimpulan
yang lebih jauh atau bahkan meramalkan ke depan
dari data yang ada tersebut.

Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitain dilaksanakan pada bulan Januari-
Februari di SMK Negeri 2 Sidrap, Rappang,
Kecamatan Panca Rijang, Kabupaten Sidenreng
Rappang, Sulawesi Selatan.
3

n = Banyaknya jumlah responden


Σ𝑋 = Skor item
Angket Respon Guru Σ𝑌 = Skor total
Σ𝑋𝑌 = Hasil perkalian skor item dan skor total

Nilai rxy dalam hal ini diartikan sebagai koefisien


korelasi dengan kriteria sebagai berikut:

Pedoman wawancara

Hasil pengujian validitas instrumen angket angket

2. Uji Reliabilitas Instrumen


Uji reliabilitas adalah serangkaian pengukuran
atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi
bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu
dilakukan secara berulang (Sugiyono, 2005). Uji
reliabilitas menunjukkan sejauh mana instrumen
dapat memberikan hasil pengukuran yang konsisten
apabila pengukuran dilakukan berulang-ulang.
Menurut Arikunto (2014) pengukuran reliabilitas
dapat dilakukan dengan menggunakan rumus alpha
cronbach, dengan rumus:

Keterangan :
r11 = Reliabilitas instrumen
Uji Instrumen Penelitian K = Banyaknya butir pertanyaan
1. Uji Validitas Instrumen Σ𝝈𝒃𝟐 = Jumlah varians butir
𝝈𝟏𝟐 = Varians total
Validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau Berikut kriteria penafsiran mengenai indeks r11,
kesahihan suatu instrumen (Sudjana, 2002). Suatu sebagai berikut:
skala atau instrumen pengukuran dapat dikatakan
mempunyai validitas yang tinggi apabila instrumen
tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberi
hasil ukur yang sesuai dengan maksud yang
dilakukannya pengukuran tersebut. Menurut
Arikunto (2002) validitas instrumen dapat dilakukan
dengan menggunakan rumus Pearson sebagai berikut:

Keterangan :
𝑟𝑥𝑦 = Koefisien korelasi
4

p : Panjang kelas interval


b1 : Frekuensi pada kelas modus
b2 : Frekuensi kelas modus dikurangi
Hasil pengujian reliabilitas instrumen angket frekuensi kelas interval berikutnya.

2. Standar Deviasi
Standar deviasi atau simpangan baku dari data
yang telah disusun dalam tabel dapat dihitung dengan
rumus berikut:

Teknik Analisis Data


Analisis data yang digunakan yaitu analisis Keterangan :
statistik deskriptif untuk menganalisis data dengan S : Standar Deviasi.
cara mendeskripsikan data yang terkumpul Xi : Jumlah Nilai.
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat n : Jumlah Sampel.
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau n-1 : Derajat kebebasan.
generalisasi. Analisis statistik deskriptif meliputi
mean, median, modus, standar deviasi, dan distribusi 3. Distribusi Frekuensi
frekuensi. Rumus menghitung interval kelas sebagai berikut:
1. Mean, Median, Modus
a. Mean (Me)
Rumus untuk mencari rata-rata adalah sebagai
berikut:

Keterangan:
Me : Nilai Rata-rata
Σ𝑋i : Jumlah Nilai
N : Jumlah Data

b. Median (Md)
Rumus untuk mencari nilai tengah adalah
sebagai berikut:
III. HASIL PENELITIAN
1. Analisis Statistik Deskriptif Data Respon
Keterangan: Siswa Terhadap Penggunaan Aplikasi Kahoot
Md: Median (nilai tengah) a. Statistik Deskriptif Respon Siswa
b : Batas bawah, dimana
median akan terletak
p : Panjang kelas interval
n : Banyaknya data
F : Jumlah semua frekuensi sebelum kelas
median
f : Frekuensi kelas median

c. Modus b. Distribusi Frekuensi Angket Respon Siswa


Rumus untuk menghitung modus adalah sebagai
berikut:

Keterangan:
Mo : Modus
b : Batas kelas interval dengan
frekuensi terbanyak
5

c. Diagram Batang Respon Siswa 3. Analisis Data Wawancara Siswa

2. Analisis Statistik Deskriptif Data Respon Guru


Terhadap Penggunaan Aplikasi Kahoot
a. Statistik Deskriptif Respon Guru

b. Distribusi Frekuensi Angket

c. Diagram Batang Respon Guru

Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
pada pembelajaran komputer dan jaringan dasar
dengan menggunakan aplikasi kahoot pada proses
evaluasi yang dilaksanakan di kelas X TKJ di SMK
Negeri 2 Sidrap menunjukkan bahwa persepsi siswa
dan guru terhadap penggunaan aplikasi kahoot pada
proses evaluasi sudah efektif. Hal ini didukung oleh
olah data statistik deskriptif yang berdasarkan pada
hasil skor minimum dan maximum yang diperoleh dari
angket respon masing-masing siswa dan guru.
6

Hasil penelitian ini didukung oleh hasil IV. KESIMPULAN


penelitian yang dilakukan oleh Lucia Vita Desyana Berdasarkan pelaksanaan penelitian mengenai
(2019) yang menunjukkan bahwa penggunaan persepsi siswa dan guru terhadap penggunaan
aplikasi kahoot pada kegiatan penutup efektif ditinjau aplikasi kahoot pada kegiatan evaluasi pembelajaran
dari respon siswa yang menunjukkan 97% siswa di kelas X TKJ SMK Negeri 2 Sidrap dan hasil
berada pada kategori respon yang sangat baik dan analisis serta pembahasan yang diperoleh, maka dapat
didukung dengan respon positif siswa pada angket disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
dan wawancara. Kemudian, hasil penelitian ini juga 1. Penggunaan aplikasi kahoot efektif digunakan
didukung oleh penelitian yang dilaksanakan oleh pada proses evaluasi pembelajaran ditinjau dari
Lime (2018) yang menunjukkan bahwa pemanfaatan respon siswa. Hal ini ditunjukkan dengan angka
aplikasi kahoot efektif digunakan pada proses persentase respon dari beberapa siswa yang
pembelajaran yang berada dalam kategori yang berada dalam kategori efektif yaitu sebesar
sangat baik. Selanjutnya, penelitian dari Khabidin 78,80%.
(2019) yang menunjukkan bahwa penggunaan 2. Penggunaan aplikasi kahoot efektif digunakan
aplikasi kahoot dalam mengkondisian kelas berada pada kegiatan evaluasi ditinjau dari respon guru.
pada tingkat yang tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan angka persentase
Berdasarkan penelitian yang dilakukan sesuai respon yang diberikan guru terhadap penggunaan
dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh aplikasi kahoot pada proses evaluasi
peneliti sebelumnya yang menggunakan alat atau pembelajaran berada dalam kategori efektif yaitu
media evaluasi yang sama yaitu aplikasi kahoot. sebesar 83,00%.
Dalam penelitian ini membuktikan bahwa
penggunaan aplikasi kahoot efektif digunakan dalam
proses evaluasi pembelajaran berdasarkan dengan
respon yang diberikan oleh siswa dan guru. DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan
oleh peneliti dengan siswa kelas X TKJ SMK Negeri [1] Arifin, Zainal. 2013. Evaluasi Pembelajaran.
2 Sidrap menunjukkan bahwa aplikasi kahoot Bandung: PT Remaja Rosdakarya
membantu siswa dalam memahami gambaran umum [2] Arikunto. 2002. Metodologi Penelitian Suatu
pelajaran. Kemudian, siswa juga merasa penggunaan Pendekatan Proposal. Jakarta: PT. Rineka Cipta
aplikasi kahoot pada kegiatan evaluasi membantu [3] Arikunto. 2014. Prosedur Penelitian Suatu
siswa untuk mengulang materi pelajaran sehingga Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
lebih mengerti materi. Hal ini disampaikan oleh siswa [4] Arikunto. 2014. Prosedur Penelitian Suatu
sebab soal kuis yang disajikan berkaitan dengan Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
materi yang disampaikan pada hari itu juga. Dalam [5] Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran,
proses menjawab, siswa melakukan kegiatan edisi 1. Jakarta: PT. Grafindo Persada
mengingat kembali materi yang sudah disampaikan [6] Arsyad, A. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta:
agar dapat menjawab dengan benar. Ketika siswa PT Grafindo Persada.
menjawab salah, siswa juga melakukan proses [7] Azwar, S. 2012. Reabilitas dan Validitas.
evaluasi terhadap jawaban mereka dan tentu akan Yogyakart: Pustaka Pelajar
mengingat jawaban yang seharusnya sehingga dari [8] Bimo. Walgio.2005. Pengantar Psikologi
hal tersebut siswa lebih mengerti materi pada Umum. Yogyakarta: Penerbit Andi
pertemuan hari itu. [9] Carolin & Trieb, A. (2016). Application of
Berdasarkan respon siswa terkait penggunaan Learning Technologies to Promote Holistic
aplikasi kahoot dalam kegaiatan evaluasi, Thinking and Consensus Building in Global
menunjukkan bahwa pengerjaan soal kuis melalui Studies. The International Journal of
aplikasi kahoot membuat siswa lebih termotivasi Information and Learning Technology. 33. 300-
untuk belajar, hal ini terjadi karena siswa dapat 314.
mengetahui kemampuan yang mereka miliki terkait [10] Effendy, Onong Uchjana. 2008. Dinamika
materi yang dibahas pada pertemuan tersebut. Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Penggunaan ranking dalam pengerjaan soal pada [11] Fitri. 2018. Penggunaan Platform Kahoot
kahoot membuat peserta didik lebih memiliki daya Dalam Menumbuhkan Jiwa Kompetitif dan
saing yang tinggi sekaligus untuk mengukur Kolaboratif Anak. Jurnal Anak Usia Dini dan
kemampuan mereka dan membandingkan kesesama Pendidikan Anak Usia Dini, (online), vol 3
siswa. Siswa yang masih merasa kurang akan nomor 3
melakukan usaha yang lebih baik untuk belajar [12] Hakim, Lukmanul. 2010. Membangun Web
sebagai bentuk refleksi dari pencapaian mereka Berbasis PHP dengan Framework Codeigniter.
setelah melakukan evaluasi pembelajaran dengan Yogyakarta: Lokomedia.
menggunakan aplikasi kahoot. [13] Harlina, Nor. Z. M., & Ahmad, A. 2017.
Pembelajaran Interaktif Berasaskan Aplikasi
7

Kahoot dalam Pengajaran Abad ke-21. Seminar [28] Philip kottler. 1997. Manajemen pemasaran,
Serantau, 627–635. Analisis, Perencanaan, Implementasi dan
[14] Irawati. M. 2018. Profil Minat dan Hasil Pengandalian, Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Belajar Siswa Dalam Pembelajaran [29] Purwanto. 2008. Metodologi Penelitian
Matematika Kelas VII 1 SMP Negeru 5 Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Yogyakarta Pada Pokok Bahasan Penyajian [30] Purwanto. 2013. Prinsip-Prinsip dan Teknik
Data Dengan Menggunakan Media Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja
Pembelajaran Kahoot. Skripsi. Universitas Rosdakarya
Sanata Dharma. [31] Putra, E. I. 2013. Teknologi Media
[15] Jogiyanto H.M, 2004. Analisis dan Desain Pembelajaran Sejarah Melalui Pemanfaatan
Sistem Informasi, Edisi Kedua. Yogyakarta Multimedia Animasi interaktif. Jurnal Teknoif
[16] Kadir, Abdul. 2008. Tuntunan Praktis Belajar [32] Rahman.Saleh. 2004. Psikologi Suatu
Database Menggunakan MySQL. Yogyakarta: Pengantar Dalam Prespektif Islam. Jakarta:
C.V Andi Offset Kencana
[17] Khabidin. 2019. Efektivitas Penerapan Aplikasi [33] Ravianto. 2014. Produktivitas dan Pengukuran.
Kahoot Dalam Mengkondisikan Kelas Pada Jakarta: Binaman Aksara
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di [34] Rolisca, R. U. C., dan Achadiyah, B. N. 2014.
SMPN 1 Pangetan Kabupaten Banjarnegara. Pengembangan Media Evaluasi Pembelajaran
Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Agama Dalam Bentuk Online Berbasis E-Learning
Islam Universitas Islam Indonesia. Menggunakan Software Wondershare Quiz
[18] Komaria. 2005. Visionary Leadership Menuju Creator Dalam Mata Pelajaran Akuntansi SMK
Sekolah Efektif. Jakarta: Bumi Aksara Brawijaya SMKrt School (BSS). Jurnal
[19] Kurnia Dewi. 2018. Pengembangan Alat Pendidikan Akuntansi Indonesia, 12, 41-48.
Evaluasi Menggunakan Aplikasi Kahoot Pada [35] Rofiyarti, F. 2017. Penggunaan Platform
Pembelajaran Matematika Kelas X. Skripsi. “Kahoot”! Dalam Menumbuhkan Jiwa
Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Kompetitif Dan Kolaborasi Anak. Jurnal Anak
Intan Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini, 3 (3),
[20] Lime. 2018. Pemanfaatan Media Kahoot Pada 164-172.
Proses Pembelajaran Model Kooperatif Tipe [36] Sobur. 2013. Psikologi Umum dalam Lintas
STAD Ditinjau dari Kerjasama dan Hasil Sejarah. Bandung: Pustaka Setia
Belajar Siswa Kelas VIII-1 SMP Negeri 5 [37] Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian
Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018. Skripsi. Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta
Yogyakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu [38] Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
[21] Lucia Vita Desyana. 2019. Efektivitas Bandung: Alfabeta
Penggunaan Media Kahoot Pada Kegiatan [39] Sulthon. 2006. Manajemen Pondok Pesantren
Penutup Pembelajaran Matematika Materi Dalam Perspektif Global. Yogyakarta:
Aturan Sinus dan Cosinus di Kelas X MIPA 4 PRESSindo
SMK Stella Duce 1 Yogyakarta. Skripsi. [40] Widoyoko. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen
Yogyakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Pendidikan Universitas Sanata Dharma
[22] M. Correia & R. Santos. 2017. Game-Based
Learning: The Use of Kahoot in teacher
education. 2017 International Symposium on
Komputer in Education (SIIE),Lisbon, 2017, pp.
1- 4, doi: 10.1109/SIIE.2017.8259670
[23] Miarso, Yusufhadi. 2004. Menyemai Benih
Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.
[24] Munadi, Y. 2012. Media Pembelajaran. Jakarta:
Gaung Persada Press Jakarta
[25] Mustikawati. 2019. Fungsi Aplikasi Kahoot
sebagai Media Pembelajaran Bahasa
Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Bulan
Bahasa, 99-104
[26] Nana, Sudjana. 2002. Dasar-Dasar Proses
Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo
[27] Nana, Sudjana. 2013. Dasar-Dasar Proses
Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo

Anda mungkin juga menyukai