Anda di halaman 1dari 2

Nama : Zulfa Masrani

Kelas : XI MIPA 4

Kehidupan Seorang Caca

12 januari 2013 caca pertama kali masuk sekolah menengah pertama, caca adalah anak dari
orangtua yang brokenhome sejak usia 7 tahun saat caca duduk di bangku sekolah dasar.
Orangtuanya mendapatkan pekerjaan yang menuntut mereka untuk pulang larut malam. Sejak
saat itu caca kehilangan perhatian dari orangtuanya, caca jadi anak yang sulit mendapatkan
perhatian karna orangtuanya yang jarang sekali dirumah, dan lebih mementingkan
pekerjaannya dari pada caca. Namun walaupun caca jarang mendapatkan perhatian dari
kedua orangtuanya, caca tetap hormat dan patuh kepada kedua orangtuanya. Ia selalu
perhatian kepada kedua orang tuanya, caca selalu menunggu kedua orangtuanya pulang dan
membuatkan minum dan memijat ibunya. caca selalu bertanya ibu kenapa ibu dan ayah
selalu sibuk dan tidak pernah ada waktu untuk ku, tapi ibu selalu menjawab semua kesibu
ibu dan ayah itu hasilnya untuk caca , dan caca selalu bersabar dengan semua kesibukan
kedua orangtuanya itu, namun caca adalah anak yang baik di sekolah, caca dikenal sebagai
murid yang selalu patuh dan berbakti.

Hari senin orang tua caca ada meeting penting pagi-pagi sekali sampai tidak bisa
mengantar caca kesekolah. Caca pun hanya diberi uang untuk naik angkutan umum ke
sekolah, mau tidak mau caca pun berangkat sendiri dengan naik angkutan umum. Ini adalah
pertama kali caca naik angkutan umum, disaat meenaiki angkutan umum caca kesasar dan
hampir terlambat pergi kesekolah, namun beruntungnya caca bertemu seorang guru
sekolahnya yang sudah akrab dengan caca, caca ngapain disini, kenapa tidak diantar oleh
orangtua kamu? caca menjawab dengan nada yang lembut ayah dan ibu sudah berangkat
bekerja pagi pagi sekali bu, jadi saya berangkat sendiri. itung itung belajar mandiri
heheheakhirnya caca pun berangkat kesekolah bersama ibu guru, dan tidak telat sampai
sekolah.

Disekolah caca dikenal sebagai anak yang santun dan ramah ke semua teman
temannya, tak wajar caca mempunyai banyak teman yang menyayanginya dan hannya
disekolah lah caca mendapat kasih sayang dengan tulus dari teman dan guru-gurunya, dan
dikelas caca dikenal sebagai anak yang tidak begitu pintar namun caca adalah sosok siswa
yang gigih dan mau berusaha untuk jadi yang terbaik, dan dia tidak sungkan untuk bertanya
kepada teman temannya, dan juga caca selalu membantu temannya yang kesulitan dalam
belajar. Caca akan senang hati mengajari temannya pelan pelan dan dengan senyuman.
Jam sekolah pun hampir selesai, seperti biasa orangtua caca tidak bisa menjemput
caca disekolah dikarenakan masih sibuk dikantor. Akhirnya caca diberi tumpangan oleh salah
satu temannya yaitu ajeng, ajeng memberi tumpangan sampai rumah, setelah sampai rumah
caca pun langsung menuju kamar. Cacapun tiba tiba meneteskan air mata dan menangis
sedih, entah kenapa caca teringat saat saat caca masih mendapatkan kasih sayang penuh dari
kedua orangtuanya. Beberapa menit kemudian caca pun merasakan sakit dibagian dadanya,
ternyata caca mempunya penyakit kelainan jantung sejak kecil, namun orangtuanya seperti
melupakan penyakitnya itu, lama kelamaan caca pun memejamkan mata dan mengakhiri
napasnya dan ternyata penyakit yang di deritanya sudah parah dan akhirnya dia meninggal.

Malam hari disaat orangtuanya datang ayah dan ibunya mencari caca kekamar dan
melihat caca tertidur di lantai, orangtuanya pun membangunkan, disaat mereka
membangunkannya caca tidak bangun bangun mereka pun khawatir dan mereka baru ingat
kalau caca mempunyai penyakit kelainan jantung sejak kecil, mereka pun menangis
menyesal.

Anda mungkin juga menyukai