Anda di halaman 1dari 4

SKENARIO PENYELESAIAN KASUS DENGAN PENERAPAN SEGITIGA RESTITUSI

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF

SITI NURROHMAH, S.PD.


Aalon Guru Penggerak Angkatan 9
SD Negeri 2 Padaherang
Kec. Padaherang Kab. Pangandaran
Jawa Barat

KASUS 1
Murid Tidak Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka
Pada Hari Jumat, murid bernama Alya Safira tidak mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka.
Guru/Kepala Sekolah memanggil Alya ke ruangannya.
Di Ruang Guru/Kepala Sekolah

Murid : “Assalamualaikum Bu.“


Guru : “Waalaikumsalam. Silakan duduk Alya.“
Murid : “Terima kasih Bu.“
Guru : “Alya, Alya tahu tidak mengapa Alya dipanggil ke sini sama Ibu?“
Murid : “Iya Bu, kemarin saya tidak mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Bu.“
Guru : “Iya. Menurut Alya tidak mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka itu tindakan yang
benar atau salah?“
Murid : “Salah Bu.“
Guru : “Betul sekali. Tapi, semua orang pasti pernah melakukan kesalahan. Bukan hanya Alya,
Ibu dan teman-teman Alya juga pasti pernah melakukan kesalahan. Dan setiap kesalahan
itu pasti ada alasannya. Coba Ibu mau tahu, mengapa kemarin Alya tidak mengikuti
Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka?“
Murid : “Kemarin saya ketiduran, Bu.“
Guru : “O, Alya ketiduran sehingga Alya tidak mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka.
Mengapa Alya bisa sampai ketiduran?“
Murid : “Kemarin saya main handphone hingga larut malam Bu.“
Guru : “Bermain handphone hingga larut malam, ketika jadwal Pramuka tidak ikut karena
ketiduran. Apakah hal-hal itu sudah sesuai dengan keyakinan sekolah kita?“
Murid : “Tidak, Bu.“
Guru : “Coba kira-kira keyakinan sekolah yang mana yang sudah Alya langgar?“
Murid : “Saya tidak disiplin Bu. Saya tidak mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka.“
Guru : “Betul sekali. Alya tidak disiplin, tidak mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka
Nah, menurut Alya kira-kira disiplin itu penting tidak untuk Alya?“
Murid : “Sangat penting Bu.“
Guru : “Mengapa coba?“
Murid : “Karena dengan disiplin saya bisa mengatur waktu dan juga menghargai waktu.“
Guru : “Betul sekali Alya. Sekarang kira-kira bagaimana Alya memperbaiki kesalahan Alya?“
Murid : “Saya minta maaf Bu karena saya tidak mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka.
Saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Guru : “Alya meminta maaf itu berarti Alya sudah menunjukkan perilaku yang baik. Lalu
bagaimana supaya Alya tidak mengulangi hal itu lagi?“
Murid : “Saya tidak akan bermain handphone hingga larut malam lagi Bu.“
Guru : “Baik. Sekarang Alya sudah tahu ya bermain handphone hingga larut malam itu bisa
membuat Alya mengantuk sehingga tidak bisa mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler
Pramuka. Jadi mulai kapan Alya tidak akan bermain handphone hingga larut malam?“
Murid : “Mulai hari ini Bu.“
Guru : “Berarti nanti pada pelaksanaan Pramuka yang akan datang Alya akan hadir?“
Murid : “Akan selalu hadir Bu.“
Guru : “Bagus, sekarang Alya sudah bisa menemukan solusi dari permasalahan Alya. Alya
hebat. Sekarang Alya boleh kembali istirahat bersama teman-teman yang lain.
Murid : “Terima kasih Ibu.“
Guru : “Sama-sama Alya.“
Muid : “Assalamualaikum.“

Guru : “Waalaikumsalam Warrohmatullohi Wabarakatuh.” :


KASUS 2
Murid Terlambat Datang ke Sekolah
Di Ruang Guru/Kepala Sekolah

Murid : “Assalamualaikum Bu.“


Guru : “Waalaikumsalam Wr Wb Kafka. Mari masuk, silakan duduk.“
Murid : “Terima kasih, Bu.“
Guru : “Kafka sedang istirahat?“
Murid : “Iya, Bu.“
Guru : “Tadi jam pertama mata pelajaran apa Kafka?“
Murid : “Olahraga Bu.“
Guru : “Baik, Kafka, ibu mendapat laporan dari Pak Restu Guru Olahraga, tadi pagi Kafka
terlambat datang ke sekolah. Ibu Wali Kelas juga menceritakan kepada Ibu bahwa akhir-
akhir ini Kafka sering terlambat datang ke sekolah. Betul begitu?
Murid : “Betul, Bu.“
Guru : “Kafka, berangkat datang ke sekolah itu merupakan suatu kesalahan atau bukan?“
Murid : “Iya Bu.“
Guru : “Baik Kafka, Kafka bukan murid satu-satunya yang pernah datang terlambat ke sekolah.
Berbuat kesalahan itu sangat manusiawi, yang terpenting adalah kita mau memperbaiki kesalahan
tersebut. Kafka, bagaimana jika kita mencari solusi dari kesalahan Kafka? Mau tidak?“
Murid : “Iya Bu, mau.“
Guru : “Kafka, setiap tindakan atau kesalahan pasti ada alasannya. Nah, Kafka coba ceritakan
pada Ibu mengapa Kafka akhir-akhir ini sering terlambat datang ke sekolah?
Murid : “Saya sekarang harus berjalan kaki dari rumah Bu. Biasanya saya diantarkan oleh Bapak
saya menggunakan sepeda motor. Tapi sudah satu minggu Bapak tidak bisa mengantarkan
saya ke sekolah karena sedang sakit.“
Guru : “Kafka berangkat dari rumah pukul berapa?“
Murid : “Saya berangkat dari rumah pukul 06.50 Bu. Karena sudah terbiasa seperti ketika
diantarkan oleh Bapak.“
Guru : “Kafka, sekolah kita memulai kegiatan pembiasaan pagi pada pukul 07.00. Apabila
berngkat menggunakan sepeda motor tentu Kafka tidak terlambat. Namun tentu ada
perbedaan waktu yang dibutuhkan ketika Kafka berangkat dengan berjalan kaki. Kafka,
Kafka masih ingat tidak dengan keyakinan sekolah kita?“
Murid : “Ingat Bu.“
Guru : “Coba keyakinan sekola yang mana yang sudah Kafka langgar dengan datang terlambat
ke sekolah?“
Murid ; “Disiplin Bu.“
Guru : “Kafka meyakini tidak bahwa disiplin itu penting?“
Murid : “Iya, Bu. Dengan disiplin saya akan datang tepat waktu ke sekolah.“
Guru : “Tepat sekali Kafka. Disiplin waktu akan membuat kita lebih mudah dalam menghargai
dan mengatur waktu.“
Guru : “Menurut Kafka, apa yang akan Kafka lakukan agar tidak lagi datang terlambat ke
sekolah?“
Murid : “Saya akan berangkat lebih pagi dari rumah, Bu. Saya juga akan menyetel alarm agar
saya dapat bangun lebih pagi.“
Guru : “Bagus Kafka. Mulai kapan Kafka akan bangun dan berangkat lebih pagi?“
Murid : “Mulai besok pagi, Bu!“
Guru : “Baik Kafka. Sekarang Kafka sudah menemukan solusi dari kesalahan Kafka. Ibu
doakan semoga Kafka menjadi murid yang lebih baik lagi.“
Murid : “Terima kasih, Bu.“
Guru : “Sama-sama Kafka. Sekarang Kafka boleh melanjutkan istirahatnya bersama teman-
teman yang lain.“
Murid : “Baik, Bu. Assalamualaikum.“
Guru : “Waalaikumsalam Warrohmatullohi Wabarakatuh” :

Anda mungkin juga menyukai