Anda di halaman 1dari 3

SKENARIO KASUS 1

Siswa tidak mengikuti shalat dhuhur berjamaah dan bersembunyi di dalam kelas
Guru : “Assalamualaikum mas Akbar”
Akbar : “Wa’alaikumsalam Ustadzah”
Guru : “Bagaimana kabar mas Akbar hari ini?”
Akbar : “Alhamdulillah baik ustadzah”
(Menstabilkan identitas)
Guru : “Mas Akbar, ustadzah memanggil mas Akbar sekarang ini karena kemarin ustadzah menjumpai mas
Akbar tidak ikut shalat dhuhur berjamaah dan malah bermain di kelas, benar seperti itu ya?”
Akbar : “Iya benar ustadzah”
Guru : “Baik mas Akbar, setiap orang pasti pernah berbuat salah, tidak ikut shalat jamaah di sekolah juga pernah
dilakukan beberapa anak jadi mas Akbar bukan satu-satunya yang pernah melakukan ini, tapi apakah mas Akbar
tahu bahwa perbuatan mas Akbar tadi salah?”
Akbar : “Iya saya tau ustadzah, saya salah karena tidak ikut shalat berjamaah di Masjid kemarin”
Guru : “Kira-kira alasan apa yang membuat mas X tidak ikut shalat berjamah di Masjid?”
Akbar : “Karena sebentar lagi mau pulang ustadzah, saya ingin shalat di rumah saja dan kemarin habis olahrga
juga, baju saya berkeringat jadi saya malas shalat di sekolah”
(Mayakinkan keyakinan)
Guru : “Oke baik. Bukannya kemarin kita sudah buat kesepakatan kelas ya mas? Apakah masih ingat salah satu
kesepakatan kelas yg sudah kita buat?”
Akbar : “Iya ustadzah ingat”
Guru : “Minta tolong disebutkan yang mas Akbar ingat”
Akbar : “Disiplin, tanggung jawab, saling menghormati, menjaga kejujuran, rajin beribadah”
Guru : “Apakah mas Akbar meyakini nilai kesepakatan kelas yang sudah kita buat itu?”
Akbar : “Iya ustadzah saya sangat yakin”
Guru : “Baik, berarti kalau tidak shalat berjamaah di masjid tidak sesuai dengan keyakinan yang mana ya?”
Akbar : “Tidak sesuai dengan keyakinan kelas rajin beribadah dan disiplin ustadzah”
(Validitas tindakan yang salah)
Guru : “Baik. Alhamdulillah jika mas Akbar sudah mengetahui kesalahan dan meyakini keyakinan kelas kita,
apakah mas Akbar bersedia memperbaiki kesalahan ini?”
Akbar : “Iya ustadzah saya bersedia”
Guru : “Apa yang akan mas Akbar lakukan untuk memperbaiki kesalahan ini?”
Akbar : “Saya akan shalat berjamaah di Masjid sekolah tepat waktu, dan saya akan membawa baju ganti ustadzah.
Barangkali baju saya basah karena berkeringat karena habis main atau olahraga.”
Guru : “Alhamdulillah, Ustadzah sangat menghargai usaha mas Akbar untuk memperbaiki diri ini. Semoga mas
Akbar bisa istiqomah untuk selalu shalat berjamaah di sekolah ya, karena shalat berjamaah ini untuk
melatih kita semua rajin beribadah tepat waktu, shalat wajib ini juga kewajiban kita kepada Allah, jadi
dengan shalat di sekolah, kewajiban dan tanggung jawab kalian akan terjaga. Karena kita tidak pernah tau
apa yang akan terjadi di jalan sebelum kita sampai di rumah. Dan mungkin juga akan lupa ketika sampai di
rumah karena banyak hal-hal menarik di rumah sehingga lupa untuk shalat. Tetap semangat ya mas Akbar
Akbar : “Iya ustadzah terima kasih. Inshaallah saya akan menjaga shalat saya ketika di sekolah dan di rumah.”
SKENARIO KASUS 2
Khanza terlambat dan tidak memakai seragam sesuai dengan ketentuan
Guru : “Assalamualaikum mbak Khanza”
Khanza : “Waalaikumsalam Ustadzah”
Guru : “Bagaimana kabar mbak Khanza hari ini?”
Khanza : “Alhamdulillah baik ustadzah”
(Menstabilkan identitas)
Guru : “Mbak Khanza, ustadzah memanggil Mbak Khanza karena tadi ada laporan dari guru piket kalau mbak
Khanza terlambat, benar seperti itu ya?”
Khanza : “iya benar ustadzah”
Guru : “Apakah mbak Khanza mengetahui jam berapa sekolah dimulai?”
Khanza : “Iya ustadzah, dimulai pukul 07.00”
Guru : “Baik, Selain itu ustadzah lihat mbak Khanza hari ini tidak pakai seragam olahraga warna hijau seperti
ketentuan, kenapa ya?”
Khanza : “Iya ustadzah, seragam saya belum dicuci masih baru dianterin ke laundry hari ini”
Guru : “Baik mbak, setiap orang pasti pernah berbuat salah, terlambat masuk sekolah dan tidak memakai
seragam sesuai dengan ketentuan juga pernah dilakukan anak yang lainnya. tapi apakah mbak Khanza
tahu bahwa Khanza melakukan pelanggaran?”
Khanza : “Iya ustadzah, saya sadar kalua saya salah, saya terlambat masuk sekolah dan tidak memakai seragam
olahraga sekolah”
Guru : “Kira-kira alasan apa yang membuat mbak Khzanza terlambat?”
Khanza : “Saya tidur terlalu malam sehingga bangun kesiangan ustadzah. Orang tua saya juga lagi tugas keluar
kota sehingga saya dirumah hanya dengan kakak.”
(Mayakinkan keyakinan)
Guru : “Oke baik. Bukannya kemarin kita sudah buat kesepakatan kelas ya mbak? Apakah masih ingat salah satu
kesepakatan kelas yg sudah kita buat?”
Khanza : “Iya ustadzah ingat”
Guru : Minta tolong disebutkan yang mbak Khanza ingat
Khanza : Disiplin, tanggung jawab, saling menghormati, menjaga kejujuran, rajin beribadah
Guru : Apakah mbak Khanza meyakini nilai kesepakatan kelas yang sudah kita buat itu?
Khanza : Iya ustadzah saya sangat yakin
Guru : Baik, berarti kalau telambat masuk sekolah dan tidak memakai seragam sesuai ketentuan maka tidak
sesuai dengan keyakinan yang mana ya?
Khanza : Tidak sesuai dengan keyakinan disiplin ustadzah
(Validitas tindakan yang salah)
Guru : “Baik. Alhamdulillah jika mbak Khanza sudah mengetahui kesalahan dan meyakini keyakinan kelas kita,
apakah mbak Khanza bersedia memperbaiki kesalahan ini?”
Khanza : “Iya ustadzah saya bersedia”
Guru : “Apa yang akan mbak Khanza lakukan untuk memperbaiki kesalahan ini?”
Khanza : “Saya akan tidur lebih awal agar bisa bangun pagi dan berangkat ke sekolah tepat waktu. Saya juga akan
mengecek baju seragam yang akan dipakai apakah sudah dicuci atau belum. Kalau belum akan segera
saya cuci agar bisa dipakai besoknya.”
Guru : “Alhamdulillah, Ustadzah sangat menghargai usaha mbak Khanza untuk memperbaiki diri ini. Semoga
untuk kedepanya hal ini tidak terulang lagi ya. Tetap semangat ya mbak Khanza”
Khanza : “Iya ustadzah terima kasih. Inshaallah saya berusaha tidak terlambat lagi.”

Anda mungkin juga menyukai