Anda di halaman 1dari 2

KASUS 1

Guru sedang mengajar, tiba-tiba ada salah satu murid datang terlambat masuk.
Murid : (Mengetuk Pintu) Assalamu’alaikum. Boleh saya masuk bu?
Guru : Silahkan nak.
Murid menghampiri guru
Guru : Silahkan duduk, tetapi setelah selesai pelajaran ibu, kamu temui ibu di ruangan ibu ya.
Murid : Baik bu

DI RUANG GURU

Guru : Kamu tahu alasannya kenapa ibu memintamu untuk berjumpa dengan ibu di ruangan ini?
Murid : Tahu bu, karena hari ini terlambat masuk di jam pelajaran ibu.
Guru : Akhir-akhir ini ibu perhatikan kamu sudah dua kali terlambat hadir saat jam pelajaran ibu di
jam pertama, nak. Tapi dalam hal ini ibu tidak ingin fokus pada kesalahanmu datang
terlambat, melainkan ibu ingin tahu alasannya saja nak.
Murid : Iya bu
Guru : Setiap orang pernah melakukan kesalahan, Nak, dan kamu bukan satu-satunya orang yang
pernah melakukan kesalahan ini. Kita bisa menyelesaikan ini bersama untuk mencari
solusinya. (Menstabilkan Identitas)
Murid : Iya bu
Guru : Kamu pasti punya alasan kenapa akhir-akhir ini kamu sering terlambat hadir di jam
pelajaran ibu, boleh ibu tahu alasannya Nak? (Validasi Tindakan)
Murid : Sejak beberapa minggu lalu, orang tua saya tidak di rumah bu. Sedang keluar kota
menjenguk Nenek yang sedang sakit. Di rumah hanya ada saya dan adik saya saja yang
masih SD. Jadi saya harus bantu adik saya dulu untuk bersiap-siap. Saya harus memastikan
adik saya berangkat lebih dulu ke sekolah, baru saya berangkat bu.
Guru : MasyaAllah, kamu hebat Nak sudah bisa bertanggung jawab. Tetapi kamu juga harus bisa
memastikan agar kamu tidak terlambat hadir di sekolah kan? Kira-kira apa solusinya
supaya kamu tidak terlambat lagi? (Menanyakan Keyakinan)
Murid : Saya harus bangun lebih pagi, sebelum subuh, dan menyiapkan segala keperluan saya dan
adik saya sejak malam hari agar pagi hari tidak terburu-buru bu.
Guru : Nah, solusi yang bagus. Kamu pasang alarm dengan suara agak keras ya Nak, agar kamu
dapat segera bangun sebelum subuh. Dan dapat segera bersiap-siap.
Murid : Iya bu. Terima kasih atas sarannya, saya akan berusaha tidak terlambat lagi.
(Menanyakan Keyakinan)
Guru : Saya hargai usaha kamu, Nak. Sekarang silahkan kembali masuk kelas.
Murid : Sekali lagi terima kasih ya bu. Assalamulaikum.
Guru : Wa’alaikumussalam.
KASUS 2

Guru sedang bersiap melaksanakan praktikum pengamatan sel, tiba-tiba salah murid datang
menghampiri.
Murid : Ibu, saya tidak membawa bahan praktikum hari ini.
Guru : Kenapa kamu tidak membawanya, Nak?
Murid : Saya lupa bu.
Guru : Apakah teman di kelompokmu ada yang membawa bahan tersebut?
Murid : Ada bu.
Guru : Baiklah, silahkan duduk, kamu bisa meminta bahan dari teman sekelompokmu.
Nanti setelah praktikum selesai, kamu menghadap ibu dulu ya?
Murid : Baik bu.

SETELAH PRAKTIKUM SELESAI

Guru : Kamu tahu alasannya kenapa ibu memintamu untuk menghadap ibu setelah praktikum?
Murid : Tahu bu, karena saya tidak membawa bahan untuk praktikum hari ini.
Guru : Nak, setiap orang pernah melakukan kesalahan, dan kamu bukan satu-satunya orang yang
pernah melakukan kesalahan ini. Apakah kamu mau memperbaiki kesalahanmu ini?
(Menstabilkan Identitas)
Guru : Apa yang seharusnya kamu bawa Nak?
Murid : Bawang merah dan gabus batang singkong, bu.
Guru : Lalu mengapa kamu nda membawanya, padahal ibu sudah informasikan sejak minggu lalu?
Murid : Saya lupa dan saat ingat, sudah larut malam bu. Jadi tidak bisa lagi mencari bahan tersebut.
Guru : kamu paham, ketika kamu tidak membawa bahan tersebut, maka akan merugikan teman
sekelompokmu? (Validasi Tindakan)
Murid : Paham bu. Karena bisa saja kelompok saya tidak bisa mengikuti praktikum hari ini.
Guru : Nah, Alhamdulillah teman sekelompokmu ada yang memmbawanya kan?
Murid : Iya bu.
Guru : Menurut kamu, apa yang harus kamu lakukan untuk memperbaikinya?
Murid : Saya akan mencatat tugas-tugas yang harus saya bawa dan kerjakan. Dan meminta bantuan
dari teman-teman saya yang lain untuk mengingatkan. Lalu saya berupaya menyiapkan
keperluan sekolah termasuk tugas-tugas tersebut maksimal sehari sebelumnya.
(Menanyakan Keyakinan)
Guru : Baiklah. Semoga ini bisa menjadi pelajaran bagi kamu ya, agar ke depan tidak terulang lagi.
Murid : Iya bu. InsyaAllah.
Guru : Baiklah Nak, sekarang kamu bisa kembali ke kelas ya.
Murid : Baik ibu. Terima kasih ya bu atas pengertian ibu. Assalamulaikum.
Guru : Wa’alaikumussalam.

Anda mungkin juga menyukai