Anda di halaman 1dari 2

SKENARIO DEMONSTRASI KONTEKSTUAL RESTITUSI

KASUS 1 (Membuang sampah sembarangan)

Andi : (Sedang makan jajan, lalu membuang bungkusnya sembarangan (tidak pada tempatnya))
Guru : (Secara tidak sengaja melihat perbuatan Andi) Andi kenapa kamu membuang sampah
sembarangan, tidak pada tempat sampah?
Andi : (kaget) lalu mengambil sampah itu dan membuangnya di tempat sampah
Guru : (menghampiri Andi) Coba duduk sini
Andi : (mengikuti guru ) lalu duduk di samping guru
Guru : Setiap orang pernah berbuat salah, bu umi juga pernah berbuat salah, tapi kamu tidak
seharusnya melakukan hal itu
Andi : Iya tahu bu (sambil menunduk)
Guru : Kamu pasti punya alasan mengapa melakukan hal itu, iya kan Andi? Bolehkan Bu Umi
mengetahui alasannya?
Andi : Saya terbiasa membuang sampah sembarangan bu, karena terkadang saya malas
membuang sampah di tempat sampah. Tempat sampahnya jauh dari jangkauan saya bu
Guru : Menurut kamu, membuang sampah sembarangan itu benar atau tidak?
Andi : Tidak benar bu
Guru : Apakah kamu ingat dengan keyakinan kelas kita
Andi : Ingat bu
Guru : Apa coba sebutkan
Andi : ( Diam sejenak sambil coba mengingat) hmmm menjaga kebersihan lingkungan sekolah,
Guru : Kalau menurut kamu, Apakah tindakan kamu sesuai dengan keyakinan kelas kita ?
Andi : Tidak sesuai bu
Guru : Kamu bilang tadi terbiasa membuang sampah sembarangan, bagaimana kamu akan
mengatasi kebiasaan burukmu itu ?
Andi : Saya akan membuang sampah pada tempat sampah bu
Guru : Yakin? Kamu bisa melakukan hal itu
Andi : Yakin bu
Guru : Baiklah Andi, kita telah berdiskusi dan menyelesaikan masalah yang kamu hadapi. Bu
Umi berharap kamu bisa bertanggung jawab dan berkomitmen dalam memperbaiki kesalahan
yang telah kamu lakukan
Andi : Baik bu, saya akan bertanggung jawab dan menjaga komitmen untuk memperbaiki
kesalahan saya
Guru : Baiklah Andi. Saya hargai keputtusanmu untuk memperbaiki kesalahanmu tadi. Sekarang
kamu boleh kembali ke kelas
Andi : Baik bu terima kasih

Tanggapan siswa atas praktik segitiga restitusi


Menurut saya, pelaksanaan segitiga restitusi di sekolah harus dilakukan oleh bapak ibu guru.
Karena, kita sebagai murid juga butuh untuk mengerti, di dengarkan, dan dihargai. Ketika kita
melakukan kesalahan , pasti ada alasannya. Bukan langsung dihakimi dan dimarahi tanpa
mendengarkan alasan kita melakukan hal tersebut. Ketika kita dipercaya dan diarahkan untuk
berdiskusi mencari solusi dan memperbaiki kesalahan kita, saya yakin pasti bisa
memperbaikinya. Jadi saya harap Bapak/ Ibu guru dapat membimbing kita dalam menemukan
solusi ketika kita melakukan kesalahan.

Anda mungkin juga menyukai