Anda di halaman 1dari 10

1.4.a.5.

Ruang Kolaborasi
BUDAYA POSITIF
Kelompok 2
KATAN 4 KAB SUK
NG OHA
P A RJ
CG O
KELOMPOK 2
kasus 2 "SABRINA"

RINA KESWATI AMUNG


SISVIANA
KASUS 2 "SABRINA"
Sabrina hari itu bangun terlambat, dan terburu-buru sampai di sekolah. Dia pun akhirnya sampai di
gerbang sekolah, tapi baru menyadari kalau tidak menggunakan sepatu hitam seperti tertera di
peraturan sekolah. Di depan pintu kelas, Bapak Lukman memperhatikan sepatu Sabrina yang
berwarna putih. Sabrina berusaha menjelaskan bahwa dia terburu-buru dan salah mengenakan
sepatu. Pak Lukman menanyakan Sabrina, apa peraturan sekolah tentang seragam dan warna
sepatu. Sabrina menjawab sudah mengetahui sepatu harus berwarna hitam, namun terburu-buru
dan salah mengenakan sepatu, selain tidak mungkin kembali pulang karena rumahnya jauh sekali.
Pak Lukman tetap bersikeras pada peraturan yang berlaku dan mengatakan, “Ya sudah, kamu sudah
melanggar peraturan sekolah. Kamu salah. Sudah terlambat, salah pula warna sepatunya. Segera
buka sepatumu kalau tidak bisa mengenakan warna sepatu sesuai peraturan”. Sabrina meminta maaf
dan memohon kembali kepada pak Lukman agar dapat tetap mengenakan sepatunya dan berjanji
tidak akan mengulang kesalahannya. Namun pak Lukman tidak mau tahu, “Tidak, kamu telah
melanggar peraturan sekolah, kalau tidak sanggup ambil sepatu di rumah atau diantarkan sepatu ke
sekolah, ya sudah kamu tidak usah bersepatu saja seharian di sekolah. Sekarang copot sepatumu dan
silakan belajar tanpa sepatu seharian.” Sabrina pun dengan berat hati mencopot sepatunya dan
memberikannya kepada pak Lukman. Seharian dia tidak berani berkeliling sekolah karena malu, dan
lebih banyak berdiam diri di kelas tanpa alas sepatu.

Kasus 2 " SABRINA"


ANALISIS PERTANYAAN KASUS 2
1. Kebutuhan apa yang dibutuhkan oleh Sabrina?

2. Nilai kebajikan atau Keyakinan Sekolah apa yang dituju dengan


bersepatu warna hitam

3. Bila Bapak Lukman mengambil posisi seorang Manajer, kira-kira apa


yang akan dikatakannya dan bagaimana sikapnya serta apa yang akan
ditawarkan ke Sabrina?

Kasus 2 " SABRINA"


5 Nilai Kebutuhan Dasar Manusia

Kasus 2 "SABRINA"
ANALISIS JAWABAN
1. Kebutuhan apa yang dibutuhkan oleh Sabrina?

Kebutuhan cinta dan


Kebutuhan kebebasan karena
kasih sayang, Sabrina
tidak memakai sepatu Sabrina
ingin diperhatikan teman,
merasa malu tidak bebas
guru dan orang tuanya

disekolahan karena sepatunya
di lepas.
ANALISISI JAWABAN NO 2
2. Nilai kebajikan atau
Keyakinan Sekolah apa yang
dituju dengan bersepatu warna
hitam?

1. Berempati, Saling menghormati


(Mengilangkan perbedaan status sosial)
2. Keamanan (nyaman), Kerapian
3. Tanggung Jawab, Kedispilinan

Kasus 2 " SABRINA"


Lima
Penghukum

Posisi Pembuat Orang


Merasa Bersalah

Kontrol: Teman

Monitor/Pemantau

Manajer
3. Bila Bapak Lukman mengambil posisi seorang Manajer, kira-kira apa
yang akan dikatakannya dan bagaimana sikapnya serta apa yang akan
ditawarkan ke Sabrina?

Pak Lukman (berbicara dengan tulus, suara halus, tidak kaku mendekat ke sabrina)
Pak Lukman : “ Sabrina kenapa kamu baru datang ke sekolah dan memakai sepatu warna putih?”
Sabrina : “ Maaf, Pak saya bangun kesiangan, jadi terburu-buru trus salah memakai sepatu.”
Pak Lukman : “Apa kamu ingat keyakinan sekolah tentang warna sepatu dan jam masuk sekolah?”
Sabrina : “ Ingat Pak, tidak boleh terlambat dan memakai sepatu warna hitam.”
Pak Lukman : “Ya, jadi kamu hari ini terlambat dan tidak memakai sepatu warna hitam."
Sabrina : “ Iya Pak”.
Pak Lukman : “Oke, kira-kira bagaimana menurut kamu akan memperbaiki masalah ini?"
Sabrina : "Saya akan bertanya ke teman untuk mengejar tugas saya yang tertinggal. Dan untuk sepatu saya akan
melepasnya dan saya simpan di loker saya."
Pak Lukman : “ Baiklah, itu bisa dilakukan. Apakah besuk akan ada masalah untuk kamu agar bisa hadir tepat waktu dan
memakai sepatu warna hitam?"
Sabrina : " Tidak Pak, saya akan datang tepat waktu dan memakai sepatu warna hitam."
Pak Lukman : " Baik, Bapak hargai usahamu untuk memperbaiki diri."
Sabrina : :”Baik Pak, saya mohon maaf dan terimakasih, saya berjanji tidak akan mengulang kesalahan ini lagi.”
TERIMAKASIH
GURU BERGERAK INDONESIA MAJU

Anda mungkin juga menyukai