Anda di halaman 1dari 10

Tabel 3.

1 Penerapan Pembelajaran Sosial Emosional yang sudah dilakukan

Bentuk Pembelajaran Sosial Hal penting yang harus


Cara Penerapan KSE yang dikembangkan Yang dilakukan guru
Emosional disampaikan kepada murid

Diawal, di tengah Memulai pembelajaran dengan Pengelolaan emosi dan 1.    Mengajak siswa Bahwa segala aktivitas yang
bernyanyi sebelum
dan di akhir bernyanyi focus dan empati kita lakukan harus dengan
memulai pembelajaran
pembelajaran 2.    Di tengah mengajak penuh perasaan bahagia
siswa bernyanyi
agar mendapat hasil yang
  ditengah pembelajaran
untuk mengembalikan memuaskan.
fokus siswa
3.    Untuk merefleksikan
siswa tentang
kebahagiaannya setelah
mengikuti seluruh
pembelajaran.

Diawal, di tengah Memulai pembelajaran dengan Pengelolaan emosi dan Guru menanyakan keadaan Bahwa bapak menanyakan
dan di akhir menanyakan keadaan murid focus dan empati murid keadaan murid-murid untuk
pembelajaran bisa mempersiapkan diri
1.      Apa kabar hari ini?
2.      Sudah siap untuk belajar? dalam proses pembelajaran,
 
 
baik secara teori maupun
praktek di lapangan
di saat murid Ice breaking Pengelolaan emosi dan Meminta murid untuk Bahwa ibuk mengajak murid-
sudah mulai focus dan empati berdiri secara murid melakukan ice
bosan, tidak focus berpasangan dan breaking untuk
dalam belajar. mendengarkan intruksi menghilangkan kejenuhan
dari guru dan rasa ngantuk serta
membuat mereka lebih focus
dan senang dalam belajar

         
Jenjang Pendidikan: ________ (A = Paud – Kelas 2; B = Kelas 3– 6; C = SMP, D = SMA).

Bentuk Penerapan Hal penting yang harus


KSE yang dikembangkan Cara Penerapan Yang Dilakukan Guru
Pembelajaran Sosial Emosional disampaikan kepada murid

Kesadaran Diri  Melakukan tehnik Mengenali emosi yang muncul Ketika kita sedang mengalami
masa-masa yang sangat rumit
STOP Mempraktikkan tehnik
dan menengangkan maka
STOP
lakukan maka lakukan latihan
Stop berhenti
kesadarn diri penuh dengan
Take a deep Breath Tarik
tehnik STOP untuk
nafas dalam-dalam
mengembalikan fokus kamu
Observasi /Amati terhadap pekerjaan yang
Proceed/Lanjutkan sedang atau a

Pengelolaan Diri Melakukan Tehnik Mengelola Emosi dan Fokus Melakukan tehnik STOP Melakukan STOP secra
STOP untuk mencapai tujuan secra konsiten konsisten dapat mendukung
kekuatan otak bagian atas yang
berhubungan dengan fokus
konsentrasi dan kesadaran

Kesadaran Sosial Melakukan Tehnik Keterampilan Berempati Melatih kemapuan untuk Mengajak murid menaruh
STOP mengenali dan perhatian padaperasaan
orang lain
memahami serta ikut
merasakan perasaan – Mengajak siswa berlatih
emosi orang lain sehingga berpikir sebelum berbicara

dapat melihat perspektif


Mengajak siswa menyakini
sudut pandang orang lain
bahwa tidak ada satupun di
dunia ini sama,

Menghargai orang lain


meskipun berbeda pendapat

Keterampilan Relasi Kerja sama dalam Kerja sama dan Resolusi Konflik 1.Ketereampilan 1.Mengajak siswa melakukan
menyampaikan pesan
kelompok peran yang berbeda
dengna jelas dan
mendengarkan secara
aktif
2.Keterampilan 2.Mengajak siswa mengelola
menyatakan sikap setuju
perbedaan atau konflik
dan tidaksetuju dengan
saling menghargai
3.Keterampilan mengelola
3.Mengajak siswa
tugas
menentukan indikator tujuan
keberhasilan bersama

Pengambilan Keputusan Menerapkan Menumbuhkan kemampuan 1.Menganalisis situasi Mengajak siswa menganalisis
2.Menganalisis alternatif
yang Bertanggung Jawab kerangka POOC dalam mengambil keputusan permasalahan, membuat
pilihan
3.Mempertimbangkan alternatif pilihan, Hasil
konsekuensi dari pilihan
masing-masing konsekuensi, mengambil
keputusan

Kompetensi SEL
Konsep SEL ini awalnya dikemukakan oleh Daniel Goleman (1985). Menurut Daniel, pembelajaran sosial emosional perlu
diberikan untuk kesuksesan anak terutama dalam mengembangkan pendidikan.
Menurut CASEL (Collaborative for Academic, Social and Emotional Learning), terdapat 5 kunci pengembangan SEL pada anak.
5 konsep Social Emotional Learning yaitu:
 
1. Kesadaran Diri (Self Awareness)
Self awareness  berkaitan dengan kemampuan untuk mengenali diri secara akurat mengenai emosi, pikiran dan nilai
atau value diri. Seseorang yang memiliki kesadaran tinggi yang tinggi mampu mengenali keterkaitan antara perasaan,
tindakan dan pikiran yang dilakukan.
Apakah hanya itu saja? Tidak.
Orang yang punya kesadaran diri yang tinggi akan mampu menilai secara akurat kekuatan dan keterbatasan diri. Alhasil,
tingkat percaya dirinya, mindset, optimisnya sangat kuat. Karena hal tersebut, kesadaran diri perlu ditanamkan sejak kecil
untuk membantu tumbuh kembang anak.
Lantas, kemampuan apa saja yang berkaitan dengan kesadaran diri? Setidaknya ada 5 kemampuan yang berkaitan dengan
kesadaran diri, yaitu:
 Mengidentifikasi emosi: seseorang harus mengidentifikasi emosi yang dimiliki karena mosi ini berkaitan erat dengan
aktivitas yang dilakukan. Jika tak mampu mengidentifikasi diri dan mengontrolnya, seseorang akan kesulitan untuk
beraktivitas dan bersosialisasi.
 Self-perception  yang akurat karena pada dasarnya kesadaran diri berkaitan dengan diri sendiri. Anak perlu mengenali
bagaimana dirinya, apakah baik atau buruk. Dengan begitu, anak akan paham dan mengerti dirinya sendiri dan
mengontrol dirinya termasuk tingkah lakunya.
 Mengenali keunggulannya karena masing-masing anak memiliki keunggulan yang berbeda. Mengenali sisi plus  dari
anak bisa membantu perkembangan sosial emosinya. Jadi, anak bisa fokus pada keunggulan yang ada di dirinya dan
bukan fokus kekurangan.
 Memiliki kepercayaan diri yang akan sangat berpengaruh untuk kehidupan sosialnya. Misalnya berinteraksi dengan
orang lain.
 Memiliki keyakinan diri untuk mencapai tujuan dengan kemampuan yang dimiliki.
2. Manajemen Diri (Self Management)
Kompetensi manajemen diri ini berkaitan mengenai kemampuan untuk mengatur emosi, pikiran, perilaku di berbagai
situasi. Kemampuan ini juga berkaitan dengan penanganan stress, mengontrol hasrat, bertahan menghadapi tantangan
untuk mencapai tujuan.
Ada 6 kemampuan yang berkaitan dengan manajemen diri, yaitu:
 Menahan hasrat atau nafsu yang berkaitan dengan menunda perayaan atau kepuasaan diri sendiri. Kemampuan ini
juga berkaitan dengan unjuk gigi di saat yang tepat atau berfikir terlebih dahulu sebelum bertindak. Dengan begitu,
anak bisa tahu, kapan harus bertindak dan kapan harus menahan diri.
 Manajemen stress untuk membantu anak bertahan di kondisi tertentu, misalnya saat belajar, sehingga tujuannya
tercapai.
 Mendisiplinkan diri dan dalam hal ini termasuk mengontrol perasaan dan hasrat diri. Self-discipline  juga bisa dikatakan
sebagai kemauan diri untuk menahan diri agar bisa fokus ke tujuan yang sudah dibuat.
 Mengatur tujuan yang ingin dicapai. Dalam mengatur goal perlu mempertimbangkan SMART untuk menyesuaikan
dengan kemampuan anak. SMART adalah singkatan dari specific, measurable, attainable, realistic, timely.
 Memotivasi diri: anak butuh dorongan dari dalam dirinya sendiri agar bisa bertindak untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Tanpa adanya motivasi diri, seseorang hanya bisa berjalan di tempat dan tidak akan mengalami proses
yang berarti.
 Kemampuan berorganisasi yang akan bermanfaat untuk mengatur informasi dan waktu. Dengan begitu, anak akan
lebih terorganisir, produktif dan memaksimalkan waktu serta menyaring informasi yang relevan dengan tujuan.
3. Kesadaran Sosial (Social Awareness)
Kesadaran sosial berkaitan dengan kemampuan untuk bisa berempati dengan orang lain dan mengambil perspektif dari
berbagai sudut pandang. Singkatnya, kemampuan ini berkaitan erat dengan norma dan etika berperilaku terutama di
kelompok misalnya di masyarakat.
Kemampuan akan kesadaran sosial ini sangat membantu anak untuk bisa memahami dan menghormati orang lain.
Kemampuan ini tentu akan sangat bermanfaat ketika anak dewasa dan menemui banyak orang dengan latar belakang yang
berbeda.
Bagaimana jika seseorang tidak punya social awareness? Orang tersebut akan tumbuh dengan rasa benci, mudah
menghakimi dan tidak bisa berpikiran terbuka. Orang tersebut fokus pada dirinya sendiri dan masa bodoh dengan apapun
yang terjadi di sekitarnya.
Maka dari itu, sejak kecil anak perlu dibimbing dan dilatih mengenai kesadaran sosial. Ada 4 kemampuan atau skill  yang
perlu dimiliki, yaitu:
 Pengambilan atau melihat dari perspektif: kemampuan ini berkaitan erat dengan pemahaman dari sudut pandang
yang berbeda di kondisi dan situasi tertentu. Anak perlu belajar untuk mencoba memahami situasi yang berbeda
untuk memahami kondisi sekitarnya.
 Empati berkaitan dengan memahami apa perasaan orang lain karena seakan menempatkan diri di posisi orang
tersebut.
 Mengapresiasi dan menghormati perbedaan yang dimiliki antar individu. Jadi, anak Anda tidak membeda-bedakan
orang berdasarkan pada asalnya, bahasanya, kulit tubuhnya, kondisinya, jenis kelaminnya, kepercayaannya terutama
saat berteman.
 Menghormati orang lain dengan pikiran terbuka dan tidak sembarangan melakukan penghakiman atas kondisi
tertentu. Dalam melatih anak, cobalah untuk memulai untuk mengajarkan pada anak untuk tidak saling membenci.
Anda juga bisa menunjukkan dengan tindakan bagaimana cara menghormati dan berpikiran terbuka.
4. Kemampuan Berelasi (Relationship Skill)

Kemampuan berelasi ini berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk membangun dan memelihara suatu hubungan
yang sehat antar individu dan kelompok.
Dengan kata lain, kemampuan berelasi ini berkaitan erat dengan kemampuan berkomunikasi seseorang.
Bayangkan, tanpa adanya komunikasi, apakah seseorang bisa bersosialisasi dengan baik? Tidak.
Kemampuan berelasi ini akan sangat bermanfaat untuk anak ketika bekerja sama dalam tim, baik tim kecil ataupun tim
besar.
Kemampuan berelasi ini juga berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk bertahan dari tekanan, meminta atau
menawarkan bantuan ke orang lain.
Ada 6 kemampuan atau skill  yang perlu dipahami dalam kompetensi relationship skill, yaitu:
 Berkomunikasi dengan jelas: komunikasi yang Anda tangkap mungkin berkaitan dengan berbicara atau
menyampaikan pendapat. Namun, komunikasi dalam hal ini juga berkaitan dengan memahami gesture atau bahasa
tubuh, ekspresi sehingga bisa meminimalisir kesalahpahaman.
 Mendengarkan dan meresponnya dengan baik. Untuk menjadi pendengar yang baik, tentu kemampuan kontak mata,
fokus, memahami ekspresi muka dan memberikan jawaban diperlukan.
 Bekerja sama dengan yang lain untuk meraih tujuan. Dalam kemampuan ini, sebagai individu, anak dituntut untuk
beradaptasi dan bekerja sama dengan yang lainnya. Dengan begitu, anak akan lebih menghormati pendapat orang
lain dan bekerja sama untuk keperluan tim.
 Tahan dari tekanan sosial dan kemampuan ini sangat erat kaitannya dengan self management skill. Anak yang mampu
bertahan dari tekanan sosial dapat bertahan untuk tidak terlibat dengan sesuatu yang berpotensi merusak diri.
 Perundingan masalah secara konstruktif yang melibatkan pencapaian untuk saling memuaskan dan memenuhi
kebutuhan dari semua pihak. Dengan kata lain, skill ini berkaitan erat dengan musyawarah mufakat untuk membuat
dan menentukan solusi yang adil untuk semua pihak.
 Menawarkan dan mencari bantuan jika diperlukan karena tidak semua orang mampu bertahan di kondisi yang
berbeda-beda. Jadi, perlu pemahaman yang baik untuk mengenali situasi dan apa yang dibutuhkan/ditawarkan ke
orang lain. Dengan begitu, aktivitas bisa berjalan dengan baik dan mencapai tujuan.
5. Pembuatan Keputusan Bertanggung Jawab (Responsible Decision Making)

Kemampuan ini berkaitan dengan pembuatan pilihan konstruktif yang benar dan cara bertindak sesuai etis, norma sosial
dan keselamatan.
Namun pertanyaannya, bagaimana seseorang terutama anak tahu mana yang benar dan mana yang salah? Bagaimana pula
memutuskan sesuatu dengan benar sesuai situasi dan kondisi?
Orang dewasa secara alami mampu menilai dan membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Sedangkan untuk
anak, Anda masih perlu memberitahu mana yang benar dan mana yang salah.
Untuk lebih jelasnya, ada 5 skill yang berkaitan erat dengan responsible decision making  yang perlu Anda tahu, yaitu:
 Mengidentifikasi masalah: apakah masalah yang dihadapi tersebut mudah atau susah. Dalam pembelajaran, anak
akan dihadapkan dalam suatu masalah dan biarkan anak untuk bertindak sendiri. Lihat dan bimbing apakah anak
mampu mengidentifikasi masalahnya atau justru sebaliknya dan butuh bantuan dari orang dewasa.
 Menganalisa situasi yang berkaitan erat dengan mengidentifikasi masalah. Untuk menganalisa situasi, tentu anak
Anda harus melihat dari sudut pandang yang berbeda. Dengan begitu, anak Anda bisa mengetahui masalahnya
seperti apa dan cara mengatasinya.
 Mengatasi masalah yang dihadapi. Dalam hal ini, anak harus tahu kemungkinan yang akan terjadi jika keputusan
tersebut diambil. Misalnya apakah akan merugikan salah satu pihak atau cukup adil untuk semua pihak.
 Mempertimbangkan tanggung jawab dari keputusan yang diambil. Dalam pembelajaran, anak perlu
mempertimbangkan mengenai norma yang berlaku.
 Evaluasi dan introspeksi diri sebagai bentuk perubahan atas keputusan yang diambil. Anak perlu tahu apakah
keputusan tersebut tepat atau tidak dan kemudian mengevaluasi sehingga ada perbaikan di masa depan.
Perlu digarisbawahi, pembelajaran mengenai Social Emotional Learning tidak hanya dilakukan di sekolah. Dalam lingkup yang
lebih besar, keluarga, komunitas dan lingkungan sekitar juga berperan serta dalam sosial emosional anak.
Dengan begitu, sosial emosional yang dimiliki anak bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.
Apa itu SEL?

Sosial Emosional Learning atau SEL adalah proses pembentukan diri yang berkaitan dengan kesadaran diri, kontrol diri dan kemampuan relasi.
Kenapa SEL sangat penting? Karena proses ini akan membantu kehidupannya baik di sekolah, lingkungan kerja atau bermasyarakat.
3 konsep Social Emotional Learning yaitu:

1. Kesadaran Diri (Self Awareness) 2. Manajemen Diri (Self Management) 3. Kesadaran Sosial (Social Awareness)
program SEL harus sesuai dengan SAFE, yaitu:

1. Sequenced: saling berkaitan dan terkoordinasi untuk mendorong keterampilan anak. 2. Active: bentuk pembejalaran aktif agar anak mampu
menguasai keterampilan yang baru. 3. Focused: menekankan pengembangan keterampilan baik secara individu maupun sosial. 4. Explicit :
menargetkan keterampilan sosial dan emosional yang lebih spesifik
(Visited 9.275 times, 57 visits today)

Anda mungkin juga menyukai