Anda di halaman 1dari 10

Kasus 2

Sabrina hari itu bangun terlambat, dan terburu-buru sampai di sekolah. Dia
pun akhirnya sampai di gerbang sekolah, tapi baru menyadari kalau tidak
menggunakan sepatu hitam seperti tertera di peraturan sekolah. Di depan
pintu kelas, Bapak Lukman memperhatikan sepatu Sabrina yang berwarna
coklat. Sabrina berusaha menjelaskan bahwa dia terburu-buru dan salah
mengenakan sepatu.
Kasus 2 (Lanjutan)

Pak Lukman menanyakan Sabrina, apa peraturan sekolah tentang seragam warna
sepatu. Sabrina menjawab sudah mengetahui sepatu harus berwarna hitam,
namun terburu-buru dan salah mengenakan sepatu, selain tidak mungkin
kembali pulang karena rumahnya jauh sekali. Pak Lukman tetap bersikeras pada
peraturan yang berlaku dan mengatakan, “Ya sudah, kamu sudah melanggar
peraturan sekolah. Kamu salah. Sudah terlambat, salah pula warna sepatunya.
Segera buka sepatumu kalau tidak bisa mengenakan warna sepatu sesuai
peraturan”.
Kasus 2 (Lanjutan)

Sabrina meminta maaf dan memohon kembali kepada pak Lukman agar tetap
dapat mengenakan sepatunya dan berjanji tidak akan mengulang kesalahannya.
Namun pak Lukman tidak mau tahu, “Tidak, kamu telah melanggar peraturan
sekolah, kalau tidak sanggup ambil sepatu di rumah atau diantarkan sepatu ke
sekolah, ya sudah kamu tidak bersepatu saja seharian di sekolah. Sekarang copot
sepatumu dan silakan belajar tanpa sepatu seharian.” Sabrina pun dengan berat
hati mencopot sepatunya dan memberikannya kepada pak Lukman. Seharian dia
tidak berani berkeliling sekolah karena malu, dan lebih banyak berdiam diri di
kelas tanpa alas sepatu.
Lakukan Analisis dan Jawablah pertanyaan ini!
● Dalam kasus di atas, sikap posisi apakah yang diambil oleh Bapak Lukman?
Jelaskan, apakah indikatornya?
● Bila Bapak Lukman mengambil posisi seorang Manajer, kira-kira apa yang
akan dikatakannya, pertanyaan-pertanyaan seperti apakah yang akan
diajukan ke Sabrina? Jelaskan.
● Kira-kira bila Anda adalah Kepala Sekolah di sekolah tersebut,
- Nilai kebajikan apa yang ingin dituju oleh peraturan harus berwarna
hitam?
- Bagaimana Anda menyikapi langkah yang diambil Pak Lukman mengenai
kasus tersebut?
JAWABAN KELOMPOK I

1. Dalam kasus di atas, sikap posisi apakah yang diambil


oleh Bapak Lukman? Jelaskan, apakah indikatornya?
Posisi Pak Lukman sebagai penghukum, indikatornya
ditandai diantaranya dari kalimat , “Ya sudah, kamu
:

sudah melanggar peraturan sekolah. Kamu salah.


Sudah terlambat, salah pula warna sepatunya. Segera
buka sepatumu kalau tidak bisa mengenakan warna
sepatu sesuai peraturan”.
2. Bila Bapak Lukman mengambil posisi seorang Manajer,
kira-kira apa yang akan dikatakannya, pertanyaan-
pertanyaan seperti apakah yang akan diajukan ke Sabrina?
Jelaskan.
SEGITIGA RESTITUSI
Bapak tau memang setiap kita pernah melakukan kesalahan
(Menstabilkan identitas)
a. Kenapa hari ini terlambat Nak? Mengapa hari ini
mengenakan sepatu yang tidak hitam?(Menggali alas an
Kasus 2 (Lanjutan)

b. Apakah Sabrina mengetahui jika Sabrina sering


datang terlambat dan tidak mematuhi peraturan
sekolah? (Validasi Tindakan yang salah)
c. Sabrina sudah mengetahui konsekuensinya jika
Sabrina datang terlambat dan juga melanggar
peraturan sekolah dengan mengenakan sepatu
bukan warna hitam?(Menanyakan keyakinan)
3. Kira-kira bila Anda adalah Kepala Sekolah di sekolah tersebut,
Nilai kebajikan apa yang ingin dituju oleh peraturan harus berwarna hitam?
Jawab : Kepatuhan, kedisiplinan, kebersamaan (kesetaraan social)
Bagaimana Anda menyikapi langkah yang diambil Pak Lukman mengenai
kasus tersebut?
Jawab : Biar diselesaikan terlebih dahulu tugas Pak Lukman, setelahnya kita
ajak untuk sharing memposisikan kita sebagai manajer untuk mengajak Pak
Lukman menyelesaikan permasalahan dengan segitiga restitusi dimana
tahapannya meliputi :
1. Menstabilkan identitas (Mengubah identitas gagal menjadi identitas sukses)
2. Validasi Tindakan yang salah ( Dengan memahami kebutuhan anak kita bisa menemukan
cara paling efektif untuk memenuhi kebutuhan anak tersebut)
3. Menanyakan keyakinan (Menghubungkan keyakinan anak dengan keyakinan yang telah
disepakati Bersama, dalam hal ini peraturan sekolah)

Anda mungkin juga menyukai