Anda di halaman 1dari 2

Pada tahap demonstrasi kontekstual ini, Anda akan 

melaksanakan praktik segitiga restitusi


terhadap satu murid di sekolah Anda dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1. Buatlah skenario lengkap untuk melaksanakan praktik segitiga restitusi terhadap dua (2)


kasus mengenai murid yang melanggar peraturan di sekolah Anda. 
2. Ajaklah satu murid Anda untuk melakukan praktik segitiga restitusi tersebut.
3. Lakukan praktik segitiga restitusi. Minta tanggapan murid Anda mengenai perasaan
mereka ketika Anda melakukan praktik segitiga restitusi itu. 
4. Rekamlah praktik segitiga restitusi sesuai dengan skenario yang telah dibuat beserta
tanggapan dari murid Anda dalam bentuk video.
5. Unggah video praktik segitiga restitusi ke kanal YouTube/Google Drive Anda
dan sematkan tautannya pada LMS.
6. Perhatikan rubrik penilaian untuk demonstrasi kontekstual yang telah disediakan
dibawah.

Kasus 3

Tidak bersepatu hitam

Hari senin seperti biasa siswa SMA N 1 Gemuh mengikuti kegiatan upacara. citra berada dibarisan no 3
dari depan. Sengaja citra berada di barisan tersebut, karena dia sadar bahwa sepatu yang dipakinya
tidak hitam . pagi itu citra hampir terlambat mengikuti upacara karena semalam dia menyelesaikan
tugas proyeknya sampai larut, sehingga bangun terlambat akhirnya dia memakai sepatu yang tidak
hitam karena sepatu hitamnya masih basah terkena hujan semalam.

Citra sangat hafal peratura sekolahnya, namun harus bagaimana lagi karena sepatu hitamnya basah
tidak bisa dia gunakan. Meski dia telah berada dibaris ketiga namun, citra tetap saja terkena Razia
sepatu hitam. Kemudian dikumpulkanlah sepatunya di ruang BK sehingga dia harus berjalan tanpa
sepatu . Saat itu pelajaran telah dimulai, Bu hikmah berada didalam kelas kemudian memulai
pelajarannya dengan kegiatan presentasi kelompok. Tibalah saatnya untuk Citra dan kelompoknya maju
ke depan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.

Bu Dian : “silahkan kelompok citra untuk maju mempresentasikan hasil diskusinya”

Citra : “ maaf bu yang maju salah satu saja ya”

Bu Dian : “ sesuai kesepakatan kelas kemarin semua anggota kelompok untuk maju ke depan “

Dinda : “ bu.. citra tidak pake sepatu, jadi malu kalua maju ke depan “

Dara : “ sepatunya dirazia BK bu”

Bu Dian : “ citra ..apa benar sepatunya di Razia BK ? kenapa terjadi seperti itu?

Citra : “ benar bu.. tadi saat upacara sepatunya kena Razia dan harus di kumpulkan di BK “. Saya tidak
memakai sepatu hitam karena sepatu saya yang hitam masih basah jadi saya memakai sepatu lainnya
Bu Dian : “ oke sementara kelompok yang lain untuk maju presentasi”

Sementara itu bu Dian menghampiri citra dengan memberitahu bahwa nanti setelah selesai bisa
menghadap ibu dian di ruang BK. Kemudian setelah selesai jam pelajaran Citra segera menuju ruang BK
untuk menghadap bu Dian. Sementara itu bu Dian sudah menunggu Citra.

Bu Dian : “ ke sini mbak citra, silahkan duduk . ibu faham dengan kondisi citra saat ini . menurut citra,
bagaimana Tindakan yang diambil citra dengan tidak menggunakan sepatu yang tidak sesuai aturan ,
apakah bisa di pertanggungjawabkan ?

Citra : “ iya ibu..citra sangat paham dengan aturan sekolah, tapi bagaimanalagi citra hanya punya 1
sepatu hitam, kondisinya sangat basah karena semalam kehujanan.

Bu Dian : “ citra tau konsekuensinya ya ?

Citra : “ iya bu..sepatu dilepas dan diambil sepulang sekolah “

Bu Dian: “ iya betul sekali , citra memang murid yang baik dan bertanggung jawab, apakah citra punya
solusi yang lebih baik untuk masalah ini ? sehingga citra harus melepas sepatu seharian .. ?

Citra : “ betul bu, seharusnya citra tidak menggunakan sepatu hitam untuk pergi bermain karena untuk
menjaga jikalau sepatunya basah , atau jika tau sepatunya basah maka bagaimana caranya agar besok
pagi sepatu itu bisa digunakan untuk sekolah. Citra sadar bu.. harus bertanggungjawab atas semua
Tindakan yang citra lakukan. inshaAllah kedepan tidak citra ulangi lagi..

Bu Dian : “ alhamdulillah sekarang citra sudah lebih dewasa dalam bertindak, segala Tindakan harus
dapat dipertanggungjawabkan dan menerima konsekuensi dari Tindakan yang dilakukan.

Kemudian citra meminta maaf pada bu dian sembari mencium tangan bu dian dan citrapun kembali ke
kelasnya tanpa alas kaki, namun langkahnya menjadi lebih ringan, karena citra telah sadar akan
tanggungjawabnya mematuhi peraturan sekolah. Dan citra juga menjadi lebih dewasa bahwa semua
Tindakan yang dia lakukan menimbulkan konsekuensi yang harus dipertanggungjawabkan .

Anda mungkin juga menyukai