KASUS 1
Pukul 11.00 kelas X Mipa 3 akan belajar kimia bersama saya. Setelah melakukan kegiatan
pendahuluan, saya segera mengkondisikan kelas untuk belajar melalui diskusi kelompok.
Semua siswa sudah duduk dalam kelompoknya masing-masing, tetapi ada satu siswa
laki-laki bernama Dean yang masih duduk sendiri terpisah dari kelompok-kelompok yang
ada. Ketika saya bertanya kepada Dean termasuk kelompok mana dan memintanya
bergabung dengan teman sekelompoknya, namun Dean menolak dan tidak mau bergabung.
Berikut percakapan singkat saya dengan Dean:
Dean terdiam dan tetap bersikeras tidak mau bergabung ke kelompoknya. beberapa menit
kemudian, Dean berjalan ke depan, saya berpikir Dean berubah pikiran dan segera
bergabung dengan teman di kelompoknya. Namun, tiba-tiba Dean menghampiri saya dan
meminta izin keluar kelas.
melihat wajah Dean yang sepertinya juga dalam keadaan kurang baik, maka saya
mengizinkan Dean keluar kelas. Dean pun tidak kembali lagi ke dalam ruang kelas sampai
jam pelajaran kimia berakhir. Saya bertanya kepada teman-temannya, ternyata tingkah
Dean seperti itu memang sudah biasa terjadi. Sebelum meninggalkan kelas, saya berpesan
kepada siswa agar menyampaikan kepada Dean untuk menemui saya.
Pada hari berikutnya, saya mengajar di kelas X Mipa 4 yang ruang kelasnya bersebelahan
dengan kelas X Mipa 3. Ketika jam pelajaran kimia berakhir, tanpa saya duga Dean datang
menghampiri saya. Pada saat inilah saya mulai menerapkan segitiga restitusi untuk
membantu Dean mencari solusi dari permasalahan yang dihadapinya.
Praktik Segitiga Restitusi
1. Menstabilkan Identitas
Dean : Assalamualaikum bu
Saya : Waalaikumsalam, bagaimana kabarnya Dean?
Dean : Baik bu, saya minta maaf untuk yang kemaren bu
Saya : Kesalahan apa yang Dean perbuat kemaren?
Dean : Saya tidak mau bergabung dengan kelompok dan izin keluar tanpa kembali
lagi ke dalam kelas bu
Saya : Sebagai manusia, wajar jika kita melakukan kesalahan Dean, karena kita
bukan makhluk sempurna. Ibu juga pernah mengalami hal yang sama dengan
Dean.
Dean : Iya bu
Saya : Kita pasti bisa menjadi lebih baik dan tidak mengulangi hal yang sama ya
Dean
Dean : baik bu
3. Menanyakan Keyakinan
Saya : Kira-kira tindakan Dean yang tidak mau bergabung dengan kelompok dan
meninggalkan kelas, apakah itu sudah sesuai dengan prinsip dan keyakinan
Dean atau keyakinan kelas?
Dean : tidak bu, saya sebenarnya ingin bergabung di kelompok bu, sebelumnya
saya juga menghargai Mila bu, tapi semenjak dijodoh-jodohkan saya kurang
nyaman bu
Saya : kira-kira kesepakatan kelas apa yang sudah Dean langgar dengan tindakan
kemaren?
Dean : tidak menghargai teman dan membeda-bedakan teman bu
Saya : Bagaimana perasaan Dean setelah mengambil tindakan kemaren?
Dean : tidak nyaman bu, hubungan saya dengan Mila semakin memburuk dan saya
juga tidak ikut belajar bu
Saya : Apa Dean bersedia untuk berubah dan tidak mengulangi kesalahan?
Dean : Bersedia bu
Saya : Kira-kira hal apa yang akan Dean lakukan yang dapat membuat Dean
nyaman belajar di kelasnya?
Dean : Saya mau menyampaikan kepada teman-teman agar tidak
menjodoh-jodohkan saya lagi dengan Mila bu, agar kami saling menghargai
Saya : Bagus sekali Dean, kapan Dean akan menyampaikan kepada
teman-temannya?
Dean : besok bu
Saya : baik Dean, ibu yakin Dean pasti bisa
TANGGAPAN DEAN
Saya berterimakasih kepada Ibu karena tidak menyalahkan saya atas kesalahan yang saya
lakukan. Ibu membimbing saya menjadi lebih baik agar tidak mengulangi kesalahan yang
sama dan membantu saya mencari solusi terbaik untuk permasalahan yang saya hadapi.
KASUS 2
Azri adalah salah satu siswa kelas X Mipa 4 yang belajar kimia di jam pelajaran pertama
setelah acara kultum di hari Jumat. Azri selalu masuk terlambat ke dalam kelas. Di awal
sekolah, kesepakatan kelas bagi siswa yang terlambat masuk ke dalam kelas adalah belajar
sambil berdiri di bagian belakang sampai jam pelajaran kimia selesai.
Disetiap pembelajaran berikutnya, Azri selalu terlambat dan menjalani konsekuensi sesuai
kesepakatan kelas. Dalam menjalankan konsekuensinya, Azri selalu mengeluh dan sering
gelisah berdiri dan jongkok bahkan berjalan mengganggu temannya yang lain juga.
Saya : Azri mengapa selalu mengulangi kesalahan yang sama? Azri selalu belajar berdiri
selama belajar kimia
Azri : Iya bu
Saya : Azri berdiri tegak ya, jangan jongkok atau mengganggu temannya
Azri : pinggang saya sakit bu
Saya : kalau Azri masuk ke kelas tidak terlambat, Azri tidak akan berdiri
TANGGAPAN AZRI
Saya berterimakasih kepada Ibu karena saya merasa lebih baik dan saya tidak ingin lagi
mengulangi kesalahan yang sama. Saya akan berusaha bisa lebih disiplin lagi ke depannya.