Anda di halaman 1dari 4

KELOMPOK 7

THERAPEUTIC GROUP
Nama Anggota :
-Tariza
-Silmi Razanah 192020036
-Raja Ibnu P 192020052
-Nisa Affra
-Irlan Herdiansyah
Pertemuan Pertama
Tujuan :
-Memahami konsep Therapeutic Group
-Memahami langkah kegiatan
-Mengidentifikasi masalah
-Mencari penyelesaian masalah
Setting : Via Zoom
Metode : - Mencurahkan pendapat
-Berdikusi
-Tanya Jawab
Langkah :
a.Orientasi
-Salam
-Menanyakan kabar peserta
-Doa
b.Kerja
-Menjelaskan konsep, kesepakatan dan aturan
-Menjelaskan langkah kegiatan
C.Terminasi
-Evaluasi
-Rencana pertemuan lanjut/tidak
-Doa dan salam
SKENARIO THERAPEUTIC GROUP
“Bullying”
Leader : “ Assalamualaikum Wr. Wb.”
Anggota : “ Waalaikumsalam Wr.Wb.”
Leader : “ Apa kabar semuanya ?.”
Anggota : “ Alhamdulillah baik.”
Leader : “ Alhamdulillah, sebelumnya boleh perkenalkan satu satu namanya siapa ?.”
Anggota : (memperkenalkan diri satu satu)
Leader : “ Baik perkenalkan nama saya (.....) senang sekali bisa bertemu dengan kalian semua
disini , disini saya akan memimpin jalanya kegiatan kita pada hari ini , sebelum memulai
kegiatan pertama tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan hidayahnya pada harini dan jangan lupa sebelum mulai marilah
membaca basmalah bersama-sama.”
Anggota : “Bismillahirohmanirohim.”
Leader : “Disini kita akan melakukan kegiatan yang bermanfaat ya pastinya, kita akan
menceritakan permasalahan atau kesulitan yang kalian alami dari masing masing peserta atau
sharing masalahnya satu sama lain, nah disini itu kita bareng bareng cari solusi atau
penyelesaian masalah nya, saling menanggapi satu sama lain, Nah sebelum kita mulai ke sesi
kegiatan saya mau buat kesepakatan terlebih dahulu untuk melancarkan kegiatan hari ini ,
pertama, semua alat komunikasi di non-aktifkan agar tidak mengganggu kegiatan, kedua,
untuk saling menghargai satu sama lain saat berjalanya kegiatan, ketiga, Jika ada yang ingin
ke kamar kecil izin terlebih dahulu, keempat, Tidak boleh menyela saat orang sedang
berbicara apakah semua yang saya utarakan disepakati?
Anggota: “Sepakat.”
Leader:” Baik, ketika nanti ingin bertanya boleh angkat tanganya terlebih dahulu ya atau beri
emoticon yang ada di zoom , waktu untuk melaksanakan sesi kegiatan ini 20 menit, boleh
kita langsung ke sesi kegiatan oh iya sebelumnya semuanya udah kontak saya kemaren kan
nah disni orang orang yang kontak saya kemaren itu ternyata sama nih masalah pokoknya
jadi saya kumpulkan kalian disini, boleh siapa yang mau menceritakan masalahnya terlebih
dahulu ?.”
Anggota 1 :”Saya kak, jadi di kelas aku punya temen kaya geng gitu lah kalo disekolah tuh
suka barengan gitu tapi kadang aku tuh ga selalu barengan sama mereka ya namanya juga
orang gitu ga selalu stay pasti kita juga mau bersosialisasi sama yang lain, ada satu waktu
temen satu geng ini inisialnya “S” itu punya konflik sama temen aku juga “G” karena punya
konflik itu aku kaya dibolehin untuk temenan gitu sama “G” padahal menurut aku dia
anaknya baik dan suka nolongin aku , karena aku selalu barengan sama “G” jadi temen geng
aku ini jadi kesel sama aku suka marah marah dengan alasan yang tidak jelas makin sini itu
kelakuan mereka itu makin meresahkan kayak suka nyuruh beliin makanan ke kantin terus
nyuruh kerjain tugas kayak udah jadi babu aja disitu aku gabisa ngelawan karena bayangkan
1 lawan beberapa orang tuh gimana sih gabisa ngelawan dan aku tipikel orang yang penakut
juga aku pernah nangis karena kelakuan temen aku yang sampe parahnya banget aku pernah
didorong dan dimarahin, ditunjuk katanya ga setia kawan Cuma karena bergaul sama teman
aku yang lain, pernah juga aku disuruh ngebohong ke orangtua sama temen aku ini “S”gitu
sampe akhirnya aku gamau kesekolah lagi gaada semangat untuk sekolah yang ada rasa takut
sampe benci untuk pergi kesekolah karena trauma kaget dengan apa yang aku alami.”
Leader : ”Nah waktu kejadian kamu di perlakukan seperti itu temen kamu “G” ini kemana
apakah dia membantu kamu atau gimana karena permasalahan ini sebenarnya permasalahan
mereka.”
Anggota 1 : ”Temen aku bantuin aku cuman ya ga bisa gimana gimana juga malah jadi
tambah ribut waktu dia bantuin aku sampe berantem gitu.”
Leader:”Tadi itu kamu bilang sampe gamau kesekolah lagi, jadinya sekarang kamu masih
sekolah disitu atau mungkin pindah?”
Anggota 1 : ”Karena kejadian itu aku akhirnya home schooling kak karena takut juga untuk
berteman lagi.”
Leader:”Baik kita keep dulu untuk permasalahan (anggota1) boleh kita lanjut siapa lagi yang
mau mengutarakan permasalahannya?.”
Anggota 3 : “Mungkin saya boleh pak/bu.”
Leader : “Baik, silahkan.”
Anggota 3 : “Saya ini terlahir di keluarga yang memang bisa dibilang kekurangan dalam hal
ekonomi, ketika saya bersekolah, dari mulai seragam, alat tulis, dan lainnya hanya bisa
memakai yang bekas (bukan baru). Saya sering kali merasa malu ketika bertemu dengan
teman – teman di sekolah. Namun ada beberapa teman saya dan guru-guru di sekolah yang
selalu memberikan dukungan kepada saya agar saya ma uterus bersekolah dengan rasa
percaya diri dan menghilangkan rasa malu saya. Betul memang, sebagian teman-teman di
sekolah sering sekali mengejek penampilan dan kehidupan saya sampai bisa di bilang mereka
membully saya di sekolah. Namun saat ini saya tidak memperdulikan ejekan mereka, saya
terus berusaha percaya diri dan menghiraukan mereka sampai saat ini mereka sudah tidak lagi
membully saya
Leader : “Oke baik, jadi bisa saya simpulkan bahwa peran orang di sekitar itu sangat penting
ya untuk memberi dukungan sosial kepada anda ?.”
Anggota 3 : “Iya betul.”
Leader : “Lalu saat ini apakah anda merasa bahwa permasalahan ini sudah bisa dianggap
selesai ?.”
Anggota 3 : “Belum pak/bu, kenapa saya mau berada di sini dan mengikuti kontraknya
karena saya masih butuh cara penguatan untuk diri saya. Saya merasa terkadang saya bisa
begitu merasa percaya diri dengan diri saya, namun terkadang ketakutan akan ejekan dan
bullying itu masih terpikirkan oleh saya pak/bu.”
Leader : “Baik, mungkin sebelum kita saling memberi tanggapan, saya lanjutkan dulu ya.
Ayo siapa lagi yang ingin menyampaikan permasalahannya ?”
Anggota 2 : “Saya bu.”
Leader : “Baik, silahkan.”

Anda mungkin juga menyukai