2. Membantu murid untuk jujur pada diri sendiri dan mengevaluasi dampak
dari kesalahan yang dilakukan
3. Menanyakan Keyakinan
3. Menanyakan Keyakinan
Guru :"Ooh begitu, apakah kamu masih ingat dengan keyakinan kelas yang sudahkita sepakati
bersama-sama? bagian mana yang sudah kamu langgar? Melven :"Ingat pak, bagian menghargai orang
lain dan komitmen pak."
Guru :"Oke,jadi langkah apa yang akan kamu lakukan supaya tidak mengulangi kesalahan yang sama
di harihari selanjutnya."
Melven :"Saya tidak akan tidur lagi setelah sholat subuh, kalau saya ngantuk setelah sholat subuh saya
gunakan untuk olah raga, boleh nggak buguru sebelum berangkat saya lari-lari
keliling kampung dulu?"
PERCAKAPAN KASUS 1
3. Menanyakan Keyakinan
Guru :"Tentu saja boleh, kira-kira kapan kamu akan memulai melakukan hal itu?"
Melven :"InsyaAllah mulai besok pak."
Guru :"Bagus! kamu sudah berusaha untuk menjadi lebih baik, lebih disiplin dan menghargai orang
lain, pak guru doakan semoga kamu selalu sehat dan menjadi anak yang solih Jangan lupa dengan
komitmen dan keyakinan yang sudah kita sepakati bersama."
Melven :"Terima kasih pak guru."
PERCAKAPAN KASUS 2
1.Menstabilkan Identitas
Guru :"Apakah Rafa tahu, mengapa pak guru memanggil Rafa menemui bapak?"
Rafa :"Tahu pak, karena saya tidak mengerjakan PR"(Rafa menunduk)
Guru :"Kenapa Rafa?, Bukankah buguru selalu memberikan tugas terstruktur
berupa PR setiap Hari?"
Rafa :"Saya minta maaf pak guru, bukannya saya tidak mengerjakan PR, tetapi tas saya tertukar
dengan tas kakak saya, kebetulan warna tas nya hampir sama,"
Guru :"Ya Alloh...Kasihan kakak kamu pasti kebingungan, tadi waktu berangkat sekolah bersama-
sama atau bagaimana?"
Rafa :"kakak saya berangkat terlebih dahulu dengan mengendarai sepeda motor, kan sudah SMU,
saya berangkat sekolah dengan sepeda pak."
PERCAKAPAN KASUS
2. Validasi Tindakan yang Salah
2
Guru :"Wah..pak guru tahu sekarang, tadi Rafa juga buru-buru berangkat ke sekolahnya, sehingga
tidak bisa membedakan tas kakak mu dan tas kamu?"
Rafa :"Sebelum berangkat sekolah saya sakit perut pak.“
3. Menanyakan Keyakinan
Guru :"Ooh begitu, pak guru yakin, Rafa anak yang baik, tadi pak guru heran, kok bisa Rafa tidak
mengerjakan PR, tetapi walau bagaimanapun kita tetap ingat dengan
kesepakatan dan keyakinan kelas yang sudah kita sepakati bersama.
Rafa :"Ingat pak, komitmen pak."
Guru :"Oke,jadi langkah apa yang akan Rafa lakukan supaya tidak mengulangi kesalahan yang sama
di har-ihari selanjutnya."
Rafa :"Lebih teliti pak, sebetulnya tadi waktu saya menggedong tas, juga sempat berpikir,
tas nya lebih berat, tapi tidak saya hiraukan karena buru-buru ke sekolah.
PERCAKAPAN KASUS 2
3. Menanyakan Keyakinan
Guru :“Pak guru menghargai kejujuran Rafa dan mentolerin kecerobohan Rafa, semoga Rafa selalu
rajin belajar, ingat dengan barang-barang yang bukan miliknya, lebih teliti lagi.
Rafa :“Iya, Insyaa Alloh pak."
Guru :"Oke,jadi langkah apa yang akan Rafa lakukan supaya tidak mengulangi
kesalahan yang sama di har-ihari selanjutnya."
Rafa :"Lebih teliti pak, kalau perlu saya akan minta orangtuaku untuk membelikan tas yang
berbeda dengan kepunyaan kakak.terikasih nggih pak guru, atas bimbingannya."
KESIMPULAN
Kasus 1 Kasus 2
UMPAN BALIK SISWA
penerapan segitiga restitusi
pengelesaian kasus pelanggaran disiplin
Kasus 1 Kasus 2
TERIMAKASIH