Anda di halaman 1dari 4

Ketidakjujuran kelompok Mia dalam proyek P5

Hari jumat, ketika jadwal proyek P5 dilaksanakan, kebetulan saya tidak


bisa mendampingi anak-anak mengerjakan proyek yaitu membuat kue
bolu mekar dikarenakan ada tugas luar mengikuti diklat di luar kota. Saya
hanya ikut mengontrol kegiatan melalui chat di WA grup. Ada satu
kelompok yang tidak mengirimkan foto proses maupun hasil kerja
mereka. Semula saya berpikir karena mereka belum selesai mengerjakan
proyek tetapi ternyata ketika sehari kemudian saya mendapatkan laporan
dari rekan guru bahwa mereka tidak mengumpulkan kue hasil masakan
mereka sendiri melainkan kue yang mereka beli di toko.

Ketika jam istirahat saya memanggil salah satu anggota kelompok 3 ke


kantor untuk melakukan diskusi:

Bu Tri : Mia bu guru mau tanya, benarkah kemarin waktu proyek P5


memasak, kalian mengumpulkan bukan hasil karya kalian
sendiri melainkan hasil beli di toko?

Mia : hmmm….

Bu tri : Tidak apa-apa mia, jujur saja ibu tidak akan memarahimu, ibu
dilapori oleh guru lain dan juga mempunyai bukti kuat tentang
hal ini, maka mari kita clearkan masalah ini Bersama.

Mia : Iya bu, maafkan kami, kemarin kami gagal dalam membuat
adonan bolu, adonan kami terlalu encer sehingga saat dikukus
kuenya tidak mau set dan mengembang.

Bu tri : Oh begitu, bu guru tahu membuat bolu kukus bukanlah hal yang
mudah apalagi kalian baru pertama kali mencoba. Ibu saja dulu
pertama membuat bolu hasilnya bantat dan tidak layak
konsumsi. Tapi yakinlah bahwa seiring kalian mau mencoba
pasti akan mendapatkan hasil bolu yang seperti di toko.

Nah pasti kamu punya alasan kenapa kamu justru malah


menilaikan bolu yang kamu beli dari toko?

Mia : Iya bu, karena kami malu jika menilaikan bolu hasil karya kami
yang gagal. Tentu kami akan mendapat nilai yang jelek.

Bu tri : Apakah kamu masih ingat tentang keyakinan kelas yang telah
kita buat bersama-sama waktu yang lalu?

Mia     : Iya masih bu

Bu Tri : Alhamdulillah, coba sebutkan apa saja yang kamu ingat?


Mia  : Disiplin waktu, bertanggung jawab, jujur ,bersikap santun dan
hormat kepada orang lain dan dan mendengarkan guru ketika
menerangkan.

Bu Tri : Apakah sikap kalian kemarin sesuai dengan keyakinan kelas


yang sudah kamu sebutkan tadi?

Mia : Tidak bu

Bu Tri : Selanjutnya langkah apa yang akan kamu lakukan?

Mia : Saya akan memperbaiki kesalahan yang sudah saya buat dan
tidak akan mengulanginya lagi. Saya akan pantang menyerah
jika gagal melakukan sesuatu dan akan jujur menilaikan hasil
karya kami sendiri meskipun itu tidak sesuai dengan harapan
kami.

Bu Tri : Baiklah Mia,Jangan mengulangi perbuatan kemarin ya.


Utamakan kejujuran dalam segala hal dan giatlah belajar agar
tercapai cita-cita kamu

Mia : Baik bu.Terima kasih

Bu Tri : Iya sama-sama.Silahkan kembali ke kelas dan jangan lupa juga


untuk mengingatkan anggota kelompokmu tentang kejujuran
ya.

Mia     : Baik bu,saya permisi dulu.


Hafsha yang Tidak Mengerjakan Tugas

Selasa siang, kebetulan saya tidak bisa mendampingi anak-anak kelas XI


Mipa 1 belajar di kelas karena ada tugas luar. Saya meninggalakn tugas
untuk mereka kerjakan dan kumpulkan. Tetapi saat mengkoreksi tugas
tersebut, ternyata hafsha tidak mengumpulkan tugasnya. Oleh karena itu,
saya memanggilnya untuk melakukan konfirmasi.

Hafsha :Assalamu’alaikum, selamat siang bu tri

Bu tri : “wa’alaikumussalam, selamat siang hafsha. Silakan duduk.”

  “Kamu tahu mengapa dipanggil bu guru ke sini?”

Ha : “Mungkin berkaitan dengan tugas kemarin, bu.”

Bu tri : “Ya, benar, eh tapi kamu kemarin masuk kan?”

Hafsha : “Iya, bu, masuk, tetapi saya tidak mengumpulkan tugas.”

Bu tri : “Hafsha, semua orang pernah melakukan kesalahan,


termasuk Bu tri. Namun, setiap tindakan kita pasti ada
alasannya. Kira-kira mengapa kamu tidak mengumpulkan
tugas?

Hafsha : “Saya capek dan mengantuk Bu. Soalnya malamnya


menonton drakor sampai jam 12 malam. Akhirnya, saat
pelajaran jadi ngantuk.

Bu tri : “wah drakor ya, bu guru juga lumayan suka nonton drakor.
Tapi tentu tidak sampai begadang. Nah kira-kira Kamu masih
ingat keyakinan kelas kita?”

Hafsha : “Masih bu.

Bu tri : “Kalau masih ingat, kira-kira yang kamu lakukan itu sudah
sesuai dengan keyakinan kelas belum?

Hafsha : “Belum bu.”

Bu tri : “Keyakinan kelas yang mana?”

Hafsha : “Selalu Bertanggung Jawab bu.”

Bu tri : “Nah, ternyata kamu tahu. Lalu, apakah kamu punya solusi
untuk masalah ini?”
Hafsha : “Iya bu. Pertama, saya minta maaf karena tidak
mengumpulkan tugas. Kedua, saya tidak akan tidur terlalu
malam lagi. Dan yang ketiga, saya akan mengerjakan tugas
dari Bu tri dan akan saya kumpulkan besok.”

Bu tri : “Baik, Bu tri apresiasi untuk tanggung jawabmu ibu tunggu


aksi nyata dari pernyataanmu dan kamu boleh kembali
istirahat.”

Hafsha : “Terima kasih Bu tri, permisi.”

Anda mungkin juga menyukai