Anda di halaman 1dari 4

Kasus 1

Pada hari Senin kemaren, Alfaizin siswa kelas 3A ketahuan untuk kesekian kalinya
tidak mengikuti Upacara Bendera. Hal ini diketahui Bu Hanum selaku wali kelas
dari laporan guru piket. Pada saat jam istirahat, Alfaizin di minta oleh Bu Hanum
untuk menjumpainya.

Alfaizin : Assalamu’alaikum, Bu.


Bu Hanum : Wa’alaikum Salam. Silahkan duduk nadir.
Alfaizin : Terima kasih , Bu.
Bu Hanum : Nadir tahu kenapa Ibu memanggil kamu kemari?
Alfaizin : emm….Tidak Bu.
Bu Hanum : Tadi Ibu dapat laporan dari guru piket bahwa nadir sudah beberapa
kali tidak ikut Upacara. Apa Benar?
Alfaizin : Benar, Bu. ( menjawab sambal menunduk)
Bu Hanum : Alfaizin, setiap orang pernah melakukan kesalahan, dan kamu bukan
satu-satunya orang yang melakukan kesalahan itu. Kita bias
menyelesaikan ini sama-sama. Kamu pasti punya alasan kenapa kamu
sudah beberapa kali tidak mengikuti upacara. Kalau boleh Ibu tahu,
apa alasan kamu hingga tidak ikut upacara?
Alfaizin : Badan saya lemas dan ngantuk Bu, saya kurang tidur karena
bergadang nonton bola sampai larut malam.
Bu Hanum : Wah, pasti seru sekali. Namun, apakah yang kamu lakukan sudah
sesuai dengan keyakinan kelas kita?
Alfaizin : Tidak, Bu. Karena Saya tidak ikut upacara tanpa izin, Bu.
Bu Hanum : Kamu masih ingat dengan keyakinan kelas Kita?Kira –kira keyakinan
kelas yang mana yang belum kamu terapkan?
Alfaizin : Ingat, Bu. Tertib mengikuti kegiatan sekolah.
Bu Hanum : Nah, kira-kira apa yang bisa kamu lakukan agar untuk menerapkan
apa yang sudah kamu yakini?
Alfaizin :Saya meminta izin kepada guru piket, Bu.
Bu Hanum :Mungkin ada yang lain?
Alfaizin : Saya harus tidur cepat dan tidak boleh bergadang larut malam,
sehingga besoknya saya sanggup melaksanakan kegiatan sekolah, Bu.
Bu Hanum : Bagus sekali. Nah berarti kamu sudah faham bahwa kita harus tertib
pada keyakinan kelas, ya.
Alfaizin : Iya ,Bu. InsayaAllah saya akan berusaha untuk lebih tertib lagi.
Bu Hanum : Baik Nadir. Sekarang kamu boleh kembali ke kelas.
Alfaizin : Terima kasih, Bu. Assalamu’alaikum.
Bu Hanum : Wa’alaikum salam …..
Kasus 2
Pada Hari kamis, siswa masih mengikuti ujian semester. Biasanya, siswa
menggunakan seragam batik ke sekolah pada hari kamis. Beda hal nya
dengan Aulia, siswa kelas 2B. Ia terlihat menggunakan seragam putih. Bu
Hanum selaku pengawas ujian mendatangi Aulia untuk memastikan. Namun
mengingat durasi untuk ujian sangat terbatas, maka Bu Hanum mengizinkan
Aulia untuk mengikuti ujian terlebih dahulu, kemudian meminta Aulia untuk
menjumpainya setelah ujian selesai.

Aulia : Assalamu’alaikum, Bu.


Bu Hanum : Wa’alaikum Salam. Silahkan duduk Aulia
Aulia : Terima kasih , Bu.
Bu Hanum : Aulia, Ibu perhatikan hari ini seragam kamu berbeda dengan
teman-temanmu.
Aulia : emm….Benar Bu. Hari ini saya masih menggunakan seragam
putih, seharusnya saya menggunakan seragam batik. Maaf, Bu.
Saya salah.
Bu Hanum : Aulia, setiap orang pernah melakukan kesalahan. Ibu bangga
karena kamu mengakui kesalahan kamu Kalau boleh ibu tahu,
kenapa kamu menggunakan seragam putih hari ini?
Aulia : Saya tinggal di dayah, Bu. Karena Hujan, Orang tua saya tidak
bisa mengantar seragam saya yang sudah dicuci. Saya berfikir
daripada saya ketinggalan ujian, maka saya pakai saja seragam
putih.
Bu Hanum : Wah, keputusan yang bagus. Tapi, kamu tahukan keyakinan
kelas apa yang kamu langgar?
Aulia : Iya Bu, disiplin dalam menggunakan seragam.
Bu Hanum : Nah, kira-kira apa yang bisa kamu lakukan agar dapat
menerapkan apa yang sudah kamu yakini?
Aulia :Saya meminta orang tua saya untuk mengantarkan seragam ke
dayah lebih awal, Bu.
Bu Hanum : Bagus sekali. Nah berarti kamu sudah faham bahwa kita harus
tertib pada keyakinan kelas kita, ya.
Aulia : Iya ,Bu. InsyaAllah saya akan berusaha untuk lebih tertib lagi.
Bu Hanum : Baik Aulia. Sekarang kamu boleh kembali.
Aulia : Terima kasih, Bu. Assalamu’alaikum.
Bu Hanum : Wa’alaikum salam …..
Tanggapan siswa Kasus 1:
Assalamu’alaikum Wr, Wb…..
Saya Alfaizin, siswa SMP Negeri 2 Jeumpa kelas
3A,Tadi saya dipanggil oleh Bu Hanum karena
kesalahan saya. Awalnya saya merasa cemas,
tapi ternyata dengan lemah lembut beliau
membimbing saya untuk belajar memperbaiki
kesalahan dan tidak mengulanginya dengan
cara tertib melaksanakan keyakinan kelas. Cara
menegur yang digunakan Bu Hanum membuat
perasaan saya menjadi tenang, dan saya jadi
bersemangat kembali untuk terus belajar.
Terima Kasih, Bu….
Assalamu’alaikum…. Wr, Wb….

Tanggapan siswa Kasus 2:


Assalamu’alaikum Wr, Wb…..
Saya Aulia, siswa SMP Negeri 2 Jeumpa kelas
2B,setelah ujian tadi saya dipanggil oleh Bu
Hanum karena kesalahan saya menggunakan
seragam yang tidak sesuai. Awalnya saya
merasa cemas, tapi ternyata Cara menegur
yang digunakan Bu Hanum membuat perasaan
saya menjadi tenang, karena dengan lemah
lembut beliau membimbing saya untuk
memperbaiki kesalahan dan tidak
mengulanginya dengan cara disiplin dalam
melaksanakan keyakinan kelas dan saya jadi
bersemangat kembali.
Terima Kasih, Bu….
Assalamu’alaikum…. Wr, Wb….

Anda mungkin juga menyukai