Kisah ini dimulai dari seorang ustadzah yang diberi amanat oleh umi yang selaku pengasuh pondok
pesantren untuk menjadi badal dalam mengajar ilmu alat nahwu shorof Alfiah Ibnu Malik dalam sebuah
majlis Diniyah. Awalnya ia begitu ragu, karena baginya ia belum mampu menguasai ilmu nahwu shorof,
apalagi ini kitab alfiyah Ibnu Malik 1000 nadhom.
Scene1
(Ustadzah Husnia yang galau merana melamun) tiba² datang kedua teman ustadzah yang mencoba
menghibur u. Nia
U.nia: dadi cerita e ngene, aku mah gak ditimbali umi sih tak kiro kate di jodohne lakok ternyata....
Scene2
(Ndalem)
Ummi: nduk, kamu udah pernah belajar alfiyah kan? Udah khatam pula, kebetulan sekali pengajar Alfiah
tidak bisa hadir pamit pulang ada hajat katanya, nah mumpung kamu udah ada sanad kamu jadi badal ya
nduk. Pengajiannya dimulai hari Ahad.
Ummi: ya nduk?
Scene3
U.nia: dadi ngunu ceritane, salah aku rong tahu gak nyekel Alfiah yo lali aku
(Berpelukan)
Scene 4
Menulis diary, teringat pesan ibu saat awal mondok
Ibu : nduk selagi tidak melanggar syariat apa yang telah di perintahkan beliau lakukanlah, karena nanti
akan ada keajaiban² yang datang setelah nya.
Setelah itu terbangun dari tidurnya dan semakin semangat karena ingat pesan ibu saat awal mondok.
Bisikan² buruk datang (husnia kamu memang bisa mengajar alfiyah, kamu sudah 2 tahun loh tidak
megang alfiyah emang kamu bisa, kamu mau menyesatkan para santri atau malah mempermalukan diri
sendiri? Sudahlah jangan laksanakan perintah umi tadi)
Mulai bingung dan frustasi tetapi setelah mengingat pesna awal ibu, kembali semangat mempelajari
kembali
Scene 5
Scene 6
Para santri berlarian mencari ustadzah Nia karena di panggil oleh umi. Salah satu santri langsung berlari
menuju kamar ustadzah Nia. (Ustadzah Nia sedang tidur)
Santri itupun kembali ke kamarnya. Tak lama kemudian datanglah 3 santri dengan berlarian menuju
kamar ustadzah Nia karena sudah ditimbali kembali.
Santri 1,2,3 : ustadzah Nia ditimbali Bu nyai, ayo ustadzah( sambil menarik dan memaksa ustadzah Nia
untuk bangun dan mendatangi Bu nyai)
Sesampainya di ndalem
Umi : baca, pelajari, pahami pengajian mu dimulai lusa, iso gaiso Kowe kudu iso
Scene 8
Ustadzah Nia mulai kembali semangat belajar dan berusaha semaksimal mungkin agar bisa mengisi
pelajaran dengan baik dan dapat membanggakan ini dan ibunya.
Ustadzah Nia : kok Moro² penak Yo, opo Iki seng di jenengno hidayah ( sambil tersenyum dan semakin
semangat)
Scene 9
Hari H pengajian, dengan semangat dan bismillah ustadzah Nia memulai pengajiannya
Seluruh santri membaca Nadhom bersama, lalu menjelaskan Nadhom yang telah di baca.
Disisi lain Bu nyai melihat ustadzah Nia mengajar dari jendela sambil tersenyum dengan bangga dan
bahagia. Di akhir pembelajaran nya
Scene 10
Dear diary, memang barokah itu seperti angin tidak dapat dilihat tapi dapat dirasakan.