Anda di halaman 1dari 19

NASKAH DRAMA

JUDUL : MASA DEPAN TAK PASTI

KELOMPOK 1 :

1. Ananda Rezky Amal I


2. Andi Nadhilah Nurul F. H
3. Kinanti Aini Ridwan
4. Muhammad Fitrah AlFajrin Z.
5. Muhammad Praditya Nurul F.
6. Nabila Ramadhani Siswa

7. Rahmi Fadilah Ramadani

8. Sulaiman Rahmat

MAN 2 KOTA MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2024 / 2025


Scene 1, Int. Ruang Kelas – Pagi – Day 1
Cast. Guru, Farel, Aisya, Dewi, Ucup

(narator) Pada pagi yang cerah, suasana di dalam kelas terasa segar dan ceria. Murid-murid
memasuki ruangan dengan senyum di wajah mereka, siap untuk memulai hari belajar. Cahaya
matahari yang menyinari ruangan membuatnya terasa hangat dan nyaman. Mereka duduk di
meja masing-masing dengan penuh semangat, siap untuk menjelajahi pelajaran-pelajaran
baru yang menunggu. Suara ceria dan tawa mereka mengisi udara, menciptakan atmosfer
yang menyenangkan untuk belajar Bersama.

Ibu Guru: (memasuki ruangan kelas) Assalamualaikum wr wb

**Semua murid yang sedang asik mengobrol terkejut melihat gurunya telah datang, lalu
mereka menjawab salam bersamaan**

Farel, Aisya, Dewi: Waalaikumsalam wr wb


FAREL: (menyiapkan dan memimpin doa)
Istaaid
Aisya, Dewi: Samikna wa atokna
Farel: Sebelum kita memulai pelajaran hari ini mari kita berdoa, bismillahirrah….
Aisya, Dewi: Bismillahirrahmanirrahim……amin

**Setelah selesai berdoa dilajut guru mengabsen mereka.**

Ibu Guru: (sambil melihat kertas absen) Baik anak-anak sebelum kita masuk di pelajaran hari
ini, ibu ingin mengabsen dulu, yang tidak menyahut ibu alpa ya...
Ibu Guru: aisyah

Aisyah: Hadir bu…


Ibu Guru: DEWI
Dewi: Hadir bu
Ibu Guru: FAREL
Farel: Hadir bu
Guru: UCUP.. UCUP… UCUP mana UCUP
Dewi: Terlambat mungkin ibu
Guru: Betul-betul ini UCUP, sering sekali terlambat

**Saat GURU sedang ngomel, tiba-tiba FAREL menyahut.**

Farel: Bocor ki mungkin ban motornya ibu


Guru: ini ucup sudah banyak sekali alasan-alasannya kalau terlambat datang, saya sudah
tidak percaya lagi, oke baik kita masuk ke dalam materi, jadi materi hari ini kita akan
membahas tentang drama, ada yang tau definisi dari drama?

**Saat GURU sedang bertanya tiba-tiba ada ketukan pintu, dan UCUP membuka pintu dan
memberi salam lalu menghampiri GURU nya dan memberi alasan kenapa ia bisa telat**.

Guru: Waalaikumsalam. Heh jam berapa mi ini, lihatki itu disana jam, jam berapami.
Ucup: (ekspresi bersalah menunduk) Iye bu telatka karena bocorki ban motorku tadi pas di
jalan.
Farel: (menyela pembicaraan mereka) Toh cocokka ibu, bocorki tawwa ban motornya UCUP
Guru: Kemarin terlambat karena bocor ban motor, hari ini juga, apa lagi alasanmu bisa bocor
ban motor
Aisyah: (menyela perbincangan) Betul-betul memang UCUP bu, suka sekali terlambat
**Ucup berbalik kearah AISYAH dan menyuruhnya diam dengan jari telunjuk di depan
bibir,
Ucup Kembali menghadap GURU dengan ekspresi ngeles memikirkan alasannya dan seolah-
olah merasa bersalah.**

Ucup: Tadii.. bu.. ee.. ada paku di jalan bu tidak sengaja ku injak
Guru: Hadeh UCUP UCUP (sambil menghela nafas), kalau besok masih terlambat, ibu tidak
kasih masuk dalam kelas kamu UCUP. Dudukmi sana.

**Setelah menyuruh UCUP duduk, GURU mengambil absen dan mengubah kehadiran
UCUP. Saat UCUP berjalan menuju mejanya, ia langsung teringat absennya dan berbalik
serta bertanya mengenai kehadirannya di absen.**

Ucup: ibu, tidak di alpa ja???


Guru: Sudahmi ibu ubah jadi hadir. Oke kita lanjut tadi, siapa yang tahu definisi drama?

Saat GURU bertanya tentang definisi drama, DEWI dan AISYAH dengan semangat
mengangkat tangan ingin menjawab.

Dewi, Aisyah: Saya buuu.


Guru: Oke Dewi coba jelaskan

**Saat Dewi dipersilahkan oleh Guru menjawab ia langsung berdiri dan memaparkan
jawabannya.**

Dewi: Jadi definisi dari drama adalah karya seni atau pertunjukan paggung yang
menampilkan konflik antara karakter-karakter, dengan tujuan menghibur atau memberikan
wawasan kepada penonton.
Guru: Betul sekali itu Dewi, kalau unsur yang tekandung dalam drama ada berapa? ada yang
tau?
Farel: (dengan penuh semangat berteriak) SAYA BU
Farel: Drama ada 2 unsurnya buu, unsur entriksik dan ekstrinsik.
Guru: Apa penjelasannya?

**Ketika ditanya tentang penjelasannya, Farel langsung melihat buku cetak dan membaca
jawabannya.**

Farel: Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun suatu drama alias komponen-komponen
yang ada didalam drama, sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yang datang dari luar
namun mempengaruhi sebuah cerita yang disajikan.
Guru: Oke betul, UCUP apa saja komponen-komponen yang ada di dalam unsur (sambil
menghadap ke UCUP)

**UCUP yang duduk di mejanya tanpa ada 1 buku di depannya, menarik perhatian GURU
untuk bertanya kepadanya, saat ditanya UCUP kebingungan dan menarik buku cetak FAREL,
FAREL memberitahu lokasi jawaban di buku kepada UCUP, lalu UCUP pun menjawab
sambil membaca buku.**

Ucup: Komponen-komponen nya itu ada judul, tema, plot, tokoh/perwatakan, dialog bu.

**Setelah UCUP menjawab, GURU menyuruhnya untuk lebih focus belajar karena ujian
telah dekat.**

Guru: Ucup, lain kali lebih focus lagi belajar, tidak terasa lagi beberapa hari kita sudah ujian
kenaikan kelas, jangan sampai ada nilai yang dibawah KKM.
Ucup: Iye ibu.
Guru: Oke anak-anak buka buku cetaknya halaman 179, silahkan di kerja.
**Akhirnya mereka membuka halaman yang disuruh oleh GURU dan mengerjakannya
dengan tenang serta berbincang kecil dengan teman sebangku.**

(narator) Akhirnya, dengan hati yang senang, mereka akhirnya membuka buku-buku mereka
dan mulai mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru. Saat mereka mulai menyerap
dan mengerjakan soal-soal yang ada, mereka seperti terhisap dalam dunia belajar mereka
sendiri. Tanpa mereka sadari, waktu terus berjalan, dan suara lonceng sekolah berdentang
menjadi pengingat bahwa waktu menunjukkan jam istirahat.
**Bunyi bel sekolah pun berbunyi, mereka yang sedang focus mengerjakan tugasnya,
langsung terahlihkan akibat bunyi bel sekolah.**

Guru: Baik anak-anak, kita istirahat dulu, sebentar dilanjut lagi.


Ucup: IYEE BUUU

**Setelah itu guru keluar dari kelas dan di susul dengan ucup juga keluar dari kelas,
sementara teman-teman yang lain hanya di dalam kelas memakan bekal mereka. farel yang
ingin bertanya tugas kepada aisyah lantas berbalik lalu menanyakannya.setelah berbalik, farel
bertanya kepada aisyah yang sedang mengeluarkan bekalnya dari tas yang diikuti oleh
dewi.**

Farel: Aisyah, nomor berapami kau selesai tugasmu?


Aisyah: Ini sudahma lima nomormi kukerja, dua nomor lagi baru selesai.
Farel: Bisalah ekhm, bagi-bagi jawabannya.
Aisyah: Baa Farel
Dewi: Gampangji ini soalnya, masa nda bisa kau kerja
Farel: Etss, gampangji memang, 4 nomorma saya selesai
Aisyah: Mana Ucup, perasaan tadi adaji disini.
Farel: Aih nda taumi itu, keluarki tadi kulihat.
Dewi: Pasti organisasi mi sede na urus, nda capek-capeknya itu anak kalau urus organisasi,
oraganisasiiii trus..
Aisyah: Makan mki dulu, sedikit mami waktu
Farel: Bismillahirrahmanirrahim..
**Setelah mengucapkan basmalah mereka pun makan Bersama, hingga tiba bel masuk jam
pelajaran berbunyi.**

(narator)Pada saat jam istirahat, mereka bertiga duduk Bersama dan mulai membahas tugas
yang diberikan oleh guru mereka. Dalam percakapan yang serius namun penuh semangat,
mereka saling bertukar pendapat dan membantu satu sama lain untuk memahami materi yang
sulit. Setelah berdiskusi, mereka kemudian menikmati bekal yang mereka bawa, sambil tetap
berbicara tentang tugas dan bagaimana mereka akan menyelesaikannya. Namun, tanpa terasa,
suara lonceng yang tanda masuknya jam pelajaran kembali berbunyi, menandakan bahwa
waktunya untuk kembali ke kelas dan meneruskan aktivitas belajar mereka.

Farel: dehh, cepatna selesai istirahat, baru jki makan, aisss.


Aisyah: Deh iyo, untung habismi makananku. (sambil menutup bekalnya.

**Mereka semua menutup bekalnya dan memasukkan bekalnya ke dalam tas mereka, tiba-
tiba GURU mereka datang kedalam kelas dan melanjutkan pelajaran namun sebelum
melanjutkan pelajaran, ia sadar bahwa UCUP belum ada di kelas.**

Guru: Assalamualaikum.
Farel, Aisyah, Dewi: Waalaikumsalam Wr Wb.
Guru: Oke Anak-Anak Kita Lanjut Lagi Pelajaran Yang Tadi, Silahkan Selesaikan Tugasnya,
Ibu Kasi Waktu 5 Menit.

**Ia Menyampaikan Arahan Untuk Melanjutkan Kerja Tugas Yang Diberikan, Setelah
Menyampaikan Arahannya, Guru Pun Duduk Ke Meja Guru, Dan Tiba-Tiba Sadar Muridnya
Kurang 1 Orang.**

Guru: Ucup, Mana Ucup?


Farel: Di Wc Kayaknya Bu..
Guru: Dewi, Ucup Tadi Pergi Kemana?
Dewi: Kurang Tau Bu, Tapi Kulihat Di Grup Organisasi Ku, Ucup Lagi Urus Organisasi Ki
Sekarang.
Guru: (Muka Marah) Tidak Sadar-Sadarnya Itu Anak, Berapa Kalimi Saya Nasehati Tetap
Begitu.

(Narator) Saat Mereka Melanjutkan Kerja Tugas Sambil Berdiskusi, Tiba-Tiba Ucup Datang
Masuk Ke Kelas Dengan Tergesa-Gesa Lalu Mengucapkan Salam.

Ucup: Assalamualaikum.. Maaf Bu Darika Wc Tadi.

Pada Saat Ucup Berjalan Menuju Mejanya, Tiba-Tiba Ia Di Panggil Oleh Guru Nya.

Guru: Ucup Sini Dulu Ke Depan

Ucup Yang Terkaget, Akhirnya Maju Ke Depan Mengikuti Perintah Gurunya, Setelah
Sampai Di Depan, Ucup Bertanya Kenapa Ia Dipanggil.

Ucup: Iye Bu, Kenapaki?


Guru: Kau Tauji Apa Kesalahanmu Hari Ini?
Ucup: Iye Bu, Telatka Masuk Kelas
Guru: Apalagi Kesalahanmu Yang Tadi Pagi
Ucup: Terlambat Juga Ibu.
Guru: Nah Itu Tau, Mau Sampai Kapan Begini Ucup? Jujur Saja Tadi Dari Mana? Bukan
Dari Wc Toh.
Ucup: Dari Wc Ji Bu.
Guru: Jujur Saja Ucup, Dari Urus Organisasi Toh.
Ucup: Iye Bu, Darika Urus Organisasi Tadi, Tapi Cepat Sekaliji Bu.

Guru Menghela Nafas Lalu Berdiri Menghadap Ucup Lalu Menasehatinya, Dan Menasehati
Juga Murid Lainnya.
Guru : Ucup, Tujuanta Datang Ke Sekolah Itu Untuk Belajar, Di Sekolah Memang Ada
Organisasi, Tapi Itu Sebagai Bonus Atau Tambahan Untuk Kita Di Sekolah, Bukan Malah
Terbalik Organisasi Nomor Satu Sedangkan Sekolah Nomor Dua.

**Ucup Tertunduk Mendengar Nasehat Dari Guru Namun Dalam Pikiran Ucup Masih Belum
Sadar Akibat Keras Kepala, Setelah Itu Guru Berbalik Ke Arah Murid Yang Lain Dan Ikut
Menasehati Mereka.**

Guru: Yang Lain Juga Seperti Itu, Ingat Tujuannya Ke Sekolah Untuk Cari Ilmu, Tidak Ada
Yang Larang Kita Masuk Organisasi Asalkan Ada Batasnya, Karena Semua Hal Yang
Beelebihan Itu Tidak Baik, Paham Semua?
Ucup, Farel, Aisyah, Dewi: Paham Buu.
Guru: Oke Ucup Silahkan Duduk, Kerja Tugasnya.
Ucup Berjalan Menuju Mejanya Dengan Wajah Sedih Dicampur Marah, Ucup Duduk
Dibangkunya Dan Bercerita Dengan Farel.
Ucup: Aduh Ketahuanka Lagi Pergi Urus Organisasi. (Dengan Menghela Nafas)
Farel: Iyo Padahal Sudahma Tadi Bilang Ke Ibu, Kau Lagi Di Wc Tapi Nda Na Percayaki.
Ucup: Pasti Ada Lagi Sede Bocorki Ini Ke Ibu, Edd.
Farel: Kerjami Dulu Itu Tugasmu Ee.
Ucup: Jawaban Dule.

(Narator) Setalah Berbincang Cukup Panjang, Mereka Akhirnya Melanjutkan Tugas Mereka
Dengan Semangat Yang Tinggi. Tak Lama Kemudian, Dalam Suasana Yang Kembali Focus
Pada Tugas, Guru Memutuskan Untuk Mengumpulkan Tugas Mereka Pada Saat Itu Juga,
Menandakan Pentingnya Waktu Dan Tanggung Jawab Dalam Proses Pembelajaran.

Guru: Anak-Anak Silahkan Kumpulmi Tugasnya Kedepan, Kita Lanjut Materi Lagi.

**Setelah Mendengar Bahwa Tugas Harus Dikumpul, Mereka Lansung Mengerjakan Dengan
Cepat Dan Tergesa-Gesa.**
Farel, Dewi: Tunggu Buu

**Akhirnya Mereka Semua Selesai Mengerjakan Tugas Lalu Maju Kedepan Untuk
Mengumpul Bukunya Masing-Masing.
Setelah Mereka Semua Mengumpul Buku Dan Kembali Duduk Di Mejanya, Guru Berdiri
Lalu Melanjutkan Penjelasan Materi Berikutnya, Disini Ucup Mulai Tiduran Di Mejanya.**

Guru: Oke Nak-Anak Kita Lanjut, Minggu Depan Itu Kita Sudah Ujian Kenaikan Kelas, Jadi
Kalian Pelajari Materi Yang Sudah Ibu Ajari, Mulai Dari Puisi Hingga Drama.
Aisyah: Bu, Nda Ada Kisi-Kisi Nya Kah??
Guru: Iya Ini Kisi-Kisi Nya Aisyah, Kalian Baca-Baca Saja Materinya, Ibu Buat Soal Tidak
Susahji, Ibu Ambil Dari Buku Cetak Dan Catatan Kalian.
Farel: Siap Buu, Yang Gampang-Gampangmo Soalnya Bu.
Guru: Jangan Lupa Kalian Berdoa Sebelum Ujian Dan Belajar Baik-Baik, Ibu Yakinji Kalian
Bisa Jawab Nanti, Silahkan Di Baca-Baca Buku.
Dewi: Iye Buu.

Setelah Itu Mereka Semua Membaca Buku Mereka Untuk Persiapan Ujian Minggu Depan,
Terlihat Ucup Yang Hanya Tiduran Di Mejanya Dan Tidak Memperhatikan Gurunya.

Ucup: Aih Apa Sede Ini Lagi Ulangan Malasku..


Farel: Jangan Malas-Malas Ucup, Ujian Kenaikan Kelas Mki Ini.
Ucup: Baaa.. (Sambil Tetap Tiduran Di Mejanya)

(Narator) Saat Mereka Diberi Materi Untuk Ujian Nanti, Terlihat Ucup Di Kelas Yang Sama
Sekali Tidak Memerhatikan Pelajaran, Hanya Tiduran Dengan Santai Di Mejanya. Wajahnya
Tidak Menunjukkan Tanda-Tanda Keseriusan Atau Perhatian Terhadap Apa Yang Sedang
Diajarkan. Sementara Teman-Temannya Sibuk Mencatat Atau Kepada Guru, Ucup Justru
Terlihat Acuh Tak Acuh. Suasana Kelas Seolah-Olah Berputar Di Sekitar Aktivitas-Aktivitas
Yang Dilakukan Oleh Siswa Lain, Sedangkan Ucup Tetap Terlena Dalam Dunianya Sendiri.
Ketika Bel Berbunyi Menandakan Jam Pulang Sekolah, Ucup Masih Belum Menyerap Apa
Pun Dari Pelajaran Yang Telah Di Ajarkan.
Saat Mereka Sedang Belajar, Bel Jam Pulang Sekolah Telah Berbunyi, Guru Mereka
Langsung Menyuruh Untuk Menyiapkan Pulang.

Guru: Silahkan Disiapkan Untuk Pulang

Ucup Yang Mendengar Hal Itu Langsung Terbangun Dari Mejanya, Dan Semangat Untuk
Pulang.

Farel: Istaid
Ucup, Aisyah, Dewi: Samikna Wa Atokna
Farel: Sebelum Kita Pulang, Ada Baiknya Kita Berdoa
Ucup, Aisyah, Dewi: Bismillahirrahmanirrahim… Amin

Setelah Mereka Berdoa, Guru Mereka Jalan Keluar Meniggalkan Ruang Kelas.

Aisyah, Dewi: Makasih Bu..

Mereka Semua Beres-Beres, Namun Ucup Disini Terlihat Mendatangi Dewi Yang Sedang
Memasukkan Bukunya Di Tas, Ucup Masih Tidak Terima Akibat Dewi Yang Membocorkan
Bahwa Ia Tadi Pergi Mengurus Organisasi.

Ucup: Dewi Apa Masalahmu Kah, Kenapako Bilang Ke Ibu Pergika Organisasi.
Dengan Sabar Dewi Menjawab Pertanyaan Ucup Yang Terlihat Kesal Padanya.
Dewi: Tadi Bertanya Ibu, Ucup Dimana, Jadi Kujawab Lagi Urus Organisasiki Karena
Kulihat Fotomu Di Grup Organisasi.
Ucup: (Wajah Emosi) Kenapa Ko Urus-Urus Hidup Ku Kah, Dari Kemarin Kau Trus Yang
Kasi Tau Ibu Bilang Pergika Organisasi, Sayaji Yang Organisasi, Tidak Na Susahi Jko,
Besok-Besok Diam Mko Saja.(Sambil Berbalik Meninggalkan Dewi)
Ucup Lantas Mendatangi Farel Dan Mengajaknya Pulang. Di Sisi Lain Terlihat Dewi Yang
Terdiam Akibat Di Marahi Oleh Ucup, Aisyah Yang Melihat Hal Tersebut Lansung
Mendatangi Aisyah Di Samping Dan Menyuruhnya Sabar Dan Menasehati Dewi Agar Tidak
Parah Pada Ucup.

Aisyah: Sabarmi Dewi, Nanti Juga Sadarji Itu Ucup, Kita Begini Karena Demi
Kebaikannyaji.
Dewi: Iya Aisyah, Semoga Ucup Cepatki Sadar, Nda Lama Mki Ini Ujian, Ayomi Pulang
Deh.
Aisyah; Ayo..

(Narator) Setelah Mereka Semua Pulang, Rutinitas Sehari-Hari Terus Berjalan Tanpa
Perubahan Yang Signifikan. Ucup, Dengan Kebiasaannya Yang Masih Menyepelekan
Pelajaran, Masih Belum Tersadar Akan Pentingnya Pendidikan Meskipun Sudah Berkali-Kali
Diberi Nasihat Oleh Guru-Gurunya Dan Bahkan Teman-Temannya Sendiri. Meskipun Telah
Disampaikan Dengan Penuh Perhatian Dan Kebaikan Hati, Ucup Tampaknya Tetap Untuk
Menutup Telinganya Dari Masukan Yang Seharusnya Dapat Membantunya Berkembang.
Sikapnya Yang Keras Kepala Dan Enggan Untuk Menerima Kritik Membuatnya Sulit Untuk
Melihat Nilai Dari Pendidikan. Hingga Tiba Pada Hari Ujian, Semua Siswa Fatang Ke
Sekolah Seperti Biasa, Namun Pada Hari Itu Ucup Yang Belum Kunjung Terlihat Di
Ruangan, Membuat Teman-Temannya Bertanya-Tanya Akan Keberadaannya.

Scene 2, Int. Ruang Ujiann – Pagi – Day 2


Cast. Pembina, Aisyah, Farel, Dewi, Ucup

Terlihat Farel, Aisyah, Dan Dewi Memasuki Ruangan Ujian Sambil Mengobrol.

Farel: Aisyah, Belajar Jko Tadi Malam?


Aisyah: Belajarlah, Masa Tidak. Tadi Malam Saya Belajar Sama Dewi, Toh Dewi..
Dewi: Iya, Na Saya Belajarka Sama Aisyah Tadi Malam, Kau Iya Farel Belajarji?
Farel: Nassami, Biarki Orang Pintar Pasti Tetap Belajar Juga.
Aisyah: Helleh Bicaranaji
Mereka Berbincang Sambil Berjalan Menuju Bangku Mereka, Setelah Duduk Mereka
Melanjutkan Cerita, Namun Mereka Tersadar Bahwa Ucup Belum Ada Di Ruangan Padahal
10 Menit Lagi Ujian Dimulai, Akhirnya Mereka Mempertanyakan Itu.

Dewi: Weh Farel, Dimana Ucup? Kenapa Belumpi Datang


Aisyah: Iya, Padahal 10 Menit Lagi Dimulaimi Ujian
Farel: Aih Tidak Kutaumi Itu, Nda Ada Kabarnya, Mending Belajar Mki Dulu Toh, Lagi
Mode Ambiska Ini.
Aisyah: Baa Farel, Tumben Sekali
Farel: Dibilang Lagi Ambiska.

Farel Yang Mengajak Mereka Belajar, Akhirnya Menangambil Buku Masing-Masing, Lalu
Membacanya.

(Narator)Dalam Suasana Tegang Menjelang Ujian, Saat Para Siswa Tengah Larut Dalam
Belajar, Tak Terasa Waktu Telah Berlalu Hingga 8 Menit. Suasana Pun Semakin Tegang
Ketika Guru Pengawas Datang, Namun Bayangan Ucup Masih Tak Terlihat. Teman-
Temannya Mulai Panik, Mencoba Menelfon Ucup Tanpa Mendapatkan Jawaban.
Ketidakpastian Pun Semakin Menggelayuti Mereka, Di Antara Kekhawatiran Akan Nasib
Ucup Yang Tak Jelas.

Pengawas: Tok.. Tok... Tok... Assalamulaikum.


Aisyah, Dewi, Farel: Waalaikumsalam Wr Wb

Setelah Salamnya Di Jawab, Pegawas Yang Ditugaskan Mengawas Ujian Jalan Menuju Meja
Guru, Terlihat Disitu Dewi Yang Peduli Terhadap Ucup Langsung Menanyakan Keberadaan
Ucup Kepada Teman-Teman Yang Lain.

Dewi: Farel, Aisyah, Dimanami Ini Ucup, Padahal 2 Menit Lagi Kita Mulaimi Ujian.
Aisyah: Coba Di Telfonmi Dulu, Nda Tau Kemana Itu Anak.
Farel: Tunggu Saya Telfonki (Sambil Mengeluarkan Hp Nya).
Farel: Eh Tidak Dijawabki Ini.

Saat Mereka Sedang Menelfon Ucup, Guru Pengawas Mereka Ingin Mengabsen

Pengawas: Oke Anak-Anak, Saya Absen Dulu Semua


Pengawas: Aisyah.
Aisyah: Hadir Pak
Pengawas: Dewi
Dewi: Hadir Pak
Pengawas: Farel
Farel: Hadir Pak
Pengawas: Ucup

Saat Nama Ucup Disebut, Tidak Ada Yang Menyahut Sama Sekali, Namun Tiba-Tiba
Muncul Ucup Dari Balik Pintu Dengan Tergesa-Gesa Memasuki Ruangan Ujian.

Ucup: Assalamualaikum, Hadir Pak.. (Sambil Tergesa-Gesa)


Pengawas: Hampir Kamu Terlambat Lagi Ucup.
Ucup: Iya Pak, Ada Sedikit Kendala Tadi Pak.
Setelah Ucup Menjawab, Ia Bergegas Menuju Bangkunya Untuk Ujian.
Pengawas: Oke Anak-Anak, Sebelum Ujian Dimulai, Kalian Jangan Lupa Berdoa Agar
Dilancarkan. Sekarang Bapak Bagi Kertasnya.

Setelah Itu, Guru Pengawas Membagikan Kertasnya Satu Per Satu Murid, Setelah
Membagikan, Ia Mempersilahkan Murid Untuk Menjawab Ujiannya Dengan Tenang.

Pengawas: Oke, Silahkan Kalian Jawab Dengan Tenang Ujiannya, Bapak Tidak Mau Dengar
Suara Sedikitpun..
Terlihat Teman-Teman Ucup Yang Sedang Mengerjakan Ulangan Namun Ucup Terliihat
Bengong Di Mejanya Tak Tahu Ingin Menjawab Apa Karena Ia Tidak Belajar Sama Sekali
Dan Tidak Pernah Memperhatikan Pelajarannya.

(Narator)Saat Mereka Tengah Mengerjakan Ujian, Ucup Terlihat Kebingungan Dalam


Menjawab Pertanyaan. Dengan Tatapan Kosong, Ia Hanya Duduk Termangu Di Atas
Mejanya, Mencari Jawaban Yang Tak Kunjung Muncul. Semakin Berkurangnya Waktu
Membuatnya Semakin Gelisah, Berharap Agar Ujian Segera Berakhir.

Pengawas: Oke Anak-Anak, Silahkan Kumpul Ujiannya, Waktu Sudah Habis, Tidak Ada
Tambahan Waktu.
Ucup: Waduh, Belumpi Semua Ku Jawab Lagi, Kumpulmi Deh.

Ucup Yang Hanya Pasrah Hanya Bisa Menggaruk Kepalanya Sambil Berjalan Menuju Meja
Guru Untuk Mengumpul Kertas Ujiannya. Setelah Itu Mereka Semua Duduk Di Bangkunya
Dan Bercerita, Guru Pengawas Pun Keluar Karena Telah Melaksanakan Tugasnya.

Pengawas: Oke Anak-Anak Silahkan Pulang Kerumah Masing-Masing, Bapak Pamit Dulu.
Dewi: Iye Pak, Makasih.
Aisyah: Bisa Semua Ji Nujawab Soal Tadi?
Dewi: Iya, Nda Terlalu Susahji Tadi Ujiannya, Kau Iya Farel, Ucup Bagaimana?
Farel: Alhamdulillah, Kujawab Semuaji, Kau Ia Ucup??
Ucup: Nda Tauka Mau Jawab Apa
Aisyah: Astaga Ucup, Kenapa Nda Belajar Ko Kah, Nanti Hancurki Nilaumu, Bagaimanami.
Ucup: Pasrahma Saya Deh
Aisyah: Tidak Bisako Bilang Begitu Ucup, Nanti Nilai Mu Tambah Turun Baru Ko Menyesal
Farel: Betul Itu Yang Nabilang Aisyah, Jangan Sampai Gara" Kau Yang Acuh Sama
Pelajaranmu Sekarang, Nanti Bakalan Berdampak Sama Masa Depan Mu.
Ucup: Bah, Aman
Dewi: Kenapa Memang Tidak Belajar Ko Kah?
Ucup: Nutau Ji Toh Mau Ada Proker Besar Ta, Sibukka Urus Itu. Kemarin Saja Jam 2
Malam Pi Baru Ku Pulang Karna Rapat.
Farel: Deh.. Rapat Apa Mo Itu Sampai Jam 2 Malam
Aisyah: Weh Astaga, Kenapa Begitu Sekali Organisasi Nu? Kelewatan Itu Namanya
Dewi: Bukannya Kemarin Jam 10 Malam Selesai Mi Ucup? Kenapa Sampai Jam 2 Malam
Ko?
Ucup: Iyo Memang Sampai Jam 10 Untuk Semua Anggota, Tapi Saya Inti Ka Jadi Ku Lanjut
Rapat Ku Lagi.
Farel: Deh Apamo Itu
Aisyah: Saranku Ucup, Mending Berubah Memang Ko Dari Sekarang, Masih Bisa Jko
Perbaiki Nilai Nu Ini
Ucup: Iyo
Farel: Ayo Pergi Belajar Ucup
Ucup: Dimana?
Aisyah: Di Taman Belakang Sekolah Mo
Dewi: Sini Mako Ucup, Untuk Sekarang Harusko Dulu Fokus Sama Ujian, Setelah Ujian
Baru Ko Lagi Kembali Urus Prokermu
Aisyah: Iyo, 2 Minggu Jki Ulangan. Jangan Sampai Organisasi Mu Itu Yang Kau Pentingkan,
Bakalan Berdampak Sama Masa Depanmu
Ucup: Iyoooo Ehh Ayomi Ikutja

(Narator) Mereka Pun Pergi Ke Belakang Sekolah Untuk Belajar Bersama. Mereka Belajar
Sambil Menyisihkan Sedikit Candaan, Sehingga Suasana Tetap Nyaman Dan Tidak Tegang.
2 Jam Berlalu, Mereka Pun Merasa Sudah Cukup Belajar, Sehingga Mereka Bersiap-Siap
Untuk Pulang Ke Rumah.

Ucup: Sama Sapako Pulang Farel?


Farel: Sendiri, Bawaja Motor
Ucup: Okee Pale
Dewi: Duluan Nahh
Aisyah: Saya Juga
Farel: Tunggu, Sama Mki Keluar
Dewi: Cepatko Pale
Farel: Sabar Ehh
Ucup: Ke Depan Ka Dulu Nah, Hati-Hati Ko Pulang Semua
Aisyah: Okee, Makasih Ucup
Farel: Jangan Mko Tinggal Lama", Kalau Bisa Cepat Mko Pulang, Ujian Ki Besok Lagi
Ucup: Bahh, Duluanka Nah

(Narator) Ucup Pun Pergi Ke Depan Sekolah Untuk Mengurus Organisasi Nya, Dia Merasa
Kalau Tanggung Jawabnya Masih Ada Di Organisasi Nya. Mau Bagaimana Pun, Dia
Pengurus Inti Di Organisasi Nya Sehingga Dia Tidak Bisa Meninggalkan Organisasi Nya.

**Keesokan Harinya**

Farel: Weh, Kenapa Belumpi Datang Ini Ucup


Aisyah: Iyoo, Padahal Lagi 20 Menit
Dewi: Rapatki Lagi Tadi Malam Itu, Coba Bede Telpon Ki Sapa Tau Ketiduranki
Farel: Sini Saya Telpon Ki
Farel: (Menelpon) Halo Dimana Ko?
Ucup: Adaja Di Sekolah, Mauma Masuk Ini
Farel: Oke, Oke Sekira Terlambat Ko Lagi (Matikan Telpon)
Dewi: Itu Sana Ucup
Aisyah: Deh Kukira Bakalan Terlambatko Lagi
Ucup: Tidak Lah
Aisyah: Karna Nabilang Dewi Rapatko Lagi Tadi Malam
Ucup: Rapatka Memang, Tapi Sampai Jam 9 Malam Ji, Trus Pulang Ma
Farel: Nah, Itu Bagus.
Dewi: Belajar Jko Lagi Tadi Malam?
Ucup: Sempatja Buka Buku Ku, Tapi Tidak Lama Ketiduran Ma
Farel: Tapi Sempat Jko Membaca Sedikit Toh?
Ucup: Bah

/Pengawas Masuk, Ujian Dimulai


(Narator) Selama 2 Minggu Ujian, Ucup Tidak Lagi Terlambat Datang, Dia Selalu
Diingatkan Oleh Teman-Temannya Untuk Memprioritaskan Sekolahnya. Ucup Mulai Belajar
Setiap Malam, Namun Ia Tidak Juga Meninggalkan Tanggung Jawabnya Di Organisasi Nya.
Setelah Ujian, Mereka Pun Kembali Sekolah Umum

Guru: Baik, Jadi Besok Akan Penerimaan Raport.


Farel: Deh Siap Mko Semua Lihat Nilai Mu?
Dewi: Deh Takutkuu Semoga Memuaskan Ji Nilai Ku Deh.
Aisyah: Aamiin.. Semoga Nda Adaji Nilai Ta Di Bawah Kkm
Dewi: Bah Iyoo, Kenapa Dumba Ka
Farel: Santai Saja, Yang Penting Yakin
Ucup: Betul, Kan Sudah Mko Berusaha Semua, Sisa Kita Lihat Hasil Usahanya Besok

Keesokan Harinya----

(Narator) Penerimaan Raport Pun Telah Dilaksanakan, Nilai Farel, Dewi, Aisyah Sangat
Memuaskan Karena Ia Mati-Matian Belajar Demi Masa Depan Yang Mereka Nantikan.
Namun, Berbeda Dengan Ucup Yang Nilai Nya Rata-Rata Di Bawah Kkm, Nilainya Yang
Tidak Memuaskan, Membuat Orang Tuanya Marah Kepada Ucup.

Mama Ucup: Kenapa Nilai Mu Rata-Rata Merah? Apa Yang Selama Ini Kau Buat? Selalu
Izin Pergi Belajar, Tapi Kenapa Merah?
Ucup: /Diam
Mama: Kenapa tidak menjawab nak?, inimi akibatnya kalua seringki organisasi baru dilupa
kewajibanta sebagai pelajar
Ucup: iye ma ucup menyesal, berjanjika untuk berubah di semester depan
Mama: Mama pegang janjimu nak

(Narator) Sambil menyesal Ucup telah menyadari bahwa ia harus berubah menjadi lebih baik,
jika tidak maka masa depannya tak akan pasti. Di masa depan, nasib Ucup tidaklah
ditentukan oleh kebetulan semata, melainkan oleh beragam tantangan yang dihadapinya.
Ucup harus mengambil pelajaran dari masa lalunya, menggunakan pengalaman tersebut
untuk tumbuh, dan mengarahkan dirinya ke arah yang lebih baik. Dengan memperkuat sikap
dan prinsipnya, serta menetapkan tujuan yang jelas, Ucup memiliki kekuatan untuk
menciptakan masa depan yang gemilang. Ingatlah, di akhir cerita, kepuasanlah yang akan
menghampiri, bukan penyesalan.

Anda mungkin juga menyukai