Anda di halaman 1dari 7

Aku Siap Menjadi Mama Muda yang Sehat

Musik: Kicauan burung di pagi hari, musik Chrisye - Anak Sekolah, musik bel masuk sekolah

Waktu tepat menunjukkan pukul 7 di pagi hari, bangku di dalam ruang kelas sudah dipenuhi oleh
siswa siswi kelas XI yang sedang melaksanakan ujian dengan khidmat. Di antara seluruh siswa,
ada 2 deretan bangku yang bersebelahan samping kiri – kanan, serta depan – belakang, duduklah
di sana empat orang siswi, yakni Nurul, Sonia, Desy, dan Dewi. Mereka terlihat tengan serius
untuk mengerjakan soal yang dianggap paling sulit dan rumit, yakni Matematika. Nurul terlihat
mengembangkan senyum karena Ia merasa bisa mengerjakan semua soal dengan baik.

Nurul : (mengerjakan soal nomor 1 sampai 3 dengan cepat dengan cara berpikir kilat tanda
menguasai semuanya) Nah, aku tau jawaban ini ! Aha ! Ini rumusnya yang kupelajari kemarin,
nih.

Sementara itu, suasana berbeda terlihat di seberang kanan Nurul,

Sonia : (menggaruk kepalanya dengan ujung pensil hingga tidak terasa bahwa ujungnya patah).
Aduh, gimana ini ya! Kok sulit amat, mana gak mirip sama latihan soal yang kucontek dari si
Nurul kemarin! ( Si Sonia kemudian menolehkan kepalanya sedikit ke arah si Nurul, ia berusaha
melirik jawaban si Nurul dengan menyipitkan mata agar tidak ketahuan menyontek).

Saat Sonia mengangkat lehernya untuk melihat lembar jawaban ujian milik Nurul dengan jelas,
tiba-tiba..

Nurul : (Kresek! Ia langsung menoleh ke kanan, dan melihat si Sonia dengan tatapan sinis).
(Kemudian Nurul bergumam pelan dengan mulutnya untuk mengancam si Sonia tanpa suara).

Sonia : Dasar pelit, Kau! (berbisik pelan kemudian menoleh kea rah si Desy yang duduk di
belakang Nurul)

Desy terlihat sangat serius mengerjakan soal, meskipun di kelas Ia belum pernah mendapatkan
juara 1 hingga 3 besar, tetapi masih termasuk dalam juara 5 besar di kelas. Karena Desy
tergolong sebagai murid yang rajin, maka Sonian berusaha menyontek lembar jawaban ujiannya
juga.

Desy : (sedang serius menghitung jawaban soal nomor 10, Ia tidak menghiraukan apapun dan
siapapun, termasuk si Sonia yang sedang menyonteknya)

Sonia : Wah, kesempatan nih! Mumpung Bu Risa lagi ke WC, sip sip! (Ia menegakkan badan
dan kepala serta berusaha mencari posisi tepat untuk bisa melihat seluruh lembar jawaban si
Desy) Yes, berhasil! (Sonia berhasil mendapatkan jawaban soal nomor 5 kemudian dilingkarilah
lembar jawaban milik Sonia)

Waktu bergerak cepat, jam ujian hamper habis, Sonia masih baru mengisi hingga 6 soal dari 15
soal matematika yang modelnya belum pernah ditemui di berbagai sesi sebelumnya. Ia pun
masih sibuk menengok ke kiri dan ke kanan tanpa henti. Ia memiliki target untuk bisa bertahan
minimal di peringkat 2. Ia sebenarnya pandai dan cerdas tapi ia malas belajar, sedangkan saat
ujian berlangsung Ia selalu berhasil mencontek jawaban murid yang dianggapnya paling pintar.

Ia melakukannya sejak duduk di kelas X, dan kelakuannya pun berhasil menjadikannya murid
dengan peringkat bertahan di juara 2. Hal itu karena teman sebangkunya sangat pintar dan bisa
diandalkan selama ini. Namun, saat berada di kelas XI teman sebangkunya meninggal karena
kecelakaan, kemudian sekarang tempat duduknya bersama si Dewi yang disarankan oleh Bu
Risa. Sonia tau kalau Dewi tidak terlalu pintar dalam mata pelajaran, karena ia ahli di bidang
olahraga.

Kini saat ujian sedang berlangsung, tempat duduk selama ujian harus dipisah, dan tiap orang
diharuskan menduduki satu bangku sendirian. Sonia menjadi semakin kesulitan apalagi teman
sebangkunya yang duduk di bangku belakang tidak bisa diandalkan. Namun, Sonia juga sadar
bahwa waktu hampir habis, Ia pun semakin bingung dan geliah, karena tidak bisa menjawab satu
soal pun dengan kemampuannya sendiri semua yang diisinya berdasarkan jawaban milik
temannya.

Saat Sonia berhasil mencontek lembar jawaban Desy, ia sangat senang. Sementara itu Desy
hanya membiarkan si Sonia karena tidak sadar sedang dicontek.

Nurul : (Tiba-tiba Nurul menolehkan kepalanya ke belakang pada Desy, lalu berbisik) Sssttt!
Desy, Desy! Awas lembar jawabanmu dicontek sama si Sonia tuh, jangan dibiarin dong!”

Desy : (sedikit kaget dan spontan melihat ke arah si Sonia, sementara si Sonia segera
memalingkan muka darinya. Tapi si Desy masih terlihat bengong karena bingung tentang apa
yang baru saja terjadi)

Tingkah laku Desy yang diam saja sambal sedikit melongo membuat Bu Risa curiga dan
menegurnya.

Bu Risa : Desy! Kamu kenapa sedang bengong? Jawabannya sudah terisi semua? (Sambil
berjalan menuju ke tempat duduk si Desy)

Desy : (agak terkejut, kemudian menjawab pertanyaan Bu Risa dengan sedikit gagap) Ah, iya Bu
, sudah, Bu ! (seluruh kelas pun makin terkejut karena Desy satu-satunya murid yang telah
selesai mengerjakan soal ujian yang dianggap paling susah. Demikan juga dengan Sonia, Ia
justru semakin kebingunan dan tidak menyangka bahwa Desy selesai begitu cepat.
Desy : (berdiri sambil membawa lembar jawaban ujian beserta soal ke depan di meja guru,
kemudian Ia mengambil tas merah mudanya di samping meja guru. Ia memasukkan pensil
beserta penghapusnya ke dalam tas, lalu sekaligus berpamitan untuk pulang kepada Bu Risa)

Sonia : Waduh gimana ini! (Sonia gelagapan sambal menoleh ke samping dan ke belakang.
Kemudian dilihatnya lembar jawaban Dewi terbuka lebar dan bisa dilihatnya) Kenapa harus
Dewi, sih. Kalo gini aku nggak bisa masuk peringkat tiga besar, nih. (Ia kembali menghadap ke
bangkunya sendiri, karena masih ragu untuk menyontek si Dewi. Jawaban Sonia yang masih
kosong berjumlah 9 nomor, berkali-kali dipandangnya lembar jawaban itu sambil memegang
kepala dengan raut muka cemas.)

Nurul : Duluan ya, So! (Ia tersenyum sambil berdiri membawa soal beserta lembar jawabannya,
sedangkan Sonia hanya meliriknya dengan pandangan sinis)

Dewi : Yeah, hampir selesai, sip dah! (Ia sangat bersemangat melingkari lembar jawaban yang
kurang 2 nomor lagi)

Sonia mendengar gumaman si Dewi, kemudian tanpa berpikir panjang lagi Ia mencuri
kesempatan untuk menoleh ke belakang tanpa sepengetahuan si Dewi.

Sonia : (sibuk melingkari jawaban dengan cepat karena waktu tinggal 5 menit lagi) Syukurlah,
hampir penuh! (gumam si Sonia, kemudian Ia mengarang jawaban dua nomor terakhir karena
tidak bisa mempercayai jawab si Dewi sepenuhnya).

Musik: Bondan, tetap semangat

Hari pembagian nilai ujian pun tiba, semua murid tidak sabar untuk melihat hasil perjuangan
mereka untuk ujian ini. Sementara si Sonia justru memasang muka murung dan pasrah, Ia merasa
bahwa ujian kali ini benar-benar kacau, tidak hanya di satu mata pelajaran saja, tetapi hampir di
semua mata pelajaran. Ia ingin segera pulang ke rumah tanpa mengetahui hasil ujiannya.

Beberapa saat kemudian Bu Risa memanggil nama masing-masing murid beserta nilai yang
didapatkan oleh mereka.

Bu Risa : Nurul Setiowati, mendapatkan nilai 85 (diiringi tepuk tangan meriah), Dewi Stianto
Kurniawan 80 (tepuk tangan semakin meriah karena Dewi jarang mendapatkan nilai di atas batas
minimal kelulusan), Desy Puspita Prapti 95 (makin meriah, wajah si Desy pun sangat senang dan
ceria mendengar hasil ujiannya),

Sonia Mauri (Bu Risa diam sejenak) 50, (kemudian suasana kelas menjadi hening seketika)

Sonia : (maju sambil menundukkan kepala)

Bu Risa : Sonia! Kamu kenapa? Kok bisa nilaimu jadi anjlok begini?
Sonia : Tidak tahu, Bu (Dalam hati si Sonia sangat menyesali perbuatannya dan berjanji untuk
belajar dengan keras pada tahap selanjutnya).
Bu Risa: Kamu tidak pernah belajar ya?
Sonia: Iya bu, sudah kurang lebih 3 bulan ini saya tidak pernah bersemangat buat belajar atau
pun melakukan hal-hal lainnya. Rasanya ngantuk terus, kurang bergairah, mager bu pokoknya
mau ngapain aja udah kagak ada semangat-semangatnya.
Bu Risa: Kamu tidak sedang patah hati bukan? (Musik ambyar,, punya Didi Kempot)
Sonia: What? (dengan wajahnya yang melongo kebingungan dia bergumam “boro-boro patah
hati, gebetan juga kagak punya hmmm”). Tidak bu, suer deh. Saya memang semangat belajarnya
menurun.
Bu Risa: Ya sudah, silahkan duduk lagi. Lain kali belajar ya, jangan sampai diulangi lagi. Oiya
anak-anak sebentar lagi akan ada petugas gizi dari Puskesmas Karangbunga untuk memberikan
penyuluhan dan juga membagikan tablet tambah darah. Jadi kalian tidak boleh rame ya. Sebentar
ibu panggilkan dulu petugasnya.

Beberapa saat kemudian......

Bu Risa: Nah anak-anak perkenalkan ini adalah Ibu Ifa dari puskesmas Karangbunga, beliau
adalah ahlinya dalam masalah gizi. Nanti akan ada beberapa materi yang sangat penting mau
disampaikan kepada kalian. Jadi harap disimak baik-baik ya
Anak-anak: siap bu Risa
Bu Risa: Monggo bu Ifa silahkan
Bu Ifa: Baik terimakasih Bu Risa. Nah adik-adik, assalamualaikum wr.wb, apakabar hari ini?
Anak-anak: Baiiiiiiikkkkkkkkk buuuuuuu
Bu Ifa: Ah jawabnya kurang semangat nih. Kalau saya bilang apakabar hari ini jawabnya sehat
luar biasa gitu ya (Bu ifa memperagakan gerakan salam). Kita coba sekali lagi. Apakabar adik-
adik?
Anak-anak: sehat luar biasa
Bu Ifa: Wah bagus sekali semuanya sangat bersemangat ya. Perkenalkan adik-adik saya Ifa dari
Puskesmas Karangbunga. Hari ini saya akan membahas tentang Pentingnya Fe (Tablet Tambah
Darah). Jadi adik-adik, remaja putri itu merupakan aset bagi bangsa ya, karena dia adalah calon
ibu yang nanti harapannya akan melahirkan putra putri yang luar biasa, apabila gizinya terpenuhi
dan tercukupi. Nah Fe ini sangat penting ya adik-adik karena Kebutuhan zat besi pada remaja
putri meningkat karena mengalami pertumbuhan yang pesat pada masa pubertas. Anemia pada
remaja putri dapat menurunkan daya tahan tubuh, kebugaran, dan prestasi belajar. Selain itu,
tidak hanya memengaruhi kehidupannya dalam jangka pendek, namun berpengaruh pada jangka
panjang yaitu kehamilan nantinya. Remaja putri merupakan calon ibu yang dapat meningkatkan
risiko Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT), prematur, BBLR, stunting dan gangguan
neurokognitif. Nah biasanya tanda-tanda anemia itu aalah letih, lesu, lunglai, lemas, tidak
bergairaha, dan biasanya itu kalau terjadi seusia adek-adek akan mempengaruhi prestasi belajar.
Belajar jadi kurang bersemangat, yang nantinya berefek pada turunnya prestasi belajar. Adakah
di sini yang mengalami gejala tersebut?
Sonia: Bu saya mengalamigejala itu selama kurang lebih 3 bulan ini. Saya merasa sangat tidak
bergairah dan selalu terasa ngantuk, sering menguap tapi sebenarnya tidak ngantuk yang mau
tidur gitu. Apakah saya anemia?
Bu Ifa: Nah, apabila adek-adek merasakan gejala seperti adik ini, segera periksa ke puskesmas ya
untuk cek Hb namanya, nanti ketahuan apakah kita ini tergolong anemia atau tidak. Kalau belum
dilakukan pemeriksaan Hb, saya tidak bisa mendiagnosis apakah adek anemia atau tidak. Jadi
lebih baik dilakukan pemeriksaan ya, karena kalau melihat gejala begitu seperti gejala anemia.
Dewi : Ayo So aku antar periksa, kan kita semua maunya jadi mama muda yang sehat to, bukan
mama muda yang anemia. Hahahaha
Bu Ifa: Benar adik-adik, jadilah mama muda yang sehat ya, mungkin ada pertanyaan lain?
Anak-anak: Tidak bu...

Kemudian penyuluhan diakhiri oleh Ibu Ifa dan anak-anak melanjutkan untuk istirahat.
Musik: Imagination (Shawn Mendes)
Sesampainya di rumah Sonia langsung meminta izin kepada orang tuanya untuk diantarkan
periksa kepada Bu Bidan Lutfi. Karena Sonia anaknya pemberani, dia masuk ke ruang periksa
sendirian sedangkan orang tuanya hanya menunggu di ruang tunggu.

Sonia : Assalamualaikum..
Bidan Lutfi : Iya, wa’alaikumsalam. Silahkan masuk.” (Menjawab salam dan
mempersilahkan masuk). Silahkan duduk. Eh adik Sonia,, Ada yang bisa saya bantu de Sonia?
Sonia : Begini Bu Bidan Saya beberapa hari ini merasa tubuh saya ini lemas, lesu, letih, mudah
lelah bahkan tadi dikelas waktu mau duduk dan mau berdiri mata saya berkunang-kunang, saya
kenapa ya bu bidan? ( Dengan wajah Lesu dan senyum kecil )
Bidan Lutfi : ya.. ade itu tandanya ade lagi anemia. Saya periksa dulu ya Hb nya ade Sonia,
mana sini tangannya de ya, maaf ya kalau sedikit sakit.
Sonia : iya ini ibu tangan saya silahkan diperiksa.
Bidan Lutfi : nah ini kadar Hb nya ade Sonia hanya 10 saja. Sebelumya ade Sonia beberapa
hari ini apakah melakukan Diet atau lagi menstruasi ? (Dengan lemah lembut)
Sonia : ohh bearti Kadar Hb saya kurang ya bu. Emm Saya tidak diet ibu tapi ya sudah dua hari
ini saya lagi menstruasi ibu, apa hubungannya ibu y menstruasi dengan anemia?
Bidan Lutfi : iya de kadar Hb ade Sonia dibawah normal, normal kadar Hb kan > 12 de. Ohh
begitu Ya pasti ada hubungannya ade, hubungannya dengan menstruasi karena
menstruasiotomatis mengeluarkan darah, anemia itukan terjadi bila jumlah sel darah merah
berkurang. Nah dengan berkurangnya hemoglobin atau darah merah tadi, tentu kemampuan sel
darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh berkurang. Akibatnya, tubuh kita kurang
mendapat pasokan oksigen, yang menyebabkan tubuh lemas dan cepat lelah.
Sonia : Oh begitu ya bu. Jadi apa yang harus saya lakuakan?
Bidan Lutfi : Yang ade harus lakukan adalah
dengan meningkatkan konsumsi makanan bergizi. Seperti Makan makanan yang banyak
mengandung zat besi dari bahan makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan
makanan nabati (sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan, tempe), Makan sayur-sayuran
dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C (daun katuk, daun singkong, bayam,
jambu, tomat, jeruk dan nanas) sangat bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat besi
dalam usus. Kemudian karena ade lagi haid maka saya berikan Tablet tambah darah
untuk mengganti darah yang hilang.
Sonia : iya ibu terimakasih ya saya akan patuh dengan nasehat ibu tapi bagaimana cara
meminum tablet tambah darah apakah boleh diminum selain dengan air putih ?
Bidan Lutfi : Minumnya 1 Tablet Tambah Darah seminggu sekali dan karena ade lagi haid
maka diminum 1 tablet setiap hari selama haid. Sebaiknya Minum Tablet Tambah Darah dengan
air putihsaja, jangan minum dengan teh, susu atau kopi karena dapat menurunkan penyerapan zat
besi dalam tubuh sehingga manfaatnya menjadi berkurang.
Sonia : Terimakasih banyak informasinya ibu bidan, nanti saya akan rutin minum tablet tambah
darah nya setiap hari selama haid, emm.. semua berapa ibu ya ? ( dengan senyum yang
mengembang )
Bidan Lutfi : ya sama-sama de.. untuk tamblet tambah darahnya semua Rp 15000 de..
Sonia : ini ibu uangnya (memberi uang kepadaa ibu bidan). Terimakasih ibu saya pulang
Assalamualaikum ..
Bidan Lutfi : iya ade sama-sama ya jangan lupa pesan saya tadi ya.. semoga cepat sembuh,
wa’alaikumsalam...!

Sesampainya Sonia dirumahnya ia pun makan Sore dengan menggunakan nasi,sayur dan daging
ayam setelah selesai makan tidak lupa ia meminum tablat penambah darah .

AJAKAN MINUM TAMBAH DARAH BERSAMA OLEH SONI, DESY, DEWI, DAN
NURUL DIIKUTI AUDIENCE (Lagu Maroon 5 Maps)

Anda mungkin juga menyukai