Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PRAKTIKUM BAHASA INDONESIA

NASKAH FILM PENDEK


“5 SEKAWAN”

Kelompok 1

Annisa Soleha Z (J0401221054)


Fauzul Adhim (J0401221289)
Firyal Alfairuz Sabyla (J0401221136)
Nafisa Kaila Putri (J0401221125)
Nisrina Aliya Rozan (J0401221113)
Syifa Rachmania Suryana (J0401221213)

Kelas Praktikum :B2

Dosen Pengampu : R.R.Renny Soelistiyowati,S.S., M.Hum.

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

KOMUNIKASI DIGITAL DAN MEDIA


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Sinopsis :
Institut Pertanian Bogor sebagai salah satu universitas
yang terkenal pada bidang pertanian di Indonesia memiliki
berbagai macam program studi terbaik. Salah satunya adalah
Komunikasi Digital dan Media. Berbagai tipe mahasiswa
tentunya ada pada jurusan ini. Mulai dari si pemalas, si
ambisius, si tukang bolos, dan si tukang tidur.
Di setiap perkuliahan pasti tidak akan lengkap rasanya jika
tidak ada istilah pertemanan seperti halnya lima sejoli
alumni IPB University ini. Sebut saja Putri, Salsa, Nana,
Maura, dan Ririn yang pernah berada di kelas yang sama
yaitu B2 di tahun 2018. Kini mereka telah meraih mimpinya.
Mereka masing-masing bekerja di berbagai perusahaan terbaik
di Indonesia. Sayangnya tidak semua bernasib bagus. Salah
satu dari mereka masih belum bisa mencapai mimpinya. Ia
adalah Ririn seorang anak yang tergolong memiliki ambisi
kuat di kelas mereka. Namun sikapnya yang terlalu
mendominasi dan tidak suka berbaur dengan orang lain
membuat teman – teman kurang menyukainya.

Tokoh :
1. Annisa Soleha Z sebagai Putri
2. Fauzul Adhim sebagai Mr. Fauzul
3. Firyal Alfairuz Sabyla sebagai Salsa
4. Nafisa Kaila Putri sebagai Nana
5. Nisrina Aliya Rozan sebagai Ririn
6. Syifa Rachmania sebagai Maura
Scene 1 : di kelas (Pagi hari)
Pagi hari di kelas Sekolah Vokasi IPB sedang melaksanakan
kelas responsi Bahasa Inggris. Ketika dosen masuk dan
menyampaikan jadwal hari ini ternyata kelas B2 diumumkan
akan melaksanakan test oral mendadak. Siap tidak siap
seluruh mahasiswa harus mengikuti test oral tersebut.

Mr. Fauzul : “Saudara semuanya hari ini kita akan


mengadakan test oral Bahasa Inggris dari materi pertemuan
satu sampai dengan pertemuan lima. Saya beri kalian waktu
30 menit untuk mempelajari kembali materi yang saya ajarkan
kemarin. Setelah itu saya akan menunjuk secara acak yang
akan maju ke depan mengikuti test oral bersama saya.“
(Sambil duduk disebuah meja di depan kelas).
Nana : “Aduh gimana ini?“ (Menampilkan wajah
terkejut ketika mendengar pengumuman dosen tersebut).
Maura : “Aku juga gak bisa Bahasa inggris. Panik
banget “ (timpal Maura yang ikutan panik)

Salsa yang lumayan dewasa diantara mereka berusaha


menenangkan teman- temannya yang terlihat sangat panik.
Pasalnya banyak dari mereka yang susah dalam mencerna
materi Bahasa inggris.

Salsa : “Mending kita tanya materinya sama si


Ririn gak sih? Dia juga lumayan aktif di kelas” (Menunjuk
kearah meja Ririn).
Putri : (Menepuk pundak Ririn). “Eh kamu udah
belajar buat test oral belum Rin?“
Ririn : “Belum, aku juga gak paham materinya,
Put.”
Maura : “Masa kamu gak paham sih. Kamu juga aktif
di kelas Rin.” (Sela Maura yang berdiri disamping Lea).
Salsa : “Iya tumben aja kamu gak paham Rin, eh
tapi kamu punya catatan nya gak, kalau punya bagi dong buat
nambah referensi untuk belajar Rin.”

Ririn : “Yah Salsa, aku juga gak ada nyatat


materinya sih, aku sering malas- malas an akhir-akhir ini.”
(Wajah seakan – akan sedih).
Maura : “Oh ya udah deh semangat ya test oralnya,
semangat juga buat kalian.” (Tersenyum sambal tertawa).

Setelah 30 menit berlalu, tibalah saat paling menegangkan


yaitu test oral pun segera dimulai.

Mr. Fuzul : “Diantara kalian apakah ada yang sudah


siap untuk maju pertama kali?” (Mengedarkan pandangannya
keseluruh kelas).
Ririn : (Mengangkat tangan sebelah kanan). “Saya
siap pak.”

Mendengar hal tersebut keempat teman tadi yang bertanya


kepada Ririn kaget sekaligus kesal melihat Ririn yang pura-
pura tidak mengerti dengan materi kuliah.

Scene 2 : di ruang kelas (Pagi)


Satu minggu kemudian setelah pertemuan ke tujuh setelah
test oral Bahasa inggris di laksanakan.

Mr. Fauzul : “Selamat pagi saudara semua. Hari ini


saya ingin mengumumkan perolehan nilai test oral kalian.
Jadi disini sudah ada salah satu nilai teman kalian yang
tertinggi yaitu Ririn. Selamat untuk Ririn kamu mendapatkan
nilai sempurna untuk tes oral kali ini.”

Setelah mengumumkan hasil nilai tersebut, Mr. fauzul pun


meninggalkan kelas dan seketika terjadi keributan

Nana : “Katanya kamu gak bisa tapi kok nilai kamu


yang paling tinggi sih?” (Nana terlihat kesal).
Ririn : “Iya lah orang kan usaha, kalian aja yang
malas gak belajar.” (Wajah yang terlihat sombong).

Salsa : Lah kamu aja setiap kami tanya, alasannya


selalu gatau, kamu selalu menghindar setiap kami butuh
kamu.
Maura : Bener tuh, walaupun kamu pinter kamu
jangan pelit dengan ilmu yang kamu punya. Tuhan itu maha
membolak balikkan keadaan.
Putri : Mungkin sekarang Tuhan masih berpihak sama
kamu, tapi gatau kedepannya kemana, bisa aja kan di masa
depan kamu yang butuhin kita.
Ririn : Dih apaan sih bawa-bawa tuhan dan inget
yaa, aku pasti bisa melakukan semua hal sendiri, aku ga
akan butuh bantuan dari kalian semua. (Ririn membentak
sambil berjalan pergi meninggalkan mereka)

Putri, Salsa, Maura, dan Nana pun merasa kesal dan sakit
hati terhadap perkataan Ririn.

Tidak terasa beberapa tahun kemudian mereka pun akhirnya


wisuda dan mereka melanjutkan kehidupan mereka dengan
mencari pekerjaan diberbagai perusahaan impian mereka.
Namun sayangnya Ririn sampai saat ini masih belum
mendapatkan pekerjaan yang ia inginkan. Berbagai pekerjaan
telah di lamar Ririn, namun semua usaha yang dia lakukan
nihil, tidak ada satu pun perusahaan yang menerima dia di
perusahaan mereka. Sampai dimana titik Ririn rasanya sudah
menyerah pemikiran bahwa dunia tidak adil dengan kehidupan
dia. Ia merasa cemburu dengan teman-teman yang jalan
kehidupannya mulus tanpa ada hambatan.

Scene 3 : di jalan menuju cafe (Siang)


Waktu pun berlalu, Putri, Salsa, Maura, dan Nana pun
menyempatkan waktu bertemu kembali untuk melepaskan
kerinduan.

Salsa : ”Eh guys gimana kerjaan kalian? Aman gak?”


Nana : “Aku sih aman banget.”
Putri : “Kalo aku aman sal, cuma bos aku banyak
maunya ih, malas banget.”
Maura : “Ih sama banget, bos aku juga juga cerewet
untung si bapak ganteng” (Maura tersenyum sambil tertawa
kecil)
Nana : “Huh dasar inget yang ganteng aja langsung
senyum-senyum sendiri.”
Salsa : “Eh eh eh, liat deh itu bukannya si Ririn
ya?” (menunjuk kearah si Ririn).
Putri : “Eh iya dia ngapain ya?.”
Salsa : “Kalian pada penasaran tidak? Samperin aja
yuk?
Bertiga : “ Yuk yuk.” (bebarengan)

Lalu mereka semua menghampiri Ririn yang sedang membawa map


beserta setelan rapihnya seperti seseorang yang akan
melamar pekerjaan.

Nana : “Eh kamu Ririn bukan ya? Kita kan dulu


sekelas waktu kuliah.” (Merangkul bahu Ririn).
Maura : “ Iya waktu masih jadi maba, eh kamu lagi
ngapain?”
Ririn : “Eh kalian…” (Wajah canggung).
Salsa : “Eh Rin udah lama tidak berjumpa yaa.”
Putri : “Eh kamu lagi kosong engga? Mau makan
bareng kita gak, kan sudah lama nih kita gak main bareng.”
Nana : “Iya nih, kita mau ke cafe depan itu, deket kok
dari sini.” (Menunjuk cafe).
Ririn : “Hmm gimana ya…”(Ragu-ragu).
Maura : “Ih udah yuk ikut aja.” (Sambil
menggandeng tangan Ririn).

Scene 4 : di sebuah café (Siang)


Sesampainya di dalam cafe mereka duduk disalah satu meja.

Putri : Oiyaa…, bagaimana kegiatan kalian akhir-


akhir ini?
Salsa, Nana dan Maura: Aman kok (dengan nada gembira)

Disamping itu, Ririn hanya terdiam tanpa merespon


pertanyaan dari Putri

Nana : “Eh Rin kok diam aja, kalo kamu gimana?”


Ririn : “Aku udah ngelamar dimana-mana, tapi belum
ada kabar sampai sekarang.” (menunjukkan wajah sedih dan
kecewa).
Putri : “Sabar ya Rin, mungkin emang belum
rezekinya sekarang, yang penting kamu udah usaha dulu.”
Salsa : “Kamu kan secara akademik lebih unggul
dari kami berempat. Kenapa kamu susah cari kerja?”
Ririn : “Iya aku juga gak tau, aku udah coba
segala cara buat masuk kerja tapi tetap nihil hasilnya.”
Maura : “Mungkin salah satunya penyebabnya karena
kamu pelit dalam berbagi ilmu.” (ujar Maura tanpa rasa
bersalah).
Nana : “Nah iya bisa jadi tuh.”
Maura : “Kamu inget gak pas waktu kita minta
catatan dan minta suatu penjelasan ulang tentang pelajaran
pas mau tes oral Bahasa Inggris?”
Ririn : “Oh iya aku inget waktu itu, maaf yaa aku
waktu itu gak mau ngebantu kalian.”
Nana : “Itu mungkin salah satu penyebab kamu tidak di
terima kerja.” Maura : “Karma itu asli Rin.”
Salsa : “Jujur, saat itu sebenernya kami sakit
hati sama perkataan kamu. Waktu kamu merendahkan kami,
waktu kamu bilang engga akan butuh bantuan kami”

Putri : “Iya bener banget, tau-tau kamu nilainya


gede aja Bilang ke kita berempat gak belajar dan gak
nyatat.”
Ririn : “Maaf banget ya kalian semua, mungkin ini
yang bisa aku terima akibat terlalu pelit ilmu, Maaf banget
ya sekali lagi.”
Salsa : ”Udah-udah tidak perlu dilanjutkan lagi
pembahasan ini, udah cukup yang lalu biarlah berlalu.”
Maura : “Iya, ngomong-ngomong kalian gak pesan nih
dari tadi duduk aja di cafe.”
Salsa : “Eh iya pesan-pesan, nanti aku yang bayar,
ambil aja aku baru gajian nih.” (Sambil mengeluarkan
dompetnya).
Maura : “Asyik makan gratis.”
Putri : “Kamu juga Rin ambil aja gapapa, yang lalu
biarlah berlalu benar kata Salsa.”
Ririn : ” Iya makasih ya kalian semua sudah mau
maafin aku.”
Nana : ”Iya sama-sama Rin.” (tersenyum tulus ke
arah Ririn).
Maura : “Oke, gak masalah Rin.”
Putri : “Oke Rin sama-sama, diambil aja hikmahnya.
Jangan sampai terulang lagi ya Rin dengan siapapun.”
Nana : “Iya Rin benar, setiap orang yang berbuat
kebaikan pasti akan dibalas dengan hal baik lagi kok.”
Ririn : “Oke makasih ya atas nasihatnya. Pasti aku
akan berubah menjadi lebih baik.”
Salsa : “Eh makan-makan, udah datang ini
pesanannya.” Sambil makan mereka pun berbincang-bincang.
Salsa : Oiya rin maaf, soal kerjaan kamu butuh
bantuan engga?
Nana : Kebetulan di tempat kerja aku ada lowongan
kerjaan nih. Kamu minat engga?
Ririn : Eh gausah deh ngerepotin.

Nana : Tidak masalah kita kan teman, jadi harus


saling bantu.
Ririn : Hmm kalua begitu boleh deh, kalau kamu
tidak keberatan.

Lalu Nana menjelaskan persyaratan-persyaratan yang


dibutuhkan Ririn dalam melamar pekerjaan. Ririn pun
melaksanakan apa yang sudah dijelaskan oleh Nana.

Scene 5 : di sebuah tempat (Sore)


Setelah berbagai proses yang dilalui Ririn, akhirnya Ririn
pun mendapatkan pekerjaan. Beberapa bulan kemudian mereka
pun bertemu.

Ririn : Makasih ya semua udah bantuin aku, dan


selalu mengingatkan aku untuk berbuat baik.
Putri : iyaaa…engga papa ko rin. Sudah kewajiban
kita sebagai teman untuk saling membantu.
Ririn : Aku terbantu banget dengan semua nasihat
yang kalian berikan, yang membuat aku menjadi pribadi yang
lebih baik dari sebelumnya.
Maura : Semoga kita selalu selalu berteman dengan
baik yaa..

Akhirnya mereka pun berteman dengan baik selamanya.


Walaupun mereka memiliki kesibukan masing-masing, tetapi
mereka semua masih tetap bisa menyempatkan waktu untuk
bersama- sama. Tali persahabat Putri, Salsa, Maura, Nana
dan Ririn pun semakin erat.

(QUOTES)

Anda mungkin juga menyukai