KETERANGAN :
DRAMA
Alat yang dibutuh kan :
Meja dan kursi
Peralatan sekolah ( pena,buku,dan lain-lain)
5. Triana Agustin(30)
Suatu ketika disaat keadilan sudah menjadi kata yang punah. Sedang diadakannya ujian semester.
chelvin dan arif duduk sebangku, zahra dan bunga duduk sebangku di depannya, sedangkan sarah duduk
sendiri disamping arif.
Mata pelajaran yang sedang di ujiankan adalah matematika, semua murid terlihat kebingungan dan
kewalahan melihat soalnya. Dan terjadi lah percakapan antara 5 sekawan, chelvin, sarah, arif, zahra dan
bunga.
Mereka berempat saling contek-mencontek seperti pelajar lainnya. Tapi tidak dengan sarah, ia terlihat
rileks dan mengerjakan soal ujian sendiri tanpa mencontek.
arif lalu mengeluarkan buku dari kolong bangkunya secara diam-diam, kemudian melihat rumus dan
jawaban di dalamnya. Lalu ahra menanyakan hasilnya.
Kareana suara arif yang agak terdengar keras, Guru pun mendengarnya dan menghampiri mereka
berempat. dan guru mengusir mereka karena ketahuan mencontek
Setelah itu sarah keluar dari kelas dan menghampiri mereka. Kemudian sarah ikut berdiri hormat seperti
yang lain.
semenjak kejadian itu , arif menjauhi sahabat-sahabatnya . sarah yang merasa bersalah selalu mengingat
kejadian yang dialaminya kemaren
dari kejahuan , arif menatap sinis . dia iri melihat sahabat-sahabatnya tertawa bersama .
arif : eh ada sahabat-sahabat gua.. eh maksudnya mantan sahabat gua ( dengan nada bicara yang
mengejek )
chelvin : apa? jadi lo bilang kita ini gak sahabat lo lagi??! oke fine thank you and you..
zahra : ish,,! gak lucu.,! ( memukul pundak chelvin )
bunga : lo iri liat kami ketawa? ( marah dan kesal )
arif : gak tuh gua gak iri..!! ( nada kesal )
sarah : rif , lo gak kangen apa kita ketawa kayak dulu lagi ??
arif termenung . didalam hatinya terucap kata penyesalan tapi dia tidak ingin mengucapkannya
bunga : lo napa diam??
chelvin : lo aneh rif..
sarah : kalau gua salah , gua minta maaf ( menunduk kepala )
zahra : sekarang lo pikir aja , yang salah siapa? ( berdiri dan pergi menjauh )
bunga , chelvin dan sarah pun pergi mejauh , tinggal arif dengan penyesalannya dia ingin berminta maaf
namun dia memurungkan niatnya .
keesokkan harinya . guru mengadakan ujian dadakan , semua murid terkejut terutama arif
sarah : untung kita tadi belajar ya .. ( terseyum )
zahra,bunga,chelvin : ( mengacupkan jempol )
guru memerintahkan untuk menjarakkan meja supaya tidak ada murid yang mencontek .
arif yang kebinggugan hanya bisa membolak-balikan soal . dan dia melaksanakan hal buruknya . arif
lalu mengeluarkan buku dari kolong bangkunya secara diam-diam , tidak disadar buku arif terjatuh dari
kolong bangkunya guru langsung meminta arif keluar ruangan kelas karena mencontek yang kedua
kalinya
sarah , chelvin , bunga dan zahra keluar kelas dan menghampiri arif .
pada hari itu semua tersenyum bahagia , arif yang menyadari kesalahannya tidak mau mengulangnya
kembali . mereka selalu belajar bersama dan pada saat ulangan arif tidak kebinggugan menjawab soal
dan hasilnya, arif mendapatkan nilai yang cukup bagus begitu pula dengan bunga , zahra , chelvin dan
sarah . guru tersenyum melihat kemajuan arif.