Anda di halaman 1dari 5

DRAMA KELOMPOK 10

1. Dwi Wulandari (Mahasiswi / teman syarif)


2. Amelia Nurul Annisa (Dosen)
3. Nadila Ramadhani (Mahasiswi / teman syarif)
4. Indri Pramadani (Pelamar kerja)
5. Habsyah Cintya Wulandari (Narator)
6. Sekar Ayu Saharani (Pelamar kerja)
7. Khoirunnisa Br Torus (Mahasiswi / teman syarif)
8. Syarif Hidayat (Mahasiswa)
9. Mhd Ridho Hifzil (Pemilik Cafe)
10. Tengku Wahyudi Rasyid (Mahasiswa / teman syarif)
11. Duta Dwi Ananda (Mahasiswa / teman syarif)
12. Martua Hasahatan (Mahasiswa / teman syarif)

LIKA LIKU MASA PERKULIAHAN UNTUK MERAIH MIMPI YANG


DIINGINKAN

Scene 1

Diceritakan seorang mahasiswa yang bernama Syarif mengalami kesulitan ekonomi dimasa
akhir perkuliahan akibat dari usaha orang tuanya yang mengalami kebangkrutan yang
mengharuskan Syarif untuk bisa mendapatkan penghasilan untuk membayar biaya kuliahnya.
(Sound experience)

Keesokannya:

Syarif menemui martua dan duta untuk sharing minta pendapat terhadap masalah yang
dihadapi

Syarif : guys lagi pada sibuk gak? mau sedikit sharing permasalahan aku nih, siapa tau kalian
bisa kasih solusi

Martua : enggak nih santai

Duta : cerita ajaa

Syarif pun menceritakan permasalahan nya

Duta : gimana kalau kerja sambil kuliah?

Martua : oh bisa juga. Kebetulan aku ada kenalan dia pemilik coffee shop yang lagi open
requirement karyawan bagian kasir, barista, dan waiters
Syarif : iyaa gimana caranya biar aku bisa join?

Martua : coba aku telfon dia dulu

Martua menelfon temannya pemilik coffee shop

Scene 2

Keesokan harinya syarif pergi ke tempat coffee shop yang sudah disarankan martua untuk
menemui pemiliknya dan disana dia bertemu dengan indri dan sekar yang mana mereka juga
akan melamar kerja di tempat tersebut (sound golden hour)

Sekar : kak mau interview juga yaa?

Indri : iya kak. Bareng aja yuk

Sekar dan indri masuk ke dalam coffee shop bersama-sama.

Sekar : bang mau interview juga ya? Ruang interview nya dimana ya?

Syarif: iya kak tunggu aja dulu disini

Indri : mau lamar bagian apa?

Syarif : rencana barista. Kalian bagian apa?

Indri : aku waiters

Sekar : aku kasir

Ridho : yang mau interview silahkan masuk ya

Akhirnya syarif sudah diterima bekerja di coffee shop

Syarif sudah bekerja, dalam jangka waktu 1-2 bulan masih berjalan dengan lancar. Namun
pada bulan ke 3 syarif mengalami kesulitan dalam mengatur waktu

Scene 3

Pagi itu ruang kuliah dipenuhi oleh perkumpulan mahasiswa yang sedang melakukan proses
belajar di kelas. Beberapa saat kemudian seorang mahasiswa bernama syarif datang dengan
terlambat. (Sound ceria)

Ibu Dosen Amel memberikan materi kepada mahasiswa

Syarif : assalamualaikum permisi bu, maaf bu saya terlambat. Apakah saya boleh masuk?

Dosen Amel : kenapa terlambat?


Syarif : saya bangun kesiangan bu

Dosen Amel : kenapa setiap pertemuan dengan saya kamu selalu terlambat?

Syarif : maaf bu saya sekarang kuliah sambil kerja kebetulan setiap hari senin saya lembur
bu.

Dosen Amel : yang namanya udah jadi mahasiswa kamu harus bisa bagi waktu. Saya gak
mau tau.

Syarif : iya bu maaf bu

Dosen amel : yaudah silahkan duduk

Wulan : kamu kenapa kok sekarang kerja?

Nisa : iyaa kamu ada masalah ya?

Nadila : cerita ajalah sama kami kalau ada masalah

Tengku : kenapa bro? Ceritalah mana tau bisa dibantu

Syarif hanya terdiam tidak menjawab pertanyaan dari teman-temannya

Scene 4

Syarif mulai fokus dengan perkuliahannya namun dia melalaikan pekerjaan nya. Keesokan
harinya Syarif ditelfon oleh atasannya

Ridho : assalamualaikum syarif

Syarif: walaikumsalam pak. Ada apa pak?

Ridho : maaf sebelumnya saya harus menyampaikan ini bahwasanya mulai besok kamu tidak
usah datang kerja lagi ya karena akhir-akhir ini kinerja kamu menurun dan sering lalai. Saya
butuh karyawan yang fokus untuk bekerja.

Syarif : maaf pak saya akan berusaha memperbaiki nya. Mohon pertimbangan nya pak

Ridho : maaf tidak bisa.

Telfon pun mati.

Syarif sangat stress dengan masalah yang dia alami saat ini sehingga Syarif memutuskan
untuk menceritakan masalah ini ke martua dan duta.

Syarif : guys lagi sibuk gak?

Martua : nggak kok


Syarif : aku mau cerita, kalau aku baru aja di pecat dari coffe shop.

Duta : lho, kenapa?

Syarif : karena akhir-akhir ini kinerja ku menurun dan sering lalai karena mau fokus kuliah.
kira kira kalian ada solusi gak?

Martua : hmm, apa ya? coba kami pikirkan dulu.

Martua dan duta menceritakan masalah Syarif kepada teman-teman yang lain.

Martua : guys, lagi ngapain nih? kalian sibuk gak?

Nadila : nggak nih kenapa?

Martua : ini si Syarif ada masalah.

Nisa : masalah apa? iya sih belakangan ini dia sering melamun.

Duta : Syarif lagi kesusahan ekonomi karena usaha orang tuanya mengalami kebangkrutan.
lalu si syarif bekerja agar bisa membayar uang semesternya. tapi kemaren dia baru aja di
pecat dari pekerjaan. nah aku punya ide, gimana kalau kita bantu bayar uang sementer Syarif?
kalian setuju gak?

Wulan : boleh tapi gimana caranya? ini

Nisa : kita patungan aja ngumpulin uangnya

Nadila : patungannya mau kasih berapa per orangnya?

Tengku : seikhlasnya ajaa

Akhirnya semua sepakat untuk memberikan bantuan untuk pembayaran uang kuliah syarif

Scene 5

Ke esokan harinya, karena syarif belum membayar UKT syarif pun tidak masuk kampus,
merekapun bersama-sama menemui syarif untuk memberikan bantuan yang telah terkumpul
untuk pembayaran uang kuliah agar syarif bisa ikut perkuliahan smt akhir.

Martua & teman-teman : Syarif….!

Syarif : eh iya ada apa nih ramai-ramai? yuk silahkan duduk

Wulan : kamu kok gak masuk kuliah syarif?

Nisa : iya kenapa ga masuk syarif?

Syarif : iya aku gak masuk kuliah karena aku belum punya dana buat bayar uang semester ini.
Duta : ini kami ada sedikit dana dari teman-teman semua, semoga dana ini bisa membantumu
membayar uang semester kuliah.

Syarif : ehh, ini ga apa apa nih? ga ngerepotin kalian kan?

Martua ; nggak broo, santai aja

Syarif : makasih banyak ya teman-teman.

Scene 6

Syarif pun bisa melanjutkan perkuliahan semester akhirnya hingga lulus. Sehingga menjadi
pengusaha yang sukses.

Kesimpulan :

Perjuangan ini mengajarkan kita tentang arti sebenarnya dari keberhasilan. Bukan hanya
meraih gelar atau mendapatkan pekerjaan, tetapi kemampuan untuk memberdayakan dan
membantu orang lain. Saat kita berkumpul, menggandeng tangan, dan berbagi beban, itulah
saat kita merasakan kekuatan bersama.Puncaknya adalah hari kelulusan, saat kita semua
menatap masa depan dengan senyuman dan kebanggaan. Saat itu, kita menyadari bahwa
kisah ini bukan hanya tentang tokoh utama, tetapi tentang kita semua. Tentang bagaimana
kita dapat saling mendukung, tumbuh bersama, dan meraih impian bersama-sama. Menyadari
bahwa setiap kesulitan adalah bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan menuju
keberhasilan. Dalam setiap kegagalan, ada pelajaran. Dalam setiap cobaan, ada kekuatan baru
yang ditemukan. Dan dalam setiap kerjasama, kita menemukan keajaiban solidaritas yang
mampu mengubah hidup kita dan hidup orang lain.Jadi, mari kita terus berjuang penuh
semangat, karena bersama, kita kuat.

Anda mungkin juga menyukai