Anda di halaman 1dari 4

Be leader in class?

it’s not easy

Langkah kecil ku dengan membawa tas merah serta nametag berbentuk persegi yang terburu memasuki
gerbang Sekolah di bawah teriknya matahari pagi.Aku adalah peserta MPLS di SMPIT Avicenna,setelah
enam tahun duduk di sekolah dasar kini aku sudah masuk ke jenjang sekolah menengah pertama.Ini
adalah hari pertamaku masuk sekolah,sudah membayangkan betapa senangnya karena akan memiliki
teman baru.Suasana kelas sunyi sebab kita belum saling mengenal.Aku duduk bersama Nasya teman sd
ku yang kini bertemu lagi di SMP,sambil menunggu wali kelas aku berbisik-bisik dengan Nasya.

‘’Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh’’teriakan salam dari walas ku dengan penuh semangat

‘’waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh’’sorak ku dan teman-teman membalas salamnya.

‘’Masyaa Allah semangat sekali nak,sekarang kita masuk ke kegiatan perkenalan ya.Tak kenal maka tak
sayang maka izinkan ibu memperkenalkan diri,perkenal kan nama ibu Maiza Annastasya Indah yang
insyaa allah menjadi wali kelas kalian satu tahun ajaran ini’’kata Bu Maiza dengan senyum manisnya
untuk menutup perkenalannya itu.

Setelah kegiatan perkenalan,sekarang aku sudah mengenal teman sekelasku mereka sangat
menyenangkan sekali.

‘’Baiklah anak-anak setelah kegiatan perkenalan,kita akan lanjut ke kegiatan berikutnya yaitu pemilihan
struktur kelas.Ibu akan memilih 3 kandidat sebagai ketua kelas,kira-kira siapa yang ingin mengajukan
dirinya sebagai kandidat ketua kelas?’’tanya bu Maiza sambil menatap satu-satu wajah muridnya

‘’Saya bu insyaa Allah siap mencalonkan diri sebagai ketua kelas’’ kata ku dengan rasa percaya dirinya
padahal hatinya sangat gugup sekali.

‘’ Saya mau bu sebagai kandidat kedua ketua kelas!’’kata Ryma dengan antusiasnya

‘’Ayo satu orang lagi siapa yang mau menjadi kandidat ketiga?kalau tidak ada yang mengajukan diri ibu
akan pilih ya’’ujar bu Maiza.

Tidak ada yang mengajukan diri,akhirnya bu Maiza menunjuk salah satu anak muridnya lalu menulis
nama ku,Ryma dan Ifani.

‘’Sudah ada tiga kandidat sekarang siapkan kertas kecil untuk memilih calon ketua kelas,untuk yang
menjadi kandidat tidak perlu ikut memilih’’perintah bu Maiza.

Dua puluh menit berlalu,sudah semuanya mengumpulkan kertasnya.Lalu bu Maiza menghitung suara
terbanyak,perasaan ku deg-degan sekali saat menunggu hasil akhirnya.

‘’Attention!Ini,hasil akhir dari pemilihan ketua kelas.Suara terbanyak jatuh kepada Rayna’’kata bu Maiza
sambil bertepuk tangan.

Perasaanku kaget,tanganku seperti sudah membeku,berdetak cepat jantungku.Tidak menyangka akan


menjadi suara terbanyak.
‘’Rayna ibu harap kamu Amanah dan bertanggung jawab atas segala tugas mu sebagai ketua kelas
selama satu semester ini.’’ucap bu Maiza dengan penuh harapan.

‘’Baik bu,Insyaa Allah saya siap menjalankan tugas sebagai ketua kelas selama satu semester ini dengan
Amanah dan bertanggung jawab.’’jawab ku dengan nada terbata-bata karena masih tidak menyangka
memegang tanggung jawab sebagai ketua kelas.

Setelah kegiatan pemilihan ketua kelas,di lanjuti dengan pemilihan wakil ketua kelas,yang menjadi
ketua kelas adalah Ryma karena ia suara terbanyak kedua di lanjuti dengan pemilihan
sekretaris,bendahara dan seksi-seksi lainnya.Sudah waktunya pulang acara MPLS hari ini selesai besok
pembelajaran sudah mulai.

‘’Alhamdulillah hari ini kita tutup dengan doa kafaratul majelis’’ujar bu Maiza

Sudah membaca doa,aku bergegas untuk pulang.Karena tidak sabar mempersiapkan untuk besok.

Esok harinya,Akhirnya sampai di gerbang sekolah dengan memakai seragam putih biru bergegas untuk
masuk ke kelas.Ada satu matapelajaran kami free class karena gurunya sedang ada urusan,suasananya
dari sepi menjadi gaduh.

‘’Tolong jangan gaduh boleh mengobrol tapi tidak membuat keributan’’tegas ku.

Mereka diam,tetapi itu tidak bertahan lama,setelah itu mereka berisik kembali walaupun sudah berkali-
kali ku ingatkan.Akhirnya bel istirahat,aku menuju ruang guru untuk bertemu dengan bu Maiza untuk
menceritakan suasana kelas saat free class.Bu Maiza dan aku keluar dari ruang guru lalu menuju berjalan
menuju kelas

‘’Anak-anak kenapa saat free class kalian berisik?mengapa kalian tidak mendengarkan ketua
kelasnya?Tolong kerjasamanya nak,kejadian ini jangan di ulangi ya khawatir mengganggu kelas sebelah
yang sedang belajar’’kata bu Maiza dengan wajah seriusnya dan nada yang sedikit tinggi.

Semuanya berminta maaf kepada bu Maiza,lalu sepulang sekolah saat aku berjalan di Lorong tiba-tiba
Lafina menarik tangan ku dengan kasar dan di belakangnya terdapat Fania,Ryma dan Lyra.Mereka
adalah teman baik ku.

‘’Baru beberapa hari lho jadi ketua kelas,kok tingkahnya udah beda?!’’ sinis Lyra

‘’Ray,pasti kamu kalo gajadi ketua kelas ikutan berisik juga,sok suci banget ya gaya kamu sekarang!’’kata
Lafina dengan nada tingginya samnil mencoba mendorong pundak ku.

‘’Astagfirullah,kalian kenapa jadi kasar dengan ku?bukannya ini sudah tugas ku untuk mejaga ketertiban
kelas?’’kata ku dengan pelan

‘’ HALLOO MISS GIRL,HAHAHA LEBAY BANGET SIH RAY SADAR MAKIN LAMA KAMU DRAMATIS
BGT.kamu tu ketua kelas atau aktris sih jago banget dramanya?!’’ tegas Fania.

Aku diam,entah harus menjawab apa.Mereka adalah teman baik ku tapi mereka tega mengeluarkan
kata-kata itu.Selama menjadi ketua kelas aku menjadi sendiri.tidak ada teman untuk mengobrol.Mereka
tidak suka diatur,diledekin di pojokin itu sudah menjadi makanan setiap aku pergi ke sekolah.awalnya
aku berusaha untuk baik-baik saja tetapi makin tidak baik untuk diri ku sendiri.Suatu hari,mata pelajaran
terakhir free class.Sudah dipastikan suasana kelas tidak dapat terkondisikan.

‘’kalian,tolong jangan berisik teman kalian yang di kelas sebelah sedang belajar suara kalian terdengar
jelas sampai sana dan menganggu sekali.Ini ketua kelas gimana ko tidak bisa mengatur teman-
temannya?’’ kata bu Ana dengan nada tingginya dan wajah marahnya itu lalu ia langsung menutup
pintu.

‘’Aku sudah bilang ke kalian untuk tidak berisik saat free class,manfaatkan waktunya sebaik
mungkin,tapi kalian kenapa tidak mendengarkan perintahku?’’kata ku sambil mencoba menahan tangis.

‘’makanya jangan ngatur cape sendiri kan?HAHHAHAHA’’kata lyra tanpa rasa bersalahnya

Tidak aku balas perkataan mereka,aku pergi ke toilet.Mengeluarkan semua tangis ku.Merasa hari ini
adalah hari terburukku selama aku hidup.

‘’Aku harus bagaimana supaya mereka bisa diajak Kerjasama dengan ku?Apa aku masih kurang baik
dalam mengingatkan mereka?Kenapa jadi ketua kelas sesulit ini?Kenapa karena ini teman-teman ku
menjauh?’’pekik ku sambil memukul-mukul tembok dengan tangisan.

Aku mencuci wajah ku lalu kembali ke kelas,ku kira kondisi kelas sudah kondusif ternyata makin parah.

‘’Eh,anak ngatur udah masuk kelas lagi ni.’’ ledek lyra

‘’Maaf kalo selama ini aku mengatur kalian dan membuat kalian tidak suka.Tapi ini adalah tanggung
jawabku dan aku hanya minta satu yaitu Kerjasama kalian,aku berharap kita bareng-bareng menciptakan
kelas kondusif dan bisa diajak Kerjasama dalam segala hal baik.Apakah aku masih salah cara dalam
mengingatkan kalian?Tolong jika masih salah kalian bisa ingatkan aku bukan memojokan aku,kita
selesaikan masalah bersama.’’kata ku dengan nada rendah dan air mata perlahan jatuh membasahi
wajahku.

Tiba-tiba bu Maiza masuk bersama Nasya,sepertinya nasya menceritakan kejadian yang tengah
berlangsung di kelas.

‘’Hei-hei ada apa ini,mengapa rayna menangis?Nak ibu ingatkan ke kalian semua ketua kelas atau
pemimpin harus bisa bertanggung jawab maka butuh Kerjasama dari para anggotanya.Jadi tolong untuk
bersama-sama saling mengerti,menghargai dan menghormati,tujuan rayna mengingatkan kalian itu baik
dan rayna sudah melakukan cara yang baik dia selalu sabar dan halus dalam mengingatkan kalian.Tapi
mengapa rayna di pojokkan?Ayo sekarang kita saling berminta maaf ya nak.’’ucap bu Maiza menesehati
para muridnya.

Lyra,Fania,Ryma dan teman-teman lainnya saling berminta maaf dengan Rayna.

‘’Maaf bu Maiza dan teman-teman semuanya sepertinya aku undur diri untuk menjadi ketua kelas,Maaf
selama aku bertugas sebagai ketua kelas banyak salah,setelah kejadian ini memiliki banyak
hikmah.Terimakasih teman-teman semuanya’’kata ku yang berusaha menghentikan tangis.

‘’Ray maafin aku,lyra dan fania ya sudah menjauhi mu,kamu adalah ketua kelas yang bijak,sabar dan
kuat dalam menjalankan tugasnya.Maaf kami terlalu egois hingga tidak mau diatur,sekarang kita
berteman seperti dulu lagi ya!’’ucap Ryma dengan penuh menyesal.
Tak bisa berkata apa-apa,aku langsung memeluk mereka,bersyukur sudah kembali lagi pertemanan
ini,walaupun mereka sudah banyak menyakiti ku mereka tetap teman baik ku.Setelah kejadian ini kelas
ku menjadi bisa bekerja sama dengan baik,Ryma menggantikan ku ia sebagai ketua kelas.Dan setiap ada
masalah di kelas kami bersama-sama menyelesaikannya dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai