Anda di halaman 1dari 3

Cast :

Daffa sebagai guru


Radit sebagai ayah dari lutvi
Shafa pemeran pendamping
Lutvi pemeran utama
Habibah sebagai teman shafa

Scene 1
Lutvi memasuki gerbang sekolah datang dengan berwajah murung sambil membawa buku, lalu
disapa oleh temannya…

Scene 2
Bertemu dengan habibah dan shafa
Shafa: eh, tumben udah datang nih biasanya ga pernah masuk. Kalau ditanya alasannya inilah
itulah
Habibah : maklum ketua osis, banyak alasannya.
Lutvi : hey plis deh kalau ga ngerti masalahnya ga usah banyak bicara, permisi saya mau lewat.
Shafa : dasar miskin, kampungan lagi lihat aja tuh tasnya udah jelek.

Scene 3
Shafa dan habibah tidak sengaja melihat lutvi sedang berbicara dengan pak radit, tukang bersih-
bersih di sekolah.
Radit : nak, sini! Tadi bapak lihat mukamu sangat murung, ada apa nak?
Lutvi : apa sih pak? Ini tuh di sekolah ga usah panggil-panggil aku nak!
Radit : kenapa emang? Kamu malu punya ayah seorang bersih-bersih sekolah?
Lutvi : iya aku malu! *dengan nada kencang lalu luvti berlari kearah ruang guru*

Scene 4
Saat istirahat sekolah shafa dan habibah menyebarkan gosip tentang lutvi di kantin sekolah.
Shafa : hai gaes ada gosip baru nih tentang ketua osis kita…
Habibah : gosip apa tuh?
Shafa : ternyata ketua osis kita tuh anaknya pak radit tukang bersih-bersih di sekolah kita loh…
Teman-teman yang lain : ah masa sih? Serius kamu?
Shafa : iya benar aku lihat sendiri loh dia lagi ngobrol sama pak radit!
Lutvi : dasar tukang gosip!
Scene 5
Di ruang BK
Radit : assalamualaikum…
Daffa : waalaikumsalam, silahkan masuk pak! Ada yang bisa saya bantu?
Radit : terima kasih pak, saya ingin bercerita tentang lutvi pak.
Daffa : ada apa lutvi pak?
Radit : kemarin lutvi kecelakaan pak, sekarang dia di rawat di rumah sakit. Lutvi bercerita bahwa
ia di sekolah di bully oleh teman-temannya.
Daffa : astagfirullah, terus sekarang bagaimana kondisi lutvi, pak? Kira-kira siapa ya pak yang
bully lutvi biar saya panggil anaknya.
Radit : lukanya tidak terlalu parah pak, hanya luka di tangan dan kaki saja. Lutvi bilang sih shafa
dan habibah pak. Sekarang lutvi merasa malu untuk sekolah pak.
Daffa : semoga lekah sehat kembali ya pak untuk lutvi, baik pak nanti akan saya panggil shafa
dan habibahnya.
Radit : amin, baik pak kalau gitu saya pamit ya pak.
Daffa : sama-sama pak, ohiya pah silahkan.

Scene 6
Shafa dan habibah akhirnya dipanggil oleh pak daffa ke ruang BK
Shafa dan habibbah : assalamualaikum…
Daffa : waalaikumsalam, silahkan masuk nak.
Shafa dan habibah : baik pak
Daffa : silahkan duduk, jadi benar kalian membully lutvi di kantin sekolah?
Shafa : iya pak, saya membongkar semua tentang lutvi kepada teman-teman bahwa dia adalah
anak pak radit!
Habibah : iya pak saya juga liat ko lutvi lagi ngobrol sama pak radit.
Daffa : astagfirullah shafa, habibah itu adalah perbuatan yang tidak baik. Kamu tau ga sekarang
luvi dimana?
Habibah : ada tuh pak di kelas!
Daffa : di kelas? Bukan ! dia sekarang lagi di rawat di rumah sakit karena perbuatan kalian!
Shafa : ko perbuatan kami sih pak?
Daffa : iya karna olah kalian lutvi jadi kecelakaan, tetap aja kalian salah! Sekarang kalian berdua
harus ke rumah sakit dan meminta maaf kepada lutvi.
Shafa dan habibah : baik pak kalau gitu.
Scene 7
Radit : pak daffa, saya iongin bicara.
Daffa : baik pak, silahkan kita duduk disini. Ada apa pak radit?
Radit : saya ingin memberitahukan bahwa lutvi akan saya pindahkan sekolahnya di kampung,
pak.
Daffa : mengapa seperti itu pak? Bapak sudah memikirkan ini semua matang-matang pak? Lutvi
tuh anak yang pintar loh pak, ketua osis juga jadi sayang kalau harus pindah sekolah.
Radit : keputusan saya sudah bulat pak, saya tidak mau kejadian kemarin terulang kembali. Saya
kasian pak sama lutvi kalau dia terus-terusan di bully.
Daffa : baik pak, kalau memang itu sudah menjadi keputusan bapak.
Radit : saya minta maaf ya pak, itu saja yang ingin saya ceritakan. Terima kasih pak.

Scene 8
Shafa dan habibah mendengar perbincangan pak radit dengan pak daffa lalu mereka
menghampiri.
Shafa : maaf ya pak karna ulah saya, lutvi harus pindah sekolah.
Habibah : iya pak saya juga minta maaf ya.
Radit : iya tidak apa-apa nak, semoga kejadian ini tidak terulang kembali.
Shafa : ini ada sedikit rezeki untuk oengobatan lutvi pak.
Radit : tidak usah repot-repot nak, kalian cukup mendoakan lutvi saja.
Shafa : tidak merepotkan ko pak, ini rezeki sebagai permintaan maaf saya kepada lutvi.
Habibah : iya pak, terima ya pak.
Radit : baik, saya terima ya semoga rezeki kalian dilancarkan oleh Allah, dimudahkan urusan
sekolahnya.
Shafa dan habibah : amin, sama-sama paak. Titip permintaan maaf kami untuk lutvi ya pak.

Anda mungkin juga menyukai