Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KELOMPOK SENI BUDAYA

MENCARI CONTOH NASKAH DRAMA TEATER


(KELAS X.1 TEKNIK KOMPUTER DAN
JARINGAN)

PENYUSUN:
1. SYEFA SELFIANA SAADYA
2. MIF’ATUN MUJAHIDA
3. NUR FADILA DEWI
4. REVA WANA
NASKAH DRAMA
TEMA : KEHIDUPAN ANAK SEKOLAHAN

JUDUL : BERBUAT BAIK HASILNYA BAIK

TOKOH : ATUN, REVA,DEWI, SELFI

DESKRIPSI KARAKTER:

 SELFI: BERPRESTASI , PANDAI MENYONTEK


 REVA : RAJIN, JUJUR, POLOS
 DEWI : PALING KEREN,BAIK HATI,TIDAK PANDAI DALAM MATA
PELAJARAN
 ATUN: PINTAR, PELIT

DIALOG :
Waktu tepat menunjukkan pukul 07.00 di pagi hari, bangku di dalam ruangan kelas sudah dipenuhi
oleh murid kelas 10 yang sedang melaksanakan Ulanagan dengan khidmat. Diantara seluruh murid
ada dua deretan bangku yang bersebelahan samping kanan- kiri, serta depan-belakang, duduklah
disana empat orang murid, yakni Reva, Atun, Selfi, dan Dewi.

Reva duduk didepan Dewi, sedangkan di bangku sebrang kanan Dewi duduklah si Selfi di belakang
Atun. Mereka terlihat sangat serius untuk mengerjakan soal yang dianggap paling sulit dan rumit,
yakni Matematika. Atun terlihat memgembangkan senyum karena ia merasa bisa mengerjakan semua
soal dengan baik.

Atun : (Mengerjakan soal nommor 1 sampai 3 dengan cepat dengan cara berpikir kilat
menguasai semuanya) nah, aku tau jawaban ini! Aha! Ini rumusnya yang aku pelajari kemarin
nih!

Sementara itu, suasana berbeda terlihat di belakang Atun,

Selfi : (Menggaruk kepalanya dengan ujung pensil hingga tidak terasa bahwa ujung pensilnya
patah). Aduh, gimana ini ya! Kok sulit amat, mana gak mirip sama latihan soal yang kucontek
sari si Atun kemarin! (Si Selfi kemudian sedikit mengintip kearah lembar jawaban Si Atun
dan menyipitkan matanya agar tidak ketahuan menyontek)

Saat Selfi mengangkat lehernya untuk melihat jawaban ujian milik Atun dengan jelas , tiba-tiba…

Atun : ( Kresek! Ia langsung menoleh ke belakang dan melihat si Selfi dengan tatapan sinis).
(Kemudian Atun kembali menoleh ke depan dengan disertai mulutnya yang terus mengancam
Selfi tanpa suara).

Selfi : Dasar pelit, kau! (berbisik pelan kemudian menoleh kearah si Reva yang duduk di di
depan Dewi)
Reva terlihat sangat serius mengerjakan soal, meskipun di kelas ia belum pernah mendapatkan juara 1
hingga 3 besar, tetapi masih termasuk dalam juara 5 besar di kelas. Karena Reva tergolong sebagai
murid yang rajin maka Selfi berusaha menyontek lembar jawaban ujiannya juga.

Selfi : Wah, kesempatan nih! Mumpung pak guru lagi ke WC, sip-sip! ( ia menegakkan badan
dan sedikit memajukan badan dan kepalanya kemudian mulai melihat jawaban si Reva ). Yes,
berhasil! (Selfi berhasil mendapatkan jawaban soal nomor 5 kemudian dilingkarilah lembar
jawaban milik Selfi).

Waktu bergerak cepat , jam ujian hampir habis , Selfi masih baru mengisi hingga 6 soal dari 15 soal
matematika yang modelnya belum pernah di temui di berbagai sesi sebelumnya. Ia pun masih sibuk
menengok kekiri dan kekanan tanpa henti. Ia memiliki target untuk bisa bertahan minimal di
peringkat 2. Ia sebenarnya pandai dan cerdas tapi ia malas belajar , sedangkan saat ujian berlangsung
ia selalu berhasil mencotek jawaban murid yang dianggapnya pintar.

Ia melakukannya sejak duduk di banggku kelas 2 SMP , dan kelakuannya itu pun berhasil
menjaikannya murid dengan peringkat bertahan di juara 2. Hal itu karena teman sebangkunya dulu
pindah sekolah , kemudian sekarang tempat duduknya bersama si Dewi yang di sarankan oleh Pak
Guru. Selfi tak tau kalau Dewi tidak terlalu pintar dalam mata pelajaran matematika,karena ia ahli
dalam bidang seni.

Kini saat ujian sedang berlangsung, tempat duduk selama ujian harus dipisah, dan tiap orang di
haruskan menduduki satu bangku sendirian. Selfi menjadi semakin kesulitan apalagi teman
sebangkunya yang duduk di bangku belakang tidak bisa diandalkan. Namun, Majun juga sadar bahwa
waktu hampir habis, ia pun semakin bingung dan gelisah , karena tidak bisa menjawab satu soal pun
dengan kemampuannya sendiri semua yang diisinya berdasarkan jawaban milik temannya

Saat Selfi berhasil mencotek lembar jawaban Reva , ia sangat senang. Sementara itu Reva hanya
membiarkan si Selfi karena tidak sadar sedang di contek.

Atun :(tiba tiba atun menolehkan kepalanya pada Reva, lalu berbisik) Sssttt! Rev, Rev! awas
lembar jawabanmu di contek sama si Selfi tuh, Jangan di biarin dong!

Reva :( Sedikit kaget dan spontan melihat kea rah si Selfi, sementara si Selfi memalingkan
muka darinya. Tapi si Reva masih terlihat bengong karena bingung tentang apa yang baru saja
terjadi)

Tingkah laku Reva yang diam saja sambil sedikit melongo membuat pak guru curiga dan menegurnya

Pak Guru : Reva! Kamu kenapa sedang bengong? Jawabannya sudah terisi semua? (sambil
berjalan menuju ke tempat duduk si Reva)

Reva : (agak terkejut, kemudian menjawab pertanyaan Pak Guru dengan sedikit gagap) ah,
iya pak ,sudah , pak! ( seluruh kelas pun makin terkejut karena Reva satu-satunya murid yang
telah slesai mengerjakan soal ujian yang dianggap paling susah. Demikian juga dengan Selfi,
ia justru semakin kebingungan dan tidak meyangka bahwa Reva selesai begitu cepat.

Reva : (berdiri sambil membawa lembar jawaban ujian beserta soal ke depan di meja guru,
kemuudian ia mengambil tas merah mudanya di samping meja guru. Ia memasukkan pensil
beserta penghapusnya kedalam tas, lalu sekaligus berpamitan untuk pulang kepada Pak Guru)

Anda mungkin juga menyukai