Anda di halaman 1dari 32

“Lengkara”

Written by
Hetty hazizah
1. INT. RUMAH - KAMAR - RUANG MAKAN - PAGI HARI. 1

Suasana pagi hari yang sejuk,mentari yang cerah dan suara ramainya
aktivitas tetangga yang sudah rajin absen untuk menemui tukang sayur,
Yang membuat seorang anak remaja laki laki bernama devan terbangun.

DEVAN

(bangun lalu duduk sebentar sambil melihat jam yang


Menunjukan pukul 06.30)
waduu gawat, masih keburu ga ya?.

Devan langsung berlari ke kamar mandi, selesai mandi ia bersiap siap


lalu pergi menuju ruang makan, dan duduk dikursi memakai sepatu.

MAMAH DEVAN
(Sedang duduk, sambil menyiapkan makanan)
pagi nak.. kamu tidur jam berapa semalem?
Mamah bangunin tapi kamunya ga bangun – bangun.

DEVAN
(Memakai sepatu dengan terburu buru)
ga malem banget kok mah sekitar jam
setengah 10 devan Langsung tidur abis belajar.

Mamahnya hanya ber oh ria, lalu saat devan hendak salim ke mamahnya.
Dia tertahan oleh mamahnya untuk disuapi beberapa makananan.

MAMAH DEVAN
(Mengambil makanan, lalu memasukan ke dlm muluut devan)
tunggu dulu, ini buka mulut kamu makan dulu sedikit
Kamu gabisa belajar dengan perut kosong.

Devan melirik jam tangannya lalu membuka mulutnya, Mamahnya meyuapi


dan memberikan segelas air putih.

DEVAN
(berjalan keluar)
devan berangkat ya mah, udah mau telat ini.

MAMAH DEVAN
iya hati hati yaa.

Devan pun langsung berangkat meunuju sekolah dengan menaiki kendaraan


umum.

CUT TO:
2. INT. SEKOLAH - KELAS - PAGI.
Devan pun sampai dikelas, saat hendak duduk ali menghampiri devan.

ALI
(berdiri di samping meja devan)
tumben banget lu telat

DEVAN
(duduk dan menaruh tas)
iya,gua tidur agak malem.

Ali cuman mengangguk, lalu duduk disamping devan.

ALI
(Melihat kearah diana, lalu memanggil)
eh diana, gua punya Cerita serem lu mau denger ga?

DIANA
(Diana menghampiri meja devan dan duduk di depan devan)
Cerita serem apa bahan ghibah nih? Lu kan suka begibah
Sama anak kelas sebelah.

ALI
(ali mengheka nafas)
Astagfirullah diana, itu bukan ghibah-

ALI DAN DIANA


(Mengucapkannya secara bersamaan)
tapi melakukan Analisis kepribadian di setiap manusia dan
Mengevaluasi agar ga terjadi di diri kita.

Devan yang mendengar ucapan 2 temannya sedikit terkejut, bagaimana


bisa mereka mengucapkan suatu kalimat secara bersamaan. Ia pun
menggeleng kan kepala.

(BEL BERBUNYI)
KRINGGG…

Belum sempat bericara bell pelajaran pertama sudah bunyi, bu adiyah


selaku guru mapel bahasa indonesia memasuki kelas.

ALI
Nah, itu tau. Berati gua ga ghibah ya kan?

DIANA
(bangun, lalu pergi menuju tempat duduk)
Terserah, ceritanya nanti aja
Udah ada guru.

Ali hanya ketawa kecil lalu pindah juga ke tempat duduknya, devan
hanya diam menyimak obralan mereka berdua.
BU ADIYAH
(duduk sambil mengeluarkan buku absen dan buku
Bahasa indonesia)
assalamualaikum anak anak, hari ini kita membahas
mengenai Bab Resensi. Sebelum dimulai ada yang
Ingin bertanya?.

Satu kelas diam,lalu seorang murid mengangkat tangannya.

DAFFA
Saya mau kasih tebak tebakan aja deh bu,
Telor, Telor apa yang sangar?

BU ADIYAH
Iya, silahkan.

Hanya beberapa murid yang menjawab, devan ali dan diana masih
memikirkan jawaban yang pas. Lalu ali mengangkat tangannya

ALI
Gampang ini mah, jawabanya telor dinosaurus kan?

DAFFA
Salah, jauh banget ke dinosaurus.

ALI
Kan ibu nya sangar, otomatis pada takut sama
Telornya.
DAFFA
Jadi menurut lu telor sangar itu karna ibunya
Sangar?
ALI
Ya begitu menurut gua, tapi jawabannya bener kan?

DAFFA
Salah, masa ga ada yang bisa sih? Padahal telornya
Banyak di pasar, yauda karna ga ada yang bisa jawab
Gua kasih tau sekarang

Bu adiyah dan semua murid menunggu jawaban tebak tebak yang sudah
pasti akan garing.
DAFFA
Jadi jawabanya, telor asinnn kenapa telor asin?
Karna telor asin punya tatto.

Satu kelas diam mendengar jawabanya Daffa lalu menertawakan tebak


tebakan daffa, termasuk bu adiyah. Daffa pun kembali duduk

ALI
Tato apaan emang yang ada di telor asin?
Yang ada juga cap?

DAFFA
Tattonya ya itu cap telor asin, kan serem mereka
Punya tatto khusus dibanding telor yang lain.

Ali terdiam, Bu adiyah langsung memulai pelajarannya mengenai bab


resensi.
BU ADIYAH
Adu… daffa daffa, makasi buat tebakan
tebakannya,Mari kita fokuskan pikiran
kita untuk Bab resensi,
sebelum itu ibu absen dulu ya.

Bu adiyah mengabsen satu persatu, setelah selesai absen ia langsung


menjelaskan mengenai bab resensi

BU ADIYAH
(berjalan keluar meja)
Apa sih yang kalian ketahui tentang resensi?
Bagaimana cara meresensi buku?, resensi ditujukan
Untuk mendapatkan informasi dari sebuah buku yang
Telah dibaca, dengan adanya resensi masyarakat pembaca
Dapat memperoleh informasi mengenai pentingnya buku
Tersebut.
BU ADIYAH
(kembali duduk dan membuka buku paket)
Coba kalian buka buku paketnya halaman 175,disitu
Ada pengertian, definisi dan tujuan utama. Saya mau
Minta satu orang untuk membacakan pengertian, satu orang
Membaca definisi dan satu orang membaca tujuan, dari
Belakangnya devan aja kali ya lalu ke depan.

Murid yang duduk dibelakang devan membuka bukunya tapi saat membuka
buku ia menjatuhkan secarik kertas ke arah samping devan, devan yang
melihat kertas itu pun langsung mengambil kertasnya tanpa sengaja ia
membaca isi kalimat yang ada di kertas yaitu “Saya kembali”. ia
melamun memikirkan apa maksudnya, namun lamunannya terhenti karna
tepukan dari murid belakangnya.

KIRAN
(Selesai membaca,
lalu menepuk devan)
Oyyy dev??

DEVAN
(kagett)
Eh iyaa kenapa?

KIRAN
Gua udah beres lanjutin.

DEVAN
Oh okee…

Devan membuang kertas tadi, lalu membaca definisi resensi lalu


berlanjut ke depan, setelah membacakan bu adiyah memberikan tugas

BU ADIYAH
Jadi seperti itu kurang lebih
Tentang pengertian, definisi, dan tujuan
Resensi. ibu mau kasih tugas untuk
Meresensi buku yang ada diperpustakaan
perkelompok yang terdiri dari 3 orang
Untuk caranya kalian bisa liat di buku
kalo ada yang ingin ditanyakan silahkan.
Semuanya murid menjadi ribut tak acuh mencari kelompok, tak terasa
jam pelajaran bahasa indonesia habis bu adiyah berpamitan.

(BEL BERBUNYI)
KRINGGG……
BU ADIYAH
(membereskan buku dan tasnya)
Okee, karna waktu jam pelajaran
Ibu sudah habis. Ibu akan kasih waktu
Untuk mengumpulkan 1 minngu dari sekarang
Sekian untuk hari ini, ibu harap Kalian
paham yaa, Ibu akhiri pembelajaran hari ini
Assalamualaikum wr.wb.

Murid menjawab salam, bu adiyah meninggalkan kelas dan berganti jam


pelajaran menjadi mtk. Guru mtk pun masuk kedalam kelas dan memulai
pelajaran, setelah 2 jam pelajaran akhirnya bel istirahat berbunyi.

CUT TO:

3. INT. KANTIN - SIANG HARI.


Devam dan ali sedang menyantap mie ayam di kantin atas menghadap
danau dengan udara yang sejuk sungguh suasana yang mendukung buat
makan.
DIANA
(menghampiri devan dan ali
yang sedang makan dikantin)
Dev,li pulang sekolah inget ya
Ke perpustakaan dulu. Awas aja
Sampe pulang duluan.

DEVAN
(melihat diana sambil memakan Mie ayam)
Cari bukunya yang tipis aja biar
Ga banyak banyak kita buat resensinya.

DIANA
Ya bebas sih, tapi kayanya lebih
Banyak lebih bagus.
Ali yang sedang makan dengan nikmat langsung melihat ke arah diana
tatapannya seakan mengatakan “yang bener aja na gua gamau nulis”

DIANA
(membalas tatapan ali dengan tajam)
Apa lu liat liat kaya gitu,
harus nulis ya. Ga nulis gua ga gua akuin
Di kelompok ini.

Ali hanya terdiam pasrah, mereka bertiga pun makan. Jam istirahat
selesai kini saat memulai jam pelajaran ke tiga dan ke empat lalu
sampai tiba akhirnya jam pulang semua murid kelas 11 pun bubar.

CUT TO :

4. INT. LORONG KELAS - PERPUSTAKAAN - SIANG HARI.


Devan, ali, dan diana berjalan menuju perpustakaan sekolah untuk
mengerjakan tugas yang diberikan oleh bu adiyah tadi. Mereka pun
sampai di perpustakaan.

DEVAN
(membuka pintu perpustakan
dan mengucapkan Salam.)
Assalamualaikum.

PENJAGA PERPUSTAKAAN
Waalaikumsalam.

Mereka bertiga masuk menaruh tas dan mulai mecari buku untuk yang di
resensi, devan di bagian buku non fiksi, diana dibagian fiksi, dan
ali dibagian sejarah. Setelah 20 menit mencari ali menumukan kotak
tua yang berdebu di bagian belakang buku, dia mecoba membuka kotak
itu. Diana dan devan yang penasaran dengan ali yang anteng mecari
buku, mereka berdua memutuskan untuk menghampiranya

DIANA
(menepukk pundak ali)
Heh ngapain?
ALI
(terkejut lalu memperlihatkan kotak yang
Dia temukan tadi)
Ini liat deh gua nemu kotak tua, isinya
Apa ya?? harta karunkah? Buka yuu tapi
Kenapa digembok segala?

DEVAN
Jangan deh li mending ditaro aja,
cari yang lain.

ALI
(menadahkan tangannya)
Biarin aja deh ayo kita buka, na gua
Minjem peniti lu dong.

Karna penasaran ali membuka kotak itu menggunakan peniti yang ada di
kerudung diana, setelah beberapa menit kotak itu terbuka menampilkan
isi berupa tumpukan kertas sobek dan sebuah buku tua yang usang
berjudul lengkara. Ali mengambil buku itu lalu menepuk pelan pelan
agar debunya hilang sementara devan dan diana ikut penasaran dengan
buku itu.

DIANA
(membaca judul buku yang ada ditangan ali)
Lengkara??, bukunya udah kotor kira kira dari
Kapan ya?

Devan mengambil buku itu dari tangan ali lalu ia membuka lembar demi
lembar yang ada di buku itu pada lembar pertama terdapat tulisan
“TIDAK UNTUK DIBUKA KEMBALI” mereka bertiga semakin penasaran dengan,
isi selanjutnyaa menceritakan biografi.

ALI
(membaca nama seseorang
Yang ada dibuku)
Amerta?? nama nya aesthetic amaat
Kaya di novel, apa ini novel
Kuno?
Devan dan diana mengedikan bahunya, lalu saat mereka ingin membuka
lembar berikutnya tiba tiba angin menjadi kencang dan mendadak mati
lampu.

DIANA
Loh mati lampu? Senter dong,
Eh ini mati lampu lama ga?

ALI
(menyauti omongan diana)
Na, kok mati lampu sih? Kan
Nanti hidup lagi, kenapa ga pingsan
Lampu aja?

DIANA
(tertawa datar)
Hahaha, ga lucu li

PENJAGA PERPUSTAKAAN
(berjalan keluar)
Bentar ya, gua coba tanya guru.

Penjaga perpus keluar ruangan, lalu sisa mereka bertiga didalam


perpustakaan. Tiba tiba suasana menjadi mencekam.

ALI
kok jadi merinding ya suasananya,
Kita keluar aja yu buku yang tadi
Mau dibawa apa ngga?

DEVAN
(menutup buku, lalu memberikan
Kepada ali)
Gausah deh li, mending lu taro aja lagi
Kita cari buku lain aja.

Ali menaruh buku itu kembali ketempatnya, dan mereka mengambil tas
masing masing lalu berjalan keluar perpustakaan. Lalu secara tiba
tiba buku tua itu terbuka kembali menampilkan sosok gambar wanita tua.
CUT TO:

5. INT. LORONG SEKOLAH - SORE HARI.


Devan, ali dan diana berjalan di lorong sekolah sambil bercerita
cerita.
DIANA
Ali lu tadi mau cerita apaan sih tadi
Pagi?

ALI
(ali memulai cerita)
Jadi gini waktu tahun 2000an
Ada cerita yang bilang,
Kalo dulu ada orang yang salah
gunain ilmu Hitam, dia gunain itu
Karna rasa iri sama kehidupan yang
Sahabatnya punya, dia mencoba jadi
Sahabatnya tapi gabisa sampe akhirnya
Dia ngegunain ilmu hitam gitu.

DEVAN
(tertawa kecil)
Lu udah kelas 11 smk, masih percaya
Sama kaya gituan? Abis nonton film
Apalagi sih li? HAHAHAHA, sampe bisa -
Bisanya kebawa ke real life.

ALI
(memukul pelan punggung devan)
Ah lu, ini serius gua denger dari
Anak kelas sebelah, tapi ada lanjutanya.

DIANA
(melihat ke arah ali, sambil mengejek)
Biasa dev analis katanya mah, lanjut dong ceritanya.

ALI
Bilang aja lu mau ikutan tapi gengsi huuu,
Lanjutanya lupa Si ayu ngomongnya ga jelas.
Diana membalas dengan anggukan, suasana menjadi hening setelah ali
selesai bercerita. Saat berjalan ali melihat sosok orang diujung
jalan namun sangat gelap cuman terlihat tinggi bayangan. Dia berkali
kali menggelengkan kepalanya untuk menyangkal bahwa dia salah liat.
Tetapi saat dia berjalan tangannya di tahan sama devan dan diana.

DEVAN
(menahan tangan ali)
Eh jangan jalan dulu, kita diam disini
Sampai sosok itu pergi.

Ali melepaskan tangan devan, lalu berjalan mendekati sosok itu


perlahan.
DEVAN
Ali, lu jangan sok tau. Mundur ga!!

Namun ali mengacuhkan omongangan devan, dia tetap maju mendekati


sosok itu. Sedangkan devan dan diana diam di belakang ali. Semakin
dekat dengan sosok itu ali pun berusaha membuka tudung sosok itu,
namun keburu hilang saat mau membuka tudungnya. Devan dan diana kaget
melihat kejadian itu.

DIANA
(terlihat ketakutan)
Dev… ayo pulang, gua takutt..

DEVAN
Iyaa ayo pulang. (berteriak)
WOY ALI!! ayo pulang.

Ali tersadar dia langsung melihat ke arah devan dan diana lalu
menghampiri. Mereka pun jalan keluar sekolah dan berpisah pulang
kerumah masing masing.

CUT TO :
6. INT. RUMAH - RUANG KELUARGA - MALAM HARI
Mamah devan dan devan sedang duduk diruang keluarga sambil menonton
acara tv, lalu tiba tiba terlintas di otak devan tentang cerita ali
tadi sore. Ia pun menanyakan hal itu kepada mamahnya

DEVAN
Mah, mamah percaya ga sama kisah
Urban legend gitu?

MAMAH DEVAN
Urban legend? yang kaya gimana tuh?

DEVAN
Jadi gini mah tadi pas mau pulang
Ali cerita pas tahun 2000an ada
Orang yang gunain ilmu hitam gitu,
buat mewujudkan keinginan
Dia agar bisa hidup kaya temennya.

MAMAH DEVAN
(tertawa kecil)
Ceritanya bagus tuh buat bikin film, hahaha

DEVAN
(Melihat mamah dengan tatapan heran)
Kok mamah malah ketawa sih?

MAMAH DEVAN
(Memasang muka tidak percaya)
Mamah sih kurang percaya sama cerita yang
Kaya begitu, kamu ga belajar?

DEVAN
Ini mau, papah kapan pulang mah?

MAMAH DEVAN
Minggu depan mungkin, karna katanya kerjaannya
Belum beres.

Devan hanya membalas dengan anggukan lalu masuk ke kamar.


CUT TO:

7. INT. KAMAR DEVAN - MALAM HARI


Devan mengeluarkan satu persatu buku yang ada didalam tas, namun
ia merasa ada sesuatu yang aneh. Buku tua yang ada diperpus tiba
tiba ada didalam tas nya, ia terkejut.

DEVAN
(Memegang buku)
Lhoo… perasaan udah ditaro tadi sama ali,
Coba gua call ali sama diana.

Mengambil hpnya, lalu mulai menelpon ali dan diana.

ALI dan DIANA


(on phone)
Hallo dev?

DEVAN
Eh ini, buku yang tadi diperpus tadi
Kok ada di tas gua ya?

DIANA
(on phone)
Hah?? bukannya udah ali taro ya tadi
Pas kita mau keluar yakan li?

ALI
(on phone)
Iya.. udah gua taro ditempatnya

DEVAN
Serius ini ada di gua bukunya,
Bentar gua kirim fotonya.

Devan memfoto buku itu, lalu memberikan ke ali dan diana

DIANA
(on phone)
Lhoo… iya, kok bisa? Kalo ada yang
Iseng naro gamungkin banget.
Mereka bertiga diam sejenak, tiba-tiba terdengar teriakan dari
kamar mamah devan.

DEVAN
Eh bentar gua cek mamah gua dulu

ALI
(on phone)
Iyaa buru cek mamah lu.

Devan mematikan teleponnya, dan berjalan menuju kamar mamahnya

DEVAN
(membuka pintu dan berteriak)
Mamah!!

Mamah devan yang sedang memakai skincare terkejut dengan teriakan


devan.
MAMAH DEVAN
(menengok ke arah devan
Dengan ekspresi binggung)
Kenapa dev? Kok kamu teriak -
Teriak sih?

Devan bingung dengan situasi sekarang, jelas jelas tadi dia


mendengar mamahnya berteriak ketakutan.

DEVAN
(menghampiri mamahnya
Dan duduk dikasur)
Mah, mamah gapapa? Tadi devan
Denger mamah teriak makanya devan
Langsung nyamperin mamah.

MAMAH DEVAN
(melanjutkan aktivitasnya
Sambil menghadapkaca)
Mamah gapapa, kamu salah denger
Kali, mamah daritadi lagi pake skincare.
DEVAN
Serius tadi devan denger mamah
Teriak, ali sama diana aja denger.

MAMAH DEVAN
(Melihat devan dari kaca)
Hah? ada Ali sama Diana kok
Kamu ga bilang sih ke mamah?

DEVAN
Engga kesini mah, tadi devan abis
Telponan sama mereka.

MAMAH DEVAN
Yauda kamu, lanjuut lagi aja.

DEVAN
(Memasang ekspresi khawatir)
Tapi mamah gapapa? Aman?

MAMAH DEVAN
(berbalik ke arah devan dan
Tersenyum).
Gapapaa, udah kamu balik lagi
Ke kamar sana.

DEVAN
(berjalan ke arah pintu,
Lalu berbalik)
Have a nice dream mah.

MAMAH DEVAN
Have a nice dream too.

Devan kembali ke kamarnya, lalu mamah devan kembali melihat kaca


dan menampilka sosok hitam di belakang dirinya seakan sudah tau
sosok itu siapa.
MAMAH DEVAN
Kenapa kamu bisa kembali lagi?
Bukannya kamu terkurung didalam
Buku?

Amerta tersenyum lalu menghilang. Mamah devan mencari keberadaan


amerta menengok kebelakang.

AMERTA
(muncul disamping mamah devan)
Kenapa? Kamu takut?hahahaha.

Amerta ketawa menyeringai, lalu berjalan ke arah depan. Mamah


devan terdiam tidak bisa bergerak.

AMERTA
(mengelus muka mamah devan dengan
Tanganya)
Hidupmu semakin bahagia ya, suami yang baik
Anak yang berbakti. Aku juga ingin sepertimu
Tunggu sebentar lagi kamu bakal merasakan
Gimana hidup terkurung didalam buku yang penuh
Dengan makhluk mengerikan,

Amerta menghilang, tubuh mamah devan terasa lemas dia pun segera
pergi ke kasur.

CUT TO :

8. INT. RUANG MAKAN - PAGI HARI.


Seperti biasa mamah devan menyiapkan sarapan, devan keluar dari
kamar lalu duduk di meja makan.

DEVAN
Pagi mah, tadi malem ga ada apa
Apa kan?
MAMAH DEVAN
(tersenyum, sambil mengambilkan
Nasi dan sayuran)
Gapapa, ayo dimakan biar ga telat
Kaya kemarin.

Devan pun makan, lalu setelah selesai ia berpamitan ke mamahnya


lalu berangkat ke sekolah.

CUT TO:

9. EXT. DEPAN SEKOLAH - PAGI HARI.


Devan turun dari angkot lalu bertemu 2 orang temannya, akhirnya
mereka berjalan bersama menuju kelas.

ALI
(Berjalan disamping devan)
Eh dev, gimana bukunya lu bawa
Gua masih heran kenapa bukunya bisa
Ada di tas lu.

DEVAN
(menepuk tas nya)
Ini gua bawa bukunya, eh kalian
Kemarin dengerkan mamah gua teriak?

DIANA
Denger kok, mamah lu gapapa??

DEVAN
Pas gua samperin ke kamarnya
Aman aman aja, dia bilang
Ga teriak apa apa. Suara siapa ya?

ALI
mungkin, mamah lu pura - pura
Gapapa padahal ada sesuatu.
Devan diam memikirkan perkataan ali, mereka bertiga jalan hingga
menuju kelas.

CUT TO:

10. INT. KELAS - PAGI HARI.


Mereka sampai di kelas, lalu duduk dibangku masing masing.
Devan mengeluarkan buku tua yang kemarin mereka temukan di
perpustakaan. Devan membuka buku tersebut, ali dan diana

menghampiri devan dan duduk di sampingnya. Mereka membuka kembali


di halaman tentang amerta. Disitu tertulis biografi amerta. latar
belakang amerta,dan kehidupannya. Mereka mengira bahwa buku itu
adalah buku biografi tua, tetapi yang sebenernya terjadi adalah
buku itu penjara bagi amerta yang ingin balas dendam kepada aras
(mamah devan).

(FLASHBACK ON)
(MONTAGE)
Di sebuah sekola menengah atas ada satu siswi biasa bernama
amerta, dia mempunyai kepribadian yang cenderung pendiam dan
tidak pandai bergaul. keluarganya tidak seperti kebanyakan orang,
ibu dan ayahnya selalu bertengkar. Dan pada akhirnya ia kurang
mendapat kasih sayang dari kedua orang tuanya. Disekolah tidak
ada yang mau berteman dengannya karna ia berparas tidak cantik
dan suatu ketika dia bertemu aras perempuan yang cantik dan
populer kehidupannya berbanding balik dengan amerta, singkat
cerita aras merupakan murid baru ia duduk disamping amerta dan
mulai becerita cerita tentang hobi dll.

Semakin hari amerta dan aras semakin dekat, namun amerta selalu
dapat kata kata yang tidak mengenakan hati. dia mengira jika ia
berteman dengan aras orang orang akan bersikap baik namun tidak,
ternyata ia sadar bahwa orang orang akan bersikap baik jika ia
mempunyai paras yang cantik dan kehidupan yang baik. Akhirnya ia
iri dengan kehidupan yang aras punya.
Hingga suatu hari ia menemukan sebuah buku yang bisa mengabulkan
harapan ia menulis permintaan namun persyaratanya harus
mengorbankan dirinya. Amerta yang tau akan hal itu pun sedikit
takut tapi ia ingin merasakan kehidupannya aras. Hari demi hari
kehidupan amerta berubah sesuai permintaan nya, walaupun paras
amerta berubah jadi cantik namun tubuhnya mulai melemah, ia suka
batuk berdarah dan semakin lama kulitnya semakin kering dan
keriput. Aras yang selalu merhatikan amerta merasa ada sesuatu
yang tidak beres dengan amerta, ia berkali kali mendekati amerta
menanyakan keadaannya namunn amerta selalu menghindar. Hingga
satu minggu kemudian amerta tidak pernah masuk, lalu orang
tuanya mengabari bahwa amerta juga tidak pulang kerumah selama
seminggu lamanya.

Dan yang sebenarnya terjadi adalah amerta terkurung masuk kedalam


buku lengkara karna perjanjian yang dia buat. Lalu ia akan
kembali keluar jika ada orang yang membaca buku dan menyebut
namanya, amerta keluar untuk membawa aras masuk kedalam buku
menggantikanya. Karna ia merasa ini semua salahnya aras. jika
tidak ia akan terkurung selamanya di dalam buku.

(flashback off)

Devan, ali dan diana seakan dibawa masuk kedalam cerita itu
mereka tersadar oleh bel sekolah, lalu mereka kembali ke tempat
duduk masing - masing. Dan pelajaran pertama pun dimulai.

CUT TO:

11. INT. KANTIN SEKOLAH - SIANG HARI.


Mereka bertiga kembali memikirkan apakah cerita yang ada dibuku
itu benar?
DIANA
(Duduk sambil melihat danau)
Dev, kalo misal cerita yang dibuku bener, gimana?
Kita harus jagain mamah lu dev.
ALI
(Duduk melihat danau, lalu memegang buku)
Berati waktu gua nemu buku ini
Terus baca namanya itu penyebab dia
Keluar, dan sekarang dia ngincer
Mamah lu buat gantiin dia hidup di
Dalam buku.

DEVAN
(berbicara dengan sedikit emosi)
Jangan asal ngomong gitu li, siapa
Tau bukan mamah gua. Ini juga salah
Lu kenapa segala dibaca namanya.

ALI
(Membalas dengan emosi juga)
Kok salah gua sih?, lu kenapa segala
Buka buka lembar bukunya.

DIANA
(diana berusaha menengahi devan
Dan ali)
Udah stop, sekarang bukan waktunya debat
Ayo kita cari jalan keluar biar tante aras
Ga ikut masuk kedalam buku.

Mereka bertiga kembali diam dan memikirkan bagaimana cara biar


mamah devan tidak dibawa oleh amerta.

DIANA
(Mengambil buku yang ada di tangan ali
Lalu membuka secara perlahan mencari cara)
Coba kita cari disini, semoga aja nemu.

Diana terus mecari didalam buku itu, namun hasilnya ga ada

CUT TO:
12. INT. RUMAH - SORE HARI.
Devan pulang menaruh tasnya dan buru buru mencari mamahnya, namun
ternyata mamah nya ga ada dirumah ia semakin khawtir lalu
menghubungi teman temannya.

DIANA
(on phone)
Halo… kenapa dev?

DEVAN
Mamah gua ga ada dirumah
Na, gimana dong?

ALI
(on phone)
Coba lu chat mama lu
Siapa tau dia belanja
Lupa ngabarin lu.

Devan pun mengirim chat ke mamahnya, namun wa mamah nya ceklis 1.

DEVAN
Udah gua chat tapi
Ceklis satu, wa nya off.

DIANA
(on phone)
Koutanya abis kali, atau
Batrenya abis. Jadi off
Udah lu jangan panik dev.

ALI
(on phone)
Iya, bener kata diana
Lu jangan berprasangka dlu.
Tapi ntah firasat gua buruk
Soal in-
DIANA
(on phone)
(memotong omongan ali)
hush ali lu jangan begitu, mending
Sekarang kita berdoa aja biar mamah devan
Ga kenapa kenapa.

Devan hanya terdiam dan berdoa agar mamanya tidak kenapa kenapa.

DEVAN
Makasih ya, gua matiin dulu
Kalo ada apa apa gua chat.

ALI dan DIANA


(on phone)
Okey dev

Devan mematikan telepon dan menunggu mamahnya pulang diruang


keluarga. Adzan magrib berkumandang dan mamahnya belum pulang
juga ia mengambil air wudhu dan sholat.
Setelah selesai sholat ia mendengar suara pintu tertutup

Dia berpikir “oh mungkin mamahnya sudah pulang. Devan segera


membereskan sajadah dan sarung, lalu ia keluar kamar dan menemui
mamahnya di kamar mamahnya. Dia membuka pintu terlihat sosok
perempuan yang duduk membelakangi devan.

DEVAN
(menghampiri mamahnya)
Mah?, mamah abis darimana?
Kok devan chat hp mamah ga
Aktif

MAMAH DEVAN
(berbicara datar)
Kamu sudah baca cerita saya kan?
Devan bingung dengan jawaban mamahnya dia semakin mendekati, lalu
melihat wajah mamahnya yang pucat lalu ia memegang tangann
mamahnya terasa dingin.

DEVAN
Kamu bukan mamah saya, cepat
Kasih tau mamah saya dimana?

Sosok yang menyerupai mamah devan tertawa menyeringai lalu


menengok ke arah devan.

AMERTA
Hahaha… mamah kamu sudah aku bawa
Kedalam harusnya malam ini aku sudah
Bisa kembali lagi ke dunia ini.

Devan terlihat sangat prustasii dengan perkataan amerta dia gatau


harus melakukan apa. Sementara amerta menghilang, devan menelepon
teman temannya dan meminta bantuan.

DEVAN
Haloo…

DIANA
(on phone)
iyaa kenapa dev? Mamah lu gimana?

DEVAN
Mamah gua bener dibawa amerta
Gua harus gimana? Malem ini
Amerta bakal balik kedunia ini
Terus mamah gua di dalem buku.

ALI
(on phone)
Yauda li nanti gua cariin ustad coba,
Nanti kita kerumah lu.
Devan mematikan telponnya, lalu berdoa agar mamahnya bisa kembali,
setelah menunggu selama 15 menit ali dan diana datang dengan
seorang ustad. Lalu ali menjelaskan bagaimana kejadianya.

USTAD
Berati tubuh mamah mu masih
Ada disuatu tempat, yang pergi
Kedalam buku itu adalah ruhnya
Jadi kita harus mengamankan tubuh
Mamah mu lalu menjemput kembali ruhnya.

Devan mengangguk pelan, dan sekarang mereka bertiga memikirkan


dimana tubuh mamahnya ini disembunyikan.

Terlintas dipikiran devan bahwa keberadaan tubuh mamahnya ada di


perpustakaan sekolah karna awal dari permasalahan ini buku tua
yang ada di perpustakaan sekolah, mereka pun bergegas pergi ke
perpustakaan sekolah.

CUT TO:

13. INT. PEPUSTAKAAN SEKOLAH - MALAM HARI.


Waktu menunjukan pukul 11 malam dan mereka sudah mendapat izin
dari satpam sekolah untuk masuk, mereka bergegas ke arah
perpustakaan lalu membuka pintu. Dan mereka benar menemukan tubuh
mamah devan yang sudah memucat

USTAD
Sekarang kamu dzikir,fokus
Dan rileks. tutup mata sampe
nanti sampe kamu merasa
Hening disini ga ada suara baru buka
Mata kamu.

Devan melakukan apa yang disuruh. Ia berdzikir dengan rileks dan


fokus. Lalu suasananya menjadi hening ia pun membuka matanya ia
melihat di sekelilingnya tidak ada ali diana dan ustad suasananya
pun beda. Ia berjalan keluar perpustakaan mencari ibunya, devan
melihat banyak sekali mahkluk halus, devan melihat ke arah kolam
renang terdapat amerta dan ibunya sedang berbincang. Ia segera
menyusul ke arah kolam renang tua, disitu terlihat beberapa orang
membentuk suatu lingkaran dan mamahnya berdiri ditengah tengah.

DEVAN
(menghampiri mamanya)
Mamah ini devan, yu kita balik lagi
Ini bukan tempat kita.

Amerta yang melihat devan berbicara seperti itu marah, dan dia
memanipulatif aras agar tetap ikut bersama nya.

AMERTA
Aras bukannya kamu udah janji
Sama aku? kita bakal jadi temann
Selamanya, kamu bakal ngelakuin
Apa yang aku mau kan?

Aras tersenyum, devan tidak bisa membiarkan mamahnya pergi


bersama amerta.
DEVAN
(menarik lengan mamahnya)
Mah inget devan, jangan pergi ayo kita
Pulang. Papah juga bakal sedih kalo, devan
Ga pulang sama mamah. Mamah sayang kita
Kan?

Aras sedikit demi sedikit kembali sadar, ia menatap devan dan


amerta.

MAMAH DEVAN (ARAS)


Devan? Kamu ngapain disini?
Disini bahaya.
DEVAN
(menarik tangan mamahnya dan
membawa kabur)
Ayo mah kita pergi darisini.

Amerta mengejar mereka berdua. Devan dan mamah berlari menjauhi


amerta sampe akhirnya mereka bertemu di lorong perpustakaan.
Amerta semakin mendekati aras namun devan, memindah kan mamahnya
dibelakang badanya.
DEVAN
Amerta, ini semua bukan salah
Mamah saya.
AMERTA
(mendekat ke arah devan lalu mencekiknya)
Tau apa kamu tentang hidup saya?

Devan berusaha melepaskan tangan amerta yang mencekik lehernya,


tapi tidak bisa akhirnya iya mengode ke mamah untuk kabur. Karna
amerta sedang lengah, tapi ternyata amerta mengetahui kode yang
devan berikan ke mamahnya. Ia pun melepas cekikannya dan langsung
berjalan ke arah mamah devan, mamah devan lari menjauhi amerta
menuruni tangga. Sementara itu devan masih lemas karna cekikan
amerta begitu kuat.

mamah devan terus berlari mencari tempat untuk bersembunyi sambil


melihat kebelakang apakah amerta masih mengikutinya atau tidak,
ternyata amerta masih mengejarnya namun jaraknya tidak terlalu
jauh. Mamah devan pun buru buru bersembunyi di salah satu toilet
berjajar.
AMERTA
(berjalan, mengetuk satu per satu pintu Toilet
dan membukanya)
Ayo.. aras keluar, semakin lama kamu
Disini kamu ga akan bisa kembali ke
Dunia mu.

Aras hanya bisa terdiam ketakutan, berharap anaknya segera datang


menemui dirinya. Amerta semakin dekat dengan keberadaanya.
AMERTA
Masih gamau keluar? Baiklah udah cukup
Main petak umpetnya.

Amerta membuka pintu toilet yang ke 4 dan menemukan aras yang


sedang bersembunyi ketakutan.

AMERTA
Ding dong, ketemu-!!

MAMAH DEVAN (ARAS)


Ta, t-tunggu kita bisa bicara
Baik baik. Ga harus cara kaya gini.

Amerta tidak mempedulikan ucapan aras, ia pun membawa aras


ketempat awal lagi.

Disisi lain, devan masih mencari kemana mamanya pergi, ia mencari


ke dalam kelas kelas. Namun tidak ketemu ia semakin khawatir
dengan mamahnya.

DEVAN
(ucapnya sambil berjalan cepat)
Semoga mamah ga kenapa kenapa

Devan kembali mencari mamahnya, lalu ia bertemu sosok makhluk.


Seakan mengetahui tentang apa yang terjadi, makhluk itu membantu
devan menemui mamahnya kembali ke tempat awal, devan
berterimakasih kepada makhluk itu. Ia pun buru buru menemui
mamahnya.

terlihat 2 orang wanita sedang berdebat yang satu mengcengkram


erat, dan satu lagi menangis memohon untuk dilepaskan. Devan pun
langsung meghampiri.

DEVAN
(berteriak,berjalan mendekati mamahnya)
MAMAH-!!
2 wanita itu tersadar akan kehadiran devan, amerta pun semakin
mencekik dengan erat lehernya mamah devan (aras) dan membawa
mamah devan ke pinggir balkon.

AMERTA
Diamm…, berhenti disitu atau saya
Celakai mamah mu-!!

Devan menuruti perkataan amerta sementara itu, mamah devan terus


menangis memohon agar amerta melepaskannya.

MAMAH DEVAN
(memohon sambil menangis)
Merta, tolong lepasin aku
Kita omongin ini baik baik ya?

Ucapan mamah devan (aras) tidak didengar oleh amerta karna rasa
iri, kesal, dan benci telah menguasai amerta. Devan pun mencoba
membujuk amerta.

DEVAN
Amerta, ini bukan salah mamah saya.
Tapi salahmu sendiri, saya tau bahwa hidup mu
berbeda Dengan kehidupan yang mamah saya punya
Tapi kamu gaperlu iri dengan kehidupan
Yang mamah saya, karna semua kehidupan
Pasti ada suka dan dukanya gamungkin,
Hidup kita bahagia terus atau sedih terus.
Kalo kamu waktu dulu merasa hidup mu sedih
Terus, mungkin emang belum waktunya kamu
Bahagia, akan ada saatnya dimana kamu juga
Bisa merasakan bahagia tanpa harus
Mengadakan hal aneh kaya gini.

Amerta terdiam menyesali perbuatanya, dia meminta maaf atas apa


yang dia lakukan menculik aras untuk menggantikan dia sebagai
bahan perjanjian, lalu aras memeluk amerta.
AMERTA
(melepas cekikannya, dan
berlutut kepada Aras)
Maafin aku ras, maaf karna aku selalu
Menyalahkan kamu.

MAMAH DEVAN (ARAS)


Merta, maafin aku juga karna gabisa
Belain kamu pas dicela oleh murid lain
Aku terlalu takut.

Akhirnya amerta dan aras berdamai kini, devan dan mamah nya
kembali lagi ke alam mereka dan ber pamitan dengan amerta.
Devan dan mamahnya bangun dan menyadarkan diri, saat membuka mata
ia melihat diana ali dan pa ustad yang tiada henti berdoa. Ali
dan diana yang melihat devan serta mamahnya sadar berhenti berdoa
dan mengucapkan syukur

DIANA
Devan lu gapapa kan? Tante juga
Gapapa kan?

Devan dan mamahnya hanya membalas dengan anggukan.


Lalu ali memberikan minum ke pada mereka berdua, setelah sadar
sepenuhnya devan dan mamahnya berterimakasih kepada pa ustad,

diana ,dan ali yang sudah membantu menyelamatkan nyawa mamahhnya.


Mereka semua pun pulang kerumah masing masing.

CUT TO :

14. INT. RUANG MAKAN - PAGI HARI.


Seminggu setelah kejadian itu, mamah devan sering mendoakan agar
amerta tenang. Lalu papah devan pulang dari luar kota namun devan
dan mamahnya sepakat untuk tidak menceritakan ke pada papahnya.
DEVAN
(menghampiri mamah dan papahnya
Untuk berpamitan)
Mah pah devan berangkat ya.

PAPAH DEVAN
Iya hati hati dijalan

Mamah devan hanya membalas dengan senyuman. Devan pun berangkat


sekolah.

CUT TO:

15. INT. KELAS - PAGI HARI


Devan duduk dikursinya, lalu ali dan diana menghampiri devan
untuk menanyakan kabar mamahnya.

ALI
Gimana kabar mamah lu?

DEVAN
Alhamdulillah baik, eh ini
Tugas resensi kita udah gua
Buat.

DIANA
(bingung)
Hah? Kapan ngerjain?

DEVAN
Tadi malem, gua kerjain bedasarkan
Buku tua itu.

Ali dan diana hanya menjawab oh, lalu bel berbunyi mapel bahasa
indonesia pun di mulai, bu adiyah masuk kedalam kelas dan duduk
di kursi guru.
BU ADIYAH
Assalamualaikum anak - anak
Gimana tugasnya? Lancar?

SEMUA MURID
Lancar bu.

BU ADIYAH
Kalo begitu silahkan dikumpulkan.

Perwakilan dari masing masing kelompok mengumpulkan tugas


resensinya, kini giliran devan yang memberikan tugas kelompoknya.
Bu adiyah tersenyum melihat hasil tugas kelompok milik devan.

-Tamat-

Anda mungkin juga menyukai