Penjelasan Karakter
Di suatu kelas terdapat beberapa orang murid diantaranya, Septi, Wafa, Neta, dan Wahyudi.
Mereka adalah teman sekelas yang lumayan akrab sehingga mereka tau masing-masing sifat
temannya. Hingga tiba saatnya untuk melakukan ulangan harian….
Wafa: Eh kalian sudah belajar belum untuk ulangan hari ini? Kalo aku sendiri sudah
Septi: aduh neeta kebiasaan banget sih kamu, aku juga sudah belajar kok waf, semoga kita
mendapatkan hasil yang terbaik ya
Wafa: bagus deh kalau seperti itu, Amiin. Kamu sendiri gimana wahyu? Apa sudah belajar?
Wahyudi: aku sih tanpa belajar juga sudah pasti bisa, ck ulangan ini adalah hal yang kecil
bagiku
Wafa: hey kamu tidak boleh seperti itu, kita tidak bisa menebak kan soalnya mudah atau
tidak
Septi: begini saja, bagaimana kalo kita taruhan? Yang mendapat nilai terendah harus
mentraktir makan di kantin
Wahyudi: aku tidak, untuk apa ikut taruhan seperti itu? tidak penting
Tak lama kemudian bel sekolah berbunyi tanda masuk kelas, mereka pun duduk di tempat
masing-masing dan lanjut membaca doa. Selesai berdoa mereka pun menunggu guru
masuk sambil mengingat-ngingat mater yang telah mereka pelajari.
Guru pun masuk dan membagikan lembar soal dan jawaban untuk siswa.
Septi: huh?
Septi, Neeta, dan Wafa sangat fokus dalam mengerjakan soal ulangan. Mereka dengan
mudah melewati semua soal yang telah diberikan guru, berbeda lagi dengan Wahyudi yang
terus menggerutu dalam mengerjakan ulangan.
Wahyudi: aduhh mana contekan yang ku bawa tertinggal lagi, bagaimana ini?!! aku pasrah
saja lah (menggerutu dan terus menggaruk-garuk dahinya yang tidak gatal)
Bel pun berbunyi tanda istirahat tiba, mereka pun segera mengumpulkan kertas ulangan di
meja guru dan pergi ke kantin untuk istirahat. Waktu terus berjalan hingga akhirnya mereka
pulang.
Keesokan harinya mereka semua gugup karena hasil ulangan yang telah mereka kerjakan
kemarin akan dibagikan.
Tak lama kemudian guru pun masuk dan mulai membagikan hasil ulangan yang telah
mereka kerjakan kemarin.
Wafa: Alhamdulillah aku dapat 95, setidaknya tidak dibawah kkm. Kamu sendiri dapat nilai
berapa sep?
Septi: aku dapat 90, ternyata usaha kita tidak sia-sia ya waf
Neeta: aku dapat 75, untung saja kemarin masih sempat membaca buku jika tidak, beuh
tidak tau lagi aku deh bagaiman nasibku. Kamu sendiri gimana yu? Mudah kan? (sambil
meledek)
Septi: amm eumm amm eumm, bicara itu yang jelas dong yuu
Wafa: kamu sih tidak belajar, makanya dapat hasil yang kurang maksimal
Neeta: sudah sudah, ayo wahyudi kamu kalah taruhan kamu harus mentraktir kami di kantin
sekarang
Akhirnya mereka pun pergi ke kantin dan memakan makanan yang enak, wahyudi hanya bisa
memandangi ketiga temannya itu.
Dan dari hari itu pun wahyudi belajar dengan giat dan selalu bersungguh-sungguh dalam
mengerjakan soal, baik soal biasa maupun ulangan. Wahyudi pun mendapatkan hasil yang maksimal
dari usahanya. Orang tua, guru, dan teman-teman sekelasnya pun bangga karena melihat kemajuan
dari seorang Wahyudi.
Jadi belajar itu penting ya teman teman, hasil itu urusan belakangan yangt terpenting sudah
berusaha dan berdoa. Jangan seperti Wahyudi yang tidak disiplin yaa, mendapat nila rendah dan
berakhir harus mentraktir teman-temannya.