Anda di halaman 1dari 4

SKENARIO

SEGITIGA
RESTITUSI

WAHID ROHMAN
CGP Rekognisi
Angakatan 8
Kab. Temanggung
Kasus 1: Rangga yang Tidak Mengerjakan Tugas

Selasa siang, Pak Wahid tidak bisa mengajar pelajaran Penjaskes di kelas 6 karena
harus mengikuti rapat penting di kabupaten. Pak Wahid pun memberikan tugas
kepada siswa kelas 6 agar kelas tidak kosong. Namun, Rangga tidak mengerjakan
tugas tersebut. Ia malah tiduran di meja dan akhirnya justru tidur sungguhan.
Akhirnya, saat pengumpulan tugas Rangga tidak mengumpulkan. Keesokan harinya,
saat mengoreksi tugas, Pak Wahid menemukan satu anak yang tidak mengerjakan
tugas, yakni Rangga .  Padahal, berdasarkan buku presensi, hari itu Rangga masuk
sekolah. Saat istirahat, Pak Wahid pun memanggil Rangga untuk klarifikasi.

Rangga : “Selamat pagi, Pak Wahid .”

Pak Wahid : “Selamat pagi, Rangga . Ayo, silakan duduk.”

  “Kamu tahu mengapa dipanggil Pak Wahid ke sini?”

Rangga : “Mungkin berkaitan dengan tugas, Pak.”

Pak Wahid : “Ya, benar, eh tapi kamu kemarin masuk kan?”

Rangga : “Iya, Pak, masuk, tetapi saya tidak mengumpulkan tugas.”

Pak Wahid : “Rangga , semua orang pernah melakukan kesalahan, termasuk Pak
Wahid . Namun, setiap tindakan kita pasti ada alasannya. Kira-kira
mengapa kamu tidak mengumpulkan tugas?

Rangga : “Saya capek dan mengantuk Pak. Soalnya malamnya scroll Tiktok
sampai jam 12 malam. Akhirnya, saat pelajaran jadi ngantuk.

Pak Wahid : “Kamu masih ingat keyakinan kelas kita?”

Rangga : “Masih Pak.

Pak Wahid : “Kalau masih ingat, kira-kira yang kamu lakukan itu sudah sesuai
dengan keyakinan kelas belum?

Rangga : “Belum pak.”

Pak Wahid : “Keyakinan kelas yang mana?”

Rangga : “Selalu Bertanggung Jawab Pak.”

Pak Wahid : “Nah, ternyata kamu tahu. Lalu, apakah kamu punya solusi untuk
masalah ini?”
Rangga : “Iya Pak. Pertama, saya minta maaf karena tidak mengumpulkan
tugas. Kedua, saya tidak akan tidur terlalu malam lagi. Dan yang
ketiga, saya akan mengerjakan tugas dari Pak Wahid dan akan saya
kumpulkan besok.”

Pak Wahid : “Baik, Pak Wahid apresiasi untuk tanggung jawabmu dan kamu boleh
kembali istirahat.”

Rangga : “Terima kasih Pak Wahid , permisi.”


KASUS 2: Zahra yang Tidak Mengikuti Ekstrakurikuler
Pramuka

Pada hari Sabtu, Zahra tidak mengikuti kegiatan Pramuka yang


merupakan ekstrakurikuler wajib di sekolah. Ia pun tidak memberikan
keterangan kepada Pembina tentang ketidakhadirannya. Pada hari
Senin, Zahra ditemui Pak Wahid dan dimintai keterangan.

Pak Wahid : “Zahra , Sabtu kemarin kamu tidak ikut ekstra Pramuka, ya?”

Zahra : “Iya, Pak, maaf, soalnya saya buru-buru pulang karena mau diajak
Ayah pergi piknik ke Malang.”

Pak Wahid : “Wah, pasti itu sangat menyenangkan. Pak Wahid juga pasti sangat
senang jika diajak piknik. Namun, apakah yang kamu lakukan sudah
sesuai aturan sekolah?”

Zahra : “Tidak pak, soalnya saya tidak ikut ekstra Pramuka tanpa izin.”

Pak Wahid : “Kamu masih ingat dengan keyakinan sekolah kita? Kira-kira apa
keyakinan yang belum kamu terapkan.?

Zahra : “Tertib mengikuti kegiatan sekolah, Pak”

Pak Wahid : “Nah, kira-kira apa yang bisa kamu lakukan agar kamu bisa
menerapkan apa yang sudah kamu yakini?”

Zahra : “Saya bisa minta izin kepada Pembina Pramuka, Pak.”

Pak Wahid : “Mungkin ada yang lain?”

Zahra : “Ehmm… mulai sekaranhg saya akan lebih rajin berangkat Pramuka ,
Pak.”

Pak Wahid : “Nah, berarti kamu sudah paham bahwa kita harus tertib aturan
sekolah ya.”

Zahra : “Ya, Pak, insya Allah saya akan berusaha lebih tertib lagi.”
Pak Wahid : Baik silakan Kembali ke kelas ya…. Terimakasih ya…
Zahra : Iya pak sama-sama pak….

Anda mungkin juga menyukai