Anda di halaman 1dari 4

Menemukan Dompet

Aldi : Lihat! Dompet siapa ini?


Umar : Coba kamu lihat isinya.
Aldi : Wah, ternyata banyak uangnya.
Umar : Kita bagi dua saja.
Aldi : Aku tidak setuju dengan pendapatmu.
Umar : Kenapa? Kan kita yang menemukan dompet ini.
Aldi : Memang. Tapi, uang ini bukan milik kita. Lebih baik kita laporkan ke polisi.
Umar : Kita ambil sedikit saja.
Aldi : Pokoknya tidak. Ini bukan hak kita.
Umar : Terserah kamu sajalah.

Makanan Favorit
Adi : Ibu, hari ini Ibu masak apa?
Ibu : Hari ini ibu masak makanan kesukaanmu.
Adi : Masak soto ya?
Ibu : Iya sayang.
Adi : Wah, masakan Ibu pasti enak.
Ibu : Terima kasih, anakku.

Belajar Bersama
Razi : Zi, PR Matematika kamu sudah kamu kerjakan apa belum?
Rusli : Belum nih. Kamu sudah Li?
Razi : Sama, aku juga belum nih. Kita kerjakan PR nya bersama – sama, mau?
Rusli : Boleh, nanti malam saja ya. Kita kerjakan di rumah ku saja nanti.
Razi : Iya, nanti jam 7 malam aku akan ke rumahmu.
Rusli : Aku tunggu kamu di rumah.

Tidak Masuk Sekolah


Zizah : Lind? ratih mana?
Linda : Kayaknya nggak berangkat deh.
Zizah : Kira-kira nggak berangkat karena apa ya?
Linda : Emm keamarin aku tanya ratih katanya sakit zah. apa mungkin ya sekarang
dia masih sakit?
Zizah : Wah bisa jadi itu. Gini aja, nanti kita kerumahnya yuk nengokin dia.
Linda : Ayuk
Menuju Perpustakaan
Rara : Nissa, Yuk kita ke kantin!.
Anissa : Emm aku tidak punya uang saku, aku ke perpustakaan aja deh.
Rara : Oh, enggak papa kok, biar aku nanti yang bayar oke?.
Anissa : Terimakasih tapi aku lebih pengen baca buku di perpustakaan aja
kok.
Rara : Oke, tapi aku ikut kamu ke perpustakaan aja deh kalo gitu.

Percakapan tentang hobi

Seorang laki-laki tampak sedang memperbaiki sepedanya di pinggir jalan raya. Lalu sebuah
mobil menghampirinya.

Dani: Hey Joe, Apa yang sedang kau lakukan?

Joe: Eh kamu Dan, ban sepedaku sepertinya bocor dan butuh ditambal. Apakah Kamu tahu
tempat di mana aku bisa menambal ban sepedaku?

Dani: Di sekitar sini jarang ada tempat tambal ban. Yang terdekat hanya ada di ujung jalan ini
jaraknya sekitar 1 km.

Joe: Wah sepertinya itu lumayan jauh ya?

Dani: Ya cukup jauh, oleh karena itu musatahil bagimu untuk sampai di sana dengan mendorong
sepeda itu.

Joe: Ah jangan khawatir, aku sudah terbiasa dengan itu.

Dani: Sudahlah mari naikkan sepedamu di mobilku. Aku akan mengantarkan mu ke sana.

Joe: Terimakasih Dan, Nasib baik aku bertemu kamu, kalau tidak aku pasti sudah menuntun
sepeda ini.

Dani: Sepertinya hari ini aku ditakdirkan untuk menjadi penolongmu hhee. Emangnya kamu
hendak pergi kemana?

Joe: Aku hanya ingin berkeliling kota dengan sepedaku ini.

Dani: Aku bisa menebaknya, pasti hobimu adalah jalan-jalan, ya kan?

Joe: Tebakanmu hampir benar tapi masih salah. Hobiku adalah bersepeda mengelilingi tempat-
tempat yang indah.

Dani: Hobimu bersepeda? Bukankah bersepeda itu melelahkan?

Joe: Tentu saja melelahkan tetapi ada perasaan bahagia di dalam hati yang dapat mengalahkan
rasa lelah itu. Perasaan ketika kamu mengayuhkan sepedamu ke tempat yang belum pernah
kau kunjungi sebelumnya. Tidak hanya itu, bersepeda juga bisa membuat tubuh kita sehat.

Dani: Ternyata kau ini memiliki jiwa petualang, tapi bukankah akan lebih mudah dan cepat jika
kamu menggendarai sepeda motor?
Joe: Pasti akan sangat cepat, tapi kau tidak akan menemukan sebuah kepuasan karena
mengendarai sepeda motor tidak ada tantangannya. Bahkan bisa menambah polusi udara yang
telah terjadi saat ini.

Dani: Ada benarnya juga sih. Memang sulit berargumen tentang hobi seseorang. Akhirnya kita
sudah sampai. Tunggu sebentar, aku akan memarkirkan mobilku.

Joe: Terimakasih banyak ya atas bantuannya.

Dani: Terimakasih kembali, kalau begitu aku akan melanjutkan perjalananku. Semoga kau bisa
kembali melanjutkan hobimu itu. Sampai ketemu lagi ya!

Joe: Baiklah, Sampai jumpa kembali!

Damai: Arirang ya Mam? Mbahas apa?


Saya: HYO..
Damai: Apa tu?
Saya: Hyo itu kebiasaan orang Korea yang diajarkan terus sejak anak-anak untuk
bersikap hormat ke orang yang lebih tua. Nggak hanya di rumah, di sekolah-sekolah,
mulai dari anak TK juga sudah ada pelajaran khusus tentang hyo.
Damai: Caranya gimana?
Saya: Cara apanya?
Damai: Ya cara belajarnya
Saya: Ya praktek langsung, kadang sekalian pakai baju tradisional kayak gitu (menunjuk
TV). Mereka berlatih bagaimana berbicara yang sopan dengan orang yang lebih tua,
memberi hormat, sikap yang benar ketika menyerahkan atau menerima barang, macam-
macam, Mai. Misalnya gini ni… (saya lalu mempraktekkan beberapa contoh hal yang
dimaksud).

(gambar diambil dari asianliving.me)


REPORT THIS AD
(gambar diambil dari http://www.koreansafari.com.au)
Damai: Seru kayaknya ya Mam…
Saya: Di kita juga ada. Kalau orang Jawa menyebutnya tata krama atau unggah-ungguh.
Pernah dengar?
Damai: Iya
Saya: Pelajaran tentang bagaimana bersikap yang baik ke orang lain, berperilaku dan
berbicara yang sopan, menghormati orang lain, apalagi ke orang yang lebih tua. Kalau
di pelajaran agama, disebut dengan adab, isinya tata-cara berperilaku yang baik. Kalau
kita melakukannya, berbuat kebaikan ke orang lain, inshaaAllah bisa bernilai ibadah.
Bisa dapat pahala. Dan yang penting lagi, dengan bersikap baik ke orang lain, hidup
akan lebih menyenangkan karena orang juga akan menghargai kita.
Damai: Kalau di Korea belajarnya sampai ada prakteknya gitu ya Mam?
Saya: Ya begitu itu, kayak yang di tayangan tadi. Jadi yang ditekankan ke anak-anak di
rumah dan di sekolah nggak cuma soal pelajaran aja. Soal perilaku yang baik juga
dilatihkan betul.
Damai: Kalau di sini nggak terlalu.
Saya: Lha itu sayangnya, jadinya banyak nilai-nilai baik yang anak-anak sekarang tidak
mengenal atau jarang melakukan. Makanya Mama sering ngingatkan soal ini.
Melakukan sesuatu yang baik kan nggak harus nunggu teman. Kalau teman belum bisa
melakukan, kita melakukan duluan kan nggak apa-apa.

Anda mungkin juga menyukai