Anda di halaman 1dari 3

Judul: Nasehat Dari Sahabat

Tema: Sosial Persahabatan


Jumlah pemeran: 4 orang
Karakter: Ina: Baik (suka menasehati)
Rista: Baik (suka dengan kebaikan)
Jodi: Jahat (suka menjahili orang)
Sandi: Baik (suka menegur temannya ketika salah)

Pada pagi hari itu tepatnya di depan rumah Ina, ada Rista, Jodi, dan Sandi sedang berkumpul. Tidak
lama kemudian Ina keluar dari rumahnya menemui ketiga temannya yang sedang berbincang di
depan halaman rumahnya. Naskah Dialog
Drama Ina: Hai, ada apa ini? Kok tumben kalian pada ngerumpi di depan rumah aku.
Rista: Aku tadinya mau manggil kamu, tapi kamunya sudah keburu nongol. Nggak ada acara kamu
hari ini, In?
Ina: Nggak ada tuh. Emang mau ngajak kemana kok kayaknya mau ngajak aku jalan gitu?
Rista: Nggak kok, aku cuman tanya aja. Siapa tahu kamu mau kemana gitu, kan biasanya kamu sibuk.
Ina: Nggak ada kok, hari ini aku di rumah aja. Tiba-tiba Jodi menyampaikan idenya kepada teman-
temannya untuk ngejahilin Lela yang biasanya lewat di depan rumah Ina.
Jodi: Eh teman-teman, aku ada ide nih!
Sandi: Ide apaan tu?
Jodi: Bisanya jam segini kan Lela pasti lewat sini, gimana kalau kita kerjain dia. Setuju nggak kalian?
Sandi: Ngerjain Lela?! Ah. Kamu ini jahat amat sih jadi orang!
Ina: Iya tuh. Kenapa sih dari dulu kamu tuh nggak pernah berubah, Di. Dari dulu kerjaannya pengen
ngejahilin orang terus!
Jodi: Biarin. Kan itu emang hobiku. Rista berusaha untuk menyadarkan Jodi yang usianya sudah
menginjak 17 tahun, tapi sikapnya masih saja seperti anak-anak.
Rista: Jodi, kamu tu kan udah dewasa, mestinya tabiat buruk yang selama ini melekat pada dirimu itu
sudah hilang, nggak malah makin menjadi.
Ina: Tuh. Dengerin kata Rista, harusnya kamu tuh bisa bersikap lebih dewasa, dan kebiasaan kamu
yang suka ngejahilin orang itu sedikit demi sedikut harus kamu hilangin. Karena Jodi anaknya
memang keras kepala dan suka menganggu orang lain, maka dia tidak mengindahkan nasehat
teman-temannya.
Jodi: Ah, masa bodoh kalian! Melihat sikap si Jodi yang tidak juga sadar diri tentang kebiasaan
buruknya, Sandi pun berusaha menyadarkan Jodi.
Sandi: Iseng itu emang boleh aja sih, Jod. Tapi, kalau berlebihan kan nggak baik juga. Lela anaknya
baik dan pendiam, terus kenapa tega amat kamu mau ngerjain dia. Emang salah dia apa?
Ina: Bener banget apa yang Sandi bilang. Justru kalau aku pas ngelihat Lela itu yang ada di hati ini
malah rasa hiba.
Jodi: Iba? Emang kenapa kok harus ngerasa iba?
Ina: Lela itu kan sudah nggak punya Ibu. Dia sehari-hari menghabiskan waktunya untuk membantu
ayahnya dagang di pasar. Jodi baru tahu kalau ternyata Lela sudah tidak memiliki ibu. Mendengar
kabar tersebut, keinginan Jodi untuk menjahili Lela pun pupus.
Jodi: Oh, begitu ya.
Kasihan ya si Lela! Ya sudah deh, aku janji nggak bakalan ngejahilin atau ngerjain Lela lagi.
Rista: Bagus itu, tapi jangan hanya sama Lela dong! Sama siapapun kamu nggak boleh bersikap jahil.
Itu kan perbuatan dosa.
Ina: Bener itu!
Jodi: Ah. Kalian dikit-dikit dosa!
Semenjak itu, Jodi sudah tidak pernah menganggu Lela lagi, namun perangai buruknya masih
saja tidak berubah. Jodi sering membuat onar di kampungnya dan juga di sekolahan.
Bacalah teks Drama di bawah ini dengan cermat,
kemudian jawablah pertanyaan di bawahnya!

NASEHAT DARI SAHABAT


Pada pagi hari itu tepatnya di depan rumah Ina, ada Rista, Jodi, dan Sandi sedang berkumpul.
Tidak lama kemudian Ina keluar dari rumahnya menemui ketiga temannya yang sedang berbincang di
depan halaman rumahnya.

Ina : Hai, ada apa ini? Kok tumben kalian pada ngerumpi di depan rumah aku.
Rista : Aku tadinya mau manggil kamu, tapi kamunya sudah keburu nongol. Nggak ada acara kamu
hari ini, In?
Ina : Nggak ada tuh. Emang mau ngajak kemana kok kayaknya mau ngajak aku jalan gitu?
Rista : Nggak kok, aku cuman tanya aja. Siapa tahu kamu mau kemana gitu, kan biasanya kamu
sibuk.
Ina : Nggak ada kok, hari ini aku di rumah aja. Tiba-tiba Jodi menyampaikan idenya kepada teman-
temannya untuk ngejahilin Lela yang biasanya lewat di depan rumah Ina.
Jodi : Eh teman-teman, aku ada ide nih!
Sandi : Ide apaan tu?
Jodi : Bisanya jam segini kan Lela pasti lewat sini, gimana kalau kita kerjain dia. Setuju nggak
kalian?
Sandi : Ngerjain Lela?! Ah. Kamu ini jahat amat sih jadi orang!
Ina : Iya tuh. Kenapa sih dari dulu kamu tuh nggak pernah berubah, Di. Dari dulu kerjaannya
pengen ngejahilin orang terus!
Jodi : Biarin. Kan itu emang hobiku. Rista berusaha untuk menyadarkan Jodi yang usianya sudah
menginjak 17 tahun, tapi sikapnya masih saja seperti anak-anak.
Rista : Jodi, kamu tu kan udah dewasa, mestinya tabiat buruk yang selama ini melekat pada dirimu
itu sudah hilang, nggak malah makin menjadi.
Ina : Tuh. Dengerin kata Rista, harusnya kamu tuh bisa bersikap lebih dewasa, dan kebiasaan
kamu yang suka ngejahilin orang itu sedikit demi sedikut harus kamu hilangin. Karena Jodi
anaknya memang keras kepala dan suka menganggu orang lain, maka dia tidak mengindahkan
nasehat teman-temannya.
Jodi : Ah, masa bodoh kalian! Melihat sikap si Jodi yang tidak juga sadar diri tentang kebiasaan
buruknya, Sandi pun berusaha menyadarkan Jodi.
Sandi : Iseng itu emang boleh aja sih, Jod. Tapi, kalau berlebihan kan nggak baik juga. Lela anaknya
baik dan pendiam, terus kenapa tega amat kamu mau ngerjain dia. Emang salah dia apa?
Ina : Bener banget apa yang Sandi bilang. Justru kalau aku pas ngelihat Lela itu yang ada di hati ini
malah rasa hiba.
Jodi : Iba? Emang kenapa kok harus ngerasa iba?
Ina : Lela itu kan sudah nggak punya Ibu. Dia sehari-hari menghabiskan waktunya untuk membantu
ayahnya dagang di pasar. Jodi baru tahu kalau ternyata Lela sudah tidak memiliki ibu.
Mendengar kabar tersebut, keinginan Jodi untuk menjahili Lela pun pupus.
Jodi : Oh, begitu ya. Kasihan ya si Lela! Ya sudah deh, aku janji nggak bakalan ngejahilin atau
ngerjain Lela lagi.
Rista : Bagus itu, tapi jangan hanya sama Lela dong! Sama siapapun kamu nggak boleh bersikap
jahil. Itu kan perbuatan dosa.
Ina : Bener itu!
Jodi : Ah. Kalian dikit-dikit dosa!
Semenjak itu, Jodi sudah tidak pernah menganggu Lela lagi, namun perangai buruknya masih
saja tidak berubah. Jodi sering membuat onar di kampungnya dan juga di sekolahan.

Pertanyaan:
1. Apa judul drama di atas?
2. Sebutkan setting tempat, waktu, dan suasana peristiwa yang terjadi?
3. Tentukan watak dari masing-masing tokoh drama tersebut?
4. Dalam teks drama tersebut, pengarang mengundakan sudut pandang orang ke berapa,
sebutkan!
5. Tulislah kembali rangkuman isi cerita teks drama tersebut!

Anda mungkin juga menyukai