Anda di halaman 1dari 4

Home Contoh Naskah Drama Contoh Teks Drama Contoh naskah drama singkat

Contoh Naskah Drama Contoh Teks Drama

Contoh naskah drama singkat


Naskah drama singkat dapat berupa naskah drama tentang pendidikan, tentang
persahabatan, tentang remaja atau tema lainnya. Jumlah pemerannya pun beragam, bisa
dimainkan oleh 4 orang, 5 orang, 6 orang hingga belasan orang.

Contoh teks drama singkat yang akan saya bahas pada postingan ini adalah contoh
naskah drama singkat untuk 4 orang pemeran. Seperti apa kisahnya, langsung saja silakan
simak contoh naskah drama pendek untuk 4 pemain berikut ini.

DESKRIPSI DRAMA

Jumlah pemain: 4 Orang

Durasi: Singkat

Tema: Sosial

Karakter dalam drama:

Aan: Memiliki Seorang Adik Yang Sangat Nakal


Lina: Orang Yang Banyak Tahu Tentang Keluarga Aan
Juwita: Sabahat Akrab Aan dan Lina
Andika: Sahabat Juwita Yang Notabene Seorang Psikolog

SINOPSIS DRAMA
Aan memiliki seorang adik dimana adiknya sangat nakal dan tidak pernah mengendahkan
ucapannya. Merasa ada yang salah dengan adiknya, Aan pun mencoba
mengkonsultasikan perihal adiknya terhadap teman-temannya. Andika sebagai seorang
psikolog akhirnya memberi sebuah masukan yang sangat berarti kepada Aan.

DIALOG DRAMA
Aan:
Apa yang akan kamu lakukan jika kamu memiliki seorang adik yang sangat nakal? apa
kamu akan menghukumnya terus-terusan?

Lina:
Kenapa kamu nanya seperti itu? memangnya adik kamu nakal banget ya?

Juwita:
Iya, adik si Aan memang nakalnya minta ampun. Nggak takut sama orang, diomelin
kayak apa juga sia-sia saja.

Aan:
Iya, benar apa yang dikatakan Juwita itu. Makanya, aku bingung gimana cara
menghadapi adik aku itu.

Lina:
Wah aku kurang paham ya.. soalnya aku nggak punya adik sih. Tapi masak iya adik kamu
sampe segitu nakanya, An?

Aan:
Iya, nggak tahu kenapa adikku tu ampe segitu nakanya. Aku bener-bener nggak tahu deh
apa yang salah dengan adikku ini.

Juwita kemudian mengusulkan Aan untuk berkonsultasi ke salah satu sahabatnya yang
merupakan lulusan Psikologi.

Juwita:
An, kamu mau nggak aku kenalin sama temanku.

Aan:
Siapa? ya aku sih mau-mau saja, sal tujuannya positif.

Lina:
Kamu mau kenalin Aan sama Andika, ya?

Juwita:
Iya, benar. Aku mau kamu coba konsultasi dengan Andika soalnya dia banyak mengerti
tentang psikologi dan keadaan mentan sang anak.

Lina:
Ide bagus tuh.. kamu ajak aja Aan kerumahnya.

Juwita:
Nanti sore kamu nggak kemana-mana kan An? Ayuk kita main kerumahnya Andika.
Mungkin dia bisa memberikan solusi buat kamu.

Aan:
Baiklah, nanti sore aku jemput kamu dirumah.

Sore hari itu Aan dan Juwita lantas berkunjung ke rumah Andika untuk meminta masukan
terkait kenakalan adiknya Aan.

Juwita:
Assalamu'alaikum...(bunyi salam Juwita didepan pintu rumah Andika)
Assalamu'alaikum...

Setelah dua kali salam, akhirnya Andika membuka pintu.

Andika:
Wa'alaikum Salam.. Eh.. kamu, Ta, apa kabar? mari silakan masuk. Ini teman kamu?

Juwita:
Aku baik-baik aja, kamu sendiri gimana? Ini, teman aku Aan.

Andika:
Alhamdulillah, aku sehat-sehat aja. Oh.. iya, kamu kesini mau main doang atau mau
ngajak aku kemana nih?

Juwita :
Oh.. begini, Aan ada masalah dengan adiknya. Kami kesini ini mau minta masukan dari
kamu cara menghadapi adik Aan.

Aan:
Iya, benar itu.

Andika:
Memangnya adik kamu kenapa An?

Aan:
Adik aku tuh nakalnya minta ampun, dan aku nggak tahu lagi harus bagaimana cara
mendidiknya supaya dia bisa lebih baik. Dia nggak bisa dibilangin, dan nggak punya rasa
takut sama orang dewasa sekalipun.

Andika:
Usia berapa adik kamu?

Aan:
Dia baru 8 tahun.

Andika:
Bagaimana kebiasaan adik kamu? maksud aku aktivitas sehari-hari ngapain aja, terus
teman bergaulnya siapa dan bagaimana?

Aan bercerita panjang lebar kepada Andika, dan Andika kemudian membuat sebuah
kesimpulan yang menjadi penyebab asal-muasal kenakalan adiknya Aan.

Andika:
Aku menyimpulkan, bahwa adik kamu menjadi seperti itu karena dia kurang mendapat
kontrol dari ibu kamu. Anak yang tidak mendapat pengawasan serta teguran dari orangtua
memang sangat potensil tumbuh seperti adik kamu. Jadi, sebelum semuanya terlambat,
mintalah orangtua kamu untuk menyisakan lebih banyak waktu untuk adik kamu.

Aan pun percaya dengan penjelasan Andika karena selama ini kedua orangtuanya
memang tidak memberikan cukup waktu kepada adiknya lantaran mereka sibuk dengan
pekerjaan.

DIALOG DRAMA - TAMAT

Read more: http://www.contohdramasingkat.com/2015/04/contoh-naskah-drama-


singkat.html#ixzz476fxUYlP

Anda mungkin juga menyukai