Tak seperti sebelumnya, hari ini Arni hadir dengan jilbab yang menutupi kepalanya namun
hijabnya kini semakin panjang . Kehadirannya mengundang perhatian teman-teman sekelasnya.
Iringan music kau cantik hari ini.
Nini : Hus, kamu omong apa sih lia. Sudah ar, cuekin aja.
Arni, kamu tetap cantik kok pake jilbab yang lebih panjang. Sekarang atau yang kemarin-
kemarin tetap cantik. Intinya kamu tetap menutup aurat.
Mita dan Lia datang menghampiri Arni yang sedang duduk membaca buku di taman
Mita : bukan gimana-gimana ya, kita hanya mau ingetin aja. Kalau kelakuan kamu masih
seperti itu, mendingan jangan dulu pake jilbab deh.
Lia : iya, kan kesannya kamu seperti, mmm maaf ya, munfik.
Arni : (memegang ujung jilbabnya) mungkin benar yang mereka bilang, aku belum pantas
mengenakan jilbab
Arni : Iya ni, aku kan masih pacaran. Kelakuanku juga belum baik. Belum pantas aja,
Nini : jilbab itu kewajiban, identitas bagi setiap muslimah sebagaimana dalam QS. . Persoalan
akhlak, insyaallah dengan menggunakan jilbab menjadi salah satu cara untuk memperbaiki
akhlak.
Sulas : oh iya, aku punya ini untuk kamu. Buku cadar Tuhan, biar penggunaan jilbab bukan
sekedar pengamalan tanpa ilmu.
Arni : Hai put. Putra, kita putus aja ya. Aku mau berubah menjadi lebih baik lagi.
Putra : baiklah. Jika memang itu yang kau mau akan aku lakukan
Akhirnya Arni dan putra pun memutuskan untuk tidak berpacaran lagi tapi mereka tetap
berteman dan tidak bermusuhan
Keesokan harinya Arni yang dulunya sering ke kampus bareng putra kini ke kampus seorang diri
Lia : loh Arni kamu kok sendirian?
Nini : Assalamualaikum, ada apa ini pagi-pagi udah pada ngumpul aja nih. Lagi ngebahas apaan
sih kalian ? Seru banget kelihatannya ? Hehehe (sambil menyenggol mita dan lia
Lia : ini nih Arni ke kampusnya sendirian aja biasanya kan bareng putra
Nini yang mendengar begitu ia pun berpindah tempat ke sampingnya Arni dan merangkul
Nini : oh, soal itu . Sekarang kan Arni udah putus sama putra
Mita merasa bersalah karena kemarin sempat menyinggung soal hu ungan Arni dan Putra
Arni : gpp kok, mungkin ini memang jalan yang terbaik buat kita. Lagian pacaran itu kan dosa .
Nini : Alhmdulillah. Kalian kapan mau berubah jadi lebih baik juga mita? Lia ?
Mita dan Lia saling melihat dan melirik ke nini dan Arni. Karena merasa resah akhirnya mereka
pun pamit pergi
Beberapa hari kemudian salah satu organisasi keislaman mengadakan kegiatan disitulah Arni dan
Nini menemukan teman lama Arni yang bernama Annisa dan teman jurusannya bernama
Andini. Setelah kegiatan itu mereka sering bertemu di tempat-tempat kajian. Mereka menjadi
dekat dengan Nini dan Arni.
Pada saat mereka sedang berbicara di sebuah taman Mita Lia dan Sulas datang menghampiri
Arni : hai, kenalin ini teman aku Ini Andini dan ini Annisa (sambil menunjukan teman-
temannya) Annisa ini temen SMP aku. Dan ini Andini teman sejurusannya Annisa
Lia, Sulas dan Mita serentak : "Hayy" (sambil salaman dengan muka-muka munafik)
Arni Andini Nini dan Annisa hanya tersenyum dan sambil bercerita membahas topik lain.
Dalam percakapan tersebut Mita sadar bahwa muka Annisa sangat-sangat tidak merespon
perkacapan Arni dengan baik. Mukanya sedikit sinis dalam melihat Arni Nini dan Andini yang
notabenenya adalah seorang muslimah. Tanpa mita sadari bahwa Nini juga mengetahui hal ini
tetapi Nini tidak terlalu merespon hal tersebut.
Keesokan harinya Mita Lia dan Annisa sedang mengobrol. Seketika Nini muncul dari belakang
mereka hendak ingin bergabung namun Nini mundur kembali karena mendengar bahwa yang
sedang mereka lakukan adalah menggibah Arni karena menurut mereka Arni adalah sosok anak
yang sangat "sok alim, sok agamiss, sok cantik dan sebagainya".
Mita : ihh Annisa kamu sebenarnya kenapa sih kok kemarin waktu kita ngumpul kamu kayak
ngga nyaman gitu.
Annisa : iya nih, itu si Arni sok banget deh jadi orang ingin ku tonjok mulutnya.
Lia : loh kamu ternyaa ngga suka juga sama dia? Kenapa?
Mita : sok gimana sih sampe kamu ngga suka sama dia
Annisa : aduhh masa kamu ngga perhatikan sih, dia itu sok alim sok cantik sok paling mengerti
agama. Padahal dulu keluar rumah gak pake hijab masih suka dekatan sama cowo. Kemarin
ngomongnya sok banget pake ngomong-ngomong hadis segala dihhhhh. Cuiiuh
Nini yang mendengar hal ini hanya beristigfar. Semakin lama pembahasan mereka semakin
wow. Nini akhirnya memberanikan diri agar bisa memberhentikan apa yang mereka bicarakan
pada saat itu.
Mita Lia dan Annisa : (serentak menjawab dengan nada ketakutan) Waalaikumsalam. (Setelah
menjawab salam mereka saling nelirik satu sama lain dan menunduk)
Mita : iya ini kita lagi cerita aja kamu dari mana ?
Nini : Halah! Jangan mengalihkan pembicaraan deh aku dengar semua yang kalian ceritakan
tadi. Kok kalian tega ngegibah teman kalian sendiri? Itu saudari kalian kok
Annisa : lah kenapa emang? Kan kita nggak ceritain kamu! Kok kamu yang sewot sih. Lagian,
yang kita cerita tadi benar adanya. Kita nggak mengada-ngada kan.
Nini : baik atau buruknya seseorang itu di masa lalunya kalian nggak usah ceritain. Kalian gak
tau bagaimana caranya agar bisa menjadi lebih baik dari sekarang ini. Jadi kalian jangan banyak
cincong deh. Lebih baik kalian itu miror self. Lihat diri kalian perbaiki sifat kalian. Jangan suka
ngomongin orang aja kerjanya..
Mereka makin memanas dengan mempertahankan argumen mereka. Tiba-tiba sulas datang
dengan muka bingung.
Nini Mita Lia dan Annisa menjawab : waalaikumsalam (dengan muka cemberut)
Nini : ini nih mereka kok malah gibah teman sendiri. Kan gak baik.
Nini : iya tapi itu kan masa lalunya Arni gak usah dijadiin bahan ngibah juga kali
Nini : maksudmu apasih. Kok kamu malah ngebelain mereka ? Sekalipun mereka cerita tentang
kebenaran tpi itu aib. "Barang siapa yang membuka aib orang lain, Allah akan membuka Aibnya
juga
Lia : loh kok kamu jadi seperti Arni ? Kamu ketularan virus ni dari Arni.
Nini menjelaskan semua yang telah dia dengar tadi. Arni yang mendengar penjelasan Nini tadi
terharu dan kecewa. Kenapa teman-temannya tega menceritakan masalalunya. Toh masa lalu
yah otomatis sudah berlalu. Kenapa malah di ungkit-ungkit lagi. Lagian setiap masa lalunya
seseorang pasti butuh perjuangan untuk bisa di lupakan dan mampu untuk berubah menjadii
lebih baik.
Setelah terjadinya masalah ini dan telah membuat Arni menangis dengan perbuatan teman-
temannya, Andini dan Nini pun menjelaskan bahwa yang mereka perbuat itu salah apalagi
sampai membuat Arni menangis
Andini : heh liat tuh gara-gara kalian Arni sampe nangis gitu.
Nini : iya, kalian jadi teman kok tega banget sih. Punya hati gak sih kalian ? Ingat di dunia ini
bukan cuma ada kalian aja. Jadi orang egois dong. Suatu saat pasti kalian akan ngerasain jauh
lebih tersakiti dari apa yabg telah kalian lakukan. Allah tidak Tidur, Allah tidak buta dan Allah
tidak akan tinggal diam pastinya. Jadi buat kalian penyebab masalah ini semoga kalian cepat-
cepat bertobat dan cepat kembali ke jalan Allah. Jangan suka ceritain Aib orang kalo kalian gak
mau aib kalian juga di sebarkan. Banyak-banyakin istigfar yah kalian ini. Astagfirullah (sambil
mengelus dada).
Andini :sudah yuk Arni Nini kitapulang aja lagian mereka bukan teman yang baik.
Mereka pun pulang dan menenangkan diri mereka agar tidak terbawa suasana.
Beberapa bulan kemudian saat Arni sedang skripsi dan ditemani oleh Nini dan Andini di depan
ruang ujian Mita Lia Annisa dan Sulas datang membawa bucket bunga dengan penampilan yang
baru. Alhamdulillah mereka sekarang sudah berubah, tidak seperti sebelumnya baik dalam segi
penampilan tetapi pemikiran dan perkataan mereka kini juga berubah. Pakaian yg mereka pakai
sekarang sudah sesuai syariat Islam dan cara berbicara mereka kini lebih sopan lagi.
Annisa : selamat ya Arni. Alhmdulillah sekarang kamu telah menyelesaikan tugas Akhirmu. Kami
sekalian ingin meminta maaf karena perbuatan kita yang dulu. Semoga kamu mau maafin kita
yah.
Lia : iya ar, maafkan kami. Kini kami sadar apa yang telah kami lakukan itu sangat tidak pantas
untuk kita lakukan. Sekali lagi maafkan kami yah.
Arni : Alhmdulillah terima kasih kalian telah berubah menjadi lebih baik sekarang. Semoga
kalian tetap istiqomah yaah.
Mita : iya ar, terima kasih yah kamu tetap mau jadi teman kita walaupun apa yang telah kamu
lakukan pada mu itu sangat-sangat memalukan. Semoga kamu lupa dengan kejadian itu yah.
Jangan di ingat-ingat lagi. Malu ternyata jika mengingat masa lalu.
Nini : nah sekarang kalian sadar kan. Kalo melupakan semua yabg terjadi di masa lalu itu tidak
baik dan membongkar aib saudari kalian juga tidak baik.
Arni : sudah-sudah tidak usah membahasnya lagi. Sama saja kita membuka aib kita sendiri kan
hehehe. Semua yabg telah terjadi dan apapun yang akan terjadi kedepannya selalu libatkan
Allah di dalamnya yah. Jadikan semuanya itu sebagai pengingat dan semua yang baik dan buruk
dari orang lain itu jadikan selfminder kita saja. Tidak usah mencampuri urusan orang lain.
Andini : nah, kalo gini kan enak di liat adem ayem. Jadi senang dehh.
Mereka pun berpelukan untuk melupakan semua masalah yang telah berlalu.
TAMAT