0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
35 tayangan6 halaman
Dialog ini membahas tentang permasalahan seorang mahasiswi bernama Nadia yang kehilangan motivasi belajarnya akibat kurangnya perhatian dari orang tuanya. Nadia merasa menjadi bayangan kakaknya dan dituntut prestasi yang sama oleh orang tuanya. Selama dialog, konselor mendengarkan keluhan Nadia dan memberikan saran untuk meningkatkan komunikasi dengan orang tua serta cara-cara menumbuhkan kembali motivasi belajar.
Dialog ini membahas tentang permasalahan seorang mahasiswi bernama Nadia yang kehilangan motivasi belajarnya akibat kurangnya perhatian dari orang tuanya. Nadia merasa menjadi bayangan kakaknya dan dituntut prestasi yang sama oleh orang tuanya. Selama dialog, konselor mendengarkan keluhan Nadia dan memberikan saran untuk meningkatkan komunikasi dengan orang tua serta cara-cara menumbuhkan kembali motivasi belajar.
Dialog ini membahas tentang permasalahan seorang mahasiswi bernama Nadia yang kehilangan motivasi belajarnya akibat kurangnya perhatian dari orang tuanya. Nadia merasa menjadi bayangan kakaknya dan dituntut prestasi yang sama oleh orang tuanya. Selama dialog, konselor mendengarkan keluhan Nadia dan memberikan saran untuk meningkatkan komunikasi dengan orang tua serta cara-cara menumbuhkan kembali motivasi belajar.
Konseling Keterangan Awal Ko : Assalamualaikum mba Membuka Ki : Waalaikumsalam mas pertanyaan Ko : Gimana kabarnya mba? Ki : Alhamdulilah baik mas Ko : Alhamdulilah kalau gitu mba, sebelumnya perkenalkan Perkenalan
nama saya imron rosidi, biasa dipanggil imron. Untuk
mbaknya silakan perkenalan diri terlebih dahulu.. Ki : Nama saya Nadia Ari Saputri, biasanya dipanggil Nadia Ko :Oo mba nadia ya Ki : Iya mas Ko : Asal mana nih mba nadia? Ki : Saya asal jogja mas Ko : Oo asal jogja sini ya mba nadia, daerah mana? Perkenalan Ki : Kalau saya dari daerah sleman mas Ko : Oalah sleman ya (menganggukkan kepala), kesini naik Pertanyaan apa nih mbak nadia tadi? terbuka Ki : kebetulan saya tadi naik ojek online mas karena sedang tidak ada kendaraan Ko : (menganggukkan kepala), mbak nadia masih sma atau Attending udah kuliah nih? Ki : Alhamdulillah sudah kuliah di jogja mas semester 2 Ko : wah udah kuliah ya ternyata, seneng ya mbak udah Attending kuliah banyak temen dan kegiatan (ekspresi ceria) Ki : (tersenyum dan menganggukkan kepala) attending Ko : mbak nadia sepertinya sedang tidak mood ya, apakah ada yang ingin diceritakan mba? (menatap dengan tenang dan focus) Ki : Saya bingung mas mau cerita darimana facilitating Ko : pelan pelan saja mbak, saya yakin mbak nadia akan bercerita /memudahkan dengan jujur untuk dapat menyelesaikan permasalahan. Kalua mbak nadia belum siap untuk bercerita tidak apa-apa, kalua mau cerita saya siap untuk mendengarkan Ki : beberapa bulan belakangan ini saya sedang merasa malas kuliah, belajar, dan mengikuti kegiatan yang berkaitan dengan pertanyaan kuliah mas. Saya merasa kehilangan semangat dan kurang terbuka motivasi belajar dalam diri saya mas Ko : Mengapa hal itu dapat terjadi mbak? Ki : Sebenarnya awalanya saya merasa kurang perhatian dari orang tua, karena orang tua saya lebih memperhatikan pekerjaan mereka masing-masing. Ditambah saya memiliki eksplorasi kakak yang sudah bekerja mapan terkadang orang tua saya menuntut saya agar lebih baik atau setara dengan kakak saya. Saya merasa menjadi bayang bayang kakak saya mas. Ko : (menganggukkan kepala), Apakah dengan masalah ini pertanyaan mengganggu kehidupan keseharian mbak nadia? terbuka Ki : Iya mas saya merasakan terganggu, saya terkadang jadi lebih emosian jika bersama kakak saya eksplorasi Ko : Boleh tau sejak kapan mbanya merasakan seperti itu? Ki : Kayaknya 2 bulan kebelakang ini mas saya merasa kurang motivasi Ko : Emm..(menganggukkan kepala) sudah lumayan lama juga ya, bisakah mbak nadia menceritakan lebih detail rasa mengganggu seperti apa yang dirasakan selama ini? Pertanyaan Ki : Saya merasa tidak nyaman mas saat sedang berada di terbuka rumah, terkadang saya rasanya hanya ingin marah marah saja jika berbicara dengan bapak dan ibu Ko : Kalau boleh tau kenapa mbak nadia tidak merasa nyaman saat sedang berbicara dengan orang tua? Ki : Ya karena saya merasa mereka jarang sekali memperdulikan saya. Mereka lebih mementingkan pekerjaannya masing-masing dibandingkan memeberi perhatian kepada anaknya. Terlalu menuntut saya tanpa memperdulikan apakah saya mampu atau tidak. Terkadang Klarifkasi ketika saya meminta perhatian kepada mereka, mereka hanya bertanya singkat dan tidak memberikan perhatian yang saya inginkan Empati
Ko : apakah yang mbak nadia maksud adalah kurangnya
waktu bersama keluarga dan perhatian? Ki :Iya mas (menganggukkan kepala) Ko : saya dapat merasakan apa yang mba nadia rasakan sekarang (menatap dan tersenyum ) Ki : Saya takut mas jika masalah tadi sangat berdampak pada akedemik saya, yang bisa membuat orang tua saya marah karena nilai saya semakin menurun, padahal mereka tidak tau parafrase apa penyebab dari turunnya nilai akademik saya. Saya sudah berusaha untuk menumbuhkan semangat belajar saya mas tapi untuk sekarang masih sulit Ko : Jadi menurut mbak nadia,nilai mbak nadia turun karena Refleksi kurang perhatian dari orang tua? Jika ibu tahu pikiran mbak nadia perasaan seperti itu, apakah tidak menimbulkan masalah untuk ibu? Ki : iya mas, ibu dan bapak pasti akan sedih dan marah. Tapi saya bingung mas Ko : Nampaknya mbak nadia merasa kebingungan dan takut dalam menghadapi situasi yang terjadi akhir-akhir ini Ki : iya mas, saya merasa takut mengecewakan kedua orang tua saya yang sudah membiayai saya untuk terus bersekolah agar dapat mendapatkan ilmu dengan baik dan layak, tetapi orang tua saya kan juga harus bisa memberi waktu untuk bersama keluarga tidak harus kerja terus. Sebagai anak saya tidak hanya selalu butuh uang yang mereka berikan melainkan Klarifikasi waktu untuk berkumpulnya keluarga, sehingga kami bisa saling bercerita tentang apa yang terjadi dalam satu hari ini dan saling memberikan masukan. Saya juga merasa terkadang tuntutan orang tua saya itu terlalu memberatkan saya, saya takut gagal mas summarization Ko : Jadi menurut mba nadia orang tua juga harus punya waktu untuk berkumpul dan memahami perasaan anak ya mbak? Ki : em iya mas (menganggukkan kepala) Tahap Inti Ko : Berdasarkan dari apa yang mba nadia ceritakan tadi,
mbak nadia bercerita bahwa kurangnnya motivasi untuk
belajar akhir-akhir ini, yang dikarenakan kurangnya waktu dari orang tuanya untuk anaknya. Tapi disisi lain mba nadia Empati dan juga merasa bingung karena takut mengecewakan orang tua, memberikan padahal penyebab masalah ini juga dari kurangnya perhatian nasehat orang tua dan waktu untuk berkumpul sama anaknya ditambah dengan adanya tuntutan dari orang tua mbak nadia ya Ki : Iya mas seperti itu, saya juga semakin bingung dengan masalah ini (menurunkan intonasi suara) Pertanyaan Ko : Saya mengerti perasaan mbak nadia, jadi mbak nadia terbuka fokuskan dulu pada 1 permasalahan apa yang ingin diselesaikan terlebih dahulu dan menurut mbak nadia mudah diatasi Dorongan Ki : Iya mas, saya ingin permasalahan kurangnya motivasi minimal belajar yang terjadi pada diri saya saat ini dapat berkurang dan kembali bersemangat Dorongan Ko : Baik sejauh ini apa yang sudah dilakukan mba nadia minimal dan untuk dapat kembali lagi giat belajar agar nilainya tidak turun? memimpin Ki : Untuk sekarang saya sudah mulai belajar meskipun sebentar dan tidak seperti dulu Pertanyaan
Ko : emm..(menganggukkan kepala) lalu? terbuka
Ki : Saya juga sudah mulai menciptakan kompetisi dalam
proses belajar saya dan tidak mempermasalahkan kurangnya Pemberian perhatian orang tua kepada saya informasi dan Ko : Em baik, lalu perihal tuntutan orang tua apakah menganggu Tahap attending semangat belajar mbak nadia? (dorongan minimal dan memimpin) Akhir Ki : Hanya sedikit kak mengganggu pikiran saya,karena tidak dibahas setiap hari oleh orang tua saya jadi saya tidak selalu kepikiran Ko : Apakah hal yang afifah lakukan efektif? Ki : (diam) Ko : Baik sepertinya mbak nadia masih bingung, ada beberapa cara Pertanyaan untuk menyelesaikan kesalahpahaman ini mbak. Salah satunya terbuka dengan deeptalk. Mbak nadia dapat terlebih dahulu mengajak orang tua berbincang dan membahas perasaan yang mbak nadia alami. Mungkin mbak nadia berfikir orangtua kurang dapa membagi waktu, nah dengan berbincang tersebut mbak nadia dapat menanyakan kepada bapak dan ibu sehingga mbak nadia tidak merasa kurang diperhatikan. Dalam meningkatkan motivasi belajar eksplorasi mbak nadia juga terdapat berbagai cara mbak, salah satunya menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar. Mbak nadia dapat menciptakan hal hal tersebut. (menganggukkan kepala dan mencondongkan tubuh) Ki : (menganggukkan keplala dan tersenyum) Ko : baiklah, lalu apa kira kira rencana mbak nadia sementara pertanyaan sebagai pegangan untuk tindakan selanjutnya? terbuka Ki : Saya akan mengajak orang tua saya untuk berlibur di weekend nanti atau hanya makan siang bersama, kemudian saya akan mengajak orang tua saya untuk membicarakan perasaan saya dan mengatakan keinginan saya dengan hati hati mas. Untuk menyimpulkan meningkatkan motivasi belajar saya akan belajar melalui video animasi karena saya senang menonton youtube, saya juga akan mengajak orang tua untuk mengevaluasi proses belajar saya, saya akan mencoba menonton video motivasi dan tetap melakukan kompetisi dalam belajar Ko : Hebat sekali mbak nadia ini, Saya merasa mbak nadia lebih paham bagaimana seharusnya yang mbak nadia lakukan untuk menyelesaikan masalah yang sedang mbak alami agar dapat belajar lebih giat lagi. Nah bagaimana apakah mba nadia masih bingung untuk saat ini? Ki : Untuk saat ini tidak mas, karena saya sedikit memiliki gambaran mengenai apa yang harus saya lakukan untuk menghadapi masalah ini evaluasi Ko : bagus mbak, sebelum pembicaraan ditutup bagamana perasaan mbak nadia setelah berdiskusi ? Ki : Alhamdulillah saya merasa lega dan mendapatkan pencerahan apa yang harus saya lakukan Ko : Alhamdulillah mba kalau begitu, jadi dapat disimpulkan bahwa mba nadia mempunyai permasalahan tentang kurangnya motivasi belajar yang akhir-akhir ini terjadi, penyebab terjadinya masalah ini yaitu dikarenakan sosok orang tuanya yang lebih mementingkan pekerjaannya dari pada meluangkan waktu bersama anaknya serta tuntutan orang tua, lalu mba nadia sekarang memiliki rencana atau planing yang baik untuk menghadapi permasalahannya (influencing summarization) Ki : Iya mas, terima kasih sudah mau mendengarkan cerita saya Ko : Terima kasih kembali mba Ko : Baik kita tutup pembicaraan kita hari ini. Untuk diskusi hari ini mbak nadia sudah dapat menemukan rencana kedepan untuk menyelesaikan masalah ya, saya sangat berterima kasih pada mba nadia karena sudah mau bercerita tentang masalah yang sedang dihadapi kepada saya. Saya juga minta maaf apabila ada salah ucap maupun kata saat pembicaraan tadi berlangsung, semoga pertemuan selanjutnya dapat bertemu dikondisi yang lebih baik ya mbak Ko : wassalamualikum wr wb Ki : Baik mas, waalaikumsalam wr wb