Anda di halaman 1dari 5

 Definisi Kepercayaan Diri

Menurut Brennecke dan Amich (dalam Idrus dan Rohmiati, 2011) mendefinisikan
kepercayaan diri adalah suatu perasaan atau sikap tidak perlu membandingkan diri dengan
orang lain, karena telah merasa cukup aman dan tahu ap ayang dibutuhkan dalam hidup ini.
Davies (2004:3) menjelaskan, kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu
untuk bisa menerima diri sendiri, berani mengambil resiko dan kepercayaan akan potensi
diri yang dimiliki.
Idrus dan Rohmiati (2011) masih berkaitan dengan kepercayaan diri, kepercayaan
diri adalah suatu perasaan positif yang ada dalam diri seseorang yang berupa keyakinan dan
kepercayaan tehadap kemampuan dan potensi yang dimilikinya, serta dengan kemampuan
dan potensinya tersebut dia merasa mampu untuk mengerjakan segala tugasnya dengan
baik dan untuk meraih tujuan hidupnya.
Kepercayaan diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang penting dalam masa
perkembangan remaja (Walgito, 2000). Percaya diri adalah suatu perasaan dan keyakinan
terhadap kemampuan yang dimiliki untuk dapat meraih kesuksesan dengan berpijak pada
usahanya sendiri dan mengembangkan penilaian yang positif bagi dirinya sendiri maupun
lingkungannya sehingga, seseorang dapat tampil dengan penuh keyakinan dan mampu
menghadapi segala sesuatu dengan tenang (Angelis, 2003; McClelland (dalam Luxori, 2005).

A. Definisi Operasional
kepercayaan diri merupakan suatu perasaan dan sikap positif dalam diri seseorang
yang berupa keyakinan terhadap kemampuan dan potensi yang dimilikinya.

B. Aspek-aspek Kepercayaan Diri


Guilford (1959) mengemukakan bahwa kepercayaan diri dapat dinilai melalui tiga
aspek yaitu (i) bila seseorang merasa adekuat terhadap apa yang ia lakukan, (ii) bila
seseorang merasa dapat diterima oleh kelompoknya (merasa bahwa kelompoknya atau
orang lain menyukainya), dan (iii) bila seseorang percaya sekali pada dirinya sendiri serta
memiliki ketenangan sikap, yaitu tidak gugup bila ia melakukan atau mengatakan sesuatu
secara tidak sengaja dan ternyata hal itu salah.
Menurut Lauster (1978), ciri-ciri orang yang mempunyai kepercayaan diri adalah
tidak mementingkan diri sendiri, cukup toleran, cukup berambisi, tidak tergantung pada
dukungan orang lain, tidak berlebihan, optimis, mampu bekerja secara efektif,
bertanggungjawab atas pekerjaannya dan gembira. Dengan kata lain, Lauster
mengemukakan bahwa kepercayaan diri menyebabkan kehati-hatian, kemandirian, tidak
mementingkan diri sendiri, toleran, dan memiliki ambisi yang wajar yang didasarkan
pemahaman terhadap kemampuannya. Sebaliknya, Lauster juga menyatakan bahwa
rendahnya kepercayaan diri seseorang dapat mengakibatkan orang tersebut menjadi ragu-
ragu, pesimis dalam menghadapi rintangan, kurang bertanggungjawab, cemas dalam
mengemukakan gagas an dan sering membandingkan dirinya dengan orang lain.
Waterman (1988) mengemukakan bahwa orang yang mempunyai kepercayaan diri
adalah mereka yang mampu bekerja secara efektif, dapat melaksanakan tugas dengan baik
dan bertanggungjawab serta mempunyai rencana terhadap masa depannya Sementara itu
Misiax dan Seauton (dalam Supratiknya dkk, 2000) menegaskan bahwa orang yang
mempunyai kepercayaan diri adalah orang yang yakin akan kemampuan dirinya, orang yang
mandiri, orang yang tidak suka meminta bantuan orang lain.
Lugo dan Hersey (1981) mengatakan bahwa orang yang percaya diri akan bekerja
keras dalam menghadapi tantangan, tidak ragu-ragu, mandiri dan kreatif, berani
menyampaikan perasaan yang sebenarnya kepada orang lain tanpa disertai kecemasan
apakali akan diterima atau ditolak oleh orang lain baik tua, muda maupun anak-anak, sudah
dikenal maupun belum, dalam suasana santai maupun formal.
Brenecke dan Amich (dalam Kumar a, 1990) berpendapat bahwa orang yang
mempunyai rasa percaya diri berani mencoba atau melakukan hal-hal baru. Tentu saja hal-
hal baru yang dilakukan dimaksudkan untuk lebih meningkatkan diri dan lingkungannya
dibandingkan dengan kondisi sebelumnya Hal ini tidak terlepas dari adanya ambisi yang
sehai dalam diri orang yang percaya diri (Lauster, 1978).
Dari apa yang disebutkan diatas, pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa tinggi atau
rendahnya kepercayaan diri dapat dilihat melalui beberapa aspek, yaitu (1) memiliki
keyakinan terhadap kemampuannya sehingga optimis dalam memandang dan mengerjakan
sesuatu, (2) memiliki kemandirian, (3) memiliki ambisi yang sehat dengan bekeija keras
sesuai kemampuannya, (4) berani berpendapat dalam segala situasi dan kondisi, (5) berani
mencoba hal yang baru tanpa adarasatakut salah, dan (6) merasa dapat diterima oleh
lingkungan tempat berinteraksi.
C. Kisi-Kisi Variabel Skala Kepercayaan Diri

N Nomor Item
o Aspek Indikator Jumlah
Favorable Unfavorable
Aitem

1. Memiliki a. Individu merasa


keyakinan yakin dengan
terhadap kemampuan yang
kemampuannya dimilikinnya

b. Individu merasa
dapat
mengembangkan
kemampuan yang
dimilikinnya

c. Individu merasa
tidak yakin dengan
kemampuan yang
dimilikinnya

2. Memiliki a. Individu Menguasai


kemandirian keahlian dan
keterampilan sesuai
dengan
pekerjaannya

b. Individu mampu
bertanggung jawab
dan terbiasa untuk
menentukan sendiri
tujuan, tidak harus
bergantung pada
orang lain.

c. Individu dapat
menghargai waktu

3. Memiliki ambisi a. Individu memiliki


yang sehat ambisi yang sehat

b. Individu tidak
mudah berputus asa

4. Berani a. Individu berani


berpendapat mengemukakan
dalam segala pendapatnya
kondisi b. Individu
menghormati
pendapat yang
disampaikan orang
lain

c. Individu tidak
kecewa jika
pendapatnya ditolak

5. Berani mencoba a. Individu merasa


hal baru senang melakukan
hal baru

b. Individu merasa
tertantang saat
melakukan hal baru

c. Individu dapat
berbicara didepan
umum tanpa adanya
rasa takut

6. Merasa dapat a. Individu merasa


diterima oleh dapat diterima oleh
lingkungan lingkungannya

b. Individu merasa
lebih percaya diri
jika diterima oleh
lingkungannya

c. Memiliki rasa positif


terhadap diri sendiri

Anda mungkin juga menyukai