Anda di halaman 1dari 3

Nama : Wijaya Ratu Dwi Liyanto

NIM : 20102020063
Kelas :B

Pengurangan dan Penghapusan Perilaku


❖ Prosedur Hukuman
Hukuman sebagai upaya mengurangi atau menghapus perilaku mempunyai banyak
keunggulan. Keunggulan tersebut diantaranya:
1. Menghentikan dengan segera
Bahkan secara drastis dan cepat, biasanya tergantung pada besarnya dampak
yang disebabkan oleh hukuman tersebut. Misal dibentak dengan keras atau
ditampar/dipukul sampai shock, akan menghentikan perilaku yang berbahaya.
2. Memudahkan diskriminasi
Hukuman yang bersifat spesifik memudahkan subjek membedakan situasi
mana perilakunya harus dihilangkan. Manusia dapat diajak komunikasi, kekhususan
situasi dapat dikomunikasikan pada subjek. Missal, meminjam mainan dengan
meminta secara baik-baik, jika merebut akan mendapat hukuman.
3. Pelajaran bagi orang lain
Dampak hukuman atas suatu tindakan mengajarkan kepada orang lain untuk
tidak melakukan tindakan itu.

❖ Penerapan Hukuman yang Efektif


1. Menghalangi lolos dari perilaku
Minta maaf atau berbuat curang. Perilaku ini sangat sukar dihapus, disamping
mendapat pengukuhan negative juga pengukuhan positif yang melekat pada perilaku
curang tersebut.
Contoh: siswa tidak belajar, seharusnya dapat hukuman nilai jelek, kemudian
mencotek siswa terhindaar dari kecemasan dapat hukuman (pengukuhan negative),
dapat nilai lebih baik dengan cara mudah (pengukuhan positif).
2. Konsisten diberikan segera dan seketika
Ketika anak lari di tengah jalan, maka segera dihukum dengan misal
menjewer dengan simbolisasi, atau langsung menyentak dengan sedikit
mengagetkan setelah minggir di trotoar baru diomeli atau di jewer. Sehingga anak
berasosiasi tempat mana yang berbahaya.
3. Penyajian dengan Intensitas yang kuat
Hukuman kurang efektif bila berupa stimulus aversif yang meningkat sedikit-
sedikit. Padahal stimulus yang lemah dapat berhasil bila dikombinasi. Misal,
hukuman berupa omelan yang makin panjang gak akan menyakitkan lagi jika
ditinggal nyanyi.
4. Kombinasi dengan pengaturan lingkungan
Jika ada peringatan yang jelas akan efektif, misal, adanya jembatan timbang
dibanyak jalur, adanya rambu-rambu lalu lintas. Tapi harus konsisten sekali ada
pelanggaran dan orang tahu, maka sudah tidak bisa lagi.
❖ Kelemahannya
1. Reaksi subjek dapat berbentuk pengunduran diri, misal subjek mogok, melarikan
diri, membolos takut dimarahi. Pengunduran diri bisa berbentuk psikis, melamun,
mikir hal lain atau tertidur. Yang berakibat komunikasi sosial terputus.
2. Reaksi subjek berbentuk agresi
Hukuman memunculkan ketidaksenangan, karena itu sering menimbulkan keinginan
membalas. Anak kecil sering dicubit, dicablek dan dipukul pasti akan berbalik.
3. Reaksi subjek dapat tergeneralisasi
Hukuman dapat membuat jera perilaku yang mirip bentuknya maupun suasananya
dengan perilaku yang mendapat hukuman.
4. Akan berakibat fatal jika hukuman lebih fokus pada orangnya bukan perilakunya.
5. Reaksi subjek dapat diskriminatif
Misal lampu lalu lintas diaati hanya bila ada polisi.

❖ Prosedur Denda
1. Prosedur penarikan kembali sejumlah pengukuh yang telah diberikan untuk suatu
perilaku sasaran
2. Denda berbeda dengan hukuman sebab pada hukuman konsekuensi suatu perilaku
adalah stimulus aversif, sedangkan denda kehilangan sejumlah pengukuh yang telah
diterima
3. Denda hanya dapat dilakukan bila subjek telah menerima pengukuh

❖ Efektivitas denda
1. Penguatan terbukti efektif dan penguat telah cukup banyak untuk dimungkinkan di
denda
2. Pertimbangan dalam hukuman dapat diterapkan di denda, misal kuantitas, denda
cukup besar lebih efektif daripada meningkat bertahap.
3. Aturan dikomunikasikan secara spesifik dan jelas. Hingga subjek tahu untung
ruginya.

❖ Time out
1. Penyisihan sesaat, prosedur yang memindahkan sumber pengukuhan untuk
sementara waktu tertentu, bila perilaku sasaran yang akan dihilangkan timbull
2. Mirip dengan denda, karena dikenakan jika perilaku sasaran muncul. Bedamya kalo
denda, sejumlah pengukuh diminta kembali, sedangkan time out, kesempatan untuk
mendapatkan pengukuh ditiadakan sementara waktu.

❖ Kelemahan Time out


1. Time out mencabut sementara kenikmatan yang diperoleh dari lingkungan. Sehingga
dianggap sebagai situasi aversif. Efek samping dan kerumitannya tidak seimbang
dengan hasil
2. Sangksi hukum tidak meninggalkan luka fisik, sehingga tidak terlihat

Anda mungkin juga menyukai