Anda di halaman 1dari 15

My Treasure

Dibuat oleh : Nurmah Kurniawati


Kelas : XII IPS 3

You’re the only one treasure

Mentari terbangun dari tidurnya, memancarkan cahaya terangnya ke seluruh


permukaan bumi, seakan menyapa dan memberi harapan baru kepada semuanya
"Namaku Clarra Olivia atau yang sering dipanggil Oliv, nama yang cantik.aku
menyukainya. Usiaku kini sudah menginjak 18 tahun. Diusiaku yang berada di fase
late adolescent sekarang, orang-orang banyak beranggapan bahwa ini usia yang
tepat untuk serius menjalani hidup, melangkah dengan berhati-hati untuk
mengambil keputusan yang tepat untuk masa depanku"

***

"Clarra Olivia, cepet turun. Ayo makan bareng, semuanya udah nungguin kamu
loh" teriak mama memanggilku dari ruang makan di lantai bawah

"Bentar ma, 5 menit lagi Oliv turun" teriakku balik membalas ucapan mama dari
dalam kamarku

Aku yang menyadari kelurgaku sedang menungguku, bergegas menyelesaikan


aktivitasku yang sedang mempersiap kan diri ke sekolah. Make up tipis yang ku
gunakan merupakan sentuhan akhir untuk menyempurnakan penampilanku hari
ini.

Aku yang bergegas menuruni tangga, melihat keluargaku yang sedang


menungguku. Ada kedua orang tuaku serta abng dan kakakku yang sedang asik
berbincang dengan canda tawa yang menghangatkan suasana. Entah mengapa
ketika aku mendudukkan diriku di kursi makan dan bergabung bersama mereka,
rasa canggung yang menyelimutiku. Seperti ada dinding pembatas diantara kami,
apa mungkin ini karna aku memang tidak terlalu dekat kepada kelurgaku? kenapa
aku tidak merasakan kehangatan dalam keluargaku? Banyak pertanyan yang terus
muncul dalam pikiranku.

Di tengah aktivitsku yang sedang menghabiskan makanan dan bergelut dengan


pikiranku sendiri, terdengar suara yang tidak asing di telingaku

"Olippp, berangkat sekolah ayo ntar telat kita" teriak sesorang dari balik pintu
rumahku

Mendengarnya langsung menyadarkanku dari lamunanku dan bergegas


menyelesaikan makananku dan berpamitan dengan keluargaku

"Ma pa, Oliv berangkat sekolah dulu ya" ucapku sembari bersalaman kepada
kedua orang tuaku
"Loh duluan? ga berangkat bareng abang kakakmu?" tanya mama meragukanku

"Ga ma, kayanya Cio udah jemput" jawabku sembari berlari ke arah pintu

Setelah sampai di ganggang pintu, ku buka pintu tersebut dengan sedikit tarikan
dan benar saja, sesosok pria menunggu di baliknya. Pria sempurna dengan
senyuman yang manis menyambutku dari luar rumah

Namanya Arcio Bryan Pramasta atau yang biasa dipanggil Cio. Ia adalah anggota
ekskul club musik  sekaligus ketua band sekolahku. Cio juga tetanggaku sekaligus
sahabatku dari kecil. Lucu sekali ketika mengingat dulu kami sering berkelahi
untuk rebutan mainan, hingga aku sering menangis dibuat nya. Kini kami tumbuh
dewasa bersama, bahkan ketika masalah datang yang membuatku menangis, dia
yang selalu ada untuk merangkul dan memelukku.

"Buru pincess, astaga lama banget bisa telat kita" ucap Cio sembari menarik
tanganku dan melangkah ke arah motor yang di bawanya

Ketika kami sudah duduk di motor, dia menghidupkan motornya lalu membawa
ku mengendarai motornya menuju sekolah.

Sinar matahari yang terpancar tidak begitu menusuk kulit. dengan terpaan angin
sepoi-sepoi yang halus dan lembut, seakan membuatku ingin memejamkan mata
sebentar sembari menikmati susana saat ini. entah mengapa rasanya ingin
mengucap terima kasih kepada tuhan karena aku bisa menikmati suasana saat ini.

***

Setibanya di parkiran sekolah, Cio bergumam yang membuatku tersadar dari


lamunanku

“Gila, untung ga telat kita” gumam Cio

“Loh udah sampe, cepet banget” sadarku, lalu turun dari motor

“Lah ngigo ni anak”

Cio memarkirkan motor nya lalu melangkah kearahku, kemudian menarik tasku
agar kami berjalan berdampingan ke kelas
“Lip, udah kepikiran abis ini mau gimana?” tanyanya kearahku ketika kami
menyusuri koridor sekolah

“Lip lip lip, jelek banget nama aku. Jangan panggil gitu Bambang”

“Idih ngatain Bambang, temen kok lupa nama temen sendiri”

“Kamu yang mulaikan” sinisku

“Abis ini ya? ya ngapain?” lanjutku

“Maksudnya abis lulus ntar mau kuliah apa gimana oliviaaa” jelasnya

“Eum ga tau masih bingung, kalo kamu gimana?"tanyaku

Tangannya memegang dagu menandakan ia sedang berfikir, kemudian menjawab

"Kalo aku kayanya bakal masuk kuliah sih,  jurusan seni musik" jawabnya

"Kenapa seni musik?"

"Karna aku suka musik, buat memperdalam ilmu juga biar bisa bikin banyak lagu.
Aku pengen jadi musisi Liv"

Aku terpaku mendengarnya, tak ku sangka orang seperti Cio bisa memiliki
rencana masa depan yang jelas

"Kalo Oliv mau jadi apa?" Tanyanya kemudian

"Eh kalo aku ga tau bingung hehe"

“Loh bingung kenapa? kamu kan pinter, secara finansial juga kayanya bukan
masalah. Lagian orang tua kamu juga pengen anaknya kuliah kan?”

“Lah tau dari mana?”

“Ooo itu, kemaren waktu aku nungguin kamu, mama kamu ngebahas perkuliahan
sama universitas gitu, mama kamu juga cerita tentang prestasi yang pernah diraih
abng kakak kamu” jelasnya

Aku yang mendengarnya langsung mengerutkan dahi, menandakan bahwa otakku


sedang memikirkan sesuatu
“Nahh itu masalahnya, otak aku ga mampu kaya abang kakakku” jawabku dengan
nada lesu

“Orang tua aku emang ngedukung banget anaknya buat kuliah, nuntut anaknya
pinter dan berprestasi dibidang akademik” lanjutku

“Mereka pengen anak-anaknya sukses”

Cio yang medengarnya sedikit menghela nafas, lalu ia tersenyum tipis ke arah ku

“Semua orang tua juga pengen anaknya sukses, tapi yang namanya kesuksesan ga
cuman bisa diraih dari kepintaran akademik sama prestasi kan?”

“Setiap orang punya kelebihan dan bakat masing-masing, kali aja ntar bakat kamu
sendiri yang bakal nuntun kamu buat ngeraih kesuksesan itu”

“Jangan terlalu terbebani dengan dorongan orang lain yang menuntut lebih dari
kamu, cukup yakini diri kamu sendiri, lakuin apa yang kamu suka, dan buktiin kalo
kamu bisa sukses dengan cara kamu sendiri” jelasnya panjang lebar

Cio lalu mengusap kepalaku dan tersenyum sembari berkata

“Don't give up little princess, you can do it okay"

Kalimat yang indah, kata-kata yang aku harapkan seseorang melontarkannya


untukku, aku rasa itu bisa menjadikan sedikit dorongan untukku agar aku bisa
terus bangkit

***

Tidak terasa kami sudah berada di depan pintu kelas, pembicaraan dengan topik
yang menarik memang membuatku lupa waktu, tanpa sadar waktu berjalan
dengan cepat dibuatnya

Setelah kami memasuki ruang kelas, banyak mata yang tertuju kepadaku, entah
itu tatapan suka atau benci yang mereka lontarkan kepadaku. Ketika hendak
mendudukkan diriku di bangku yang aku tempati, seseorang mendatangiku
"Hai livv, morning" ucap gadis cantik itu, lalu mendudukkan dirinya di kursi yang
ada di depan ku

Namanya Evanya Abeyline atau yang sering dipanggil Abey, nama yang lucu
menurutku. Ia merupakan sahabatku dari SMP. Anehnya jika dulu kami hanya
sebatas teman kelas biasa, entah mengapa sekarang bisa menjadi sahabatku.
Sejujurnya aku iri kepadanya, dalam segi akademik, Abey sangat pintar. Bahkan ia
bisa masuk juara umum sekolah dari angkatanku, di banding aku yang hanya bisa
masuk juara kelas 10 besar

"Makin cantik aja perasaan, tutor dong mba" lanjutnya dengan tawa renyah

Aku yang mendengarnya hanya membalas dengan sedikit tawa dan rasa malu.
Aku senang mendengarnya, tetapi di satu sisi juga aku takut jika ternyata itu
hanya sebuah kata sindiran untukku

Tak lama berselang, guru matematika datang dan mengajarkan materinya kepada
kami semua. Karena aku memahami materi yang disampaikan, aku lumayan
menyukai mata pelajaran ini, walaupun tidak bisa dikatakan ahli dalam bidang ini

Kring kring kring

Bel jam istirahat berbunyi, siswa siswi mulai berlari berhamburan keluar kelas. Ku
lihat Cio yang sedang berjalan menuju ke arahku dan mengajakku pergi ke kantin
bersama tetapi tanganku di tahan oleh seseorang, setelah aku melihat ke
belakang, ku temui abey sedang memegang tanganku untuk menahan tanganku

"Kenapa bey?" tanyaku

"Ga ga ga boleh"

"Oliv udah ada rencana mau pergi ke kantin bareng aku" lanjutnya sambil melotot
menatap Cio

Kemudian ia menarik tanganku agar berjalan meninggalkan Cio, Cio yang


melihatnya merasa bingung lalu ia berlari menyusul kami
Setibanya di kantin, kami duduk bersama dan makan bersama, terdengar suara
riuh karena banyak orang yang sedang sibuk berbincang dengan temannya
masing-masing.

"Eh Liv liat deh ini" tiba-tiba abey memanggilku sembari menunjuk smartphone
yang ia gunakan

"Apaan?"

Setelah aku melihat ke arah hp yang di tunjuknya, aku mendapatkan foto seorang
gadis cantik dengan badan yang sexy, kulit yang putih, dengan garis rahang yang
tegas, definisi gadis yang sempurna di mata ku

"Cantik banget ya Keyla" ucapnya dengan kagum

"Keyla?"

"Iya ini Keyla Misyela, anak kelas kita"

"Wahh cantik banget, sempurna" ucapku juga terkagum-kagum karenanya

"Iri deh sama Keyla, udah cantik, fomus, kaya, anak kepala sekolah lagi"

Mendengar ucapan Abey membuat ku berfikir betapa beruntungnya terlahir


sebagai Keyla

"Eh Liv kenapa kamu ga jadi model aja?" Ucap Abey dengan excited

"Model ya? emang bisa?"  Jawabku

"Ya bisa lah kan cantik, kece juga" sambung Cio sembari menyantap bakso yang
dia beli

"Setujuu, ga sadar apa kamu cantik? huh. Udah gitu sexy lagi, ya ga Cio" tambah
Abey sembari menoleh ke arah Cio yang membuat nya terbatuk

"Ya emang ga sadar, lagian kalo di bandingin Keyla aku jauh dari kata sempurna,
biasa aja kan" Jawabku

"Jangan pesimis dulu elah belum juga di coba udah nyerah, lemah banget heran"
nyinyir Cio

"Ya caranya gimana Bambang"


"Lama-lama ntar ganti nama jadi Bambang beneran awas aja" lanjutnya yang
membuat ku terkekeh pelan

"Banyak kok caranya, posting diri kamu sendiri, bikin konten yang kreatif gitu atau
ga ikut event kecantikan gitu"

"Tau noh, punya akun sosmed kaya akun mati, ga kreatif" sambung Cio

"Bodoo" sinisku

***

Sehabis selesai dengan urusan perut, kami meninggalkan kantin dengan


menyusuri koridor sekolah bersama. Terlihat banyak orang yang berdiri di depan
mading sekolah, entah hal menarik apa yang membuat mereka tertarik hingga
menutup jalan

Karna penasaran kami pun ikut melihat apa yang mereka lihat, terlihat secarik
kertas dengan nama beberapa siswa yang tertera di sana, setelah ku lihat dengan
teliti, tertulis nama Abey. Karna ingin melihat dengan jelas, ku singkirkan orang-
orang di sekitar ku lalu melangkah maju hingga menuju di posisi paling depan. Ku
baca tulisan yang ada di sana dengan tulisan 'Daftar Nama Siswa/i Yang
Mendapatkan Beasiswa Prestasi'. Melihatnya membuatku kaget sekaligus senang
karena sahabatku sendiri bisa masuk list orang-orang pintar seangkatan.
Kemudian dengan excited aku mengecek nama satu persatu jikalau namaku juga
tertera di sana, namun hasilnya nihil. Membuat semangatku menurut, namun
Abey dan Cio merangkul ku dan berkata

"it's okay good job there is still tomorrow"

Mendengarnya membuat ku senyum tipis, ada kebahagiaan kecil ketika


mendengar kata-kaya seperti itu apalagi dari orang-orang yang aku sayangi

Kring kring kring


Bel pulang sekolah berbunyi, seluruh siswa merangkulkan tas mereka ke pundak
masing-masing dan berjalan menuju rumah.

Setelah sampai rumah, ku bersihkan diriku dan mengistirahatkan tubuh ku.


Rasanya ingin tertidur karena hari ini sangat menyenangkan lelah namun entah
apa yang membuat mata ini fresh

Karna gabut, ku ambil smartphone ku. Ku tatap dengan ekspresi bosan karena
memang tidak ada yang menarik di sana. Tiba-tiba perkataan Abey tadi siang
terlintas di kepalaku, yang memberikan ide untukku mencobanya. Ku buka fitur
kemera dan mengambil swafoto lalu tanpa pikir panjang ku tekan post di salah
satu sosmed ku

Tanpa sadar aku tertidur sebentar, setelah terbangun aku mengecek jam di hp
yang menunjukkan pukul 01:00 dini hari. Terdapat banyak notifikasi dari
smartphoneku, setelah ku cek banyak yang menyukai foto yang beberapa jam lalu
ku ambil dan komentar teman-temanku"

"Cantik...." Kata itu yang rata-rata aku temui pada kolom komentar

Karena merasa acuh aku memejamkan mataku kembali untuk melanjutkan tidur
ku, Karna lelah aku tertidur dengan lelap hingga satu bunyi notifikasi dari
smartphoneku tidak terdengar

Ting

‘ @Keylaamiseylla__ menyukai postingan anda'

***

Matahari mulai bersinar terang, manandakan pagi hari telah tiba. Setelah melihat
jam, aku bergegas bersiap untuk ke sekolah, setelah berpamitan dengan orang
tuaku, aku berangkat ke sekolah bareng Cio seperti biasa
Setibanya dikelas aku mendudukkan diri di bangku ku, dengan ekspresi wajah
terbengong melihat pemandangan ke arah luar jendela, dengan telinga di tutup
oleh benda asing yang mengeluarkan suara merdu, yup aku menggunakan airpods

Brakkkkk

Suara dari dorongan pintu yang dibuka dengan keras membuyarkan lamunan ku
dan menghilangkan imajinasi yang sedang ku buat

"Eh sorry guys, kirain udah terlat tadi hehe" ucap seorang gadis cantik pelaku dari
keributan tadi

Kemudian ia melangkah masuk kelas, terpaan angin sepoi-sepoi membuat


rambutnya sedikit terbang yang menambah kesempurnaan dari penampilan gadis
tersebut. Yup, dia adalah Keyla Misyella atau yang sering di panggil Keyla, seorang
model sekaligus anak dari kepala sekolah. Ia berjalan ke salah satu bangku kelas,
bangku di belakangku

Guru masuk dan memberikan meteri seperti biasa, semua siswa memperhatikan
materi namun anehnya Keyla malah tertidur lelap di belakangku dan tidak ada
orang yang berani menegurnya atau membangunkan nya bahkan guru sekali pun.
Mungkin jadwal yang sibuk membuatnya kelalahan, bahkan ia juga sering tudak
masuk sekolah karna aktivitsnya

Setelah bel pergantian jam berbunyi, guru mengakhiri pertemuanya dan di saat
itu juga Keyla bangun. Tak selang waktu berapa lama, terdengar suara Ia
memanggil ku

"Oliviaa" ucapnya

Kemudian aku menoleh dan menjawab

"Iya kenapa?"

"Semalem aku liat postingan kamu, cantik banget looks like perfect" lanjut Keyla

Aku yang mendengarnya tersipu malu, di puji oleh bidadari seperti Keyla.
Kemudian kalimat selanjutnya yang dia katakan membuatku tertarik
"Mau kerjaan ga Liv?"

"Oh ga lebih tepatnya, bisa bantu aku ga Liv?" jelasnya

"Eh kerjaan apa? bantu gimana?" tanyaku

"Bantu gantiin aku hehe."

"Gantiin buat?"

"Model pemotretan buat iklan pakaian, soalnya aku ada urusan penting di Bali.
Mau batalin sih, tapi udah taken kontrak"

"Bantu yaaa please, ntar aku traktir deh aku bawain oleh-oleh juga" jelasnya
kepadaku

Ada sedikit kebahagiaan mendengarnya karna aku diberi kesempatan untuk


melakukan pekerjaan sesuai hobiku yang tidak menuntut akademik, namun ada
juga rasa khawatir karna ini pertama kalinya untuk ku menjadi model dan
melakukan pemotretan. biasanya aku hanya berswafoto di kamar sendiri

Melihat ekspeesi bingung sekaligus khawatir aku sepertinya menyadarkan Keyla


akan itu, kemudia ia mengambil tanganku dan menggenggam nya

"Ga papa Liv, ga usah khawatir. you are perfect okay lagian bakalan dapat arahan
juga di sana. Lagian aku tau kamu pengen jadi model, jadi aku kasih kamu
kesempatan okay"

Mendengarnya dari bibir Keyla membuat ku sedikit tenang, dengan sedikit


angkukan aku menyetujuinya

***

Hari minggu tiba, weekend yang biasanya aku habiskan dengan bersantai kali ini
tidak. aku akan melakukan pemotretan sesuai perjanjian dengan Keyla kemarin, di
temani oleh Cio agar bisa sedikit tenang, aku tidak memberitahu keluargaku akan
ini karna aku tau mereka pasti menentang. toh aku hanya akan mencobanya

Setibanya di sana, aku melihat banyak orang yang mempersiapkan pemotretan


ku, mulai dari make up, kamera, lighting dll. Cio juga ikut masuk dan mengawasi
proses pemotretan ku
Tak terasa waktu berjalan. Pekerjaanku telah selesai, para staf ramah, mereka
memaklumi aku yang masih pemula dan mau mengajariku dengan sabar. Ada Cio
juga yang senantiasa ada jikalau aku membutuhkan sesuatu sekaligus sebagai
supporterku. Rasanya asik walaupun melelahkan tetapi aku menyukainya

***

Sudah hampir seminggu sejak hari pemotretan kemarin, hari-hari ku jalani seperti
biasa namun aku masih suka memantau foto ku yang di posting di akun brand
baju tersebut. Ku lihat like nya bertambah setiap hari, entah penjualan mereka
meningkat atau tidak karna aku

Tak berselang waktu lama, terdengar suara notifikasi hp aku

Ting

'Selamat siang Clarra Olivia, kami dari Cosmic menghubungi anda kembali di
karnakan penjualan yang meningkat ingin nemawarkan perkerjaan tetap sebagai
model dari brand kami'

Membacanya membuatku tak percaya, bagaimana bisa yang aku ingin-inginkan


terwujud padahal aku fikir itu mustahil. Ya, aku memang meninginkan ini. Menjadi
model, apalagi setelah melihat Keyla mambuatku iri padanya, bisa bekerja diusia
muda dengan perkerjaan sesuai hobi adalah impianku. Karna tidak ada dorongan
yang membuatku percaya diri dan penentangan orang tua menjadikan ku
mengurungkan niat ku tersebut

Namun karna sekarang aku punya peluang besar untuk mewujudkan mimpiku,
aku ingin menyampaikan nya dengan serius kepada orang tua ku

Ketika malam hari ku dapati kedua orang tua ku sedang asik menonton tv di ruang
keluarga, dengan perasaan khawatir ku datangi mereka mecoba untuk
membicarakan masalah tadi

"Ekhem ma pa, anu itu" ucapku dengan dana terbata-bata


"Kenapa" jawab mama kemudian menoleh

"Oliv kemarin ditawarin kerjaan"

"Kerjaan? Kerjaan apa" tiba-tiba papa menyambung, suara dari papa membuatku
sedikiy takut

"Model, dari brand Cosmic"

"Kemarin Oliv gantiin temen Oliv buat model di brand itu, maaf ga bilang soalnya
Oliv tau pasti ga bakal diijinin"

"Karna penjualan yang meningkat, Oliv di rekrut jadi model tetap buat brand itu"
tambahku

"Ga, papa ga ijinin. Mau kerja jadi model sekarang yang ada kamu ga fokus
sekolah, kamu udah kelas 3 Oliv bakal banyak ujiannya. Harusnya kamu mulai
fokus serius belajar buat ujian, biar ntar nilai kamu tinggi, memusaskan, bisa
masuk lulusan terbaik, masuk Universitas Negri Favorit. Kerjaannya lebih terjamin,
dari pada kamu jadi model ga jelas gitu. Ntar ga berhasil masuk Universitas juga
ngga, mau jadi apa kamu" tegas papa

"Bener tuh kata papa kamu, cari yang pasti-pasti aja, sekarang susah cari kerjaan,
yang berpendidikan aja susah apa lagi yang ngga. Kalo ga berhasil jadi model terus
terlanjur ga kuliah gimana? Susahkan kan. Liat tuh abang kakak mu, dari kecil
ngeraih prestasi menang banyak lomba olimpiade sampe tingkat kabupaten. Lah
kamu prestasi apa? Seenggaknya kalo ga bisa kaya mereka jalanin aja idup sesuai
keinginan kami, kami juga tau apa yang terbaik buat kamu" sambung mama

Keinginanku di tolak mentah-mentah, benar saja apa yang ada di fikiranku terjadi.
Mendengarnya membuatku beku, tidak tau harus berkata apa, kaki ku gemetar,
rasanya ingin menangis sekarang juga

Tanpa pamit aku berlari ke kamar kemudian langsung menutup pintu rapat-rapat.
Perasan ingin menangis yang aku tahan tidak dapat tertahan lagi, aku menyerah,
air mataku keluar dengan deras membasahi pipi.

Tak lama kemudian terdengar suara notifikasi dari hp yang ku gunakan

Ting
Pesan dari Cio

'Olippp tadi aku bikin lagu, judulnya my treasure, pas di dengar enak juga
ternyata aku berbakat hehe'

'Sebagai sahabat terbaik, aku mau nunjukin kamu sebagai orang pertama yang
denger lagu pertama buatan aku'

'Dengerin ya cantik'

-----------------------------------------

Don't worry

Smile one more hot, hot!

You are prettier when you laugh

cheer up

We will shine in the end

Open your closed eyes

You’re the only one TREASURE

-------------------------------------

Mendengarnya membuat tangisku semakin pecah, namun aku menyelipkan


senyuman tipis di antaranya, aku senang mendengarnya

'thanks Cio'

Setelah agak mendingan, aku mengusap sisa air mataku di pipi, kemudian
memberanikan diri untuk menemui orang tua ku di bawah, untuk memberi
pembelaan

"Ma pa Oliv minta kesempatan, please"


"Oliv bakal setuju sama tawaran kerjanya, tapi Oliv ga bakalan lupain tugas Oliv
sebagai anak kalian. Oliv bakal tetap belajar dan ikut tes kuliah. Dengan perjanjian
kalo nilai Oliv turun pas ujian Oliv bakal berhenti jadi model, tapi kalo nilai Oliv
naik dan lulus masuk Universitas, mama papa harus ijinin Oliv ngelakuin hobi Oliv"
jelasku

"Sanggup kamu kerja sambil belajar?" Tanya papa

"Aku usahain sanggup Karna ini juga keinginan aku, please kasih kesempatan ya"

"Yaudah kalo kamu sanggup terserah kamu, tapi mau ga mau kamu harus kuliah"
jawab papa

Mendengarnya membuatku senang, aku diberi ijin buat ngelakuin hobi aku, aku
berlari ke kamar ku untuk ngasih kabar baik ke Cio juga

***

Setahun berlalu sejak hari itu, dengan kegigihan ku dan dorongan dari orang-
orang yang menyayangiku, aku bisa melewati semuanya walaupun sulit

Aku lulus SMA dengan nilai yang cukup memuaskan bahkan aku di terima di salah
satu Universitas Negeri Favorit. Aku tidak menghentikan pekerjaan model ku yang
sudah setahun terakhir ku tekuni. Bahkan sekarang banyak dari brand-brand lain
yang ini memakai jasaku, uang yang ku hasilkan cukup banyak untuk kesenangan
diri ku sendiri

Abey? Dia juga lulus di Universitas Negeri Favorit, bahkan dia masuk jurusan
kedokteran. Kalian tau? Dia lulus dengan nilai tertinggi di sekolah ku, wah
melihatnya membuatku bangga

Dan Cio, ia menjalankan keinginan nya dulu, masuk Kuliah jurusan seni musik,
kami satu kampus hanya berbeda jurusan. Dia juga mulai membuat lagu-lagu
ketika gabut bahkan kadang lagunya di perdengarkan nya kepadaku. Lagu 'My
Treasure' di upload dan banyak yang menyukainya bahkan lagu tersebut di beli
oleh salah seorang aktris terkenal yang membuat Cio, orang yang berada di
belakang lagu itu naik daun

Anda mungkin juga menyukai