Anda di halaman 1dari 8

(Tema Tentang Bullying)

Beranggotakan :

Amalia Pradita K.N.

Anesa Dwi Y.

Annisa Dwi R.

Bagus Sidiq S.

Bagas Restu W.

Callysta Candra E.

Cut A’isyah

Dilla

Dedek Dwi P.

Dwi Nur R.

Fani Dewi A.

Galang Ramadhan P.

Inata Mahwa P.

Ilham stya P.

Muhammad Taufik N.H

Reza Rama O.

Tonny Irawan.

Judul : Pembullyan di Lingkungan Sekolah

Narator : Cut A’isyah

Pemain :

- Rahel (pemimpin Genk) (Candra)

- Abel ( Anggota Genk) (Anesa)

- Linda ( Anggota Genk)

- Carisa (Anak Baru yang di bully)

- Kepala sekolah (Tonny irawan)

- Guru BK ()

- Wali Kelas (Ilham)

- Aldo (Bagas)
- Jordan (Taufik)

- Rado (Rama)

- Sarah (Teman Carisa) (Anisa)

- Dandi (Ketua kelas) (Galang)

- Pak Asep (Satpam) (Bagus)

- Pak kodri (Tukang Bersih-bersih)

- Kang Anton (Tukang Cilok)

- Bu kantin (Amalia)

Prolog :

Di sebuah SMA ternama di kota Bandung, terdapat 3 orang anak yang menduduki bangku 3 SMA
yang terkenal di sekolah itu. Mereka adalah Rahel, Abel dan Linda. Hari ini tepatnya hari di mana
mereka mulai masuk sekolah dan seperti biasa mereka suka menindas anak-anak yang bagi mereka
terlihat mengganggu, mereka bahkan suka melakukan hal yang melanggar peraturan sekolah
contohnya seperti memalak, memarahi dan membully seseorang yang mereka anggap seperti anak
cupu.

Pagi hari dengan suasana yang cerah Pak Satpam pun berjaga di gerbang sekolah sambil membawa
tongkat pemukul, untuk mengawasi siapa saja yang datang terlambat dan tidak mengikuti tata tertib,
saat itu pukul sudah menujukan pukul 07:00 WIB, ada 4 anak yang terlambat datang ke sekolah
padahal pak satpam sudah mau menutup gerbang sekolah.

GRAKKK... BRAKK

Suara gerbang di tutup

Jordan : “E-eeeh pakk tunggu dulu jangan di tutup” (suara teriakan Jordan sambil berlari, di ikuti oleh
temannya yang bernama Rado)

Pak Satpam : “Anak ini lagi, sudah bapak peringatan berapa kali untuk tidak datang terlambat, sudah
sana masuk” (Pak Satpam memukul pundak mereka berdua)

Abel : “PAKKKKKK!, TUNGGU DULU”

Linda : “PAK KITA BELUM MASUK”

Pak satpam : “Ya Allah, ini juga 3 anak perempuan ga ada kedisiplinannya sama sekali, lihat udah jam
berapa ini?”

Rahel, Abel dan Linda : “Maaf Pak maaf, nanti kita beliin nasi padang sebagai gantinya, izinin masuk
ya pak”

Pak satpam : “Ya udah cepet masuk, besok jangan di ulangin lagi”

Rahel, Linda dan Abel : “Iya baik pak terimakasih “

Pak satpam : “Tapi nasi padangnya jadi ya”

Rahel : “Buset di tagih beneran”


Linda “Udah gak apa-apa”

Mereka pun akhirnya berjalan untuk memasuki kelas mereka, sambil berjalan mereka sibuk
berbincang-bincang.

Rahel : “Eh, Bel, nda. Denger-denger hari ini ada anak pindahan di kelas kita!”

Abel : “ Terus kenapa?”

Rahel : “Ya engga , kan cuma ngasih tau aja”

Linda : “Iya aku juga denger, katanya sih namanya Carisa”

Rahel : “Hah, siapa Carisa?, Anak pindahan dari mana tu?, gimana kita isengin dikit tu anak biar gak
berani macem-macem ama kita kedepannya“

Rahel dan temannya pun menyusun rencana untuk memberikan pelajaran kepada anak baru yang
bernama carisa.

Scane 2

Ting... Ting...

Bel pelajaran di mulai di dalam kelas para murid duduk dengan rapi dan mengambil buku pelajaran
sebelum pelajaran akan di mulai.

Brakkk…

Terdengar suara pintu terbanting, semua murid melihat ke asal suara.

Ya! Tak lain adalah Rahel, Abel dan Linda. Mereka dengan santainya memasuki kelas, bagaikan tak
menghiraukan tatapan murid kelasnya, Dandi adalah ketua kelas mereka saat melihat hal itu Dandi
merasa kesal ia pun bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri mereka.

Dandi : “Woii!, kalian bertiga udah aku peringatin beberapa kal?. Kalo buka pintu tuh biasa aja, gak
usah dibanting segala. Kalo pintunya rusak mau gantiin?“ (Dandi sebagai ketua kelas marah karena
properti yang seharusnya di jaga malah dibanting seperti itu.)

Linda : “ Oh, Sorry! pasti soal properti sekolah yaa.. maaf maaf gak sengaja juga, kedepannya ga
ngulangin kejadian yang tadi deh“ (Perkataan Linda diiringi dengan tawa).

Dandi: “Selagi aku omong serius kalian harusnya jangan bercanda! aku ngasih tahu serius , bukan
bercanda!“

Rahel : “ OH! YAUDAH! PERMISI!“

Setelah itu Wali kelas mereka pun masuk kedalam kelas yang dibelakangnya juga diikuti oleh anak
murid baru.

WK : “Permisi, selamat pagi anak-anak!”

Semua murid : “Pagi pak/bu?”

WK : “Baiklah anak-anak seperti yang sudah kalian ketahui kita memiliki seorang anak murid baru!
Tolong sedikit perhatiannya saat ia memperkenalkan diri“

Carisa : “Selamat pagi semuanya“


Semua murid : “Pagi”

Carisa : “Perkenalkan nama saya carisa anak pindahan dari SMA Negeri 3, Mohon bantuannya agar
saya bisa meyesuaikan diri di lingkungan yang baru ini”

Wk : “Baik silahkan duduk di sana ya risa”

Scane 3

Setelah pelajaran selesai, jam istirahat pun tiba dan membuat semua murid bebas dari pelajaran,
tugas dan bebas untuk makan dan minum dikantin.

Abel :“Mau ke kantin gak ?“

Linda dan Rahel : “Ayo“

Setelah itu, mereka melihat Carisa yang sedang berdiri sendirian dan mereka teringat rencana
mereka yang baru tadi pagi mereka rencanakan. Dan setelah itu mereka menghampiri Carisa.

Abel, Linda dan Rahel : “Hei ...“ (nada ramah)

Carisa : “......“ (sambil menundukan kepalanya)

Rahel :“Heh, kita sapa baik-baik juga bukanya di jawab! susah banget sih ngejawab doang!”.

(Carisa yang terdiam, langsung berjalan melewati mereka bertiga)

Rahel : “Eh, main pergi aja nih anak! Sok banget jadi murid baru, ngerasa bangga ya?”(sambil
menarik lengan carisa)

Linda : “Ada duit berapa?, bayarin kita jajanan dong sesekali kan kita temen hari ini”

Abel : “Bu saya pesen bakso sama es teh satu ya, makan disini”

Rahel : “Saya juga bu, batagor satu, eh kamu pesen apa nda?”

Linda : “Saya siomay aja deh satu”

Bu kantin : “Iya baik neng, tunggu sebentar ya”

Abel : “Yang bayar carisa ya bu, Makasih carisa dah mau bayarin kita”

Carisa : “Tapi kan aku belum bilang kalo mau bayarin kalian”

Linda : “Oh jadi kamu ga mau bayarin kita nih ceritanya?”

Carisa : Bu-bukan begitu, iya udah biar aku yang bayar”

Sarah yang melihat dan mendengar carisa di bentak, langsung pergi menghampiri mereka berempat.

Sarah : “ Eh, ada apa ini ?”.

Rachel : “Bukan apa-apa”

Sarah : “ jelas-jelas aku lihat kelakuan kalian bertiga bener-bener kurang ajar banget, kalian gak bisa
gitu dong. Ngebentak dia seenaknya, bahkan sampe malak dia juga padahal dia kan masih anak baru
jadi... “
Linda : “Iya iya kita tau, udah gak usah di lanjutin ceramahnya! cape kita dengernya“ (sambil melepas
lengan carisa)

Aldo : “Kalian ngebully anak orang lagi?”

Fina : “Eh jangan sok tau, nih cowok kepoan amat jadi orang, jelas-jelas kita lagi mau saling kenal iya
kan?” (sambil merangkul pundak carisa)

Aldo : “Dari gerak-gerik kalian aja udah mencurigakan”

Rachel : “kalian berdua kalo tujuannya kesini Cuma buat ceramah mending sana pake toak biar anak-
anak yang lain pada denger”.

Sarah memberi kode terhadap Aldo untuk mengajaknya pergi, mereka pun akhirnya pergi dan
berbincang di dalam kelas.

Sarah : “Eh Al kamu ga curiga sama mereka bertiga?”

Aldo : “Tentu saja curiga, mereka sepertinya malak uangnya si anak baru itu”

Sarah : “Bisa jadi, kita ga bisa biarin hal begini terjadi di sekolah kita”

Dandi : “ Eh kalian berdua lagi ngomongin apa?”

Aldo : “anu... Jadi begini kita lagi ngomongin soal anak baru yang namanya carisa itu”

Dandi : “kenapa apa ada masalah?”

Sarah : “ iya ada, masalahnya rumit banget”

Dandi : “ coba ceritain apa masalahnya “

Sarah dan Aldo pun menceritakan semua kejadian yang tadi sudah terjadi di kantin.

Scane 4

Rahel : “Ah, sumpah cape banget!” (sambil meregangkan otot punggungnya)

Linda : “iya nih cape”

Nging... Ngung... Nging... Ngung suara kang cilok

Abel : “eh itu ada yang jualan cilok beli yuk”

Linda dan Rahel : “Ayo”

Linda : “Bang beli bang, 5.000-5.000 ya”

Kang cilok : “Asiap, pedes semua? “

Abel : “Dua pedes, satu manis ya bang”

Kang cilok : “oke siap, tunggu dulu ya”

Setelah mereka membeli cilok mereka pun duduk di dekat kursi taman sekolah mereka, sambil
menikmati makan cilok mereka juga membuang sampah tersebut sembarangan, padahal ada pak
Kodri yang sedang bersih-bersih di taman itu.
Pak Kodri : “Anu nak, Permisi tolong ya sampahnya jangan dibuang sembarangan, itukan sudah
disediakan tempat sampah, kalian bisa membuangnya di situ”.

Abel : “ iya maaf ya pak, nanti kita pungut lagi kok”

Pak Kodri : “Masalahnya saya mau membersihkan sekitaran taman ini, kalian bisa kan minggir dulu
kan? ”

Rachel : “Iya-iya Pak kita pergi nih”

Mereka pun pergi meninggalkan tempat itu tanpa mengambil bekas makanan yang sudah mereka
buang sembarangan tadi.

Pak Kodri : “hmmm.... Anak-anak zaman sekarang tingkahnya ada-ada aja, apa ga didik sama orang
tuanya “ (ucap pak Kodri sambil mengelus dada).

Linda : “eh guys itu si carisa lagi sendirian, deketin yuk”

Rahel dan Abel : “ayo”

Rahel : “huft... Panas banget nih tolong beliin air dong carisa “

Abel : “iya sekalian ya rotinya satu”

Linda : “cepet ya, bayarnya pake uang kamu dulu ntar kita ganti 2x lipat “

Carisa pun pergi bergegas membelikan air putih dan roti di kantin.

Carisa : “ Bu beli roti sama air putihnya “

Bu kantin : “ ini neng, totalnya 6.000”

Carisa : “Makasih ya bu”

Carisa berlari sambil memberikan roti dan minuman tersebut ke mereka.

Linda : “ Bagi dong rotinya “

Abel “ sabar, aku juga belum makanannya “

Rahel : “ Maaf ya carisa kita ga bisa kasih kamu, soalnya rotinya Cuma cukup buat bertiga “

Carisa : “ Iya gapapa, lagian aku udah kenyang “

Mereka pun tertawa sambil melihat raut wajah carisa yang terlihat seperti anak lungu yang mudah di
permainkan, tapi di balik itu ada teman kelasnya yang merekam kejadian tersebut.

Dandi : “Nih udah kerekam jelas”

Aldo : “ Bagus nih, bisa jadi bukti “

Sarah : “ Baiklah habis ini kita langsung laporin aja ke Guru Bk”

Dandi & Aldo : “Iya boleh tuh”

Setelah itu mereka bertiga pergi bergegas menemui guru BK.

Saat sedang duduk di depan kelas sambil berbincang tiba Tiba Guru BK pun menghampiri Rahel, Abel
dan Linda.
Guru BK : “ Kalian yang namanya Rahel, Abel dan Linda.Betul ?“

Guru BK : “Nanti Setelah selesai Sekolah datanglah ke aula sekolah“.

Rahel : “ Memangnya ada apa bu?“

Guru BK : “Tidak Pokoknya datang saja”

Scane 5

Ting… ting…ting…

Bel tanda berakhirnya pelajaran dan juga bel tanda pulang sekolah telah berbunyi, sekarang
waktunya para murid untuk pulang ke rumahnya masing masing. Terkecuali Rahel, Linda dan Abel
mereka harus datang ke aula sekolah atas suruhan Guru BK.

Saat tinggal beberapa meter lagi sampai aula sekolah mereka bertiga sekilas melihat Kepala sekolah,
Guru BK dan Wali kelas mereka. Perasaan mereka seketika campur aduk antara takut, gugup,
gemetar dan heran. Firasat buruk pun seperti menambah kesan menakutkan, mereka sibuk dalam
pikiran masing masing. Tapi,satu kata sama yang terlintas dipikiran mereka adalah ‘apa yang akan
terjadi selanjutnya?’.

Rahel, Abel dan Linda : “permisi pak, bu”

Kepala sekolah : “Akhirnya kalian datang, silakan duduk”. (sambil menunjuk kearah dua kursi di
depannya)

Sekarang mereka bertiga bisa dengan jelas melihat bahwa orang yang ada dalam aula itu tak hanya
Kepala sekolah, Guru BK dan Wali Kelas mereka tetapi ada dandi, sarah, Aldo dan Carisa. Mereka
pun duduk dikursi yang sudah di persiapkan, kursinya benar benar berada di tengah aula samping
kiri terdapat teman sekelasnya dan samping kanannya terdapat para guru.

Guru BK : “Langsung saja kita mulai, tapi sebelumnya saya harap kalian bisa menjawabnya dengan
jujur dan tak ada kebohongan“.

Rahel : “Iya bu saya akan menjawab dengan sejujur-jujurnya“ (menundukan kepalanya.)

Kepala sekolah : “Apakah benar kalian membully carisa?”

Mereka bertiga (terdiam)

Guru BK : “Kenapa kalian membully carisa yang padahal dia baru saja pindah ke sekolah kita ini, apa
karena ia mempunyai masalah dengan kalian? atau apa?“ (sedikit mengeraskan suaranya.)

Linda : “Ada bu!, kita hanya heran dengan Carisa, saat kami menyapanya ia tidak membalas sapaan
kami”

Kepala sekolah : “Kenapa carisa tidak membalas teman yang sedang menyapa?”

Carisa : “Saat itu saya sudah membalasnya dengan menundukkan kepala pak, saya masih gugup
untuk mencoba bersosialisasi”

Rahel : “Jelas itu bohong pak, bu, padahal saat kita menyapa dia bahkan langsung pergi
meninggalkan kami”

Linda : “iya benar”


Guru Bk : “Apakah hanya itu pembelaan kalian?“

Mereka bertiga mengangguk.

Kepala sekolah : “Kalian seharusnya bisa memaklumi siswa baru, dia juga butuh beradaptasi”

Carisa : “Aku minta maaf karena kesalahanku sewaktu itu dan membuat kalian marah”.

Linda : “ Bilang saja kalau kamu tidak mau berteman dengan kita bertiga “

Carisa : “ mana mungkin, jelas-jelas aku selalu menuruti perkataan kalian “

Abel : “ sejujurnya carisa dari awal emang sudah tidak suka melihat kita pak, bu”

Sarah : “ bohong, kita punya bukti semuanya kok, bahkan semua orang yang ada di sini sudah
menyaksikannya “

Mereka bertiga pun semakin terpojokan

WK : “ kenapa kalian bertindak seperti itu?, saya sebagai wali kelas kalian sangat malu dengan
kejadian ini”

Rahel, linda dan Abel : “ kami benar-benar minta maaf atas kejadian ini”

Kepala sekolah : “ saya harap kalian minta maaf kepada carisa langsung dengan baik-baik”

Rahel :“Iya maaf kan kami karena sudah kasar padamu, setelah kejadian ini aku harap aku dan teman
temanku bisa berteman baik dengan semua orang dan tidak mementingkan siapa dia dan apa
statusnya.”

Setelah kejadian itu, mereka pun belajar bahwa tidak baik membeda bedakan orang terlebih lagi
melakukan bully terhadap sesama teman.

Anda mungkin juga menyukai