Anda di halaman 1dari 35

Script : 1

IDE CERITA
Dua Sisi Koin
PREMIS
Seorang siswa di
bully karena
bapaknya dituduh
melakukan
korupsi uang
dana desa.
SINOPSIS
Darma seorang
siswa SMA
mengalami
perundungan
akibat tuduhan
korupsi yang
terjadi pada
Bapaknya. Lalu,
Darma dikucilkan
di sekolah dan
di lingkungan
desanya yang
membuat Darma
merasa
ketakutan,
gelisah, dan
suka menyendiri.
Setelah itu,
datanglah dua
orang teman yang
berusaha
mengungkap
kebenaran dan
akhirnya semua
orang sadar akan
kesalahannya
kepada Darma.
KARAKTERISTIK
TOKOH
(Sebelum
mendapat bully)
Ceria, suka
bergaul dan
pintar
(Setelah
mendapat bully)
Murung,
menyendiri dan
sulit fokus pada
pelajaran.
SETTING
Sekolah dan
rumah.

NAMA DAN PERAN :


Darma : Firdaus
Ihsan
Pak Sugeng (Ayah
Darma) : Rama
Anin ( Ibu
Darma) : Aini
Alex (Pembully)
: Satria
Bejo (Ayah Alex)
: Farel
Lala
(Protagonis) :
Zela
Dina
(Protagonis) :
Aulia
Zahra
(Bawahan+Saksi)
: Kayla Z
Elsa
(Pembully) :
Zada

Scene 1
Lokasi : Lorong
kelas
*Dina berjalan
di lorong kelas
bersama Lala
Dina: “Oh iya,
besok ada
olimpiade
matematika”
Dina: “ Kalo
menang dapet
duit 10 JT”
(Berkata dengan
ekspresi
terkejut)
Lala: “Terus?
Emang siapa yang
mau maju
disekolah ini?”
Dina: “Yaelah
pake nanya, ya
Darma lah!”
Dina: “Dia kan
ambis,
kesayangan guru
pula.”

Scene 2
Lokasi : Kelas
Elsa: “WOI!!
Kerjain tugas gw
dong, sekalian
kumpulin!”
(Sambil menunjuk
Darma)
*Darma hanya
pasrah dan
mengangguk
lemah. Setelah
itu Darma
mengerjakan
tugas milik
Elsa.
*Bel istirahat

Scene 3
Lokasi : Kantin
*Darma menuju ke
kantin
sendirian)
Darma : “Mmm… Es
teh satu bu”
*Darma duduk di
kantin sambil
menikmati es the
*Lala dan Dina
menuju ke kantin
Dina : “Hari ini
cuacanya panas
banget!”
Lala : “Yaudah
aku beli es teh,
kamu jagain
tempat duduknya
ya!”
*Dina mencari
tempat duduk
yang masih
kosong sambil
melihat sekitar
Dina : “Eh itu
Darma kan ya?
Ngapain dia
sendirian
disitu?”
(berjalan
mendekati Darma)
*Dina menepuk
bahu Darma yang
membuat Darma
kaget
Dina : “Ngapain
lo di sini
sendirian?”
Darma : “Lagi
nenangin diri
aja”
Dina : “Yaelahh,
emang lo habis
kenapa sampe
sok² an nenangin
diri segala”
Darma : “Lo ga
perlu tau, Din”
Dina : “Yaudah
deh kalo gitu,
eh gue boleh kan
ya duduk di sini
sama Lala?”
Darma : “Boleh,
duduk aja sini”
Lala : “Dina
mana si”
(melihat
sekitar)
Dina : “Lala
sini!”
(melambaikan
tangan)
Lala : “Wihhh,
ada Darma nih!
Eh Dar, lo gamau
ikut olimpiade
matematika?”
Dina : “Kalo lo
ikut terus
menang hadiahnya
duit 10jt tau!”
Darma : “HAH
SERIUS?” (muka
senang) “aku
bakal ikut kalo
gini, nanti deh
aku daftar!
Thank you ya La,
Din
informasinya”.
*Mereka
berbincang
bincang sampai
bel istirahat
selesai
berbunyi, lalu
saling
melambaikan
tangan dan
kembali ke kelas
masing- masing.

Scene 4
Lokasi : Rumah
Darma : “Ayah,
Ibu lihat aku
pegang apa!”
(wajah ceria)
Bu Anin :
“Wajahmu kok
seneng sekali,
Nak. Coba Ibu
lihat” (wajah
seneng) “Wah,
keren banget!
Hadiahnya
beneran segini,
Nak? Ibu bangga
sekali sama
kamu”
(Pak Sugeng
mengelus kepala
Darma)
Pak Sugeng :
“Terus
dikembangkan ya,
bapak bangga
sekali sama
Darma! Yaudah,
Bapak ada urusan
Bapak pergi
dulu”
Darma : “Baik,
Pak”
(Pak Sugeng
pergi keluar
rumah untuk
rapat di kantor)

Scene 5
Lokasi : Kantor
Pak Sugeng : “Di
sini sudah
banyak warga
desa yang
kesulitan
melewati jalan
desa! Lagi pula
juga tidak ada
jalan alternatif
lain lagi”
Pak Sugeng :
“Saya sudah
dapat bantuan
dana dari
pemerintah”
(Sambil meminum
kopi)
Pak Bejo :
“Lalu, apa yang
Bapak mau?”
Pak Sugeng :
“Dana ini saya
amanahkan ke
kamu, untuk
memanggil tukang
dan membeli
bahan material
untuk perbaikan
jalan”
(Pak Sugeng
menyerahkan
amplop berisi
uang kepada Pak
Bejo)
Pak Bejo :
“Baik, Pak, saya
jalankan”

Scene 6
Lokasi : Jalan
desa
(Bejo mengatur
apa yang
diperintahkan
dan perbaikan
jalan berjalan
dengan lancar)
- Beberapa
bulan
kemudian –
(Elsa melihat
jalan sekitar
dengan tatapan
curiga)
Elsa : “Woi Alex
sini! Lihat noh
perasaan bulan
kemarin
perbaikan jalan
lancar, kok
sekarang tidak
ada tukang lagi?
Juga itu
jalannya baru
jadi setengah?”
Alex : “Gua
denger-denger
sih nih ya, kita
dapet dana dari
pemerintah lewat
Pak Sugeng”
Elsa : “Terus?
Apa
hubungannya?”
Alex : “Ya ini
pasti dana di
korupsi sama Pak
Sugeng!”
Elsa : “Haduh…
Orang kok
Sukanya bikin
warga sengsara
saja” (tertawa)

Scene 7
Lokasi : Rumah
Bu Anin : “Loh
Pak, kok
perbaikan
jalannya lama
sekali
selesainya, dulu
perbaikan jalan
hanya sebulan
sudah selesai”
Pak Sugeng :
“Udah… Biar di
urus Bejo saja,
saya sudah
amanahkan ke
dia”
(Pak Sugeng lalu
memanggil Darma)
(Darma menuju ke
ruang tamu)
Darma : “Ada
apa, Pak?”
Pak Sugeng :
“Duduk sini,
Nak. Karena
kemarin kamu
sudah bikin
Bapak seneng,
Bapak mau ajak
liburan ke
Swiss!”
(Bu Anin
tersenyum)
Darma : “Wah,
makasih Pak!”
(wajah terkejut
dan seneng)

Scene 8
Lokasi : Rumah
(Darma
memposting foto
di instagramnya,
memperlihatkan
Darma, Pak
Sugeng, dan Bu
Anin berada di
Swiss. Lalu,
beberapa jam
kemudian muncul
notif yang
berupa komen
negatif di
postingan Darma)
Notifnya : “Kami
warga desa saja
sulit untuk
keluar desa
karena perbaikan
jalan belum
selesai! Lah
kalian? Malah
berfoya-foya ke
luar negeri”,
“Halah, Bapakmu
pasti korupsi
uang dana desa
kan! Turun
jabatan saja!
Jadi kades gak
becus”
Darma : “Akun
siapa ini?”
(wajah tegang
ketakutan)

Scene 9
Lokasi : Kelas
(Darma menuju
kelas sambil
menundukan
kepala dan
takut)
Elsa : “Eh
Darma, udah abis
berapa duid buat
liburan ke
Swiss?” (Teman-
teman kelas
tertawa)
Alex : :Liat noh
udah viral kalok
bokap lu itu
korupsi”
(Tertawa)
(Darma
ketakutan, ia
langsung berlari
keluar kelas
menuju ke
perpustakaan)

Scene 10
Lokasi :
Perpustakaan dan
Lorong kelas
menuju perpus
(Darma tergesa-
gesa ke
perpustakaan.
Setelah sampai
perpustakaan ia
langsung duduk
dipojokkan dan
menangis)
Darma : “Emang
bapak setega
itu?” (Menangis
tersedu-sedu)
(Sementara itu
Dina dan Lala
sedang berjalan
menuju
perpustakaan)
Lala : “Eh, lu
piket perpus
kan, Din?”
Dina : “Iya”
Lala : (Suara
bising) “Eh, lu
denger suara
gak?”
Dina :
“Apaansih,
denger apa?”
Lala : “Ada yang
nangis dipojok”
(Dina dan Lala
terkejut dan
menghampiri
sumber suara)
Lala : “DARMA…
Kamu kenapa kok
bisa nangis
sampe kek gini”
(Darma menghapus
air mata)
Darma : “Emm…
Gapapa kok. Tadi
nilaiku jelek”
Dina : “Loh,
tadi Bu Caca
bilang kalua
nilai ulangan
kamu paling
tinggi di
angkatan ini”
Dina : “Udah
ngga usah
bohong… Kalau
ada masalah
cerita aja Dar,
jangan dipendem
sendiri”
(Yang tadinya
Darma ketakutan
bercerita,
akhirnya ia
memberanikan
diri untuk
bercerita)
Darma : “Aku
takut kalian
nanti akan
membully ku
juga”
Lala : “Apa
masalahnya?
Sampai kamu di
bully?”
Darma : “Kata
Elsa dan Alex
bapakku korupsi
dana desa”
(Dina dan Lala
terkejut)
Dina : “Emang
itu bener apa
yang di omongin
mereka?”
Darma : “Aku
ngga tau, mereka
membullyku di
hadapan banyak
teman, aku malu”

Scene 11
Lokasi : Meja
samping perpus
Lala : “Din, aku
ngak tega liat
Darma di bully
kayak gitu”
Dina : “Sama,
aku juga nggak
tega liat dia
kayak gitu”
(Dina dan Lala
merenung untuk
memikirkan
apakah berita
yang beredar
bener atau
salah)
Dina : “Gimana
kalau kita jadi
detektif dadakan
buat ngebantu
Damar dan kita
sama-sama
mencari jalan
keluarnya”
Lala : “Boleh
sih, tapi gue
ngak ada
pengalaman”
Dina : “Ya,
sama… Aku juga
nggak ada
pengalaman”
Lala : “Lah,
nanti kalo salah
nuduh orang
gimana?”
Dina : “Nahh,
itu nanti
dipikir akhir
aja”
(Lala menghela
nafas Panjang)

Scene 12
Lokasi : Kantin
(Dina dan Lala
sedang menikmati
es teh jumbo
mereka di
kantin. Ngga ada
angin ngga ada
hujan, Zahra
berlari menuju
Dina dan Lala)
Zahra : “Lu
pasti nggak
nyangka gua
habis ngelakuin
sesuatu yang
bisa mengejutkan
lu berdua”
Lala : “Emang
apaan?”
Zahra : “Liat
nih”
(Menunjukkan
video di
handphonenya)
Dina dan Lala :
“Hah, serius, lu
dapet ni video
dari mana?”
(Muka terkejut)

Scene 13
Lokasi : Desa
- Flashback
on -
Off screen
Zahra : “Waktu
gue pulang
sekolah, gue
ngelihat Pak
Bejo sama si
Alex ngeluarin
duit dari amplop
dan uang itu
dikasih kea lex
yang nominalnya
cukup besar.
Nah, gue curiga
tuh! Karena
akhir-akhir ini
kan viral Pak
Sugeng bapaknya
si Darma itu
korupsi. Terus
gue mikir, Pak
Bejo kan yang
kelihatan selama
ini di tempat
perbaikan jalan,
ngatur-ngatur
tukang, beli
materialnya.
Tapi, kok bulan
ini gue gak liat
Pak Bejo lagi
ya?”
- Flashback
off –
Lala : “Nah!
Berarti yang
diamanahin
duitnya kan
bawahannya Pak
Sugeng”
Dina :
“Sebentar…
bawahannya Pak
Sugeng kan Pak
bejo? Jadi, apa
mungkin Pak Bejo
yang korupsi?”
Zahra : “Gue
juga mikir gitu.
Gimana kalo
video ini gue
viralin aja!”
(Zahra langsung
memposting video
tersebut di
Instagram dan
tidak lama
kemudian video
tersebut menuai
banyak komentar
dari netizen)
Scene 14
Lokasi : Kelas
Alex : “Lah
siapa nih yang
viral? Bapak
gue? Pasti
kerjaan si
Darma, gak bisa
gue biarin nih”
(Alex
menghampiri meja
Darma dengan
wajah yang
sangat marah)
Alex :
(menggebrak meja
lalu mendorong
Darma sampai
jatuh) “Woi
Darma! Ini pasti
kerjaan lo kan?
Lo yang suruh
Zahra nyebarin
video ini kan?”
Darma : “Bukan
gue, Lex. Gue
bahkan gatau
bapak lo
korupsi”
Alex : “Gausah
boong deh lo,
bapak gue gak
korupsi asal lo
tau! Yang
korupsi itu
bapak lo”
(menarik kerah
Darma sambil
menunjuknya)
(Dina, Lala, dan
Zahra masuk ke
kelas Alex dan
Darma yang
sedang ricuh)
Zahra : “STOP!
Heh alex, ini
bapak lo masuk
berita karena
ketauan korupsi
sama pihak
berwajib! Lo mau
nangkal apa
lagi? Udah
jelas-jelas ini
bapak lo
ketangkep.
Lepasin Darma!”
(Alex merasa
malu dan
langsung keluar
kelas)
(Zahra, Dina dan
Lala langsung
menghampiri
Darma)
Dina : “lo ga
perlu takut lagi
dar! Sekarang
udah terbukti
kan kalau bapak
lo itu nggak
korupsi”
Lala : “Bener
kata Dina, Dar.
Lo sekarang aman
dan gak ada lagi
yang bakal bully
lo”
Darma : “Makasih
ya kalian semua
udah bantu gue,
gue beruntung
punya teman
kayak kalian.
Zahmar juga gue
sangat berterima
kasih sama lo
udah berhasil
ngungkap
kebenaran
masalah bapak
gue”
Zahmar : “Sama-
sama, Darma”

- End -

Anda mungkin juga menyukai