Anda di halaman 1dari 20

NASKAH DRAMA MUSIKAL

“BERUBAHNA MO…”

Karya : A.M.S

TOKOH
1. Aso’ : paccalla sekalia (ian)
2. Karno : Orang keras kepala tapi paling perhatian (jalal)
3. Habibi : orang Bugis lucu yang becita cita tinngi (razak)
4. Zaenuddin : Asli Makassar, orangnya tegas tapi paling nda enakan (sutan)
5. Arif : orang berdarah minang yang tinggal di Makassar mengikuti
ibunya. (ian)
6. Ainun : Kabit 2 teman dekat dari zaenuddin, asli Solo. ( melati)
7. Syahrini : Gadis kaya yang manja
8. Bunda Ela : ibu dari Sida.. orang tua gaul ( lia)
9. Besse : sekampung dari sida, baik tapi pakbal kadang2 (firda)
10. Isma : ayam kampus demi memenuhi kebutuhan hidup ( Riska)
11. Iryana : Ratu gossip Kampus, sekaligus sahabat baik isma (nunu)
12. Ajeng : orangnya mendo’ dan penakut ( Riska)
13. Rahmi : asisten dosen (dita)
14. Tini : cewe paling cantik tapi kadang2 oonnya kelewat batas (titin)
15. Sida : orang Bugis yang sopan, pemalu, dan memegang teguh
adatnya ( evi )
16. Crhistine : mulutnya nga ke control kalau bicara.. tapi aslinya baik (ani)
17. Wayan : orang Bali, dan paling bijak di antara yang lain ( bunga)

BAG. 1
Sore hari sepulang kuliah di teras rumah Crhistine berkumpul lah lima
sekawan yang biasa disebut dengan julukan “LINCAH SALA” yang beranggotakan
Crhistin,Wayan, Karno, Sida dan Aso’ . Crhistin mengajak temannya untuk
berkumpul karena ada hal yang ingin di bicarakannya.Crhistin berjalan menuju teras,
keluarlah suara khas dari si pemilik suara yang mana sudah mejadi ciri tersendiri bagi
Crhistin dan sering dipanggil dengan sebutan Si Centil dan Cerewet oleh teman-
temannya.

Crhistin : (sambil membawa nampan berisi air minun kemasan lalu di letakkan
di antara kawan-kawanya) weh… lamata mi ini sama-sama, 2 tahun
mi di? (logat Makassar)
Sida : Iye nah, nda terasa Tin ( sambil mengambil minuman lalu di minum)
Eh..nda ada makanan ta ga? Lapar ka..hehehe (malu-malu).
Crhistin, wayan karno dan aso’ bersorak : hoooooo…..
Aso’ : Begini mi ini klo kantong sampah di kasi’ nyawa… (sambil
Menunjuk kearah Sida)
Crhistin, Wayan dan Karno tertawa….
Crhistin : nda tawwa nah, skefo lagi PDKT ki sida sma I anu… (nada
mengejek dan menyindir Sida)
Aso’ : Ada cowo sukakko sida? (heran)
Wayan : anu siapa? (tiba tiba masuk dalam pembicaraan)
Aso’ : oh… adako Wayan? (bertanya mengejek) ku kira tadi patung
singapura … ka kuliat minum terus sambil maen hp..
Wayan : tiang lagi ngecet ayah ibu di kampung (dengan logat bali
denpasarnya)
Crhistin : Sida iya… knp ku liat nu lirik-lirik trus hp mu nah…?
(memperhatikan Sida)
Sida : nda ji… kta toh…. (muka memerah karna malu)
Wayan : eh serius sida udah ada yang ngegebet? (menyambung sida)
Crhistin : iyo nah… itu anak himpunan kah… (menyidir sida)
Aso’ : siapa sede? Pak ketua? (menebak nebak)
Crhistine : ups….. ketahuan…hahahaha
Muka Sida semakin memerah dan malu malu. Kemudian tiba-tiba hp Sida berbunyi…
Karno yang sedari tadi cuma tertawa langsung bertanya pada Sida..
Karno : siapa Sida? Pak ketua? Angkat lalo mi
Sida : (dengan nada gugup dan ekspresi menahan malu) ihhh bukan je..
teman ku ji, tunggu dulu nah teman-teman ku angkat ki telponya
(sambil berdiri lalu aga menjauh dari teman2nya)
Percakapan telpon (lipsync) antara Sida dan Zaenuddin…
Setelah selesai menelphone, Sida kembali ke teman2 nya
Sida : ehhhh tabe’ maaf lama ka teman-teman
(Empat sekawan bersorak serentak)
Crhistine dkk : Aduh, kecepatan keles (nada menyindir).
Karno : pasti nda sadar waktu klo nelpon sama gebetan… (mengejek)
Wayan : Oalah, kapan ini dimulai acaranya?
Yang lain pun terdiam dan berkata,
Sida : Acara ?acara apaWayan ?
Crhistine : Kayaknya baru dengar.
Aso’ : Hmm..ada aqua?
Wayan : (tertawa) Biasa aja lho.
Karno : apa kalian bahas ini ?kayaknyanda nyambung. Apa sebetulnya
tujanta ke sini?
Sida : saya lupai juga.(mencoba mengalihkan pembicaraan)
Crhistine : hmmmm pengalihan isu sede Sida… Jangan mi kapeng contoh orang
yang suka mengalihkan isu, cukup orang bedasi mo jangan mi mu
ikut-ikut.. (menyidir)
Sida : kasi na, saya mi lagi. (wajah menahan malu)
Wayan: Udah..udah, omongan kalian itu gak ada hasilnya deh kayaknya.
Karno: (tertawa) Hasil apa lagi? Hasil Korupsi ato apa?
Aso’ : Kalian ini, nda ada mentong habisnya kalo bercanda.
Sida : Hmm,iye pale serius maki.
Karno: Seserius apaSida? Serius sama pak ketua
Sida : itu kita toh, serius maki kasia, jangan bercanda trus.
Wayan : Hmm, okelah. Saya dluan… begini kan tadi pas rapat anak di kampus
terus yang dibahas itu tentang pleno.. terus katanya ada juga
masalah malam apresiasi yang berkaitan dengan acara wisuda dan
ramah tamah.(menjelaskan dengan serius)
Aso’ : iya nah… ku dengar ji tadi itu. Kalo masalah pleno mengerti ja. Tapi
kalo masalah ramah tamah itu yang nda mengertika.. (kebingungan)
Wayan : Bener itu, masalah ramah tamah setahu saya para wisudawan/wati itu
di suruh ngupulin untuk acara itu tp eksekusinya yang aku nga tau..
Sida : kayanya ada baiknya kita tunggui mi saja nanti pengarahan dari
pengurus himpunan baru kita bergerak, ka nda enak juga kalau kita
sebagai anggota langsung mengambil keputusan tanpa persetujuan
pengurus inti.
Karno : Iya setuju. tapi, sapa sebetunya menelpon tadi sida?
Sida : awwi kasi na… kenapa kembali ki ke pembahasan itu.
Wayan: iya… klau itu kan urusan pribadinya sida..iyakan?
Sida : iye….
Aso’ : Oh. Ato besok saja baru ketemu ki sama pak ketua sekalian katanya
ada bazar musiknya dari himpunan lain, skalin refresing toh
Sida : iye… sepakat ka saya…ikut ja
Aso’ : kau iya karno, cikalikku (melihat karno yang tengah berfikir)
crhistine : klo saya ikut ja.
Aso’ : we karno..(sambil menepuk pundak Karno).
Karno : bah… ikut ja (menjawab kaget)
Aso’ : OK, kalau semuanya setuju, sama-sama mki berangkat besok nah
Crhistine : ok deh… chat mi d grup d mna ki kumpul..talliwa soremi (nada
menyidir samba tertawa)
Wayan : hahaha, bener juga. Inikan udah mulai magrib, waktunya pulang lho.
Sida : Iye di, ayo mi ta pulang semua karna magrib.
Aso’ : ok , kita pulang yuk!
Karno : Ayo mi, kalian sih kebanyakan bercanda , jadi lupa waktu kan.
Crhistine : Hm,iyo laborro jangan mako logat.

BAG. 2
Waktu malam lepas isya handpon Sida berbunyi, tanda ada pesan masuk, ia
merasa sangat senang kemudian menari kegirangan di ikuti lagu “jatuh cinta”.
Zaenuddi menjemput Sida dengan motor kesayangannya. Sambil berjalan…
Zaenuddin : Sida, Mmmmmm… (malu malu)
Sida : iye kak? (sambil maen hape)
Zaenuddin : Tadi sore kemana? (menenangkan diri)
Sida : kumpul2 kak… kan ada teman baku bawakku dari maba ..
Zaenuddin : iya ya… Mmmmmm
Sida : Kenapa ki ka?
Zaenuddin : nggak kok…. sebenarnya…
Dari kejahuan tiba-tiba ada yang memanggil nama Sida
Besse : Sida….
Sida : ehh iye Besse…
Besse : capekku kejar ki ( menghela nafas)
Sida dan Besse sedang membahas sesuatu ketika tiba-tiba Hp Zaenuddin
berbunyi, kemudian Zaenuddin pun mengangkat telpon lalu pamit pada kedua orang
tadi dengan alasan ada urusan kelembagaan lalu beranjak pergi tanpa menunggu
jawaban…
Besse : magai we na pak ketuae?
Sida : nda tau ma.. Tp kayanya ada urusan pentingnya
Besse : we Sida jujur nah Tamvan itu pak ketuae…
Sida : manangka?
Besse : Iya nah… manis, pintar, ketua himpunan pula… andalang ku saya…
Sida : kita toh… jangan bilang kita sukai i…
Besse : ku suka? (kaget) iya sih.. tp nda mungkin ka sama-sama
Sida : knp bisss….
Besse : tunggu dlu ada telpon…lanjut mki dlu jalan..tunggu ka di gerbang
nah… sma sama paki masuk nonton…
sida : iye…
Sida kemudian masuk ke area bazar, iya hanya melihat para pengurus
himpunan yang lain ,sedang sahabat-sahabanya belum tiba, ia berusaha menghubungi
mereka tapi tidak di angkat….
Zenuddin : Sida… (memanggil)
Sida : eh..iye kak.. (menoleh)
Zaenuddin : Sorry tadi aku pergi duluan, ngejemput kabid dulu….( malu2
lalu memegang kepalanya)
Sida : oiye kak dimengerti..
Zaenuddin : jangan marah ya….
Sida : astaga kak… nda ji…
Zaenuddin : yaudah kalau gitu ayo masuk….
Sida : ada ku tunggu ka…
Zaenuddin : nunggunya di dalam aja, barengan…
Setelah basa yang basi mi akhirnya mereka masuk ke tempat bazar dan
kemudian sida lanjut menghubungi sahabatnya

BAG. 3
Semua mahasiswa/wi berkumpul di tempat parkir di karenakan informasi
yang tersebar di tv ,radio, surat kabar serta medsol tentang RUU yang menjadi
perdebatan. Mahasiswa sepakat untuk menolak dengan cara melakukan aksi damai.
Mereka mulai mendapat pengarahan dari ketua Himpunan untuk membuat petaka2
berisi tuntutan mereka…. Semuanya semangat membuat petaka sampai larut malam.
Tiba –tiba ada yang kerasukan….(entah apa yang merasukimu).

BAG. 4
Mahasiswa turun aksi kemudian dihadang oleh polisi, massa melempar batu
yang dibalas tendangan oleh para aparat.Pemutaran video pelawanan mahasiswa …
sambil mahasiswa berteatrikal di atas panggung.

BAG. 5
Banyak mahasiswa menjadi korban saat aksi “DEMO” tersebut, tersebutlah
Sida sebagai salah seorang korban, kepalanya bocor akibat lemparan batu dan sempat
di siarkan pada salah satu stasiun Tv swasta yang kemudian di tonton oleh ibunya…
Bunda Ela yang melihat berita itu akhirnya panic dan menelpon suaminya
yang sedang merantau di negri yang jauh.

Bunda Ela lalu mendatangi universitas tampat anaknya Sida berkuliah, ia hendak
meminta tanggung jawab dari pihak terkait masalah tersebut, ia kemudian bertemu
dengan salah seorang asisten dosen dikarenakan dosen serta bagian pejabat kampus
sedang tidak berada di tempat,ia meminta pertanggung jawaban akan tetapi di
arahkan kepada ketua Himpunan.

B. Ela : Ibu, dimana itu dosennya ini kampus?


Asdos : Iya ibu, ada keperluan apa ya? Soalnya dosen-dosen sedang ada seminar
di luar kota jadi saya sendiri disini.
B. Ela : Ohhh, kita dosen. Jadi kita mi ini yang suruh anakku pergi demo?
sampai berdarah-darah itu kepalanya anakku, turun mi nanti panaiknya.
Kukasih kuliah mahal-mahal disini mau ji disuruh pergi demo demo?
sudah luka-luka, gosong tong mi. Hangus harga skincare. Mamanya
cantik begini, masa anaknya jelek. Apa kata dunia???
Asdos : Ibu, ibu tenang dulu ya. Kalau boleh tau nama anak ibu siapa ya?
B. Ela : Tenang .. tenang. eh ibu, bayangkan ki itu anak ta yang berdarah-darah
masih bisa jaki tenang?
B. Ela : Nurhasida macanti’ ladde. Itue yang dari kejauhan dilihat paling bersinar
wajahnya.
Asdos : Jadi bagaimana keadaannya sida sekarang bu?
B. Ela : Aduuhh, jangan ki tanya bu. itu anakku sekarang dirawat di rumah sakit
yang biasa-biasa aja, nda ada apa-apanya terbujur kaku di lantai. Biaya
rumah sakit mahal, nda terima BPJS. itumi saya kesini mau ka tau siapa
sebenarnya suruh anakku yang paling polos itu untuk ikut-ikut demo
sampai berdarah-darah mi kepalanya, pincang kakinya, heeii geger otak
mi kapang.
Asdos :Turut prihatin atas kejadian yang menimpa sida ya bu, semoga segera
pulih. Tapi sepengetahuan saya, dosen-dosen tidak pernah menyuruh
mahasiswa untuk pergi demo.
B. Ela : Jadi siapa pale suruh itu anakku pergi demo? nda mungkin mi pergi
sendiri. kodong, anakku yang polos dan tidak tahu apa-apa.
Asdos :Biasanya itu himpunan bu, mereka yang mengumpulkan mahasiswa
untuk ikut demo.
B. Ela : Himpunan? siapa itu himpunan? orang mana? anaknya siapa?
Asdos : (melirik ke arah Iriyana yang lewat) sebentar di bu, nanti mahasiswa
saya yang antar ki ke himpunan. (memanggil iryana) Iriyana..

Iriyana : Ehh ibu. (salim)


Asdos : sibuk ki dek?
Iriyana : ahh, nda ji bu. ada yang bisa saya bantu bu?
Asdos : ini minta tolong antar dulu ibunya sida ketemu ketua umum. ibu lagi
buru-buru ini jadi nda bisa antar. (ke arah bunda ela) Ibu nanti diantar
sama mahasiswa saya saja ya. Saya permisi duluan, mari.
Iriyana :Kenapa ki mau ketemu sama pak ketua tante?
B. Ela : Mauka cari tau, siapa itu yang hasut-hasut anakku pergi demo demo. itu
sida anakku yang paling polos nda tau tentang kerasnya kehidupan diajak
pergi begitu-begitu. Sampai berdarah-darah mi itu sekarang di rumah
sakit.
Iriyana :Ih tante, na itu sida pergi demo sama ji odo-odonya itue pak ketua. Dia
itu selalu ajak sida pergi demo sama keluar malam tante. padahal dulu
waktu maba dekat ka sama sida, tapi setelahnya kenal sama ini pak ketua
sering mi keluar malam, alasannya kegiatan kampus.
B. Ela : Jauh-jauh ka memperkuliahkannya di makassar kenapa na jadi begitu?
cocok mi ini karena teman-teman sepergaulannya.
Iriyana : tunggu ki disini sebentar di tante, kupanggilkan dulu pak ketua.

(berjalan mendekat ke arah zaenuddin)

iriyana :Zaenuddin...
Zae :Eh iye, kenapa ki Iriyana?
Iriyana :Cakep ta ki hari ini (mencolek dagu zae)
Zae :Eh, hehe makasih. Ada apa ki ini, tumben ta datangi ka.
Iriyana : Itu ada mamanya sida datang, mau ki bede ketemu sama kita tapi nda
kutau ki kenapa.Duluan ka nah. (berjalan kembali ke arah Bunda Ela,
berbisik, kemudian meninggalkan stage).

Zaenuddin mendekati bunda ela lalu menyaliminya.


Bunda Ela bertemu Zaenuddin lalu memarahinya dikarenakan kejadian yang
menimpa anaknya..

BAG. 6
Kegiatan perkulaihan kembali berjalan normal seiring dengan perkembangan
Sida… suasana kampus siang itu agak mendung, matahari terhalang awan, nama
mahasiswa terpampang di madding pertandan waktu KKN telah tiba, nama serta
lokasi penempatan mulai di lirik di madding itu. Ternyata nama Sida tidak ada dalam
daftar, ia terkena sangksi dari pihak fakultas yakni skorsing selama 1 semester sedang
teman sepermainanya semua ikut dalam proses KKN.
Dalam perjalanannya Sida bertemu dengan teman teman baru yang ternyata
adalah gadis manja serta yang tak di sangka mereka adalah “ayam kampus” Sida,
Isma, syahrini, iryana dan tini. Dunia Sida mulai berubah, ia berangsur angsur
mengikuti gaya hidup hedon dari anak anak kaya tadi dan mulai berani membohongi
oran tuanya terutama masalah uang. Di lain sisi Zaenuddin tetap mengerjar Sida.
Syahrini : hai, kamu sida kan?
Isma : kenapa itu muka?
Sida : iye…
Iryana : mu kenal ja nah?
Sida : iye kak, senior ku ki toh?
Tini : iyo, oh..junior koh? Ku kira senior nah? Mukamu tua bela..hehehe
Sida : iye kak…
Isma : Ih, kenapa nda pergi ko KKN nah?
Sida : Nda kak, di skorsing ka satu semester.
Tini : Ih kodong, anak bermasalah jko pale.
Setelah bercerita yang cukup lama, mereka mengajak sida untuk menikmati dunia
malam, awalnya sida menolak tapi akhirnya ia mau..
Sida mulai merokok dan minum minuman keras…. Akibat pergaulan itu sida
mulai berubah….
Bunda Ela selalu berusaha menasehati Sida tapi selalu di acuhkan, Sida
berubah menjadi anak yang nakal, ia mulai mengenal kehidupan malam bahkan mulai
mengenal rokok dan miras.

B. Ela : Astaghfirullah sida ...(merampas rokok dari bibir sida) Siapa ajar ko
begini nak? Bapakmu pergi jauh-jauh cari uang, baru kelakuanmu
begini disini. Aduhhh puang, bunda pusing.
Sida : Kenapa kah ma? mama ini, mau semua diurusi.
B. Ela : (menampar sida) Keterlaluan ko sida. Ini mamamu, yang lahirkan
kamu. Saya itu bawa-bawa ko 9 bulan kemana-mana, sampai-sampai
biar pakai kaos kaki tidak bisa ma. baru begitu caramu bicara.
Astaghfirullah, nyebut nakk nyebbut.
sida : (mendorong b. ela hingga terjatuh lalu pergi meninggalkan stage)

BAG. 7
Zaenuddin megurus skripsi, akan tetapi proposal selalu di tolak oleh asisten
dosen, draf proposal Zaenuddin di banting di depan mata, kemudian zaenuddin
mengutarakan isi hati pada penonton.
Ya gini nih, ini proposal nggak dikerja semalam doang, malah dibanting. Ini proposal
udah 6 kali direvisi, tapi Cuma dicoret tanpa ada catatan. Dear bapak ibu dosen,
sayanya jangan digantung dong, tolong diberikan kejelasan, jangan hanya di kritik
tanpa diberikan masukan. Kami mahasiswa bukan barcode rider, yang bisa baca-baca
kode dan mengerti keinginan bapak ibu sekalian hanya dari tatapan. Jangan jadi
seperti gebetan, yang apabila didekati selalu skeptis. Ya kayak si Sida, makin di
dekati makin menjauh. Aduh.
lalu Ia curhat kepada teman baiknya habibi
Zaenuddin : bi….
Habibi : hmmm…
Zaenuddin : ditolak lagi nih
Habibi : spa tolak ko sodara?
Zaenuddin : maksudnya Proposal
Habibi : biasa ji itu sodara, santai saja…
Zaenuddin : iya…Cuma..
Habibi : Mengerti ja… Cuma pasti masih kurang baik caramu kerja..makanya
klo kerja skripsi jangko pikir cewe nah…..hahahhaha
Zaenuddin : Itumah elu playboy.
Habibi : Daripada pusing ko, lebih baik pergi ki dulu cari udara segar.
Zaenuddin : Boleh deh, kelamaan mikirin proposal bisa-bisa botak dah ini kepala.

BAG. 8
Malam itu habibi bertemu dengan Isma dan Syahrini, Habibi mencari
kesenangan malam hingga Isma memperkenalkan Sida pada Habibi.Habibi mengajak
Sida, Isma, syahrini, iryana dan tini ke sebuah club malam.
Habibi : spa itu mu bawa?
Isma : sida itu nahh
Sida : ta lupa ma nah?
Syahrini : knapa mauko barang baru sede?
Iryana : hmmmm pencinta fresh.. Playboy cap tikus deh… hahahaah
Tini : jangan ko ganggui ki… juniorta itu..
Habibi : ahhh sudahmi bahas itu… ayo deh asik asik dulu…
Akhirnya Sida yang mabuk berat kemudian di bawa pulang oleh Habibi akan tetapi ia
justru di bawa ke hotel kemudian di zinahi oleh habibi.Setelah kejadian itu Habibi
meninggalkan Sida begitu saja.

BAG 9
Asisten dosen menjelaskan mata kuliah di dalam ruangan
Asdos :Selamat pagi semua.
semua : Malam buuu...
Asdos :ekhm ekhm ya itu.
Habibi : ehh bu bu, mundur mundur ki sedikit.
Asdos : Kenapa? (sambil mundur)
Habibi : Cantiknya kelewatan.
semua : HUUUUU
Asdos : Kalian itu jangan terlalu banyak bercanda, coba contoh Iriyana yang
rajin sekali urus skripsinya, selalu datang bimbingan. Yang lain
kapan?
Zaenuddin :Bu, kenapa Iriyana gampang sekali mengurus. bagian yang
direfisinya jelas. kenapa beda sekali dengan saya bu?
Asdos : (menatap sinis zaenuddin) sudah. Mari kita mulai pembelajaran.

Asdos kemudian menjelaskan materi, lalu membuka sesi tanya jawab.


Asdos : Baik, sampai disini ada yang mau ditanyakan?
Arif : Saya bu (mengangkat tangan). Jika administrasi adalah tentang
kerjasama dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan, jadi kita kapan
bekerja sama untuk mencapai pelaminan?
Asdos : Arif tolong serius ya.
Arif : Serius sekali ma ini bu, kita ji itu selalu gantung ka.

BAG. 12
Zaenuddin kemudian curhat ke Ainun tentang perasaannya pada Sida.
Ainun : Eh pak ketua
Zaenuddin : iya
Ainun : kenopo toh?
Zaenuddin : nggak kok, sebenarnya..
Ainun : A.. iku pasti sida kan.
Zaenuddin : Kok kamu tau?
Ainun : Aku tuh tau perasaanmu karo sida. kamu cinta kan ke sida, Tresno
karo sida.
Zaenuddin : mmm….
Ainun : kenapa? kamu ditolak?
Zaenuddin : Nggak sih, aku Cuma ngerasa gak jelas aja. Apa ini yang dibilang
orang HTS?

Asik bercerita Zaenuddin juga di datangi Isma dan besse yang menceritakan tentang
alasan Sida menjadi seperti itu..

Zaenuddin : Kalian berdua kenapa sih? kok gelagatnya aneh gitu?


Isma : sebetulya toh..
Zaenuddin : kenapa?
Isma : hmmm
Besse’ : lebih baik ki ceritakan mi sama zaenuddin
Akhirnya isma menceritaka segtalanya yang terjadi dan mebuat Zaenuddin geram,
Zaenuddin tidak menerima dengan keadaan itu dan menyalahkan Habibi, Zaenuddin
kemudian mendatangi habibi lalu berkelahi.Habibi mengakui kesalahannya dan
meminta maaf. Ia kemudian keluar dari kampus..

BAG. 11
Acara ramah tamah dan wisuda pementasan tari kreasi pengumuman lomba.
Bunda Ela masuk bersama Habibi sambil bergandengan dengan romantisnya. tiba-
tiba telepon Habibi berdering dan pamit sebentar untuk mengangkat teleponnya,
bersamaan dengan masuknya Sida.

Sida : Ih mama’, apa kita bikin disini?


B. Ela : Ada kutemani datang kesini, jangan mi musibuk.
(gimmick bercerita serius) lalu bunda ela pergi sebentar keluar stage.
Sida bertemu Habibi
Sida : Apa mubikin kau disini?
Habibi : Kau iya, apa mubikin disini?
Sida : Yang jelas bukan urusanmu nah.
Habibi : Bukan ji juga urusanmu apa mau kubikin disini.
Sida : Kenapa begitu sekali ko Habibi?
Habibi :Kau memang mulai.
(masuk bunda ela)
b. ela : Ehh, kenapa ini berdebat? Kau sida jangan ko kurang ajar sama
Habibi, calon bapakmu ini.
(Sida yang terkejut belari keluar stage lalu disusul oleh Bunda ela, kemudian habibi)

Sida berhenti.
B. Ela :Sida kenapa kayak anak kecil begini dirimu?
Sida :Nda kularang ki memang menikah lagi ma, asal nda sama dia.
B. Ela : Mengerti ja, karena seumuran kamu sama dia toh makanya nda
setuju. Tapi Habibi itu sosok yang dewasa nakk, dia ....
Sida : Stop ma, nda mengerti ki memang. Habibi itu ..
Habibi : Sudah mi sayang, mungkin masih kaget ki Sida. Perlu waktu ki
untuk berpikir. (membimbing bunda ela berjalan keluar stage)
Sida : Habibi sudah nodai ka (berteriak membuat bunda ela berhenti
berlajan dan berbalik ke arah sida yang berkaca-kaca)
B. Ela : Apa maksudmu sida? Bilang kalau mama salah dengar yang tadi.
Sida : (menangis) Habibi... Habibi yang nodai ka malam itu. Dia lecehkan
ka, baru sekarang mau jadi bapakku?
B. Ela : (menangis lalu menampar habibi kemudian berjalan ke arah Sida
dan memeluknya) Maafkan mamamu ini nak.
kemudian masuk MC ramah tamah mulai membuka acara lalu masuk Dekan.
BAG. 12

stage tanpa naskah yang memperlihatkan proses pancapaian masing-masing tokoh.


Zaenuddin:
sibuk duduk di depan komputer mengerjakan beberapa tumpukan berkas,
beberapa kali nampak ingin menyerah namun tetap semangat dan bangkit.

Habibi:
Yang dilakukannya hanya bermain game dan sesekali mengerjakan tugas
kantor di sela-sela bermain game. hingga akhirnya dipecat dari kantor dan
menghabiskan uangnya untuk game.

Sida:
Bekerja di warung makan menjadi tukang cuci piring, hingga suatu hari
membuka restorannya sendiri kemudian menjadi miliarder.

Syahrini:
Gadis manja ini tiba-tiba menjadi miskin saat perusahaan ayahnya bangkrut.
.
BAG. 13
Reuni akbar. Lincah salah dan yang lainnya reuni kembali setelah sekian
lama. Asin manis serta pekatnya kehidupan sudah dilalui mereka semua. Semuanya
berkumpul bersama dan menceritakan kisahnya masing-masing.

Aso :Weh, kenapa makin subur kulihat ko Cristine?


Cristine : Nassami kah bahagia ka saya, duduk-duduk ji sama perawatan ku
kerja.
Karno :Iye ji, ngapa sai ini istrinya CEO kah. Eh, btw dimana ini Ibu CEO
sama Ibu dosen?
Cristine :Wayan harusnya sampai mi di bandara, Sida masih na tungu ki
tawwa wayan. Kau itu berdua laki-laki tapi tidak mujemput ki
temanmu yang datang dari jauh.
Aso :Oh wayan berangkat dari Bali? Aii na lupai mi pasti itu logat
makassar.
Karno : Pantai losari mko kapeng, masih bahasa indonesia ji nah. Lebih
kumengerti ji logatnya i Wayan daripada bahasa burung-burungmu.
(semua ketawa) kemudian masuk Wayan dan Sida.

Wayan :Eeh, kenapa ini ketawa-ketawa? Ngetawain aku ya?


Aso : Bilang memang ja toh.
(Wayan dan Sida tatap-tatapan lalu tertawa)

Cristine :Nda disangka ta di guys, masih bisa ki ketemu dan tetap sama-sama
ki setelah selama ini sibuk semua. terakhir ketemu kemarin di
pernikahanku.
Sida :Iye nah tin, btw bagaimana kabarnya yang di dalam? (melirik ke
arah perut cristine)
Cristine :Doakan saja sehat-sehat ini keponakan ta nah guys.
Sida, Aso, karno: Amiinn
Wayan :btw dimana yang lain, kenapa Cuma sedikit yang datang. padahal
aku jauh-jauh terbang dari Denpasar mau ketemu sama teman-teman
lama. Ini mahasiswaku ta’ tinggal loh
Aso : Sibuk na mamo ibu dosen kah.
Wayan :Bukan begitu, Cuma kan sebagai dosen memang harus bertanggung
jawab, supaya nda dibenci sama mahasiswa. Seperti kamu dulu
karno.
Karno :Eh kenapa na saya lagi? itu Ibu Rahmi memang ngeselin nah dulu.
Aso :Baru sekarang partner ngajar jko sama Ibu Rahmi.
Sida :Itumi dibilang Karma kapang di?
Cristine : Eh sida, dapat salam ki dari suamiku. Kenal dimana kalian?
Sida : Oh sama ka kemarin jadi Narasumber di kegiatan pesta
kewirausahaan sebulan yang lalu. lupa ka tanya ki kemarin.
Aso :Bagaimana mi sekarang bisnismu sida? kudengar baru buka cabang
baru lagi?
Sida :Iya, alhamdullilah masih dikasih kesempatan sama Allah untuk
berkembang.
Karno :jangan buka cabang terus sida, buka buku nikah dulu
(semua tertawa dan sida tersipu

Kemudian masuk Zaenuddin bersama Besse, Ainun, Ajeng.


Zaenuddin : (duduk disamping sida) Teman-teman, baru ketemu lagi. Apa kabar
semua?
Aso : Baik sekali ja ini pak ketua, eh pak Direktur mi sekarang di.
Zaenuddin : hahaha biasa saja. Kamu apa kabar? (menatap sida)
Sida :Baik kak, alhamdullilah.

(lampu menyorot ke arah Sida dan Zaenuddin) yang lain freeze.


Zaenuddin : Sida, maaf ya, aku dulu banyak salah sama kamu.
Sida :Saya juga minta maaf ya kak, dulu pernah menjauh dari kakak.
Zaenuddin : Emm, kamu udah nikah?
Sida : Hehehe belum kak. Kita?
Zaenuddin :Belum juga. tapi kayaknya aku udah ada calon.
Sida : Oh ya, orang mana kak? Kirimkan ka juga undangan ta nanti nah.
Zaenuddin : Belum pasti sih, nggak tau dia mau nerima lamaranku atau nggak.
Sida : Aduh, keren ta begini kak. perempuan mana yang mau tolak.
Zaenuddin : (berdiri dari duduknya lalu berlutut di depan sida sambil memegang
bunga) Will you marry me?
Sida : (berdiri) kkak...
Zenuddin : Aku suka kamu sejak kuliah dulu, hanya nggak ada kesempatan
untuk mengungkapkan semuanya, kupikir sekarang adalah saat yang
tepat. Sida, izinkan aku untuk mendampingimu, menemanimu, dan
menjadi imammu. Maukah kau menjadi ibu dari anak-anakku?
Sida : Tapi kakak tau bagaimana hidupku dulu, aku bukan dari keluarga
yang baik-baik saja.
Zaenuddin : Sida, masa lalu adalah milikmu. Tapi masa depan adalah milik kita
berdua. Untuk terakhir kalinya, izinkan aku untuk bertanya. Maukah
kau menikah denganku?
Sida : Tidak bisa kak. tidak bisa ka tolak ki.

semuanya kembali seperti semua dan menatakan “Cieee..”

Anda mungkin juga menyukai