Tokoh :
Penokohan :
1. Iis : siswa yang super mageran tapi jangan salah dia anggota Osis.
2. Dena : siswi yang tegas dan berkarismatik dikenal sebagai kembang sekolah.
3. Rika : siswi yang berjiwa sosial tinggi menjungjung tinggi keadilan.
4. Maulana : siswa yang teladan selalu berpakaian dikenal sebagai siswa panutan (wajarlah ketua
kelas)
5. Cahyono : siswa yang sangat aktif di kelas, aktif tidur, main game, keluyuran kesan-kesini.
6. Dina : siswi yang ceria namun terdapat sisi kepolosan pada dirinya dan dia teman dekat Iim.
7. Iim : siswi yang optimis awalnya namun lama kelamaan pudar karena sifat temanyan-
temannya.
Namaku Iim mustaqimah. Jika kalian pernah mendengar kata Antahbrantah dan tahu artinya,
maka percaya atau tidak. Di situlah aku menghabiskan masa putih abuku yang berharga.
Senin adalah hari yang paling tak kusukai. Bukan, bukan karena upacaranya. Aku cinta
Indonesia, manamungkin enggan menghormat pada benderanya?.
(Masukkelas)
Tapi ada satu hal. Karena senin, adalah hari dimana aku harus menagih kas pada mahluk –
mahluk penghuni antahbrantah ini.
Semua orang mendadak tegang, belpun berbunyi pertanda upacara akan segera dimulai. Semua
siswa berebut keluar kelas dan mengacuhkan iim.
Iim: (membatin) "mereka akan menghinda rsaat kutagih bersama. Oke, coba satu-satu!"
Iis : (menyela) aduhhh, perutku sakit. Udah 3 hari gak makan. Jangankan uang kas, buat makan
pizza aja gak mampu.
Dena : "berapa? Tinggal bilang. (Melihat dompet) Ekh aduh, gak ada receh. Kapan-kapan aja
yah!"
Siswa lainnya tengah menggosipkan sesuatu.Iim hendak menagih kas pada mereka tapi setiap Iim
akan menengok dan bicara salah seorang siswa selalu menyela.
Iim : (berbicara pada diri sendiri) " haruskah? Lewat saja deh!"
(Pandangan Iim beralih pada Cahyono yang sibuk bermain game.)
Iim : (melihat buku sesaat dan menoleh kembali kearah Cahyono) "ayo ???"
(Setelah menoleh , didapatinya cahyono sudah tertidur pulas dan tak bisa dibangunkan.)
Dina : "hah? Kas? Hewan macam apa itu? Ahh, aku dimana? Kamu siapa? Kenapa aku bernapas?
Hah? Hah? (Linglung)
Iim : (menutupi wajah dengan buku. Lalu menoleh kearah Maulana yang duduk dibelakang Dina)
Iim:"Maul ?"
3.(Keesokan harinya)
(Iim melihat daftar kas dan menemukan nama Rika dengan tunggakan paling banyak.)
Iim : "teh Rika, udah hampir 1semester ini teteh gak bayar kas!"
Rika: (mengscroll hp) "berita terkini, polisi menangkap pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab
yang melakukan pemungutan liar alias pungli. Waaah, kasus ini!"
Rika : (menatap hp dan Iim secara bergantian) "wahhh pungli itu, kasus!"(Menunjuk wajah Iim)
Iim:hah?
Adegan2
1.(Curhat)
(Dina hendak beranjak dari tempat duduknya namun mengurungkan hal tersebut setelah melihat
wajah murung Iim.)
Dina : hah?
(Dina berteriak kencang sehingga siswa lainnya terkejut, menatap ke arah Dina. )
Iim : (berbicara cepat) coba bayangkan. Aku, aku ini anak baru yang sangat-sangat malang. Tahu
kenapa? Karena aku terjebak sebagai bendahara dari makhluk-makhluk paling nyebelin
seantero sekolah. Tahu gak? Siapa yang nunjuk aku sebagai bendahara?
Dina : me-reka?
Dina : ka...
Iim : (menyela) mereka juga! Tapi pas aku tagih, mereka selalu ngeles dan lebih parahnya lagi, apa
yang aku lakuin buat kelas ini malah disebut pungli.
Dini : emm, tapi Im, kamu tahukan mereka gak separah itu?
Dini : (melongo)
Adegan 3
1.Berita
Iis : "udah, dikelas sendiri gak usah formal gitu. Capenih! Dari tadi ngomong yang itu-itu terus!"
(duduk dikursinya)
Iis : "lanjutkan!"
Dena : "hei semuanya, hadap sini yooo...Hadap sini bentar!" (menepuk tangan untuk minta
perhatian)
Semua yang ada disana akhirnya menoleh dan mengalihkan perhatian kearah Dena.
Ayu: (mengusap-usap dagu)"Kamu nanya ? nih aku kasih tau feeling aku buruk. Kalo udah pake
seragam gitu pasti akan ada pencopetan masal"
Dena : "ekhem, okey...Sengaja saya datang kesini untuk menyampaikan sebuah informasi.
Berhubung akan diadakannya acara PHBN untuk memperingati hari sumpah pemuda,
maka OSIS berniat mengadakan beberapa perlombaan diantaranya:
1.dramakolosalperjuanganpemudaIndonesia
2.Taritradisional
3.Vokalisasipuisi
Cahyono : wahh, harus ikutan nih. Tiap tahunkan kita selalu dapat piala.
Maulana : tunggu-tunggu, ini bukannya acara Osis ya? Kenapa ada bayarnya gitu?
Dena : Osis lagi krisis dana setelah bigevent kemarin, nanti juga uangnya buat beli piala dan uang
pembinaan. Jadi kalau menang bisa balik lagi!
Dina : yah, gimana dong? Piala yang gede itu piala bergilir loh. Kalau kita menang sekali lagi,
pialanya bakal jadi milik kita. Tapi kalau kali ini kalah...
Maulana : tapi besokkan hari terakhir bayar LKS! Aku gak bisa ikut nyumbang
(Serempak) : sama!
Iim : coba aja kalo pada bayar kas. Pasti gak bakal kayak gini. Kerasakan? Aku juga bukannya
apa-apa, kas itu buat kelas kita juga. Buat kita! Dasar Masyarakat, kebiasaan bisanya cuman
mengkritik, mau terima enakny aaja. Pas harus melaksanakan kewajiban malah lari!
2.Keputusan
Maulana :oke, gini aja. Dikelas kitakan ada 21 orang. Kita bisa usahain patungan masing-masing
3k. Kita masih punya 2 harikan? Masa uang segitu gak bisa di dapetin 2 hari sih.
Semua : ah,oke!
Adegan4
(Keesokan harinya)
Rika : buat patungan gimana? Aku udah gak bisa minta uang tambahan lagi nih.
Siswa kelas yang lain juga mengalami hal yang sama. Akhirnya mereka memutuskan untuk
mencari uang sendiri dengan dagang online menjual barang bekas, streamer , joki dll. Dan
Iimpun mengetahui hal tersebut.
Adegan5
1.Kabar
Dena : Jangan bilang kalo kamu bawa alesan biar gak bayar patunganya, ta'usir kamu dari kelas
saat ini juga.
Iis : kamu gak tahu? Asum katanya hari ini mau pulang ke Sumatra. Ayahnya sakit dan gak bisa
kerja, jadi dia yang harus menggantikan ayahnya sebagai tulang punggung keluarga.
Rika : astaga, kasian sekali. Berarti dia gak akan sekolah lagi disini dong?
Cahyono : ada apa nih.? Kok pada kusut gitu? Gak punya duit ya?
Dena : tentang Asum yang katanya bakal balik ke Sumatra hari ini, kau juga tahu?
(Tanpa berpikir panjang, Maulana langsung menemui Cahyono untuk menanyakan kebenaran
berita tersebut)
2.Berduka
(Kini semua orang sudah mendengar mengenai kabar tersebut. Dengan perasaan sedih dan cemas
mereka menunggu kedatangan Asum)
(Pukul7.30)
(Pukul8.30)
(Pukul9.45)
(Lalu Maulana diberitahu oleh seornag siswa untuk menemui wali kelas mereka di ruang guru.
Tak lama kemudian Cahyono datang ke kelas dengan membawa kabar bahwa Asum...)
Maulana : (menghela napas) ya, seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya. Hari ini ada teman
kita yang hendak pergi. Asum sudah dalam perjalanan ke Sumatera, dan wali kelas tadi
berpesan untuk memberi salam perpisahan lewat vidio call.
Asum : maaf teman-teman. Selama disini aku tahu, aku banyak menyusahkan kalian. Dan,ya...
Sekali lagi maaf dan terimakasih. Hanya itu yang ingin ku sampaikan.
Dina : apa tidak ada jalan lain Sum?
Maulana : kami paham, maaf kami gak bisa berbuat lebih. Kamu teman yang baik Sum. Kami
hanya bisa mendoakan dan berharap agar kamu selalu mengingat kami (bersedih )
Asum : terimakasih, sekali lagi!
Rika :dan ini, isinya gak seberapasih tapi anggap saja ini sebagai hadiah perpisahan dari kami.
(Mentrasfer sejumlah uang kepada Asum)
Iis : ini permintaan yang lain juga. Kita bisa dapat piala kapanpun kok. Kami tahu kamu akan lebih
membutuhkannya daripada kami.
Epilog
Dalam kehidupan ini, selalu ada sisi yang berbeda. Yin dan yang, baik dan buruk. Benar adanya
jadi kita tak boleh menilai sesuatu itu hanya dari satu sudut pandang. Mereka, sahabat-sahabatku
yang gila. Namun juga istimewa.
(Iimpun menutup jurnalnya, lantas berjalan menghampiri teman-temannya untuk melakukan foto
bersama setelah memenagkan juara dalam perlombaan PHBN)
Kelasku,XI IIBB!
Ending
Iim : (tersenyum) yang kemarin belum bayar denda piket. Buruan bayar...
-Tamat-