DRAMA
NAMA:
1.Mareta Rifka as Alexa
2.Martina Bengan as Ayu
3.Nabila Fikria as Mem Emma
4.Nasywa Syara Aprilia Amanda as Kendal
5.Naya Mauludy Purnamasari as Olivia
6.Regina Valentina Manik as Kylie
7.Rifa Ariq Andini Chan as Mam Cathrine
8.Sartini Lumban Gaol as Destia
9.Semua as Chealsea
Di sebuah Sekolah bernama SMA Oxford terdapat sebuah kelas yang dihuni oleh
berbagai macam karakteristik siswa.
Pagi hari Destia dan Ayu dikelas, tiba – tiba Kendal dan teman-temannya datang.
Saat Mam Emma menulis ada yang mencatat, ada yang mendengarkan lagu, ada
tidur, ada yang baca novel, semua melakukan kegiatannya masing - masing.
Untung saja Mam Emma terlalu mudah untuk di tipu, kalau tidak habislah nasib
Destia saat itu, bisa – bisa ia sarapan lari di lapangan.
Mam Emma : “Baik anak – anak sampai sini pembelajaran kita hari ini. Sudah
waktunya istirahat, jangan lupa mengerjakan PR yang Mam kasih tadi ya”
Siswa : “Baik Mam”
Kylie : “Kantin gak sis”
Alexa : “Yoklah” *Keluar dari kelas*
Destia : “Hai Chealsea, kenalin gue destia”
Ayu : “Gue Ayu”
Chealsea : “Iya gue Chealsea”
Ayu : “Oiyaa Chealsea, lo harus hati – hati sama anak berempat tadi”
Chealsea : “Kenapa?”
Ayu : “Mereka jahat, suka ngebully orang”
Destia : “Tapi tenang aja, kan ada kami berdua disini”
Ayu : “Ngomong – ngomong emangnya lo kenapa pindah dari sekolah lo yang
lama?”
Chealsea : “Gue gak betah, gak suka sama sikap temen – temen gue”
Destia : “Semoga lo betah ya sekolah disini”
Chealsea : “Iya amin, makasih des”
Keesokan harinya
Saat pelajaran BK, Mam Cathrine sedang menjelaskan materi tiba-tiba gengnya
Kendal datang.
Olivia : “Assalamualaikum”
Mam Cathrine : “Waalaikumsalam, kalian kenapa jam segini baru datang”
Kendal : “Kesiangan Mam”
Alexa : “Macet Mam”
Kylie : “Banjir Mam”
Mam Cathrine : “Halahh alasan saja kalian ini, itu bajunya berantakan, cepat
rapikan”
Kendal & Olivia & Kylie: “Iya, iya Mam”
Mam Cathrine : “Sebagai hukumannya angkat 1 kaki kalian di sini”
Kendal : “Ribet banget sih Mam”
Mam Cathrine : “Gak usah ngebantah Mam , lakuin aja sekarang”
*angkat kaki * dan sudah lewat 30 menit
Kylie : “Dah Mam”
Mam Cathrine : “Yasudah kalian duduk, jangan diulangi lagi”
Geng Kendal : “Iya Mam”
Olivia : “Selamat pagi destia”
Destia : “Brisik”
Olivia : “Galak amat sih”
Kendal : “Yee bisa ae nih destia” *Nonjok destia*
Mam Cathrine : “Halo, iya sebentar saya akan keruangan.”
“ Anak – anak Mam tinggal dulu ya, ada tamu”
Siswa : “Iya Mam”
Kendal : “Weh sis si cupu lagi baca buku tuh, liat deh!”
Olivia : “Ah.. paling juga dia baca buku tips dan trick biar jadi cewek
famous”
Kylie : “Atau jangan – jangan buku berkonten 18+, yak?”
Alexa : “Yaila palingan juga dia beli bukunya Make KiP, mana mampu
dia beli buku, apa – apa yang bayarin destia!”
Kendal : “Udeh – udeh banyak bacot lo pada, samperin yuk!”
Chealsea hanya diam dengan air mata yang sudah membanjiri pipinya, tidak
dengan destia yang sudah naik emosinya, ingin rasanya ia menampar mulut Alexa
hanya saja Mam Cathrine masuk ke kelas sehingga ia harus menahan emosinya
hingga bel.
Dari arah sana gerombolan gengnya Kendal menghampiri meja Chealsea &
destia.
Olivia : “Wets.. lo gak tau ini singgaan siape? Cabut deh cabut, anak cupu
gak pantes di kantin.”
Destia : “Apa – apaan sih lo, kantin itu milik umum siapapun berhak
kesini, lagian juga banyak tuh bangku kosong. Kenapa harus
disini coba?”
Chealsea : “Udah des, udah. Kita aja yang pindah, ayo.”
Alexa : “Bagus deh, tau diri duduk gengs.”
Kylie : “Sis gimane nih? Tuh anak udeh dibully gak ada matinye,
gamau cabut juga dari sekolah kita.”
Kendal : “Sans aje ilah, takutan amat lo.”
Alexa : “Tau.. udeh santai aje, lo gak percaya sama kita – kita?”
Kylie : “Ok siap.”
Keesokan harinya
*Free Class*
Destia : “Yu, muka lo kenapa lebam semua gitu?”
Ayu : “Kemarin gue kepleset di tangga”
Destia : “Serius lo kenapa.. gak mungkin kepleset ditangga sampe gitu
Ayu : “Sebenernya ini gara – gara gue di palak gengnya Kendal”
Destia :”Ya ampun Yu, harusnya jangan lo kasih nanti mereka malah
makin jadi.”
Ayu : “Gue takut sama mereka des”
Destia : “Yu inget! Mereka bukan Tuhan yang harus lo takutin, kalian
sama – sama makan nasi, jangan anggap diri lo itu rendah, mulai
sekarang lo mau kan jadi temen gue sama Chealsea?”
Ayu : “Iya des, makasih. Oiyaa si Chealsea kemana ya?”
Destia : “Coba gue cari di kamar mandi dulu” *Pergi*
Destia : “Chealsea...Chealsea..., aduh sih Chealsea , kemana lagi gak biasanya”
*Ketemu sama Chealsea di gudang*
Destia : “Chealsea!!”
Chealsea : *Chealsea nengok*
Destia : “Chealsea lo ngapain? Lo kenapa bawa pisau?”
Chealsea : *Nangis* “Gue gak kuat des, gue cape”
Destia : “Iya lo kenapa”
Chealsea : “Gue gak guat kalo terus – terusan di bully kaya gini?”
Chealsea : “Apa gue salah sekolah disini”
Destia : “chel, lo gak salah dan lo berhak kok sekolah disini, kita semua
sama. Sama – sama makan nasi, lo jangan takut ya, gue bakalan
selalu ada buat lo chel kalo lo butuh bantuan.” (Meluk Chealsea)
Destia : “Ayo kita ke uks chel”
Mam Cathrine : “Chealsea apa benar apa yang di ceritakan sama teman kamu?
Tolong ceritakan.”
Destia : “Jadi gini Mam, tadi saya menemukan Chealsea di gudang sekolah
karna di bully.”
Ayu : “Sebenarnya saya juga pernah dibully.”
Mam Cathrine : “Sudah jelaskan buktinya!”
Mam Cathrine : “Kalian semua saya DO dari sekolah ini!”
Alexa : “Tapi Mam”
Mam Cathrine : “Gak ada tapi – tapian, perbuatan kalian itu sangat keji
mencemarkan nama baik sekolah, silahkan kalian keluar!!”
Geng Kendal : “Ok, Mam!”