Anda di halaman 1dari 6

Baju Tahanan KPK

Dua orang kader parpol sebut saja namanya Arya dan Abdillah sama-
sama bermaksud mencalonkan dirinya sebagai anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah.
Setelah menyerahkan berkas pencalonannya ke KPU di daerahnya, Arya
dan Abdillah mengobrol sambil meminum kopi di kantin gedung
tersebut. Mereka berdua terlibat percakapan yang seru.
Arya : “Di, banyak politisi di negeri kita yang sudah kaya raya!”
Abdillah : “Kalau masalah itu aku juga sudah tau, Ya!”
Arya : “Sangking kayanya mereka, mereka mampu mempunyai baju
termahal di Indonesia.”
Abdillah : “Loh, maksudmu baju termahal itu apa ?”
Arya : “Yah, apalagi kalau bukan baju tahanan KPK.”
Abdillah : “Kok malah baju tahanan KPK ?” (Bingung)
Arya : “Iyalah, coba saja kamu pikir, seorang politisi minimal harus
mencuri uang negara 1 milyar terlebih dahulu baru bisa memakai baju
tersebut.”
Abdillah : “Ooohh, maksud kamu gito toh, baru ngerti aku.”
Mereka kemudian memesan kopi lagi sambil mengenang teman-teman
mereka yang sudah bisa memakai baju termahal tersebut.”

Otong dan Pak Polisi


Saat malam hari si otong pergi mengendari motor niatnya sih mau beli martabak,
eh pas sampai di jalan Jendral Sudirman ternyata ada polisi yang menghentikan
otong, lalu terjadilah percakapan :

Polisi : pritt ! “selamat malam, pak, boleh lihat surat – suratnya apa, bapa saya
tilang pak.

Otong : wah, apaan nih, emang salah saya apa ya pa?

Polisi : Lampu motor bapa, tidak menyala saat berkendara di malam hari seperti
ini, dan ini sangat bahaya, sangat rawan untuk terjadi kecelakaan.

Otong : (mencari-cari alesan) gini loh pak polisi, sekarang kan saya sedang ada di
jalan Jendral Sudriman, yang bapak bisa lihat sendiri keadaan di sinih terang,
lampu dimana – mana, jadi untuk apa saya menyalakan lampu saya?

Polisi : (tiba-tiba jongkok dan mengambil 2 pentil yang ada pada ban yang
akhirnya ban tersebut kempes karena tidak ada angin)

Otong : (kebingungan) pak kenapa bapak mencabut kedua pentil ban saya, kan
ban saya kempes dan saya tidak bisa melanjutkan perjalanan.

Polis : siapa juga yang ngempesin ban, bapak, saya Cuma mengeluarkan angin
yang bapak simpan di ban, kan di sinih banyak angin, jadi untuk apa bapak
simpang-simpan angin, di ban lagi.

Otong : (nangis … )
Sekolah Adiwiyata
Hari itu di SMA Kediri Usu’,kelas X MIA 1 akan melaksanakan tugas prakarya dari Bu
Gina,yakni membuat kotak tissu dari koran bekas.

Tapi sebelum itu...


Bu Gina : “Anak-anak,sebelum kerajinan itu kalian buat,Ibu mau menyampaikan sesuatu
yang perlu diperhatikan.Karena sekolah kita ikut dalam perlombaan Sekolah
Adiwiyata,maka seluruh siswa diharapkan menjaga semuanya dalam keadaan bersih.”
Anak –anak : “Siap,Bu”
Anak-anak pun mulai menggulung-gulung koran lalu menempelnya di kotak tissu.

2 jam setelahnya.....

Bu guru : “Mm..mantap,ya anak-anak” (sambil berkeliling mengecek pekerjaan siswa satu


persatu
Sesampainya di meja Siska......

Bu guru : “Loh,Siska,Kenapa kamu malah melongo melihat teman kamu kerja? Bahan kamu
belum tersentuh sedikitpun,sedangkan teman kamu bahkan sudah ada yang hampir selesai”
Siska : “Lah,emang masalah,Bu?”
Bu guru : “Aduh!Sudah pasti itu adalah masalah,Siska”
Siska : “Harusnya tuh Ibu Guru bilang makasi. Saya udah bantu dikit membantu sekolah kita
menuju Sekolah Adiwiyata dengan menjaga meja saya tetap bersih dan rapi. Membuat
kerajinan seperti itu hanya akan mengotori kelas dan kita akan gagal jadi SEKOLAH
ADIWIYATA.Kan,kata Ibu SEMUANYA HARUS BERSIH”
Bu Guru : (Terdiam kemudian melangkah keluar kelas.)
Struktur Teks Anekdot
Aspek Isi
Tema Pendidikan
Kritik Siswa yang hanya tahu mendengar
informasi tanpa memahaminya
dengan baik,dan juga guru yang
menyampaikan informasi secara tidak
terperinci
Humor/Kelucuan Respon siswa saat ditanya gurunya
Tokoh Bu Gina,Siska,dan anak-anak
Struktur Abstraksi Hari itu di SMA Kediri Usu’,kelas X MIA 1
akan melaksanakan tugas prakarya dari Bu
Gina,yakni membuat kotak tissu dari koran
bekas.

Struktur Orientasi Tapi sebelum itu...


Bu Gina : “Anak-anak,sebelum kerajinan
itu kalian buat,Ibu mau menyampaikan
sesuatu yang perlu diperhatikan.Karena
sekolah kita ikut dalam perlombaan
Sekolah Adiwiyata,maka seluruh siswa
diharapkan menjaga semuanya dalam
keadaan bersih.”
Anak –anak : “Siap,Bu”
Anak-anak pun mulai menggulung-gulung
koran lalu menempelnya di kotak tissu.
2 jam setelahnya.....
Bu guru : “Mm..mantap,ya anak-anak”
(sambil berkeliling mengecek pekerjaan
siswa satu persatu

Struktur Krisis Sesampainya di meja Siska......


Bu guru : “Loh,Siska,Kenapa kamu malah
melongo melihat teman kamu kerja?
Bahan kamu belum tersentuh
sedikitpun,sedangkan teman kamu bahkan
sudah ada yang hampir selesai”
Struktur Reaksi Siska : “Lah,emang masalah,Bu?”
Bu guru : “Aduh!Sudah pasti itu adalah
masalah,Siska”
Siska : “Harusnya tuh Ibu Guru bilang
makasi. Saya udah bantu dikit membantu
sekolah kita menuju Sekolah Adiwiyata
dengan menjaga meja saya tetap bersih
dan rapi. Membuat kerajinan seperti itu
hanya akan mengotori kelas dan kita akan
gagal jadi SEKOLAH ADIWIYATA.Kan,kata
Ibu SEMUANYA HARUS BERSIH”

Struktur Koda Bu Guru : (Terdiam kemudian melangkah


keluar kelas.)

Pola Penyajian Narasi

Kebahasaan Teks Anekdot


Kalimat retoris :
“Lah,emang masalah,Bu?”

Konjungsi Kata Waktu :


Terdiam kemudian melangkah keluar kelas
Kata Kerja Aksi
1)Anak-anak pun mulai menggulung-gulung koran lalu menempelnya di kotak tissu.
2) Bu guru : “Loh,Siska,Kenapa kamu malah melongo melihat teman kamu kerja? Bahan
kamu belum tersentuh sedikitpun,sedangkan teman kamu bahkan sudah ada yang hampir
selesai”

Penggunaan Kalimat Seru:


Siska : “Lah,emang masalah,Bu?”

Anda mungkin juga menyukai