Anda di halaman 1dari 3

SINOPSIS

Disebuah sekolah di daerah Bandung. Vania dikenal dengan suara gagapnya itu, ia menjadi
sasaran pembulian teman-temannya. Dibalik kekurangan Vania tsb, Vania memiiki kemampuan
yang sangat luar biasa..... Rio, Vier dan Pino dengan gayanya yang agak nakal mereka paling
suka mengejek dan membuli Vania. Angel teman baik Vania yang sama CUPUnya tidak bisa
berbuat apa apa.
Disamping itu, ada guru yang tidak begitu baik kepada murid muridnya. Ia adalah Miss.Sisil..
Miss.Sisil selalu memarahi murid muridnya.

Pemeran Cerita
1.       Vania : Cupu, mempunyai keahlian khusus, mudah terpengaruh oleh orang lain.
2.       Angel : Cupu, lemah 
3.       Rio : anak nakal, bodoh, tidak berguna, pengecut. 
4.       Vier : anak nakal, ganteng, gabisa diem.
5.       Pino : anak nakal, pendiam 
6.       Sisil : guru yang tidak pernah lepas dari amarahnya / guru killer
_____________________________________________________________________________
________

Kring…kring…kring…
Bel masuk sekolah berbunyi. Rio, Vier, dan Pino masuk ke kelas menanti Guru masuk.
Sementara itu, Vania dan Angel yang juga teman sekelas mereka belum datang juga,
padahal Miss.Sisil, yang dikenal sebagai guru Killer itu sebentar lagi akan masuk.
----Suasana Kelas----
Pino : Bro.. si Cupu bersaudara (panggilan untuk Vania dan Angel) itu belum dateng
juga ya, kemana mereka? (sambil melirik kearah Rio dan Vier)
Vier : iya ya, tapi... Bodo amat lah, bukan siapa siapa gue juga kan (tersenyum jahat)

Tidak lama kemudian Miss.Sisil pun datang ke kelas, kelas yang tadinya ribut.. serentak
langsung menjadi hening. Kemudian Vier sang ketua kelas siap memberikan aba aba
salam kepada Miss.Sisil

Vier : siap, Beri salam!


Murid : Selamat pagi Miss
Miss.Sisil : (menjawab salam)

Sementara itu, dengan tergesa – gesa Vania dan Angel datang dengan wajah penuh
dengan keringat.

Miss.Sisil : Loh Vania, Angel kalian kok baru dateng?! (alis mengkerut)
Vania&Angel : iya Miss... (Hhhhh, mendesah kelelahan)
Miss.Sisil : Kenapa Kalian terlambat?! (membentak halus)
Angel : maaf kan kami Miss.. tadi ditengah jalan ban motor bocor Miss
Vania : i i iyaa Miss.. jadi tadi k k kke bengkel dulu Miss (huft, buang nafas)
Pino : ahh alesan aja itu mah Miss.. palingan mereka takut sama pelajaran Miss
Vier : Benar tu, materi kita kan bola basket. Angel mana bisa main basket, badannya
kan… Ya gitu deh (karena Angel adalah anak yang pendek)
Rio : Hukum aja Miss! Biar mereka kapok, nanti malah jadi kebiasaan lagi Miss.
Pino&Vier : Bener tu Miss, hukum aja Miss!
Miss.Sisil : Sudah-sudah, kalian jangan main hakim sendiri, ini keputusan BaMiss, jadi
BaMiss yang berhak nentuin. Vania, Angel, duduklah!
Vania&Angel : makasih Miss (dengan suara kaku)

Vania dan Angel pun berjalan untuk duduk ke tempat mereka masing – masing, ketika
hendak melewati Pino, Pino pun menyengkang kaki Angel sehingga membuat Angel jatuh
tersungkur.
Pino : Ah cupu lo! Masa gitu aja jatoh, gak punya tenaga ya? Oh iya kan abis dorong
motor, hahahaha!

Seisi kelas tertawa beberapa saat. Angel pun langsung berdiri dan menuju tempat
duduknya.

Miss.Sisil : Sudah-sudahh. Bisa Miss lanjutkan?


Murid-Murid : Bisa Miss!
Miss.Sisil : Kamu ga apa-apa kan, Val?
Angel : Gak apa-apa kok Miss.
Miss.Sisil : Ya sudah kalau begitu. Mari kita lanjutkan materi kita.

Merekapun kembali serius belajar, tanpa terasa bel istirahat telah berbunyi.
Kring....Kring....

Miss.Sisil : Baiklah anak – anak, kita akhiri dulu pertemuan kita pada hari ini, kita lanjutkan
di pertemuan selanjutnya, Selamat pagi dan sampai jumpa.
Murid-Murid : pagi Miss!

Murid – murid pun segera keluar dari ruangan kelas, sementara itu Rio, Vier, dan Pino
tidak pergi kemana-mana, mereka memanfaatkan waktu istirahat mereka didalam kelas
saja.

Rio : hey, Vier, Pino. Sini!


Vier&Pino : ada apa?
---Rio&kawannya berkumpul---
Rio : gue punya rencana
(berbincang-bincang)
Vier&Pino : O’K Setuju!! Hahaha (tertawa dalam hati)

Tidak lama kemudian si Cupu Bersaudara pun kembali ke kelas. Dikelas hanya ada Rio
dan si Cupu bersaudara. Sementara Vier dan Pino bertugas menjaga pintu untuk berjaga
jaga supaya tidak ada yang melihat.
---Di Kelas yang sunyi---
Rio : hey cupu!! Bagi duit..
Vania : n n ntu.. aku masalahnya.. masalahnya aaku..
Rio : ahh dasar payah!! Ngomong aja nggak becus, sini biar gue ambil duitnya
Vania : ta ta tapi...
Rio : ahh gak ada tapi tapian! (sambil memaksa dan mencari duit dikantongnya
Vania)
Vania : t-t-tapi aku gapunya duit (suara orang cupu)
Rio : ahh payah lo, udah gagap gakpunya duit pula!! Sini sebagai gantinya gue ambil
buku lo (mengambil buku Vania dari tasnya, lalu merobeknya dan pergi begitu saja)
Vania : Tapi Rio... (sedih)
Angel : udah lah Vania, biarin aja, jangan sedih gitu.. aku masih punya banyak buku
kok, nih..  (sambil memberi buku kepada Vania) kamu bisa memilikinya, tenang aja.
Vania : ma ma makasih Angel.. (tersenyum tipis)

Bel masuk pun berdering. Kring.. Kring..


Suasana kelas aman seperti biasanya.. beberapa jam kemudian, tidak terasa Bel pulang
pun berdering. Kring3x...para murid bergerombol keluar dari kelas.
---Perbincangan si Cupu Bersaudara---
Angel : Hey Vania!
Vania : Hey ngel!
Angel : hey Vania ahh, hari ini aku nebeng sama kamu ya?
Vania : i i iya udah
(mereka berdua jalan menuju gerbang, TIBA TIBA...)
JEGER BOOM!! (mereka melihat Rio tertabrak mobil)
Angel : Vania, aMissah kita harus menolong dia?! Sedangkan dia sudah memperlakukan
kamu dengan tidak baik (panik)
Vania : tentu saja ki ki ki kita..
Angel : kita apa Vania? (bingung)
Vania : ki ki kita harus menolong dia val!
Angel : O’K lah.. ayoo!
(mereka menghampiri Rio)

Terlihat Rio terluka sangat parah

Vania : L-L-Rio.. kamu gapapa? (cemas)


Rio : kamu bisa lihat sendiri!*Ahh (mengerang kesakitan)
Vania : biar aku bantu.. (mengucap mantra) “dengan kekuatan datang bulan, sembuh
lah”

Tanpa disadari Rio pun sembuh begitu saja

Rio : Hah?! (sambil melihat tangannya sendiri) ga ada luka? (Rio bertanya tanya)
Vania, apakah kamu yang menyembuhkanKU?
Vania : yups.. tepat sekali!! Banyak orang yang belum mengetahui kemampuanku yang
satu ini
Rio : Vania???? (bengeut sedih) terimakasih Vania
Merekapun akhirnya berbaikan, dan tanpa sepengetahuan siapapun ternyata Vania
adalah keturunan Uchiha.. setelah beberapa menit dari kejadian itu, Vania pun
menghilang entah kemana.

Anda mungkin juga menyukai