Dibuat Oleh :
Angela Stephanie
Glennesha Geneviene
Kenjo Cahyadi
Maria Renha Rosari Laura . V
Raja Marceloan
X IPS 3
SMA Santo Kristoforus II
Jl.Taman Palem Lestari Blok A-18
Tahun Ajaran 2018/2019
Kata Pengantar
Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
sehingga kelompok kami bisa mengerjakan dan menyelesaikan makalah ini dengan
lancar dan baik. Berikut adalah makalah yang kami buat untuk membahas kehidupan
social sebagi objektivitas dimana didalamnya mencangkup kemajemukan
masyarakat, kesenjangan social ekonomi dan kami juga akan membahas tentang
gejala social yang di dalamnya mencangkup pengertian, karakteristik, bentuk dan
jenis gejala social. Harapan kami dalam membuat makalah ini adalah supaya
pembaca dapat memahami tentang gejala social yang terjadi dalam masyarakat ini.
Selamat membaca.
Daftar Isi
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………………………
KATA PENUTUP………………………………………………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………………………..
Bab I KEHIDUPAN SOSIAL SEBAGAI OBJEKTIVITAS
A. Kemajemukan Masyarakat
Masyarakat Indonesia terbagi atas kelompok – kelompok.Tiap kelompok masyarakat
memiliki pola perilaku,adat,agama,dan budaya yang berbeda.Hal ini dikarenakan masyarakat
Indonesia terdiri dari berbagai ras dan suku bangsa yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia.Dengan demikian , secara realita menghasilkan kemajemukan masyarakat.
Kemajemukan masyarakat di Indonesia dapat dilihat secara horizontal dan
vertikal.Kemajemukan secara horizontal , antara lain dapat dilihat dari beragamnya ras,suku
bangsa,dan agama.Adapun secara vertikal dapat dilihat dari pelapisan sosial masyarakat.
Beberapa faktor yang mendorong terbentuknya kemajemukan masyarakat Indonesia :
1.Keadaan geografis Indonesia
Kondisi geografis yang terpisah-pisah mengakibatkan penduduk yang menempati suatu
pulau atau sebagian pulau tumbuh menjadi kesatuan-kesatuan suku bangsa yang sedikit
banyak terisolasi dengan yang lain.Mereka kemudian mengembangkan pola perilaku,bahasa,
dan ikatan-ikatan kebudayaan lainnya yang berbeda.
2.Pengaruh kebudayaan asing
Indonesia terletak pada posisi silang antara dua samudra , yaitu Samudra Hindia dan
Samudra Pasifik,serta dua benua ,yaitu Benua Asia dan Benua Australia.Kondisi yang strategis
ini menjadi daya tarik tersendiri bagi bangsa-bangsa asing untuk datang,singgah,dan menetap
di Indonesia.Akibatnya,mereka kemudian membentuk ras,subras,agama, dan kepercayaan
yang berbeda-beda di Indonesia.
3.Iklim yang berbeda
Iklim yang berbeda antara daerah yang satu dengan daerah yang lain di kawasan Indonesia
menimbulkan kondisi alam yang berbeda.Akibatnya,terjadilah keanekaragaman regional
antara daerah-daerah di Indonesia.
3. Simbol keagamaan
(Simbol dapat diartikan sebagai segala ssesuatu yang mengandung arti tertentu yang
dikenal oleh anggota suatu kelompok masyarakat).
4. Pengalaman keagamaan
(Pengalaman keagamaan merujuk pada semua pengalaman subjektif individu dalam
berhubungan dengan Tuhan).
5. Masyarakat agama
Masyarakat agama adalah penganut masing-masing agama.
Kesenjangan social ekonomi yang terjdi karena faktor ketidakadilan dalam memberi
kesempatan berusaha sering terjadi karena adanya praktik monopoli,kolusi,korupsi.dan
nepotisme.
Dari sekian upaya tersebut yang paling penting adalah meningkatkan etos kerja yang
produktif, meningkatkan SDM, serta memupuk rasa kebersamaan, persatuan dan kesatuan
sebagai bangsa Indonesia
Bab II Gejala Sosial
Ada berbagai gejala social yang dapat ditemukan di dalam masyarakat. Menurut
Guglielmo Carchedi, gejala social itu dapat dikelompokkan dalam bentuk gejala social yang
menentukan (the determinant social phenomenon) dan bentuk gejala social yang ditentukan
(the determined social phenomenon).
Gejala social yang menentukan merupakan bentuk gejala social yang mengondisikan
keberadaan gejala social yang ditentukan. Gejala social yang ditentukan merupakan bentuk
gejala social yang menjadi kondisi reproduksi atau menggantikan gejala social yang
menentukan. Misalnya, gejala social relasi kepemilikkan mennetukan gejala social akumulasi
modal. Kapiltalisme ditentukan oleh gejala social akumulasi modal.
Pengelompokan gejala social menurut Pitirim A. Sorokin dibagi dalam beberapa jenis.
Diantaranya sebagai berikut :
a. Gejala social religious.
Misalnya, suku Pygmy di daerah Katulistiwa Afrika melakukan suatu perayaan tahunan
di akhir musim hujan dalam suatu upacara keagamaan. Kepala suku mengitari
perapian. Tarian tersebut melambangkan perputaran matahari setiap hari.
Kami ucapkan terimakasih kepada pembaca makalah yang telah kami buat ini
mengenai Fungsi sosiologi untuk mengenal gejala social di masyarakat. Semoga
makalah yang kami buat ini bisa berguna dan bermanfaat serta bisa digunakan untuk
menambah pengetahuan. Kami juga ingin mengucapkan permintaan maaf apabila
ada kesalahan dalam pembuatan makalah ini dan kata-kata yang kurang berkenan di
hati pembaca. Terimakasih. Tuhan memberkati.
Daftar Pustaka
//Buku paket SMA kelas X Sosiologi kurikulum 2013 oleh Kun Maryati dan Juju
Suryawati