Depi Tangsi(21531032)
Depi Tangsi(21531032)
Disusun Oleh:
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Puji
syukur yang dalam kami sampaikan hanya bagi Allah SWT atas segala karunianya, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini dibuat atas dasar tugas mata kuliah .Dalam makalah ini kami akan membahas dan
memperdalam materi yang dipelajari yaitu Dasar, Fungsi, Tujuan Pendidikan Nasional dan
Tugas, Hak, Serta Kewajiban Tenaga Kependidikan.
Kami juga menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih banyak
kekurangan.Karena itu sangat diharapkan bagi pembaca untuk menyampaikan saran atau
kritik yang membangun demi tercapainya makalah yang lebih baik.Semoga makalah yang
telah kami susun ini senantiasa bermanfaat bagi pembacanya.Aamiin.
PENULIS
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia Tahun 1945 berfungs mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokrasi serta bertanggung
jawab. Untuk mengembangkan fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu
sistem pendidikan nasional yang tercantum dalam UUD No.20 Tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional.
Karena itu, suatu pendidikan sangat dibutuhkan oleh masyarakat di Indonesia karna
mengingat pendidikan itu sendiri sangat berguna untuk kemajuan suatu bangsa dan
Negara.Disini kami pemakalah akan membahas tentang pentingnya mengetahui arti dari
pendidikan nasional.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian , Dasar, Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional ?
2. Apa Hak dan Kewajiban Kependidikan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Pengertian, Dasar, Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional
2. Mengetahui Hak dan Kewajiban Kependidikan
4
BAB II
PEMBAHASAN
1
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pres, 2015), hlm.1
5
kepribadiannya, kemudianberakhlak mulia dan baik serta cinta beramal untuk
kemanfaatantanah air”.
Dari beberapa pengertian pendidikan di atas dapat dipahami bahwa pendidikan adalah
bimbingan yang dilakukan secara sadar oleh pendidikkepada peserta didik dalam rangka
pertumbuhan dan perkembangan jasmanimaupun rohani untuk mencapai kedewasaan
yang berjalan secara terusmenerus dan turun temurun.
Pada umumnya pendidikan nasional ditujukan sebagaimana yang tersimpul dan
dilukiskan oleh Wilds yaitu “Nasionalisme dalam pendidikan bertujuan, terutama
memelihara dan memuliakan Negara.Negara biasanya diartikan sebagai suatu masyarakat
yang disusun demi tujuan utamanya melindungi warga Negara dari bahaya serangan dari
luar dan disentegrasi yang terjadi di dalam Negara itu”. 2
Pengertian pendidikan nasional, menurut dari beberapa ahli, antara lain:
a. Soeparman mengatakan, pendidikan nasional adalah usaha sadar
untukmengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luarsekolah
berlangsung sejak sebelum lahir sampai mati sesuai dengan dasar,tujuan serta norma-
norma yang berlaku pada bangsa atau negara.
b. Menurut Sunarya, pendidikan nasional adalah suatu sistem pendidikanyang berdiri di
atas landasan dan dijiwai oleh falsafah hidup suatu bangsadan tujuannya bersifat
mengabdi kepada kepentingan cita-cita nasionalbangsa tersebut.
c. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, merumuskan bahwa pendidikan nasional
adalah suatu usaha untuk membimbing para warga Negara Indonesia menjadi manusia
yang berpribadi Pancasila, berdasarkan akanketuhanan, berkesadaran masyarakat dan
mampu membudayakan alamsekitar.
d. Dalam UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, Bab I, Pasal 1, ayat 2dirumuskan,
pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
yang berakar pada nilai-nilai agama,kebudayaan nasional Indonesia, dan tanggap
terhadap tuntutan perubahan zaman.
Berdasarkan beberapa pengertian pendidikan nasional di atas, dapat dipahami bahwa
pendidikan nasional adalah usaha memberikan bimbingandari akar kebudayaan bangsa
itu sendiri terhadap seluruh warga negaranya,sehingga terbentuklah warga yang
2
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pres, 2015), hlm. 122
6
berpengetahuan, berpendidikan, bermentalyang tinggi, berakhlak mulia, tanggung jawab
dan siap mengemban amanat meneruskan perjuangan bangsa yang dipikulkan kepadanya
denganberdasarkan Pancasila dan UUD 1945.3
3
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pres, 2015), hlm. 336
7
c. Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
Dalam Bab XIII pasal 31 berbunyi :Ayat 1 : Setiap warga negara berhak mendapat
pendidikan, Ayat 3 : Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan sertaakhlak mulia
dalam rangka mencerdaskan bangsa yang diatur denganUndang-Undang.
Pasal 32 ayat 1 berbunyi : Negara memajukan kebudayaan nasionalIndonesia di tengah
peradaban dunia dengan menjamin kebebasanmasyarakat dalam memelihara dan
mengembangkan nilai-nilaibudayanya.
3. Dasar Operasional
a. UU RI No. 4 Tahun 1950 Jo. UU No. 12 Tahun 1954 Bab III TentangDasar-dasar
Pendidikan dan Pengajaran, pada pasal 4 berbunyiPendidikan dan Pengajaran
berdasarkan atas asas-asas yang termaktubdalam Pancasila, Undang-Undang
Dasar Republik Indonesia danKebudayaan Bangsa Indonesia.
b. TAP MPR No. II/MPR/1978 pasal 4 menyatakan : PedomanPenghayatan dan
Pengamalan Pancasila.merupakan penuntun danpegangan hidup dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara bagisetiap lembaga kenegaraan dan lembaga
kemasyarakatan, baik di pusatmaupun di daerah dan dilaksanakan secara bulat dan
utuh.4
c. TAP MPR No. IV/MPR/1983
Ketetapan MPR No. IV/MPR/1983 tentang GBHN mengenaipendidikan
menyatakan : Pendidikan Nasional berdasarkan atasPancasila.
Dalam GBHN, pada Bab II tentang landasan pembangunan nasional menyatakan
pokok pikiran bahwa hakekat pembangunan nasionaladalah pembangunan
manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunanseluruh rakyat Indonesia, maka
landasan pelaksanaan pembangunannasional adalah Pancasila dan UUD 1945.
d. Keputusan Presiden No. 145 Tahun 1965 tentang nama dan rumusaninduk sistem
pendidikan nasional, menerangkan :
4
Fuad Ihsan, Dasar-dasar Pendidikan (Jakarta : Rineka Cipta, 1996), hlm.123
8
Pancasila adalah moral dan falsafah hidup bangsa Indonesia.Olehkarena itu,
dasar/asas pendidikan nasional sebagai landasan bagisemua pelaksanaan
pendidikan nasional adalah Pancasila.
Jadi, dasar pendidikan nasional ada tiga, yaitu dasar ideal adalah Pancasila,
dasar konstitusional adalah UUD 1945, dan dasar operasionaladalah Tap MPR tentang
GBHN.
5
Zakiyah Darajat dalam Ramayulis dkk, Dasar-Dasar Kepribadian, (Padang : Zaky Press Center),
hlm.29.
6
M. Arifin, Kapita Selekta Pendidikan (Islam dan Umum), (Jakarta : Bumi Aksara, 2000), cet. 4, hlm.
133.
7
Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Logos Wacana Ilmu, 1999), cet. II, hlm. 51.
8
B. Suryosubroto, Beberapa Aspek Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta : Rineka Cipta, 1990), cet. 2,
hlm. 18.
9
Berhasil tidaknya suatu pendidikan banyak tergantung pada jelastidaknya tujuan yang
hendak dicapai.Oleh karena itu, tujuan pendidikanharus dirumuskan dengan sejelas-
jelasnya.Lalu apakah sebenarnya yangmenjadi tujuan dari pendidikan nasional itu.
Tujuan pendidikan nasional (Indonesia) adalah merupakan tujuanumum yang hendak
dicapai oleh seluruh bangsa Indonesia dan merupakanrumusan daripada kualifikasi
terbentuknya setiap warga negara yangdicita-citakan bersama.
Dalam sejarah perkembangan pendidikan nasional, rumusan tujuanpendidikan nasional
telah banyak mengalami perubahan.Hal inidisebabkan karena keadaan zaman yang selalu
berubah-ubah danbukanlah statis.Hal ini dilakukan juga agar pendidikan yang
sedangberjalan di Indonesia bertambah maju.
Adapun perubahan-perubahanrumusan tujuan pendidikan nasional tersebut adalah
sebagai berikut :
1) Surat Keputusan Menteri PPK. Mr. Suwandi (tanggal 1 Maret 1946)dirumuskan,
tujuan pendidikan adalah “menanamkan jiwa patriotisme”. Tujuan pendidikan
tersebut, disesuaikan dengan situasipada waktu itu. Negara dan bangsa Indonesia
sedang mengalamiperjuangan fisik melawan kolonialisme Belanda yang berusaha
ingin menjajah kembali Indonesia.
2) UUPP No. 4/1950, Jo. No. 12/1954, Bab II, pasal 3, dirumuskan,tujuan
pendidikan dan pengajaran ialah membentuk manusia susial yang cakap dan
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab tentang kesejahteraan
masyarakat dan tanah air.
3) Keputusan Presiden RI No. 145 Tahun 1965 dirumuskan, tujuan pendidikan
nasional baik yang diselenggarakan oleh pihak Pemerintah maupun oleh pihak
swasta, dari pendidikan prasekolah sampai Perguruan Tinggi, supaya melahirkan
warga negara sosialis Indonesia yang susila, yang bertanggung jawab atas
terselenggaranya masyarakat sosialis Indonesia, adil dan makmur baik spiritual
maupunmaterial dan yang berjiwa Pancasila.
4) Tap MPRS RI No. XXVII/MPRS/1966, Bab II tentang Pendidikan, pasal 3
dirumuskan, tujuan pendidikan adalah membentuk manusiaPancasilais sejati
10
berdasarkan ketentuan-ketentuan seperti yangdikehendaki oleh pembukaan UUD
1945”.9
5) Tap MPR RI No. IV/MPR/1973 tentang GBHN dirumuskan, Pembangunan
dibidang pendidikan didasarkan atas Falsafah NegaraPancasila. Diarahkan untuk
membentuk manusia manusiapembangunan yang berPancasila dan untuk
membentuk manusia Indonesia yang sehat jasmani dan rohani, memiliki
pengetahuan danketerampilan, dapat mengembangkan kreativitas dan tanggung
jawab,dapat menyuburkan sikap demokratis dan tenggang rasa,
dapatmengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekeri yang luhur,
mencintai bangsanya dan mencintai sesama manusia sesuaidengan ketentuan-
ketentuan yang termaktub dalam UUD 1945.
6) Tap MPR RI No. IV/MPR/1978 dan TAP MPR RI No. II/MPR/1983 tentang
GBHN dirumuskan, Pendidikan nasional berdasarkanPancasila, bertujuan untuk
meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan
ketrampilan, mempertinggi budipekerti, memperkuat kepribadian dan
mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan
manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama
bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
7) TAP MPR RI No. II/MPR/1988 tentang GBHN dirumuskan, Pendidikan
berdasarkan Pancasila, bertujuan untuk meningkatkankualitas manusia Indonesia,
yaitu manusia yang beriman dan bertakwaterhadap Tuhan Yang Maha Esa,
berbudi pekerti luhur,berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh,
tanggung jawab,mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani. 10
8) UU RI No. II/1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II, pasal 4
dirumuskan, Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupanbangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitumanusia yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esadan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap dan mandiriserta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
9
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pres, 2015), hlm. 141
10
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pres, 2015), hlm. 143
11
9) UU RI No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,Bab II, Pasal 3
dirumuskan, Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkanpotensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman danbertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yangdemokratis serta bertanggung jawab.11
Demikianlah perkembangan tujuan pendidikan di Indonesia.Secara kronologis dan
historis.Sejak Indonesia merdeka hingga sekarang dapat dilihat dengan jelas bahwa dasar
dan tujuan pendidikan di Indonesia tidak pernah bergeser dari pandangan hidup Pancasila
dan UUD 1945.
Ditinjau dari segi norma-norma yang ditekankan pada setiap rumusan tujuan
pendidikan terlihat adanya perbedaan penekanan untuk setiap tahap yang disesuaikan
dengan tuntutan perkembangan kehidupan dalam masyarakat dan pembangunan di negara
Indonesia.Seperti pada rumusan tujuan pendidikan dalam TAP MPRS
No.XXVII/MPRS/1966, jelas sekali penekanannya, yaitu “kembali pada Pancasila dan
UUD 1945”. Hal ini karena pada saat itu rakyat dan negara Indonesia baru saja berbenah
diri setelah dirongrong oleh peristiwa G30S/PKI, yang pada saat itu nyaris
menenggelamkan bangsa dan negara Indonesia yang berideologi Pancasila dan UUD
1945 untuk diganti dengan ideologi komunisme. Pada tujuan pendidikan dalam TAP
MPR No.IV/MPR/1978, makin banyak norma-norma yang dikemukakan secara eksplisit
disesuaikan dengan perkembangan masyarakat dan negara, serta tuntutan pembangunan
pada saat itu, baik fisik, mental maupun spiritual, terutama peningkatan ketakwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam TAP MPR No.II/MPR/1988, tujuan pendidikan lebih menekankan pada
“peningkatan kualitas manusia Indonesia”.Hal ini juga berdasarkan atas tuntutan
perkembangan kehidupan masyarakat dan negara Indonesia yang saat itu sebagai negara
berkembang. Sebagai Negara berkembang Indonesia harus berpacu dengan negara-
negara lain, baik dalam pengembangan ilmu dan teknologi yang sangat diperlukan
dalam kehidupan dunia yang sedang mengalami era industrialisasi, informasi dan
globalisasi. Tidak lama setelah MPR merumuskan tujuan pendidikan sebagaimana yang
11
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pres, 2015), hlm. 335
12
tercantum dalam TAP MPR No II/MPR/1988, pada tahun berikutnya, tujuan pendidikan
dirumuskan dalam UU No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Kemudian sesuai dengan amanat perubahan UUD 1945, maka UU No. 2 tahun 1989
diganti dengan UU No. 20 tahun 2003. Karena UU No. 2 tahun 1989 dianggap sudah
tidak sesuai lagi. 12
Dengan demikian, tujuan pendidikan nasional yang berlaku adalahtujuan pendidikan
yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003. Baik itu pendidikan formal, non formal,
maupun informal.Karena rumusan tujuan pendidikan nasional dalam UU No. 20 tahun
2003 merupakan rumusan tujuan pendidikan nasional yang terakhir untuk saat
ini.Rumusan tujuan pendidikan nasional, yang sering mengalami perubahan dari periode
ke periode itu sebenarnya tidak mengurangi hakekat tujuan pendidikan nasional. Karena
Pancasila ditempatkan sebagai dasar pendidikan nasional dan tujuan-tujuannya, sehingga
Pancasila sebagai dasar pendidikan, harus mampu menjiwai dan diyakini kebenarannya,
di samping keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam tiap pribadi
warga negara sebagai modal dasar kerohanian. Kecuali tujuan pendidikan yang
dirumuskan pada masa orde lama.
Dalam rumusan tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003
tersebut dapat dilihat dengan jelas, ada beberapa aspek yang ingin diwujudkan dalam
pribadi peserta didik, yaitu :
a) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b) Berakhlak mulia
c) Sehat
d) Berilmu
e) Cakap
f) Kreatif
g) Mandiri
h) Demokratis
i) Bertanggung jawab
12
Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2014),
hlm. 37.
13
Rumusan tujuan pendidikan dalam UU No. 20 tahun 2003 di atas, dapat dilihat dengan
jelas bahwa nilai-nilai yang hendak dikembangkan dalam pribadi peserta didik adalah
nilai-nilai cultural bangsa Indonesia yang bercorak sosio-kultural, yaitu semangat
kegotong royongan yang dijiwai oleh nilai-nilai keagamaan. Dalam hal ini tidak
mengkhususkan nilai-nilai agama tertentu.Sedangkan faktor-faktor kognitif, afektif dan
psikomotorik yang dilandasi dengan moralitas yang tinggi menjadi potensi fundamental
bagi perkembangannya dalam hidup berbangsa dan bernegara yang bertanggung jawab. 13
Jadi, pada hakekatnya tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam UU No. 20
tahun 2003 adalah untuk mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya.
Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka pendidikan nasional
mempunyai fungsi membentuk :
a) Pribadi yang takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b) Warga negara yang demokratis, bertanggung jawab dan mempunyai kesadaran
hukum.
c) Bangsa yang bersatu dan setia pada cita-cita kemerdekaan dan keadilan sosial.
d) Rakyat yang bersedia mempertahankan dan melindungi seluruh tumpah darah
Indonesia.
e) Budaya yang tinggi serta manusianya sanggup mensyukuri dan memanfaatkan alam
semesta dengan segala isinya.
2. Tujuan Institusional
Tujuan institusional adalah perumusn secara umum pada perilaku dan pola
kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan suatu lembaha pendidikan.40 Tujuan ini
terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus.Tujuan umum menunjuk ke pengembangan
warga negara yang baik.Tujuan khusus meliputi pengembangan aspek-aspek
pengetahuan, ketrampilan dan sikap, serta nilai. Masing-masing lembaga/institusi
mempunyai tujuan sendiri, yang berbeda satu sama lainnya, namun bersifat
kesinambungan.14
Sebagai sub sistem pendidikan nasional, tujuan institusional untuk masing-masing
lembaga pendidikan tidak dapat terlepas dari tujuan pendidikan nasional yang sudah
13
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pres, 2015), hlm. 125
14
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pres, 2015), hlm. 16
14
di bahas di atas. Hal ini disebabkan karena setiap lembaga pendidikan ingin
menghasilkan lulusan yang akan menjunjung tinggi martabat bangsa dan negaranya dan
bertekad untuk mempertahankan Filsafat Pancasila sebagai dasar negara, di samping
berusaha agar lulusannya mengembangkan kemampuan dan keterampilan tertentu sesuai
dengan kekhususannya masing-masing.
Tujuan institusional tersebut merupakan penjabaran dari tujuan pendidikan
nasiona.Jadi, sifatnya lebih khusus daripada tujuan pendidikan nasional. 15
3. Tujuan Kurikuler
Tujuan kurikuler adalah tujuan yang dirumuskan secara formal pada kegiatan kurikuler
yang ada pada lembaga-lembaga pendidikan.Atau tujuan kurikulum sekolah yang telah
diperinci menurut bidang studi atau mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran.43 Jadi,
tujuan kurikuler adalah tujuan tiap-tiap mata pelajaran untuk suatu sekolah tersebut.
Meskipun dalam sekolah yang sejenis mempunyai tujuan institusional sama, akan tetapi
tiap bidang studi atau mata pelajaran mempunyai tujuan masing-masing yang berbeda.
Tujuan kurikuler sifatnya lebih khusus jika dibandingkan dengan tujuan institusional,
tetapi tidak boleh menyimpang dari tujuan institusional.Misalnya bidang studi bahasa,
matematika, kimia, biologi dan lain-lain, maka masing-masing bidang studi tersebut
mengemban tugas-tugas yang harus dirumuskan dalam tujuan kurikuler.
Bagi guru, memahami tujuan kurikuler yang diajarkan di sekolah tertentu adalah
penting. Sebab dengan memahami tujuan kurikuler tersebut, akan membantu dalam
merumuskan tujuan instruksional dari pokok bahasan atau sub pokok bahasan yang akan
diajarkan. Di samping itu, jika guru mengajarkan mata pelajaran yang sama pada sekolah
yang berbeda jenis dan tingkatannya, tidak akan menuntut penguasaan bahan dan hasil
yang sama, karena guru mengetahui bahwa tujuan institusional dan tujuan kurikuler dari
sekolah yang sejenis itu juga tidak sama.
4. Tujuan instruksional
Tujuan instruksional adalah tujuan pokok bahasan atau sub pokok bahasan (topik-topik
atau sub topik) yang akan diajarkan oleh guru. Atau tujuan yang merupakan tujuan yang
hendak dicapai setelah selesai proses belajar mengajar atau program pengajaran.45
15
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pres, 2015), hlm.16
15
Tujuan instruksional merupakan penjabaran dari tujuan kurikuler, yang merupakan
perubahan sikap atau tingkah laku secara jelas. 16
Tujuan instruksional ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu tujuan instruksional umum
(TIU) dan tujuan instruksional khusus (TIK).Tujuan instruksional umum (TIU) dari tiap-
tiap pokok bahasan telah dirumuskan di dalam kurikulum sekolah khususnya di dalam
Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP). Sedangkan tujuan instruksional khusus
(TIK) adalah tujuan pengajaran yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa pada akhir tiap
jam pelajaran. TIK dibuat atau dirumuskan oleh guru sendiri dan dicantumkan di dalam
program satuan pelajaran (Satpel). Perumusan tujuan instruksional khusus (TIK) tidak
boleh menyimpang atau bertentangan dengan tujuan instruksional umum (TIU) dari
pokok bahasan yang akan diajarkan.
Dari uraian di atas, dapat digaris bawahi bahwa tujuan pendidikan nasional itu dapat
dicapai melalui tahapan-tahapan tujuan di bawahnya.Jadi, tujuan-tujuan di atas saling
berkaitan antara satu dengan yang lainnya.17
Fungsi dan tujuan dari pendidikan nasional dituangkan dalam UU Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sisdiknas pasal 3 yang berbunyi :
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”
16
Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2014),
hlm. 43.
17
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pres, 2015), hlm.16
16
hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan. Hak guru berarti suatu yang harus
didapatkan olehnya setelah ia melaksanakan sejumlah kewajibannya sebagai guru.
Dalam Undang-Undang no 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 40, Hak dan
Kewajiban Guru adalah sebagai berikut :
1. Pendidik adalah tenaga kependidikan berhak memperoleh :
a. Penghasilan dan Jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai
b. Penghargaan sesuai dengan tugas dasn prestasi kerja
c. Pembinaan karir sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas
d. Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan
intelektual
e. Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk
menunjang kelancaran pelaksanaan tugas18
2. Pendidik dan Tenaga Kependidikan berkewajiban :
a. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis, danlogis.
b. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan
dan
c. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai
dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Dan pada pasal 43, hak lain yang akan diperoleh guru adalah promosi dan sertifikasi,
yakni :
1) Promosi dan penghargaan bagi pendidik dan tenaga kependidikan dilakukan
berdasarkan latar belakang pendidikan, pengalaman, kemampuan, dan prestasi
kerja dalam bidang pendidikan.
2) Sertifikasi pendidik dilselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki
program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi.
18
A. Bustami, A. Gani, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta : Bulan Bintang), hlm.130-131
17
3) Ketentuan mengenai promosi, penghargaan, dan sertifikasi pendidik
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan
peraturan pemerintah. 19
19
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pres, 2015), hlm.349
18
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pendidikan nasional adalah usaha memberikan bimbingandari akar kebudayaan bangsa itu
sendiri terhadap seluruh warga negaranya,sehingga terbentuklah warga yang berpengetahuan,
berpendidikan, bermentalyang tinggi, berakhlak mulia, tanggung jawab dan siap mengemban
amanat meneruskan perjuangan bangsa yang dipikulkan kepadanya denganberdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
Adapun dasar pendidikan nasional bangsa Indonesia yaitu dasar ideal , konstisional dan
operasional. Hak dan Kewajiban Guru terdapat dalam Undang-Undang no 20 tahun 2003
tentang Sisdiknas pasal 40.
B. SARAN
19
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/35464504/BAB_I_PENDAHULUAN_dasar_fungsi_tujuan_pendidikan_nasi
onal_dan_tugas_serta_hak_dan_kewajiban_tenaga_kependidikan
20