Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

JENIS ORGANISME PARASIT

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4

1. ANJANI IRAYNI (23250067)


2. SONIA VANDWY (23250053)
3. DELI PRAMITA (23250056)
4. ESTIKA DWI JUNIARTI (23250080)
5. VADIAH COKSTEVA (23250054)
6. SYAHWALUL RAHMAN (23250095)
7. DONDRI YONADA (23250070)
8. YOZA (23250065)

DOSEN PENGAMPU :

Ns. Yance Hidayat,S.Kep,M.Kep

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
2024

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bermanfaat terhadap
pembaca.

Bengkulu, 17 Maret 2024

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... 2
DAFTAR ISI .................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 4
A. Latar Belakang .................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 4
C. Tujuan ................................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 5
A. Pengertian Parasit ................................................................................................ 5
B. Jenis Organisme Parasit ....................................................................................... 5
C. Klasifikasi Parasit .............................................................................................. 10
D. Cara Penularan Parasit ....................................................................................... 11
BAB III PENUTUP....................................................................................................... 13
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 13
B. Saran ................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 14

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Parasitologi adalah ilmu yang berisi kajian tantang organisme
(jasad hidup), yang hidup di permukaan atau di dalam tubuh organisme
lain dapat bersifat sementara waktu atau selama hidupnya, dengan cara
mengambil sebagian atau seluruh fasilitas hidupnya dari organisme lain
tersebut, hingga organisme lain tersebut dirugikan. Organisme atau
makhluk hidup yang menumpang disebut dengan parasit. Organisme atau
makhluk hidup yang ditumpangi biasanya lebih besar daripada parasit
disebut Host atau Hospes, yang memberi makanan dan perlindungan fisik
kepada parasit.
Menyadari akibat yang dapat ditimbulkan oleh gangguan parasit
terhadap kesejahteraan manusia, maka perlu dilakukan usaha pencegahan
dan pengendalian penyakitnya. Sehubungan dengan hal tersebut maka
sangat diperlukan suatu pengetahuan tentang kehidupan organisme parasit
yang bersangkutan selengkapnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu parasit ?
2. Apa saja jenis organisme parasit ?
3. Apa saja klasifikasi parasit ?
4. Bagaimana cara penularan parasit ?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu parasit
2. Mengetahui apa saja jenis organisme parasit
3. Mengetahui apa saja klasifikasi parasit
4. Mengetahui bagaimana cara penularan parasit

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Parasit
Parasit adalah hewan renik Pengertian dan Macam-macam Parasit
yang bisa menurunkan produktivitas hewan yang ditumpanginya. Parasit
bisa menyerang manusia dan hewan, seperti menyerang kulit manusia.
Parasitoid ialah parasit yang memakai jaringan organisme lainnya untuk
keperluan nutrisi mereka hingga inang/hospes yang ditumpangi meninggal
karena kehilangan nutrisi atau jaringan yang dibutuhkan. Hospes adalah
makhluk hidup sebagai tempat hidup parasit.
Parasitologi berasal dari kata "parasitos" yang artinya organisme
yang mengambil makanan dan "logos" yang artinya ilmu atau telaah. Jadi,
Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari organisme-organisme yang
hidup sementara atau tetap di dalam atau di permukaan organisme lain
yang dihinggapi untuk mengambil makanan sebagian atau seluruhnya dari
organisme itu.

B. Jenis Organisme Parasit

1. Berdasarkan Akibat Yang Ditimbulkan


Berdasarkan akibat yang ditimbulkan, parasit dapat dibedakan
menjadi :
Parasitiasis adalah jika parasit belum mampu menimbulkan lesi
(jejas) atau tanda klinis pada hospesnya, sedangkan ParasitOSIS
adalah jika parasit telah mampu menimbulkan lesi (jejas) atau gejala
klinis pada hospesnya. Contoh : infeksi cacing Ascaris suum pada
babi, hasil pemeriksaan tinja ditemukan telur cacing Ascaris suum
tetapi babi tersebut belum menampakkan gejala klinis, sehingga babi
tersebut menderita Ascariasis. Sedangkan jika babi tersebut telah
menampakkan gejala klinis disebut menderita Ascariosis

5
Contoh infeksi Protozoa saluran pencernaan (Balantidium sp), hasil
pemeriksaan tinja ditemukan bentuk kista atau tropozoit Balantidium
sp, tetapi hewannya belum menampakkan gejala klinis, sehingga
disebut hewan menderita Balantidiasis dan jika gejala klinisnya sudah
nampak disebut Balantidiosis. Contoh infestasi artropoda kudis kulit
(Sarcoptes scabiei penyebab Scabies). Dari hasil pemeriksaan
kerokan kulit ditemukan tungau Sarcoptes sp, jika hewannya belum
menampakkan gejala klinis disebut menderita Scabiasis dan jika
sudah menampakkan gejala klinis disebut Scabiosis.

2. Berdasarkan Lama Hidup Berparasit Pada Hospes


Berdasarkan lama hidup perparasit pada hospes, parasit dapat
dibedakan menjadi :
a. Parasit yang Selama Hidupnya sebagai Parasit
Contoh : Cacing Trichinella spiralis cacing dewasanya hidup
didalam saluran pencernaan dan larvanya hidup diantara sel-sel
daging serat lintang babi. Protozoa Plasmodium sp, stadium
aseksualnya berparasit didalam eritrosit unggas, sedangkan
stadium seksualnya berparasit didalam tubuh nyamuk.
Artopoda (kutu Menopon gallinae), sejak dari telur sampai
dewasa hidup dan melekat pada bulu ayam
b. Parasit yang Belum Dewasa sebagai Parasit dan setelah Dewasa
Hidup Bebas
Contoh : artopoda (lalat Chrysomia sp) dimana larva lalat ini
umumnya hidup di sela-sela ceracak kaki sapi sehingga
menimbulkan Miasis, sedangkan lalat dewasanya hidup bebas
c. Parasit yang Dewasa sebagai Parasit dan Sebelum Dewasa
Hidup Bebas
Contoh : artropoda nyamuk, (Aedes, Anopheles dan Culex)
betina dewasa hidup sebagai parasit (menghisap darah),
sedangkan jentik (belum dewasa) hidup bebas didalam air.

6
d. Parasit yang Hampir Seluruh Hidupnya sebagai Parasit.
Contoh : cacing Fasciola gigantica, embrio yang ada didalam
telur hidup bebas, stadium mirasidium, sporokista, redia dan
cercaria hidup sebagai parasit pada siput air tawar (Lymnaea
sp), stadium metasercaria hidup bebas dan cacing dewasanya
berparasit didalam hati dan kantung empedu herbivora.

3. Berdasarkan Lama Waktu Berparasitnya


Berdasarkan lama waktu berparasitnya, parasit dapat diebdakan
menjadi ;
a. Parasit Temporer (Berkala = Periodik) adalah parasit yang
mengunjungi hospesnya pada waktu –waktu tertentu
saja.Contoh : Nyamuk, lalat akan menghisap darah hospesnya
pada waktu tertentu saja
b. Parasit Stasioner, adalah parasit yang sebagian atau seluruh
hidupnya menetap pada hospes, apabila menetap selama satu
stadium siklus hidupnya disebut Parasit Stasioner Berkala
(Stasioner Periodik) dan apabila selama hidupnya menetap
dan berparasit pada hospes disebut Parasit Stasioner
Permanen. Contoh. Parasit Stasioner berkala, lalat
Gastrophylus sp, karena stadium larva saja yang berparasit
didalam lambung kuda, sedangkan lalat dewasa hidup bebas.
Parasit Stasioner Permanen, salah satunya kutu (Menopon
gallinae) karena selama hidupnya (telur, larva dan dewasa)
hidup pada bulu unggas. Cacing Trichinella spiralis, baik
stadium larva dan dewasanya hidup didalam tubuh hewan.

4. Berdasarkan Sifat Keparasitannya


Berdasarkan sifat keparasitannya, parasit dapat dibedakan menjadi
parasit :

7
a. Parasit Isidentil adalah parasit yang secara kebetulan
ditemukan pada hospes yang tidak seharusnya (hospes yang
tidak wajar). Contoh : cacing pita Dipyllidium caninum adalah
saluran pencernaan anjing, tetapi kadang-kadang bisa
ditemukan berparasit didalam usus manusia terutama anak-
anak. Kejadiannya dimana telur cacing pita termakan oleh
larva pinjal (Ctenocephalides sp) yang merupakan hospes
antara cacing pita tersebut, pinjal yang infektif secara tidak
sengaja termakan oleh anak-anak sehingga didalam ususnya
terinfeksi cacing pita anjing
b. Parasit Eratica adalah parasit yang lokasi berparasitnya
ditemukan tidak pada target organnya. Contoh : cacing
Ascaris suum secara normal berpredileksi (lokasi
berparasitnya) didalam usus halus babi, tetapi karena sesuatu
sebab yang tidak diketahui secara pasti bisa ditemukan
didalam kantung empedu atau lambung babi. Contoh lain
cacing Ascaridia galli adalah cacing saluran pencernaan
ayam, tetapi pernah ditemukan didalam telur dan uterus ayam.
c. Parasit Fakultatif adalah parasit yang dapat hidup bebas atau
hidup sebagai parasit. Contoh lalat rumah (Musca domestica)
umumnya baik stadium larva dan dewasa hedup bebas, tetapi
jika larvanya hidup didalam luka maka menyebabkan Miasis
(Belatungan)
d. Parasit Obligat adalah parasit yang hidupnya mutlak sebagai
parasit, jadi untuk kelangsungan hidupnya mutlak
memerlukan hospes. Contoh ; cacing hati Fasciola gigantica,
Protozoa (Eimeria sp) dan Artropoda (Sarcoptes sp)
kesemuanya mutlak memerlukan hospes, tanpa hospes akan
mati.
e. Parasit Spuriosa adalah parasit yang dikeluarkan oleh bukan
hospes yang semestinya, dimana parasit tersebut tidak

8
mengalami perkembangan atau menimbulkan kerusakan pada
hospes tersebut. Contoh pada pemeriksaan tinja anjing
ditemukan telur cacing pita Taenia saginata yang seharusnya
berparasit pada manusia, kemungkinan karena anjing
memakan tinja manusia yang mengandung telur cacing pita
tersebut. Contoh lain : pada pemeriksaan tinja ayam
ditemukan telur cacing Ascaris suum yang berparasit pada
babi, kemungkinan disebabkan karena ayam memakan bagian
tinja babi yang terkontaminasi telur cacing Ascaris suum.

5. Berdasarkan Jumlah Hospes Yang Diperlukan


Berdasarkan jumlah hospes yang dibutuhkan dalam menyelesaikan
siklus hidupnya, maka parasit dibedakan menjadi :
a. PARASIT MONOXEN adalah parasit yang dalam menyelesaikan
siklus hidupnya hanya membutuhkan satu hospes yaitu hospes
definitif saja Contoh : tungau Sarcoptes membutuhkan hanya satu
hospes definitif saja.
b. PARASIT HETEROXEN (“heteros” = berbeda) sering disebut
juga DIHETEROXEN adalah parasit yang dalam menyelesaikan
siklus hidupnya melalui stadium-stadium yang setiap stadiumnya
memerlukan hospes yang berlainan. Contoh : cacing hati Fasciola
gigantica memerlukan siput air tawar Lymnaea sp pada stadium
(mirasidium, sporokista, redia dan serkaria) sedangkan dewasanya
memerlukan mamalia sebagai hospes definitifnya.
c. PARASIT POLIXEN (“poly” = banyak) adalah parasit yang dalam
menyelesaikan siklus hidupnya memerlukan lebih dari satu hospes,
tetapi kesemuanya dari satu jenis. Contoh : kebanyakan caplak
adalah parasit polixen, karena stadium larva, nimpa dan dewasanya
berparasit pada satu atau beberapa hewan sejenis.

6. Berdasarkan Tempat Berparasitnya

9
Berdasarkan tempat berparasitnya (predileksinya), parasit dapat
dibedakan menjadi:
a. EKTOPARASIT = EKTOZOA adalah parasit yang secara umum
hidup pada permukaan luar tubuh (kulit) hospes atau didalam liang
(telinga luar dan rongga hidung) yang berhubungan bebas dengan
dunia luar dan termasuk juga parasit datang – pergi (parasit yang
tidak menetap didalam tubuh hospes). Contoh : artropoda : kutu,
pinjal, lalat, nyamuk, caplak dan tungau.
b. ENDOPARASIT = ENDOZOA adalah parasit yang hidup didalam
organ dalam, system (alimentarius, sirkulasi, respirasi), rongga
dada, rongga perut, persendian, otot daging atau jaringan lainnya
yang tidak berhubungan langsung dengan dunia luar. Contoh :
cacing saluran pencernaan, cacing jantung, protozoa saluran cerna
dan protozoa darah.

C. Klasifikasi Parasit
1. Protozologi
Protozoologi adalah ilmu yang berisi kajian tentang hewan bersel satu
yang hidup sebagai parasit pada manusia. Sedangkan protozoa adalah
hewan bersel satu yang dapat hidup secara mandiri atau
berkelompok. Tiap protozoa merupakan satu sel yang merupakan
kesatuan yang lengkap, baik dalam susunan maupun fungsinya.
Protozoa dibagi dalam 4 kelas, yaitu : Sporozoa, Rhizopoda,
Flagelata/Mastighopora, dan Ciliata. Contoh protozoa sebagai parasit
yaitu Plasmodium merupakan genus protozoa parasit. Penyakit yang
disebabkan oleh genus ini dikenal sebagai malaria.
2. Helmintologi
Helmintologi adalah ilmu yang berisi kajian tentang parasit yang
hidup pada manusia yang berupa cacing. Nematoda merupakan
jumlah spesies yang terbesar di antara cacing yang hidup sebagai

10
parasit pada manusia. Hampir setiap orang sudah mengenal cacing.
Di dalam perut manusia terutama pada anak kecil sering terdapat
cacing perut, sedangkan di dalam tanah sering dijumpai cacing tanah.
Helmintes dan dibagi menjadi 3 kelas super, yaitu : Nemathelmintes,
antara lain Nematoda, dan Plathelmintes (Tremathoda dan Cestoda),
serta Annelida (cacing gelang). Contoh Parasit Cacing Pita Babi
(Taenia Solium) Cacing pita ini hidup pada saluran pencernaan babi
dan bisa menular ke manusia.
3. Artropoda
hewan dengan kaki beruas-ruas, berukuku dan bersegmen. Istilah
Arthropoda berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata
yaitu arthro yang berarti ruas dan podos yang berarti kaki.
Arthropoda merupakan hewan tripoblastik selomata dan bilateral
simetris. Contoh parasit dari golongan serangga yaitu Kutu rambut
merupakan parasit yang muncul di kepala manusia.

D. Cara Penularan Parasit


Secara umum parasit dapat ditularkan dengan dua cara, yaitu
secara Vertikal dan Horizontal (1,2):
1. PENULARAN SECARA VERTIKAL adalah penularan yang terjadi
melalui induk kepada anak yang baru dilahirkannya. Penularan
dengan cara ini dapat terjadi melalui : telur, air susu atau plasenta.
2. PENULARAN SECARA HORIZONTAL adalah cara penularan
yang umumnya terjadi antara individu yang satu dengan individu
yang lainnya, atau termasuk juga yang melalui bahan-bahan tercemar.
Berkaitan dengan hal ini, cara penularan tersebut dapat terjadi
melalui :
a. KONTAK LANGSUNG adalah penularan yang terjadi karena adanya
kontak fisik antara dua individu atau lebih. Contoh : penularan kutu,
tungau.

11
b. KONTAK TIDAK LANGSUNG adalah penularan yang terjadi bukan
karena terjadinya kontak fisik antara individu, melainkan karena
sarana lain seperti (bahan yang tercemar oleh parasit atau parasit
sendiri yang aktif mencari hospes).

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan istilah, parasitologi adalah ilmu yang mempelajari


organisme yang hidup untuk sementara ataupun tetap di dalam atau pada
permukaan organisme lain untuk mengambil makanan sebagian atau
seluruhnya dari organisme tersebut. Terhadap akibat dari gangguan parasit
terhadap kesejahteraan manusia, maka perlu dilakukan usaha pencegahan
dan pengendalian penyakitnya. Maka dari itu, sangat diperlukan suatu
pengetahuan tentang kehidupan organisme parasit yang bersangkutan
selengkapnya. Serta dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan
jadi mohon untuk kritik dan sarannya agar kami dapat memperbaikinya.

B. Saran
Semoga bermanfaat kedepannya

13
DAFTAR PUSTAKA

Ana Nurulf. 2014. Infeksi Mikroba dan Infestasi Parasit.


http://ananurulf29.blogspot.co.id/2014/11/infeksi-mikroba-dan-infestasi-
parasit.html. Diakses tanggal 17 Maret 2024
Astrid Clara. 2014. Pengantar Parasitologi.
http://astriidclara.blogspot.co.id/2014/05/pengantar-parasitologi.html.
Diakses tanggal 17 Maret 2024
Brotowidjojo, M.D. (1987). Parasit dan Parasitisme. Jakarta: Media Sarana
Press.
Joe Orbitnet. 2011. Resume Parasitologi.
http://warnetorbit.blogspot.co.id/2011/07/resume-parasitologi.html.
Diakses tanggal 17 Maret 2024
Om Kicau. 2009. Parasit dan Gangguannya Terhadap Inang (Hospes).
https://omkicau.com/2009/11/06/sekilas-tentang-parasit-dan-
gangguannya-terhadap-inang-hospes/. Diakses tanggal 17 Maret 2024
Radar Pos. 2009. Pembagian Parasit Di Dunia.
http://arifkusumayuda.blogspot.co.id/2012/05/pembagian-parasit-di-
dunia.html. Diakses tanggal 17 Maret 2024

14

Anda mungkin juga menyukai