Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

RAGAM KELOMPOK SOSIAL

DISUSUN OLEH :
FIKRI AL FAATHIR

SMAN 110
Jl. Bendungan Melayu No.80, Tugu Sel., Kec. Koja, Jkt
Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14140.

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti- nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah dengan judul “RAGAM KELOMPOK SOSIAL”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran.

Jakarta, September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................1

A. LATAR BELAKANG.....................................................1
B. RUMUSAN MASALAH................................................1
C. TUJUAN.........................................................................1
D. MANFAAT......................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN MASALAH....................................2

A. Kelompok sosial menurut para ahli...............................2


B. Faktor pendorong manusia membentuk kelompok sosial
C. Macam-macam Kelompok sosial..................................3
D. Klasifikasi Kelompok sosial.........................................13
E. Syarat terbentuknya Kelompok Sosial..........................13
F. Ciri-ciri Kelompok Sosial.............................................13
G. Nilai dan Norma............................................................14

BAB 3 PENUTUP.................................................................15

A. KESIMPULAN..............................................................15
B. SARAN..........................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.............................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan bantuan dari manusia lainnya.
Manusia di bumi ini memiliki bermacam-macam suku, ras, budaya, bahasa, dan lain
lainnya. Manusia merupakan makhluk hidup yang memiliki akal tidak seperti makhluk
hidup lainnya, dengan akal ini manusia bisa memikirkan cara agar membentuk
kelompok atau koloni untuk bertahan hidup.

Kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama akan
keanggotaan dan saling berinteraksi. Tujuan dibentuknya kelompok sosial adalah untuk
mewujudkan penerapan nilai-nilai sosial yang ada dan dibutuhkan dalam suatu struktur
sosial pada suatu masyarakat.

B. Rumusan masalah
1. Ciri-ciri Kelompok sosial?
2. Macam-macam Kelompok sosial?

C. Tujuan
Tentu saja, makalah ini saya buat memiliki tujuan, di antara nya :
1. Memahami tentang ragam kelompok sosial.
2. Untuk mengetahui bagaimana kelompok sosial terbentuk

D. Manfaat
Dari makalah ini, manfaat yang di dapatkan sebagai berikut:
1. Mendapat wawasan dan ilmu tentang ragam kelompok sosial yang
ada di dunia.

1
BAB 2

PEMBAHASAN MASALAH

A. Kelompok sosial menurut para ahli


1. Soerjono Soekanto
Menurut Soerjono Soekanto, kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan
manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan di antara mereka secara timbal
balik dan saling mempengaruhi.

2. Paul B.Horton
Horfon menjelaskan bahwa kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang memiliki
kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.

3. Joseph S. Roucek dan Roland L. Warren


Kedua ahli sosiologi ini mendefinisikan kelompok sosial sebagai kelompok yang terdiri
atas dua atau lebih manusia dan di antara mereka terdapat beberapa pola interaksi yang
dapat dipahami oleh anggota atau orang lain secara keseluruhan.

4. Mayor Polak
Polak mengartikan kelompok sosial sebagai sejumlah orang yang satu sama lain
memiliki hubungan sebagai sebuah struktur untuk memenuhi kepentingan bersama.

5. Wila Huky
Kelompok sosial menurut Huky adalah suatu unit yang terdiri atas dua atau lebih yang
saling berinteraksi atau saling berkomunikasi.

6. Hendro Puspito
Pakar Sosiologi lainnya yang memberikan definisi tentang kelompok sosial adalah
Hendro Puspito. Menurutnya, kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur,
dan tetap dari sejumlah individu yang melaksanakan perannya secara berkaitan untuk
mencapai tujuan bersama.
2
B. Faktor pendorong manusia membentuk kelompok sosial
Dengan bergabung atau membentuk kelompok sosial, secara tak langsung kita sudah
berusaha untuk mempertahankan hidup. Hal ini disebabkan kebutuhan hidup manusia
yang tak mungkin bisa dipenuhi dengan hidup menyendiri.
Hubungan manusia akan semakin luas sampai ke mana pun pergi akan senantiasa
merasa aman, dengan adanya kelompok sosial.
Terdapat sejumlah faktor yang mendorong manusia untuk membentuk atau bergabung
dalam suatu kelompok sosial. Berikut faktor pendorong tersebut:
1. Dorongan untuk mempertahankan hidup
Salah satu kebutuhan manusia adalah dengan bersosialisasi dengan
sesamanya. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan manusia untuk saling tolong
menolong. Melakukan kegiatan ekonomi saja, manusia memerlukan manusia
lainnya, baik sebagai produsen, distributor, ataupun konsumen.

2. Dorongan untuk meneruskan keturunan


Semua makhluk hidup pasti punya sifat alami yang sama, yakni meneruskan
keturunan. Seseorang bisa menemukan pasangan masing-masing melalui
kelompok sosial. Dengan begitu, dorongan ini pun dapat tercapai.

3. Dorongan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja


Adapun yang dapat dilihat bahwa saat ini manusia dituntut bisa melakukan
pekerjaan secara efektif dan efisien demi memperoleh hasil kerja yang
maksimal. Hadirnya kelompok sosial pun dapat meningkatkan kedua hal
tersebut.

Contohnya, pekerjaan bisa diselesaikan dengan lebih cepat dan hasilnya bisa
lebih baik dengan adanya pembagian tugas.

3
C. Macam-macam Kelompok Sosial
1. Kelompok sosial berdasarkan proses terbentuknya

a. Kelompok semu
Kelompok semu terdiri dari orang-orang yang terbentuk sementara secara
spontan dan tidak memiliki identitas, aturan, ikatan, ataupun tujuan bersama.
Dalam kelompok semu, interaksi dan komunikasi hanya bersifat sementara
dan tidak mengikat. Oleh karena itu, kelompok semu tidak bertahan lama.
Berdasarkan ciri-ciri nya, contoh kelompok semu adalah :

1. Kerumunan atau Crowd


Kerumunan sosial adalah sekumpulan orang yang berada di suatu tempat, akan
tetapi di antara mereka tidak ada hubungan secara tetap.
Kerumunan terbagi menjadi beberapa jenis :

- Kerumunan formal

Kerumunan yang mempunyai pusat perhatian yang sama. Contoh: penonton


sepak bola, penonton bioskop, dan sebagainya

- Kerumunan terencana yang expresif


Kerumunan yang terencana, tidak mempunyai pusat perhatian yang sama,
namun memiliki tujuan yang sama. Contoh: orang yang menghadiri pesta,
orang yang rekreasi, dan sebagainya.

4
- Kerumunan santai namun tidak nyaman
Kerumunan yang terbentuk karena adanya kebutuhan untuk menggunakan
fasilitas umum di suatu tempat. Contoh: orang sedang menunggu bis, orang
sedang menunggu antrian, dan lain-lain.

- Kerumunan panik
Kerumunan yang terbentuk karena adanya kepanikan dan ingin
menyelamatkan diri dari sebuah marabahaya. Contoh: kerumunan di titik
evakuasi bencana alam.

- Spectator casual crowd


Kerumunan yang terbentuk karena adanya suatu peristiwa tertentu. Contoh:
kerumunan karena adanya penampakan UFO di langit atau pergerakan indah
dari sekelompok burung, dan sebagainya.

5
- Kerumunan yang melawan hukum
Kerumunan yang terbentuk karena adanya sebuah tindakan yang melawan
hukum. Contoh: tawuran, pengeroyokan, dan sebagainya.

- Kerumunan yang berlawanan dengan moral


Kerumunan ini terbentuk karena kumpulan orang yang melakukan kegiatan
yang berlawanan dengan nilai dan norma-norma yang dianut oleh masyarakat
tertentu. Contoh: kerumunan orang mabuk.

2. Massa
Kelompok sosial jenis ini hampir sama dengan kerumunan, bedanya massa
direncanakan dan diorganisir. Massa sifatnya tidak spontan. Contoh:
Demonstrasi, kampanye, parade, dan lain-lain.

6
3. Publik
Publik merupakan kumpulan individu dalam jumlah besar namun secara fisik
tidak harus berada di satu tempat yang sama. Publik biasanya direncanakan
dan tidak jarang satukan karena alat komunikasi. Contoh: pemirsa TV dan
youtube.

b. Kelompok nyata
Kelompok nyata merupakan kelompok sosial yang bersifat tetap. Sebagian
besar kelompok yang ada di masyarakat merupakan kelompok nyata.
Kelompok nyata terbagi menjadi beberapa jenis lagi, yaitu:

1). Kelompok statistik


Biasanya, kelompok sosial jenis ini ada karena keperluan penelitian.
Kelompok ini tidak terorganisir, apalagi terencana. Tidak ada kesadaran
berkelompok dalam kelompok statistik dan ada karena disesuaikan dengan
kepentingan. Contoh: kelompok penduduk usia 17-65 tahun, kelompok remaja
yang mempunyai akun media sosial, dan lain-lain.

7
2). Kelompok Masyarakat
Kelompok sosial yang terbentuk karena adanya kesamaan kepentingan di
antara anggotanya. Namun demikian, kesamaan kepentingan tersebut tidak
lantas menjadikan kepentingan bersama dalam kelompok ini. Kelompok ini
terbentuk secara alami dan spontan, tanpa perlu direncanakan.

Kelompok masyarakat memungkinkan adanya sarana kesadaran berkelompok


dan interaksi karena adanya sarana pemersatu. Sifatnya tetap dan memiliki
kemungkinan tidak dibatasi oleh wilayah.

3). Kelompok masyarakat khusus


Kelompok ini terbentuk karena adanya kesamaan yang khusus dan lebih
spesifik di antara anggotanya. Kesamaan tersebut bisa berupa usia, gender,
tempat tinggal, pekerjaan, dan lain-lain. Kelompok ini terbentuk secara alami
dan biasanya terbentuk karena ketersediaan sarana untuk bersatu. Anggotanya
memiliki kesadaran dalam berkelompok dan interaksi yang kontinu.

4). Kelompok asosiasi


Kelompok ini memiliki sifat tetap. Keberadaannya sengaja dibentuk dan
direncanakan dengan baik. Biasanya kelompok ini mempunyai organisasi
yang kuat dan memiliki sistem yang terorganisir dengan baik.

8
2. Kelompok sosial berdasarkan ikatan anggota
a. Etnis
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), etnis adalah sesuatu
yang bertalian dengan kelompok sosial dalam sistem sosial atau kebudayaan
yang mempunyai arti atau kedudukan tertentu karena keturunan, adat, agama,
bahasa, dan sebagainya.

Menurut Koentjaraningrat (2007), etnis atau suku merupakan suatu kesatuan


sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan yang lain berdasarkan akar dan
identitas kebudayaan, terutama bahasa. Dengan kata lain, etnis adalah
kelompok manusia yang terikat kesadaran dan identitas tadi seringnya
dikuatkan oleh kesatuan bahasa.
Contoh nya, Suku Bangsa Maya, Suku Bangsa Persia, Suku Bangsa Amazon,
Suku Bangsa Aborigin, Suku Bangsa Han, Suku Gypsy, Suku Bangsa Yunani.

b. Bangsa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, bangsa dapat
didefinisikan sebagai kelompok masyarakat yang memiliki kesamaan asal
keturunan, adat, bahasa, serta sejarahnya, dan memiliki pemerintahan sendiri.

Selain itu, Otto Bauer mendefinisikan bangsa sebagai sekumpulan orang yang
memiliki kesamaan dalam sifat serta karakter, hal ini disebabkan karena
adanya persamaan nasib serta sejarah di masa lampau yang tumbuh serta
berkembang di suatu negara.

Menurut Hans Kohn dalam pengertiannya, sebuah bangsa merupakan hasil


proses perjuangan hidup manusia yang ada di dalam sebuah sejarah. Bangsa
dapat mencakup komunitas yang majemuk sehingga tidak dapat dinyatakan

9
dalam matematika. Selain itu, ada juga penanda dari bangsa sendiri, yaitu
faktor objektif yang menjadi latar belakang serta menjadi sebuah jati diri dari
suatu bangsa seperti ras, agama, wilayah, budaya, serta adat istiadat.

Contoh: Bangsa Indonesia, Bangsa Jerman, Bangsa Amerika, dan lain-lain.

c. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang terjalin erat karena sistem
tertentu, tradisi tertentu, konvensi dan hukum tertentu yang sama, serta
mengarah pada kehidupan kolektif. Masyarakat adalah sekumpulan manusia
yang karena tuntutan kebutuhan dan pengaruh keyakinan, pikiran, serta ambisi
tertentu dipersatukan dalam kehidupan kolektif. Sistem dan hukum yang
terdapat dalam suatu masyarakat mencerminkan perilaku-perilaku individu
karena individu-indivu tersebut terikat dengan hukum dan sistem tersebut.[

Contoh: netizen, masyarakat desa, masyarakat kota, masyarakat Pulau Jawa,


dan lain-lain.

10
d. Paguyuban
Paguyuban merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena adanya ikatan
batin yang kuat. Dalam prakteknya, tidak jarang gotong royong dan tolong-
menolong antar anggota didasari ketulusan tanpa kepentingan dan pamrih.
Beberapa diantaranya memiliki garis keturunan yang sama. Beberapa yang
lain diikat oleh rasa kebersamaan dan solidaritas.

Paguyuban memiliki ciri-ciri intim (Hubungan yang erat dan menyeluruh),


privat (hubungannya bersifat pribadi), dan eksklusif (hanya untuk “kita” saja,
selain “kita” tidak termasuk). Contoh: keluarga inti, keluarga besar, rukun
tetangga, dan sebagainya.

e. Patembayan
Patembayan adalah kelompok sosial yang memiliki ikatan lahiriah, biasanya
kurang disertai adanya ikatan batin. Sehingga dalam prakteknya, interaksi
dilakukan karena adanya kepentingan satu sama lain. Hal ini berisiko ikatan
kelompok ini sifatnya tidak berjangka panjang.

Terbentuknya patembayan didasari atas pemikiran rasional yang lebih


mempertimbangkan untung-rugi ikut serta di dalamnya. Jika seseorang
anggota sudah tidak memiliki kepentingan apapun, dia bisa keluar sewaktu-
waktu dari kelompok. Contoh: ikatan antar pedagang, ikatan pengusaha, ikatan
alumni sekolah, serikat pekerja, dan sebagainya.

11
f. Komunitas
Komunitas adalah kelompok sosial yang terdiri dari orang-orang yang
memiliki kesamaan karakteristik seperti hobi, geografi, profesi, agama, ras,
dan lain-lain. Di dalam komunitas, memungkinkan terjadinya interaksi yang
saling membantu sehingga ikatan perasaan cukup kuat di dalamnya. Contoh:
komunitas pendaki gunung, komunitas gowes, komunitas fotografi, dan lain-
lain.

g. Organisasi sosial
Organisasi sosial merupakan kelompok sosial yang memiliki struktur yang
jelas. Masing-masing anggota memiliki tugas dan peran masing-masing. Dan
semua diatur dengan rapi, spesifik, dan terukur. Organisasi sosial
keanggotaannya bersifat resmi dan sifat lembaganya memiliki identitas yang

jelas dan diakui.

12
D. Klasifikasi Kelompok Sosial
Klasifikasi Kelompok Sosial
Kelompok sosial dibagi menjadi beberapa klasifikasi, yaitu sebagai berikut:

1. Berdasarkan atas cara terbentuknya, seperti kelompok semu dan kelompok nyata.
2. Berdasarkan kualitas hubungan antar anggotanya, seperti kelompok primer
(hubungan cenderung informal) dan kelompok sekunder (hubungan cenderung
formal).
3. Berdasarkan kekuatan ikatan antar anggotanya, seperti paguyuban dan patembayan.
4. Berdasarkan pencapaian tujuannya, seperti kelompok formal (mempunyai aturan
sendiri) dan kelompok informal (memiliki tujuan bersama namun tidak resmi).

E. Syarat terbentuknya Kelompok Sosial


Syarat Terbentuknya Kelompok Sosial
Kumpulan individu dapat dikatakan sebagai kelompok sosial jika memenuhi syarat
berikut:

1. Setiap anggota kelompok harus memiliki kesadaran bahwa dia adalah sebagian dari
kelompok yang bersangkutan.
2. Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota lainnya.
3. Ada faktor atau alasan kepentingan yang dimiliki bersama agar hubungan antar
anggota terjalin erat.
4. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
5. Bersistem dan berproses.

F. Ciri-ciri Kelompok Sosial


Jika ditemukan ciri-ciri seperti di bawah ini, maka bisa dikatakan sebagai kelompok
sosial:

1. Adanya motivasi, dorongan, dan motif yang sama antara satu individu dengan
lainnya.

13
2. Adanya pembagian tugas atau penegasan fungsi sehingga masing-masing memiliki

kesadaran peran dan wewenangnya di dalam kelompok.


3. Adanya akibat dari interaksi yang dilakukan oleh anggota satu dengan anggota
lainnya.
4. Terbentuknya norma di dalam kelompok yang sesuai dengan nilai-nilai yang
diusung oleh anggota.
5. Kepentingan berjalan dan berproses.
6. Ditemukannya pergerakan yang dinamis dalam aktivitasnya.

G. Nilai dan Norma yang Berlaku Dalam Kelompok Sosial


Interaksi yang terjadi di dalam kelompok sosial membentuk kebiasaan dan kekhasan
di dalamnya. Hal ini terjadi dalam semua hal, termasuk nilai-nilai dan norma yang
dijunjung oleh kelompok sosial tersebut. Oleh karena itu, kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan oleh kelompok sosial diharuskan untuk sesuai dengan nilai dan norma
yang ada di dalamnya.

Kegiatan yang tidak sesuai dengan nilai dan norma kelompok akan ditolak karena
tidak mencerminkan kepribadian kelompok dan melenceng dari tujuan dibentuknya
kelompok sosial tersebut. Saat penerimaan anggota baru pun, beberapa kelompok
sosial membuka rekrutmen dengan sistem seleksi siapa saja yang cocok dengan nilai
dan norma yang berlaku.

Kalaupun tidak ada seleksi, biasanya anggota baru menyesuaikan dengan nilai dan
norma tersebut agar kehadirannya diterima secara sosial.

14
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kelompok sosial adalah kumpulan individu yang membentuk sebuah kelompok
dengan memiliki tujuan yang sama. Kelompok sosial memiliki bermacam macam
jenis yang bisa di jumpai di lingkungan sekitar kita, bahkan kita sendiri bisa menjadi
anggota dari salah satu kelompok sosial dengan sengaja maupun tidak sengaja.

B. Saran
Karena kelompok sosial terjadi tergantung bagaimana diri kita sendiri menyingkapi
status serta peran sosial diri dan menurut prestasi kita masing-masing sebagai anggota
masyarakat. Oleh karena itu sebaiknya jika memang menginginkan kelompok naik
kita juga tidak boleh duduk diam dalam struktur sosial tetapi kita harus terbuka dan
positif terhadap perubahan positif yang ada di masyarakat.

15
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/kelompok-
sosial/#H_Nilai_dan_Norma_yang_Berlaku_Dalam_Kelompok_Sosial

https://www.google.com/amp/s/www.detik.com/bali/berita/d-6475579/susunan-contoh-
makalah-yang-benar-yang-bisa-dijadikan-pedoman/amp

https://www.google.com/amp/s/www.detik.com/bali/berita/d-6581161/8-contoh-saran-dalam-
makalah-yang-benar-dan-cara-membuatnya/amp

https://www.detik.com/bali/berita/d-6475579/susunan-contoh-makalah-yang-benar-yang-
bisa-dijadikan-pedoman

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Masyarakat

https://www.gramedia.com/literasi/faktor-pembentuk-kelompok-sosial/#!/history

Anda mungkin juga menyukai