OLEH :
PUTU LINDA NOVI YANTI
17D10051
DIV KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI (A) / TK III
5) Riwayat Kesehatan
- Adakah penyakit keturunan? (apakah pasien memiliki riwayat penyakit
keturunan sehubungan dengan efek obat anestesi) tidak
- Sebelumnya pernah masuk Rumah Sakit? tidak
- Bagaimana pengobatannya, tuntas atau tidak? (apakah pasien dalam mengkomsi
obat jangka panjang tuntas atau tidak) tidak
- Obat apa saja yang pernah digunakan? tidak
- Kebiasaan-kebiasaan pasien (perokok berat, pemakai alkohol atau obat-obatan)
: terkait pertimbangan anestesi serta komplikasi pasca anestesi.
- Riwayat alergi (perlu dikaji terkait adanya hipersensivitas terhadap obat, dan
akan berpengaruh terhadap efek obat anestesi).
c. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)
1) Udara atau oksigenasi :
- Gangguan pernafasan : asma, pneumonia, (perlu dikaji adanya gangguan nafas
terkait obat-obat anestesi yang mendepresi pernafasan dan akan memperburuk
kondisi pasien)
- Alat bantu pernafasan : inhaler, penggunaan nebulizer dengan ventolin
- Sirkulasi udara : sirkulasi udara paru akan terganggu kemungkinan
inspirasi memanjang dan ekspirasi memendek.
- Letak tempat tinggal :dalam kota
2) Air
a) Sebelum sakit :
- Sumber air yang digunakan :PDAM, air gunung,
- Konsumsi air : normal 8 gelas/hari
- Kondisi air : bersih (air putih)
- Skala mandi : 2 x/hari
b) Saat sakit :
Minum air
- Frekuensi : 2-4 gelas/ batasi minum post operasi
- Jenis : air putih
- Cara : mandiri, dibantu sebagian/total
- Keluhan : oral
3) Nutrisi/ makanan
a) Sebelum sakit :
- Frekuensi : normal 3x/hari
- Jenis : pagi 06.00 (bubur), siang 14.00
dan malam 20.00 (nasi tim) sering makan makanan
berlemak, makanan asin
- Porsi : 1 piring dihabiskan
- Diet khusus :-
- Makanan yang disukai : gorengan, ikan asin
- Pantangan : jenis makanan yang tidak diperbolehkan untuk
dimakan
- Napsu makan : baik
b) Saat sakit :
- Frekuensi : normal 3xsehari post operasi
- Jenis : bubur cair
- Porsi : ¼ piring
- Diet khusus :-
- Makanan yang disukai :sesuai aturan diet penyakit serta diet operasi
- Pantangan : makanan yang merangsang merangsang jalan
napas, makanan berlemak, makanan asin
- Napsu makan :menurun
4) Eliminasi
a) BAB
- Sebelum sakit :
Frekuensi : 1x/hari,lebih dari 3x/hari
Konsistensi : padat
Warna :kuning kecoklatan
Bau : khas feses
Cara : dibantu sebagian
Keluhan :-
- Saat Sakit
Frekuensi : tidak menentu
Konsistensi : lembek
Warna :kecoklatan
Bau : khas feses
Cara : dibantu sebagian
Keluhan : kelemahan saat BAB.
b) BAK
- Sebelum sakit :
Frekuensi : 2-3x/hari, BAK terus-menerus, BAK tertahan
Konsistensi : jernih
Warna : putih
Bau : amonia
Cara : mandiri
Keluhan :-
- Saat sakit :
Frekuensi : tidak menentu
Konsistensi : endapan
Warna : kuning pekat
Bau : amonia
Cara : dibantu sebagian
Keluhan : tidak ada kelemahan pada saat BAK
Berpindah √
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan
alat, 4: tergantung total
d. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Kesadaran : komposmetis
GCS : verbal: 5 Psikomotor: 6 Mata : 4
Penampilan : tampak sakit ringan/sedang/berat
Tanda-tanda Vital : Nadi = 115 x/menit, Suhu = 36.80 C, TD =125/100 mmHg, RR =
20x/menit
2. Pemeriksaan Kepala
Inspeksi :
Bentuk kepala : simetris, Luka (tidak ada), darah (tidak ada), trepanasi (tidak ada),
alopesia.
Palpasi : Nyeri tekan (tidak ada)
3. Pemeriksaan Wajah :
Inspeksi: Warna dan kondisi wajah: warna coklat, kondisi bersih, Struktur wajah :
simetris, Kelumpuhan otot-otot fasialis (tidak ada)
4. Pemeriksaan Mata
Inspeksi :
a. Kelengkapan dan kesimetrisan mata: tampak lengkap, kiri dan kanan simetris
b. Ekssoftalmus: tidak ada penonjolan bola mata, Endofthalmus (ada/tidak)
c. Kelopak mata / palpebra : oedem (ada/tidak )
peradangan (ada/tidak) luka (ada/tidak), benjolan (ada/tidak)
d. Bulu mata : penyebaran merata/tidak
e. Konjunctiva dan sclera : konjungtiva merah muda, sklera warna putih
f. Warna iris: hitam
g. Reaksi pupil terhadap cahaya : (miosis) isokor (kiri dan kanan sama/tidak)
h. Kornea : warna coklat
i. Nigtasmus (tidak ada), Strabismus (ada/tidak)
j. Pemeriksaan Visus
Dengan Snelen Card : tidak tersedia snelen card
Tanpa Snelen Card : Ketajaman Penglihatan ( Baik ), pandangan kabur,
k. Pemeriksaan lapang pandang : normal/tidak
Palpasi
Pemeriksaan tekanan bola mata
Palpasi taraba: nyeri tekan (ada/tidak), masa/benjolan (ada/tidak)
5. Pemeriksaan Telinga
Inspeksi dan palpasi
a. Amati bagian telinga luar : bentuk simetris, Ukuran kiri dan kanan samat. Warna kulit
sawo matang, lesi (tidak), nyeri tekan (tidak), peradangan (tidak), penumpukan
serumen (tidak).
b. pemeriksaan membran tympany, warna: abu-abu, perdarahan (tidak)
c. Uji kemampuan kepekaan telinga :
- Tes bisik: kiri dan kanan sama/tidak
- Dengan arloji: kiri dan kanan sama/tidak
- Uji weber : seimbang kiri dan kanan
- Uji rinne : hantaran tulang sama dibanding dengan hantaran udara/tidak
- Uji swabach : sama kiri dan kanan
6. Pemeriksaan Hidung
Inspeksi dan palpasi
- bentuk tulang hidung dan posisi septum nasi: simetris/tidak defisiasi
- meatus : perdarahan (ada/tidak) Kotoran (ada/tidak) Pembengkakan (ada/tidak),
pembesaran / polip (ada/tidak)
5. Pemeriksaan Mulut dan FaringGigi ,gusi, dan lidah : Caries, kotoran , gigi palsu ,
gingivitis (ada /tidak)
Lidah : Warna lidah : merah muda, Perdarahan (ada /tidak), Abses (ada /tidak).
a. Inspeksi dan Palpasi
- Bentuk bibir :simetris, warna bibir: merah muda, lesi (tidak ada)
- Orofaring atau rongga mulut : Bau mulut :normal/tidak, uvula ( simetris/tidak),
Benda asing : (ada /tidak)
- Tonsil
T0 : tidak ada pembesaran tonsil, (T0)
T1 : batas medial tonsil melewati pilar anterior sampai ¼ jarak pilar anterior-ovula.
T2 : batas medial tonsil melewati ¼ jarak pilar anterior ovula sampai ½ jarak
anterior-ovula
T3 : batas medial tonsil melewati ½ jarak pilar anterior-ovula sampai ¾ jarak pilar
anterior-ovula
T4 : batas medial tonsil melewati ¾ jarak anterior-ovula sampai ovula/lebih
- Perhatikan suara klien : berubah/ tidak
6. Pemeriksaan Leher
Inspeksi dan palpasi amati dan rasakan :
a. Bentuk leher (simetris/tidak), peradangan (ada/tidak), jaringan parut
(ada /tidak), perubahan warna (ada /tidak), massa (ada /tidak)
b. Kelenjar tiroid: pembesaran kelenjar tiroid (ada /tidak)
c. Vena jugularis : pembesaran vena jugularis (ada /tidak)
d. Pembesaran kelenjar limfe (tidak ada), posisi trakea (simetris/tidak)
8. Pemeriksaan Torak
a. Pemeriksaan Thorak dan Paru
Inspeksi
- Bentuk torak: simetris
- Susunan ruas tulang belakang (normal), keadaan kulit: normal
- Retrasksi otot bantu pernafasan : ada retraksi dinding dada, retraksi suprasternal
(tidak ada), Sternomastoid (tidak ada pembesaran otot sternomastoid), pernafasan
cuping hidung (+)
- Pola nafas : Eupnea / Takipneu / Bradipnea / Apnea / Chene Stokes / Biot’s /
Kusmaul)
- Cianosis (ada/tidak), batuk (produktif / kering / darah ).
Palpasi
Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : getaran antara kanan dan kiri teraba
sama/tidak
Perkusi
Area paru : (dullnes )
Auskultasi
- Suara nafas
Area Vesikuler : ( bersih / halus / kasar ) , Area Bronchial : ( bersih /
halus / kasar )
Area Bronkovesikuler ( bersih / halus / kasar )
- Suara Ucapan
Terdengar : Bronkophoni ( + / - ), Egophoni ( + / - ), Pectoriloqy ( + / - )
- Suara tambahan
Terdengar : Rales ( + / - ), Ronchi ( + / - ), Wheezing ( + / - ), Pleural
fricion rub ( + / - )
b. Pemeriksaan Jantung
Inspeksi
Ictus cordis (- )
Palpasi
Pulsasi pada dinding torak teraba : (Kuat)
Perkusi
Batas-batas jantung normal adalah :
Batas atas : ICS II
Batas bawah : ICS V
Batas Kiri : ICS V Mid Clavikula Sinistra
Batas Kanan : ICS IV Mid Sternalis Dextra
Auskultasi
BJ I terdengar tunggal, kuat dan regular
BJ II terdengar tunggal, keras dan regular
Bunyi jantung tambahan : BJ III (ada/tidak), (Gallop Rhythm tidak), Murmur
(tidak)
9. Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi
- Bentuk abdomen : (datar )
- Massa/Benjolan:( tidak), Kesimetrisan: bentuk simetris
- Bayangan pembuluh darah vena: tidak
b. Auskultasi
Frekuensi peristaltic usus 8x/menit ( N = 5 – 35 x/menit, Borborygmi ( - )
c. Palpasi
- Palpasi Hepar :
Nyeri tekan:ada/tidak, pembesaran: (-), permukaan (halus), tepi hepar (tumpul ) .
( N = hepar tidak teraba).
Palpasi Lien :
Pembesaran lien : tidak ada
- Palpasi Appendik :
Titik Mc. Burney: nyeri tekan (tidak), nyeri lepas:(tidak), nyeri menjalar
kontralateral: tidak
Acites atau tidak : Shiffing Dullnes (tidak), Undulasi (tidak)
- Palpasi Ginjal :
Nyeri tekan: tidak, pembesaran: tidak
10. Pemeriksaan Genetalia
a. Genetalia Pria
Inspeksi :
Rambut pubis (bersih), lesi (tidak), benjolan (tidak)
Lubang uretra : penyumbatan (tidak), Hipospadia (tidak), Epispadia (tidak)
Palpasi
Penis : nyeri tekan (tidak), benjolan (tidak)
Scrotum dan testis : benjolan (tidak), nyeri tekan (tidak),
Kelainan-kelainan yang tampak pada scrotum : tidak
Inspeksi dan palpasi Hernia :
Inguinal hernia (tidak), femoral hernia (tidak), pembengkakan (tidak)
2) Pemeriksaan lainnya
Pencitraan magnetic resonance (MRI) dapat digunakan untuk mengevaluasi pasien
pada Pneumonia
f. Therapi Obat
- Infus RL + Aminophylin 24/20 tpm
- 02 5 lpm
- Injeksi Dexamethason 5mg/12 jam
- Injeksi Cetriaxon 1 g/12 jam
- Injeksi Ondan setron 2mg k/P
1. GCS
2. Oksigen nasal canul terpasang
3. CMCK
4. Penurunan kesadaran
1. Intervensi
No Masalah Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
Kesehatan
Anestesi
1 Pre op: Setelah diberikan 1. Observasi TTV 1. Sebagai dasar dalam
Ansietas tindakan selama 30 2. Ajarkan teknik melakukan intervensi
menit, ansietas relaksasi selanjutnya
(kecemasan) 3. KIE pasien 2. Teknik relaksasi dapat
berkurang dengan KH terkait jenis mengurangi rasa
: tindakan dan kecemasan seseorang
1. Pasien menjalani anestesi 3. Memeberikan KIE
operasinya 4. Kolaborasi pada pasien agar
2. Pasien tenang, dengan dokter dapat meningkatkan
tidak gelisah anestesi dalam pengetahuan serta
3. TTV dalam batas pemberian mengerti jenis
normal premedikasi tindakan dan anestesi
TD : 125/100 benzodiazepin yang diberikan
N :115x/mnt e 4. Kolaborasi dalam
S:36,8ºC, pemberian
RR: 20X/menit premedikasi
(midazolam) dapat
mengurangi
kecemasan serta
menaikkan ventilasi
dan menurunkan
resistensi vascular,
perifer serta tekanan
darah.
Intra op: Gangguan pertukaran 1.Posisikan pasien 1.Dengan memposisikan
2 Gangguan gas pasien dapat untuk pasien diharapkan
pertukaan gas teratasi dengan memaksimalkan pertukaran gas pasien
kriteria hasil: ventilasi dapat kembali normal
1.Dalam rentang
normal 2.atur intake untuk 2.mengatur intake cairan
TD : 125/100 cairan untuk menghindari
N : 115X/me mengoptimalkan kelebihan cairan yang
RR : 20X/menit keseimbangan ditautkan akan
S : 36,8 C memperberat kerja paru-
2.AGD dalam batas paru
normal
3.monitor suara 3.untuk mengetahui
napas apakah pasien
mendengkur. Jika pasien
mendengkur dikarenakan
lidah jatuh ke hipofaring
yang akan menutup jalan
nafas
4.monitor pola napas 4.pola nafas pasien
termasuk bradypnea,
tachipnea
3 Post op: Setelah diberikan 1. Observasi 1. Sebagai dasar
Gangguan tindakan selama 20 TTV dalam
konfusi akut menit, pasien tidak melakukan
mengalami 2. Monitoring intervensi
keterlambatan cairan masuk selanjutnya
pemulihan kesadaran dan cairan 2. Titrasi cairan
pasca anestesi lebih keluar masuk dan
dari 30 menit dengan 3. Kolaborasi keluar agar
KH : dengan tidak terjadi
1. TTV dalam dokter edema
batas normal anestesi paru/asites
2. CM=CK dalam 3. Pemberian
pemberian reverse dapat
antidote mencegah
toksisitas obat
anestesi
2. Implentasi
3. Evaluasi