Pengkajian
1. PengumpulanData
a. Identitas
1) IdentitasPasien
Nama : Tn, A
Umur : 34 thn
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Kristen
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Suku Bangsa : Pamona
Status perkawinan : Menikah
Golongan darah :B
Alamat : Tentena
No.CM : 153337
Diagnosa medis : Fraktur Radius 1/3 Tengah
Tanggal masuk : 10 – 04 - 2021
Tanggal pengkajian :12 – 04 - 2021
b. RiwayatKesehatan
1) KeluhanUtama
Nyeri pada lengan kanan
2) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke rumah sakit pada tanggal 10 April 2020 diantar oleh
polisi, pasien mengeluh nyeri pada lengan sebelah kanan, nyeri mulai
dirasakan setelah pasien jatuh dari sepeda motor karena menghindari
kendaraan didepannya yang berhenti secara tiba-tiba. Nyeri yang
dirasakan seperti diremas remas, nyeri statis, skala nyeri VAS 6 setelah
dikaji didapatkan TTV pasien TD 160/100 mmHg, suhu 36,4 0c, nadi
104/mnt, RR 20x/mnt. Pasien mengatakan belum pernah dirawat dirumah
sakit sebelumnya dan takut dioperasi, pasien sering bertanya tentang
kndisi penyakitnya.
3) Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan pernah berobat di puskesmas dan diberi obat malaria
4) Riwayat PenyakitKeluarga
Pasien mengatakan ayahnya pernah dirawat karna sakit diabetes
5) Riwayat Kesehatan
Adakah penyakit keturunan?
Ada diabetes
Sebelumnya pernah masuk Rumah Sakit?
Pasien mengatakan pernah berobat di puskesmas dan diberi obat
malaria
Bagaimana pengobatannya, tuntas atau tidak?
Obat malaria diminum sampai habis dan sembuh
Obat apa saja yang pernah digunakan?
Dharplex, primaquin, paracetamol
Riwayat anestesi dan operasi sebelumnya.
Pasien belum pernah dioperasi sebelumnya
Kebiasaan-kebiasaan pasien (perokok berat, pemakai alkohol atau
obat-obatan)
Disangkal
Riwayat alergi
Tidak ada
2) Air
a) Sebelum sakit :
Sumber air yang digunakan : PDAM,
Konsumsi air : 2 L/hari
Kondisi air : bersih (air putih)
Skala mandi :2x/hari
b) Saat sakit :
Minum air
Frekuensi : 7-8 x/hari
Jenis : air putih
Cara : enteral
Keluhan : tidakada
3) Nutrisi/ makanan
a) Sebelum sakit :
Frekuensi : 3x/hari
Jenis : makan padat
Porsi : 1 piring habis
Diet khusus :tidak ada
Makanan yang disukai :makanan pedas, bersantan, berminyak.
Pantangan :tidakada
Napsumakan : baik
b) Saat sakit
Frekuensi : 3x/hari
Jenis : semi padat
Porsi :1/2piring
Diet khusus :bubur sayur, buah
Makanan yang disukai :tidak ada
Pantangan : tidak ada
Napsumakan : baik
4) Eliminasi
a) BAB
Sebelum sakit
Frekuensi : 1x/hari
Konsistensi : padat
Warna : kuning
Bau : khas feses
Cara : mandiri
Keluhan : tidak ada
Saat Sakit
Frekuensi :1x/hari
Konsistensi : padat
Warna : kuning
Bau : khas
Cara : mandiri
Keluhan : tidak ada
b) BAK
Sebelum sakit :
- Frekuensi : 3-5x/hari
- Konsistensi : cair
- Warna : jernih
- Bau : khas urine
- Cara : mandiri
- Keluhan : tidakada
Saat sakit :
- Frekuensi : 3-5x/hari
- Konsistensi : cair
- Warna : jernih
- Bau : khas urine
- Cara : mandiri
- Keluhan :tidakada
7) Pemeliharaan kesehatan
- Kebersihan kamar mandi :bersih
- Konsumsi vitamin :tidakada
- Imunisasi :disangkal
- Olahraga :jarang
- Upaya keharmonisan keluarga :baik
- Sters dan adaptasi : baik
B. PemeriksaanFisik
1. Keadaan Umum
Kesadaran : komposmetis
GCS : 15 (eye : 4, motorik :6, verbal :5 )
Penampilan : tampak sakit sedang
BB : 80 Kg
TB : 165 cm
Tanda-tanda Vital :
Tekanan Darah : 160/100mmHg, Suhu :36,40 C,HR : 104x/m, RR =20x/menit
2. Pemeriksaan Kepala
Inspeksi :
Bentuk kepala : Mesosepal, simetris (+),tampak luka lecet di bagian dagu
Palpasi
Edema (-), nyeri tekan pada daerah luka lecet (+)
3. Pemeriksaan Wajah :
Inspeksi :
ekspresi wajah gelisah(+), meringis (+) Warna dan kondisi wajah: normal
Struktur wajah : simetris, Kelumpuhan otot-otot fasialis (tidak ada)
4. Pemeriksaan Mata
a. Inspeksi
Kelengkapan dan kesimetrisan mata (+),Eksoftalmus(-),Endofthalmus(-),
Kelopak mata/palpebra : oedem (-),ptosis (-), peradangan (-) luka (-),benjolan(
- )Bulu mata : tidak rontok, konjunctiva dan sclera : perubahan warna tidak
ada, Warna iris hitam, Reaksipupilterhadapcahaya : (miosis) isokor (+), kornea
: warnahitam, nigtasmus ( - ), strabismus ( - )
1) Pemeriksaan Visus
Dengan Snelen Card : OD baik OS baik
Tanpa Snelen Card : Ketajaman Penglihatan ( Baik)
2) Pemeriksaan lapang pandang : normal
b. Palpasi
Pemeriksaan tekanan bola mata Dengan tonometri normal, dengan palpasi
teraba normal
5. Pemeriksaan Telinga
a. Inspeksi dan palpasi
1) Amati bagian telinga luar : bentuk normal Ukuran normal Warna normal
lesi ( - ), nyeri tekan (-), peradangan ( - ), penumpukan serumen ( - ).
2) Dengan otoskop periksa membran tympany amati, warna normal,
transparansi normal, perdarahan ( - ), perforasi ( - ).
3) Uji kemampuan kepekaan telinga :
a) Tes bisik sama kiri dan kanan
b) Dengan arloji sama kiri dan kanan
c) Uji weber : seimbang
d) Uji rinne : sama dibanding dengan hantaran udara
e) Uji swabach : sama
6. Pemeriksaan Hidung
Inspeksi dan palpasi
- bentuk tulang hidung dan posisi septum nasi: simetris/tidak defisiasi
- meatus : perdarahan (tidak) Kotoran (ada) Pembengkakan (tidak),
pembesaran / polip (tidak)
8. Pemeriksaan Leher
a. Inspeksi dan palpasi amati dan rasakan :
1) Bentuk leher (simetris), peradangan (-), jaringan parut (-), perubahan
warna (-), massa (-)
2) Kelenjar tiroid, pembesaran (-)
3) Vena jugularis : pembesaran (-), tekanan : tidak teraba
4) Pembesaran kelenjar limfe (-), kelenjar tiroid (-), posisi trakea (simetris)
5) Pemeriksaan leher pendek 3 jari dari pangkal leher ke angulus mandibula
(+)
6) Tiromentalis 3-3-2
b. Pemeriksaan Jantung
1) Inspeksi
Ictus cordis( - ),
2) Palpasi
Pulsasi pada dinding torak teraba : ( Kuat )
3) Perkusi
Batas atas : ICS II
Batas bawah : ICS V
Batas Kiri : ICS V Mid Clavikula Sinistra
Batas Kanan : ICS IV Mid Sternalis Dextra
4) Auskultasi
BJ I terdengar (tunggal, ( keras), ( reguler )
BJ II terdengar (tunggal), (keras), ( reguler )
Bunyi jantung tambahan : BJ III (-), Gallop Rhythm (-), Murmur (-)
= 496 x 12/menit
= 5952 ml = 5,9 L/menit
c)Menggunkan teknik ventilator VCP ( Volume Control Presure )
TV RR I:E
PEEP
496 12 Ratio
4
Ml X/menit 1:2
k. Intra Operasi
Pasein sudah terintubasi dengan ETT non kin kin no 7.5 cup +, mayo
ukuran medium no 4 pada jam 11.00 wita dan terhubung ke ventilator
mesin anestesi.
Monitoring Intake dan output cairan
1. Perhitungan cairan pasien selama operasi :
BB : 105 kg
Jenis Operasi : Sedang
Puasa : 8 jam
2. Kebutuhan cairan mentenaince untuk pasien BB
105 Kg Rumus 4 2 1
Kebutuhana cairan maintenance :
4 x 10 = 40
2 x 10 = 20
1 x 85 = 85
Jumah = 145 cc/jam
3. Kebutuhan cairan selama
puasa Maintenace x lama
puasa
100 ml/jam x 8 jam = 800 cc
4. Insensible Water Lose (IWL)
Stres Operasi : Ringan = 2 – 4 ml, sedang = 4 -6 ml, berat = 6 – 8
ml
IWL = Stress operasi x BB (Kg) pasien
= 6 x 105 kg
= 630 ml
5. Estimated blood lose
Estimated Blood
Volume
EBV laki-laki dewasa 70 cc/kgbb
EBV perempuan dewasa 65 cc/kgbb
EBV = ( 70 x 105 kg )
EBV = 7350 cc
EBL (10 %, 15 %, 20 % )
Ringan = 10 % x 7350 cc = 735 cc
Sedng =15% x 7350 cc = 1102 cc
Berat =20% x 7350 cc = 1470 cc
6. Jumlah pendarahan 1 jam pertama :
Suction = 50 cc
Kasa (1 kasa = 10 cc) = 40 cc
Perdarahan di ganti dengan cairan kristaloid dengan perbandingan
1:3 = 90 cc darah : 270 cc Cairan kristaloid
7. Kebutuhan cairan selama operasi
Rumus : Puasa + Maintenance + IWL + Perdarahan = ml
Jam 1 = ½ Puasa + Maintenance + IWL + Perdarahan = ml
½ 800 + 102 + 372 + 270 = 1445 cc
8. Total cairan yang keluar
Darah = 90 cc
Urine = 70 cc
9. Cairan yang sudah diberikan (Kristaloid)
Pre operasi = 500 cc
Intra operasi = 1144 cc
Total = 1644 cc
10. Jumlah tetesan / menit 1 jam pertama = 1144 x 20
tetes/ menit 60 menit
= 381,33 tetes/menit
l. Pengakhiran Anestesi
Operasi selesai pada pukul 12.45 wita pasien dilakukan
spontanisasi pada pernapasan dengan bagging ( assist ) tanpa
menggunakan ventilator dan di berikan terapi injeksi neostigmine 0,5
mg + sulfat atropine 0.25 mg untuk menghilangkan efek dari obat
relaksan (atrakurium). Pasien bernapas spontan dengan adekuat dengan
tanda pasien sadar penuh, mampu menelan ludah, kekuatan otot sudah
pulih, tensi normal, saturasi normal dan tidak ada distensi
lambung.Pasien dilakukan ekstubasi pada jam 13.00 wita. pasien
terpasang infus di tangan kanan, DC
3. Ruang Pemulihan
Pasien keluar dari kamar oparasi menuju ruang pemulihan pada jam 13.10
wita. Pada saat masuk ke ruang pemulihan pasien masih terpantau. Tanda
tanda vital pasien TD 130/90 mmHg, Nadi 78 x/menit. Cairan infus RL,
injeksi intravea ketorolac 30 mg, ondansentron 4 mg dan oksigen nasal kanul
diberikan 3 liter/menit.
23. Pertimbangan Anastesi
a. Teknik anastesi : General Anestesi Intubasi
b. Obat-obatan
Premedikasi :
ondansetron 4 mg (iv)
midazolam 2,5 mg (iv)
fentanyl 60-100 mcg (iv)
Induksi :
Propofol 60-100 mg (iv)
Muscle relaxan
Atracurium 30-50 mg(iv)
Maintenance
Isofluran 2 %vol
Fentanil 60 mcg/jam (iv)
24. ASA
ASA (pasien tanpa penyakit sistemik)
C. AnalisaData
No Sympton Etiologi Problem
PRE ANESTESI
1 DS : Kerusakan jaringan Nyeri
- Pasien mengatakan
nyeri pada daerah Pelepasan mediator
lengan kiri nyeri
DO :
- Pasien tampak meringis Ditangkap reseptor
- Skala nyeri 6 (VAS) nyeri
Impuls ke otak
Persepsi nyeri
Nyeri akut
2 DS : Tindakan pembedahan Ansietas
- Pasien mengatakan
belum pernah menjalani Kurang terpapar
operasi informasi
- Pasien mengatakan
takut menjalani operasi Ansietas
DO :
- Pasien sering bertanya
tentang kondisi
penyakitnya
- Pasien tampak tegang
INTRA ANESTESI
1 DS Prosedur general Disfungsi respirasi
- Pasien tidak sadar anestesi
DO
- Pasien tidak sadar Kesadaran menurun
- Tidak ada napas
spontan Apnoe
Disfungsi respirasi
POST ANESTESI
2 DS : Prosedur anestesi Hipotermi
- Pasien mengatakan
menggigil Aktifitas fisik menurun
DO :
- Pasien tampak Suhu rendah kamar
menggigil operasi
- SB :35,5
- Akral pasien dingin hipotermi
F. Rencana Intervensi
No Problem(masalah Perencanaan
kesehatan anestesi) Tujuan Intervensi
PRE ANESTESI
1 Nyeri Setelah dilakukan tindakan 1. Ukur skala nyeri
keperawatan anestesi 2. Observasi TTV
diharapkan nyeri dapat 3. Ajarkan teknik distraksi
berkurang dengan kriteria dan relaksasi
hasil: 4. Kolaborasi pemberian
DS : analgetik
- Pasien mengatakan nyeri
berkurang
DO :
- Pasien tampak rileks
- Skor VAS 1-3
- TTV dalam batas
normal
INTRA ANESTESI
1 PK Disfungsi Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV
respirasi keperawatan diharapkan 2. Periksa kelengkapan dan
tidak terjadi komplikasi kesiapan mesin dan alat-
disfungsi respirasi dengan alat anestesi
kriteria hasil : 3. Pantau tanda-tanda sianosis
DO : 4. Kolaborasi pemasangan
- TTV dalam batas ventilator mekanik
normal
- Tidak terjadi sianosis
POST ANESTESI
Hipotermi Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV
1 keperawatan anestesi 2. Atur suhu ruangan yang
diharapkan hipotermi dapat optimal
3. Beri selimut hangat
diatasi dengan kriteria :
4. Kolaborasi pemberian
DS : antishivering
- Pasien mengatakan
sudah tidak menggigil
DO :
- Pasien tidak tampak
menggigil
- Akral pasien hangat
- TTV dalam batas normal
G. Implementasi
No Hari/tanggal Masalah kesehatan Tindakan
anestesi
Jam Pelaksanaan
PRE ANESTESI
1 Senin 12 April Nyeri 10.15 1. Mengukur TTV
2021 10`20 2. Mengukur skala nyeri
10.25 3. Mengajarkan teknik
distraksi dan relakasi
10.30 4. Memberikan ketorolac 30mg
(Iv)
POST ANESTESI
1 Senin 12 Hipotermi 10.10 1. Mengukur TTV
April 2021 10.15 2. Mengatur suhu ruangan
yang optimal
10.17 3. Memberikan selimut hangat
10.20 4. Memberikan pethidine 25
mg (iv)
H. Evaluasi
No Hari/tanggal Problem Catatan perkembangan
1 Senin, 12 Nyeri akut S : pasien mengatakan nyeri berkurang
April 2021 O:
- Pasien tampak rileks
Pkl. 10.15 - Skor VAS 3
- TD : 130/90 mmHg, N:78 x/m, RR :
16 x/m
A : masalah kesehatan anestesi nyeri akut
teratasi
P : intervensi dihentikan
2 Senin, 12 Ansietas S : pasien sudah mengerti prosedur yang
April 2021 akan dijalani dan siap menjalani
O:
Pkl. 10.25 - Pasien tampak rileks
- TD :130/90mmhg, HR:78x/m,
RR:16 x/m
- Tidak ada tanda sianosis
A : masalah kesehatan anestesi ansietas
teratasi
P : intervensi dihentikan
3 Senin, 12 PK Disfungsi S : pasien tidak sadar
April 2021 Respirasi O:
- TD:140/90 mmHg,HR: 72 x/m,
Pkl. 10.50 SPO2 :99%, RR :16 x/m
A : masalah kesehatan anestesi disfungsi
respirasi teratasi
P : Intervensi dipertahankan
4 Senin, 12 Hipotermi S : pasien mengatakan sudah tidak
April 2021 menggigil
O:
Pkl. 10.20 - Pasien tampak tidak menggigil
- SB:36,3C
- Akral pasien teraba hangat
A : masalah kesehatan anestesi hipotermi
teratasi
P : pertahankan intervensi 2 dan 3