Anda di halaman 1dari 23

ASKAN APENDIKSITIS AKUT

OLEH :
1. Asya Theresa Harman Sipa (18D10118)
2. Ghina Ayu Rofifah (18D10127)
3. Ni Putu Wanda Kartika Dewi (18D10150)

D-IV Keperawatan Anestesiologi

Institut Teknologi Kesehatan Bali


2019/2020

A. Pengkajian

1. Pengumpulan Data

a. Identitas

1) Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 30 thn
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Hindu
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku Bangsa : Indonesia
Status perkawinan` : Menikah
Golongan darah :O
Alamat : Jl. Merpati Gg. IV
No. CM :007767
Diagnosa medis :Apendiksitis Akut
Tanggal masuk : 20/09/2019
Tanggal pengkajian : 21/09/2019

2) Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn. A

Umur : 30 thn
Jenis kelamin : laki-laki
Agama :Hindu
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Suku Bangsa : Indonesia
Hubungan dg Klien : Suami
Alamat : Jl. Merpati Gg. IV

b. Riwayat Kesehatan

1) Keluhan Utama

Pasien mengeluh nyeri dan rasa tidak nyaman pada bagian abdomen kanan bawah

2) Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien sebelumnya dirujuk dari klinik sebelum ke RSUD dengan keluhan nyeri seperti
ditusuk pada bagian kuadran kanan bawah pada daerah abdomen dan mengalami
demam tinggi,mual muntah dan diare.

3) Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien mengatakan tidak memiliki penyakit terdahulu

4) Riwayat Penyakit Keluarga

Pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada riwayat penyakit seperti:


diabetes melitus, hipertensi, kardiovaskuler, TB, asma

5) Riwayat Kesehatan
- Adakah penyakit keturunan : pasien dan keluarga mengatakan tidak ada penyakit
keturunan
- Sebelumnya pernah masuk Rumah Sakit? Jika iya, menderita penyakit apa? :
pasien sebelumnya tidak pernah dirawat di rumah sakit
- Bagaimana pengobatannya, tuntas atau tidak?: -
- Obat apa saja yang pernah digunakan?:-
- Kebiasaan-kebiasaan pasien (perokok berat, pemakai alkohol atau obat-obatan):-
- Riwayat alergi: pasiem mengatakan tidak memiliki alergi terhadap makanan dan
obat-obatan

c. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)

1) Udara atau oksigenasi :


- Gangguan pernafasan :-
- Alat bantu pernafasan :-
- Sirkulasi udara : ruangan menggunakan AC dengan suhu 220c
- Letak tempat tinggal :dalam kota

2) Air
a) Sebelum sakit :
- Sumber air yang digunakan : -
- Konsumsi air : 1200 cc / hari
- Kondisi air : bersih
- Skala mandi : 1-2 x/hari
b) Saat sakit :

Minum air
- Frekuensi :800-1000 cc/ hari
- Jenis : air putih
- Cara : mandiri
- Keluhan :-

3) Nutrisi/ makanan
a) Sebelum sakit :

- Frekuensi : 2-3x/ hari

- Jenis : Nasi, Sayur, Daging

- Porsi : 1 porsi dihabiskan

- Diet khusus : tidak ada


- Makanan yang disukai :-
- Pantangan : Daging sapi

- Napsu makan

b) Saat sakit :

- Frekuensi : 1-2 x/ hari

- Jenis : bubur, sayur, daging

- Porsi : sedang
- Diet khusus : tidak ada
- Makanan yang disukai :-
- Pantangan : daging sapi

- Napsu makan : berkurang

4) Eliminasi
a) BAB
- Sebelum sakit :

 Frekuensi : 1-2 x/hari

 Konsistensi : padat

 Warna : warna khas fases (kuning)

 Bau : bau fases

 Cara : spontan

 Keluhan : tidak ada

- Saat Sakit

 Frekuensi : 4x / hari

 Konsistensi : cair

 Warna : warna khas fases (kuning)

 Bau : bau fases

 Cara : spontan tidak terkontrol

 Keluhan : nyeri saat duduk

b) BAK
- Sebelum sakit :

 Frekuensi : 4- 5 Kali

 Konsistensi : tidak ada endapan

 Warna : jernih

 Bau : Amoniak

 Cara : spontan

 Keluhan : tidak ada keluhan

- Saat sakit
 Frekuensi :3-4 kali

 Konsistensi : tidak ada endapan

 Warna : jernih
 Bau : Amoniak

 Cara : spontan

 Keluhan : nyeri saat duduk

5) Pola aktivitas dan istirahat

a)   Aktivitas
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan minum v
Mandi v
Toileting v
Berpakaian v
Berpindah v
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan
alat, 4: tergantung total

b)  Istirahat Dan Tidur


 Sebelum sakit
- Apakah frekuensi waktu anda beraktivitas lebih banyak dari pada waktu anda
beristirahat? Ya
- Apakah anda pernah mengalami insomnia? Tidak
- Berapa jam anda tidur: malam 8 jam siang 1 jam
 Saat sakit
- Apakah anda pernah mengalami insomnia? Ya
- Berapa jam anda tidur: malam 5 jam siang 2 jam
6) Interaksi sosial
- Kegiatan Lingkungan :-
- Interaksi Sosial :-
- Keterlibatan Kegiatan Sosial :-

7) Pemeliharaan kesehatan
- Kebersihan kamar mandi :
- Konsumsi vitamin : jarang
- Imunisasi : baik
- Olahraga : jarang
- Upaya keharmonisan keluarga : baik
- Sters dan adaptasi : pasien terlihat cemas dan gelisah

8) Kesejahteraan dan peningkatan fungsi manusia


- Hubungan dengan lingkungan masyarakat, keluarga, kelompok, teman: baik
- Pemanfaatan pelayanan kesehatan : berkunjung ke pelayanan kesehatan jika sedang
sakit saja

A. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum

Kesadaran : komposmetis
GCS : verbal: 5 Psikomotor: 6 Mata : 4
Penampilan : tampak sakit
Tanda-tanda Vital : Nadi = 95x/menit, Suhu = 38 0 C, TD = 120/ 80 mmHg, RR = 20
x/menit
2. Pemeriksaan Kepala
 Inspeksi :

Bentuk kepala : (dolicephalus/ lonjong), kesimetrisan ( + ). hidrochepalus ( - ),


Luka ( - ), darah ( -), trepanasi ( - ).
 Palpasi : Nyeri tekan ( - )
3. Pemeriksaan Wajah :
Inspeksi : Perhatikan ekspresi wajah : meringis , Warna dan kondisi wajah: normal, Struktur
wajah : normal, Kelumpuhan otot-otot fasialis ( - )

4. Pemeriksaan Mata
 Inspeksi :

a. Kelengkapan dan kesimetrisan mata ( + )


b. Ekssoftalmus ( - ), Endofthalmus ( - )
c. Kelopak mata / palpebra : oedem ( - ), ptosis ( - ),
peradangan ( - ) luka ( - ), benjolan ( - )
d. Bulu mata : tidak rontok
e. Konjunctiva dan sclera : perubahan warna : Tidak ada
f. Warna iris : ada
g. Reaksi pupil terhadap cahaya : (miosis ) isokor ( + )
h. Kornea : warna hitam
i. Nigtasmus ( - ), Strabismus ( - )
j. Pemeriksaan Visus
Dengan Snelen Card : -
Tanpa Snelen Card : Ketajaman Penglihatan ( Baik )
k. Pemeriksaan lapang pandang : berkurang
 Palpasi
Pemeriksaan tekanan bola mata

Dengan tonometri tidak , dengan palpasi taraba normal

5. Pemeriksaan Telinga
 Inspeksi dan palpasi
a. Amati bagian telinga luar : bentuk simetris Ukuran kiri dan kanan sama, Warna kulit ,
lesi ( - ), nyeri tekan ( - ), peradangan ( - ), penumpukan serumen ( - ).
b. Dengan otoskop periksa membran tympany amati, warna bening , transparansi normal,
perdarahan ( - ), perforasi ( - ).
c. Uji kemampuan kepekaan telinga :
- Tes bisik sama kiri kanan
- Dengan arloji sama kiri kanan
- Uji weber : seimbang
- Uji rinne : hantaran tulang lebih keras
- Uji swabach : sama

6. Pemeriksaan Hidung
 Inspeksi dan palpasi
- Amati bentuk tulang hidung dan posisi septum nasi : normal adakah pembengkakan
atau tidak : tidak ada pembengkakan
- Amati meatus : perdarahan ( - ), Kotoran ( - ), Pembengkakan ( - ), pembesaran /
polip ( - )
5. Pemeriksaan Mulut dan Faring
a. Inspeksi dan Palpasi
- Amati bibir : Kelainan konginetal ( - ), warna bibir pucat, lesi ( - ), Bibir pecah (- ),
- Amati gigi ,gusi, dan lidah : Caries ( - ), Kotoran ( - ), Gigi palsu ( -), Gingivitis ( - )
- Lidah : Warna lidah : merah muda, Perdarahan ( - ), Abses ( - ).
- Orofaring atau rongga mulut : Bau mulut : bau, uvula ( simetris ), Benda asing :
( tidak)
- Tonsil : Adakah pembesaran tonsil, T 0
- Perhatikan suara klien : ( Tidak )

6. Pemeriksaan Leher
 Inspeksi dan palpasi amati dan rasakan :
a. Bentuk leher (simetris ), peradangan ( - ), jaringan parut ( - ), perubahan warna
( - ), massa ( - )

b. Kelenjar tiroid, pembesaran ( - )


c. Vena jugularis : pembesaran ( - )
d. Pembesaran kelenjar limfe ( - ), kelenjar tiroid ( - ), posisi trakea (simetris)

7. Pemeriksaan Payudara dan Ketiak


 Inspeksi
- Ukuran payudara normal, bentuk (simetris), pembengkakan (- ).
- Kulit payudara : warna kulit, lesi ( - ), Areola : perubahan warna (- )
- Putting : cairan yang keluar ( - ), ulkus ( - ), pembengkakan ( - )
 Palpasi
- Nyri tekan ( - ), benjolan massa ( - )

8. Pemeriksaan Torak
a. Pemeriksaan Thorak dan Paru
 Inspeksi
- Bentuk torak (Normal chest ), susunan ruas tulang belakang (normal), bentuk dada
(simetris ), keadaan kulit elastis
- Retrasksi otot bantu pernafasan : Retraksi intercosta ( - ), retraksi suprasternal ( - ),
Sternomastoid ( - ), pernafasan cuping hidung ( - ).
- Pola nafas :normal
- Amati : cianosis ( - ), batuk (- ).
 Palpasi

Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : getaran antara kanan dan kiri teraba
(sama ).
 Perkusi

Area paru : ( sonor )


 Auskultasi
- Suara nafas
 Area Vesikuler : ( bersih ) , Area Bronchial : ( bersih )
 Area Bronkovesikuler ( bersih / halus / kasar )
- Suara Ucapan
 Terdengar : Bronkophoni ( - ), Egophoni ( - ), Pectoriloqy ( - )
- Suara tambahan
 Terdengar : Rales ( - ), Ronchi ( - ), Wheezing ( - ), Pleural fricion rub
( -)
b. Pemeriksaan Jantung
 Inspeksi
Ictus cordis ( - )

 Palpasi
Pulsasi pada dinding torak teraba : -

 Perkusi
Batas-batas jantung normal adalah :
Batas atas : ICS II
Batas bawah : ICS V
Batas Kiri : ICS V Mid Clavikula Sinistra
Batas Kanan : ICS IV Mid Sternalis Dextra
 Auskultasi

BJ I terdengar (tunggal , ( keras ), ( irreguler )


BJ II terdengar (tunggal ), (keras ), ( reguler )
Bunyi jantung tambahan : BJ III ( - ), Gallop Rhythm (-), Murmur (- )
9. Pemeriksaan Abdomen

a. Inspeksi
- Bentuk abdomen : ( datar )
- Massa/Benjolan ( - ), Kesimetrisan ( + ),
- Bayangan pembuluh darah vena (-)

b. Auskultasi
Frekuensi peristaltic usus 40-45x/menit , Borborygmi ( + )
c. Palpasi
- Palpasi Hepar :

Nyeri tekan ( - ), pembesaran ( - ), hepar tidak teraba.


- Palpasi Lien :

Pembesaran lien : ( + )
- Palpasi Appendik :
 Titik Mc. Burney . nyeri tekan ( + ), nyeri lepas ( + ), nyeri menjalar kontralateral ( +
).
 Acites atau tidak : Shiffing Dullnes ( - ) Undulasi ( - )
- Palpasi Ginjal :

Nyeri tekan( - ), pembesaran ( -). ginjal tidak teraba

10. Pemeriksaan Genetalia


a. Pada Wanita

Inspeksi
Kebersihan rambut pubis (bersih ), lesi ( - ),eritema ( - ), keputihan ( - ),
peradangan ( - ).Lubang uretra : stenosis /sumbatan (
-)

11. Pemeriksaan Anus


 Inspeksi

Atresia ani ( - ), tumor ( - ), haemorroid ( - ), perdarahan ( - )


Perineum : jahitan ( - ), benjolan ( - )
 Palpasi

Nyeri tekan pada daerah anus ( - )

12. Pemeriksaan Ekstremitas


a. Ekstremitas Atas
- Inspeksi

Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris /), deformitas (-), fraktur (-)

Palpasi
Oedem : tidak ada
Lakukan uji kekuatan otat : ( 1 – 5 )

b. Ekstremitas Bawah :
Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris /), deformitas (-), fraktur (-)

c. Palpasi
Edem : tidak ada
Lakukan uji kekuatan otot : ( 1 – 5 )

Kesimpulan palpasi ekstermitas :

- Edem :

- uji kekuatan otot :

13. PEMERIKSAAN NEUROLOGIS


a. Menguji tingkat kesadaran secara kuantitaif dengan GCS ( Glasgow Coma
Scale )
1. Menilai respon membuka mata ( 4 )
2. Menilai respon Verbal ( 5 )
3. Menilai respon motorik ( 6 )
Pemeriksaan tingkat kesadaran secara kualitatif : (Compos mentis )
b. Memeriksa tanda-tanda rangsangan otak
Penigkatan suhu tubuh ( -), nyeri kepala ( -), kaku kuduk ( -), mual –muntah ( -)
kejang ( -) penurunan tingkat kesadaran ( -)
c. Memeriksa nervus cranialis
Nervus I , Olfaktorius (pembau) baik
Nervus II, Opticus ( penglihatan ) baik
Nervus III, Ocumulatorius putaran bola mata kiri kanan (+)
Nervus IV, Throclearis (+)
Nervus V, Thrigeminus : - Cabang optalmicus : (+)
- Cabang maxilaris : (+)
- Cabang Mandibularis : (+)
Nervus VI, Abdusen (+)
Nervus VII, Facialis senyum,mengerutkan dahi,mengangkat alis (-) dan simetris
Nervus VIII, Auditorius tes webber,rinne dan swabach (+)
Nervus IX, Glosopharingeal (+)
Nervus X, Vagus (+)
Nervus XI, Accessorius (+)
Nervus XII, Hypoglosal (+)
d. Memeriksa fungsi motorik
Ukuran otot (simetris), atropi (-) kekuatan otot :
555 555
555 555

e. Memeriksa fungsi sensorik


Kepekaan saraf perifer : benda tumpul mampu membedakan, benda
tajam : mampu membedakan, Menguji sensasi panas / dingin: mampu
membedakan kapas halus : mampu membedakan. minyak wangi : mampu
membedakan

f. Memeriksa reflek kedalaman tendon


1. Reflek fisiologis
a. Reflek bisep ( + )
b. Reflek trisep ( + )
c. Reflek brachiradialis ( + )
d. Reflek patella ( + )
e. Reflek achiles ( + )
2. Reflek Pathologis
Bila dijumpai adanya kelumpuhan ekstremitas pada kasus-kasus tertentu.
a. Reflek babinski (-)
b. Reflek chaddok (-)
c. Reflek schaeffer (-)
d. Reflek oppenheim (-)
e. Reflek gordon (-)

d. Data Penunjang

1) Pemeriksaan Laboratorium

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

Hematologi

Hemoglobin 13,9 g/dL 12.0-14.0 (p)

Leukosit 15,7 5.0-10.0

Eritrosit 4.73 4.0-5.0

Hematocrit 42 40-50

Trombosit 238 150-400

Golongan Darah

Hitungan Jenis
Leukosit

Basofil
0.20 0,0-1.0
Eusinofil
0.30 1.0-2.0
Neutrofil
85.70 54.0-62.0
Limfosit 8,70 20.0-40.0

2) Pemeriksaan Radiologi : USG menyatakan Gambaran dilatasi diameter apendiks


lebih dari 6mm menunjukkan gambaran apendisitis

e. Therapi

Golongan Analgesik,Antibiotik,Anti Kolinergik,Sedatif,Anti Inflamasi

50 mg m
2. Pertimbangan Anastesi

Pada kasus ini digunakan anastesi general dengan teknik anastesi semi close inhalasi dengan
endotracheal tube no 7,5 dengan menggunakan obat

Premedikasi : sulfas atropine 0,25 mg, pethidin 50 mg, midazolam 5 mg yang diberikan secara iv

Induksi : propofol 120 mg melalui IV

Pelumpuh otot : succiny choline 60 mg

Maintenance : N2O : 02 = 3 L:3L, ethrane 1-2 vol%

3. ASA = 1

Keterangan : Pasien Normal Sehat, kelainan bedah terlokalisir,tanpa ada gangguan sistemik.

4. Analisa Data

Pra Anastesi

No Symptom Etiologi Problem

1 DS : Pasien merasa perut Adanya peradanganangan pada Nyeri


seperti ditusuk dan merasa daerah apendiks
tidak nyaman saat duduk
dan berbaring ke arah
kanan

P : bertambah nyeri saat


bergerak

Q : tertusuk-tusuk

R : Perut kanan bawah

DO : nyeri tekan , nyeri


lepas

S : skala nyeri (NRS) : 8

T : Terus-menerus (nyeri
berat),nyeri tekan,nyeri
lepas dan nyeri kontra
lateral pada titik Mc
Burney(+)

2 Do : Prosedur pembedahaan Ansietas


a. Klien Nampak tegang

b. Klien Nampak cemas


Ds :
a. Klien mengatakan sedikit
takut akan dilakukan
operasi

b. Klien menanyakan kapan


dilakukan operasi dan
bagaimana prosesnya

3 Do : Kurang terpapar informasi Kurang


Klien Nampak tegang dan pengetahuan
takut
Ds :
Klien menanyakan kapan
dilakukan operasi dan
bagaimana prosedurnya

Intra anastesi

No Symptom Etiologi Problem

1. DO : Pemberian obat anastesi Resiko ketidak


a. Terdapat suara napas efektifan
abnormal (snoring, bersihan jalan
wezeeng, guglig)
napas
b. penurunan saturasi
O2 (<98%)
c. adanya penarikan
otot intercosta, dan
otot bantu napas

2. Do : Proses pembedahan Resiko


a. Klien menjalani perdarahan
pembedahan pada
apendiks
Klien dalam keadaan
tidak sadar karena
pengaruh anastesi
Post anastesi

No Symptom Etiologi Problem

1 Do : Prosedur invasive Resiko infeksi


a. Klien terpasang infuse RL

b. Terdapat luka insisi bedah

Ds : -

B. Problem ( Masalah Kesehatan Anestesi )

1. Pre

Nyeri, ansietas, kurang pengetahuan

2. Intra

Resiko ketidak efektifan bersihan jalan napas , Resiko pendarahan


3. Post
Resiko infeksi

C. Metodologi Keperawatan Anestesi

Nama: NY.S No. CM :


Umur :30 Dx :
Jenis kelamin : Perempuan Ruang

1. Intervensi

Pre anastesi

No Problem (Masalah Perencanaan


Kesehatan Anestesi) Tujuan Intervensi Rasional
1. Nyeri akut Setelah dilakukan a. Kaji tingkat nyeri, a. membantu menentukan
tindakan durasi, lokasi dan pilihan intervensi dan
keperawatan intensitas memberikan dasar untuk
selama 5 menit perbandingan dan
evaluasi terhadap terapi
klien dapat
mengontrol nyeri b. Observasi b. perilaku non verbal
dengan criteria ketidaknyamanan menunjukkan
hasil :
a. Klien mengatakan non verbal ketidaknyamanan klien
nyeri berkurang terhadap nyeri
b. Klien mengatakan c. Gunakan strategi c. komunikasi terapetik dapat
perut sudah tidak komunikasi menenangkan klien
sebah terapetik d. memfokuskan perhatian
Wajah klien tenang d. Gunakan teknik klien membantu
tidak nampak distraksi menurunkan tegangan otot
menahan sakit e. lingkungan tenang dapat
mengurangi factor-faktor
e. ciptakan suasana stress selama nyeri
lingkungan yang f. analgetik dapat mengurangi
tenang rasa nyeri yang dirasakan
klien
f. kolaborasi dengan
dokter untuk
pemberian analgetik
2 Ansietas Setelah dilakukan a. jelaskan prosedur, a. kecemasan klien akan
tindakan termasuk sensasi berkurang dengan
keperawatan seperti keadaan informasi yang diberikan
selama 5 menit selama prosedur perawat
kecemasan klien b. Temani klien untuk
b. dengan ditemani perawat
berkurang dengan : meningkatkan
kecemasan klien akan
a. klien Nampak keamanan dan sedikit berkurang
tenang menurunkan
b. klien kecemasan
mengatakan rasa c. membantu menentukan
c. Dengarkan keluhan jenis intervensi yang akan
takutnya klien dilakukan
berkurang
c. klien d. mengetahui
d. Identifikasi perkembangan keadaan
menyatakan siap
perubahan level klien
untuk dilakukan
kecemasan e. membuat perasaan
operasi
e. Dorong klien untuk terbuka dan bekerja sama
mengungkapkan dalam memberikan
secara verbal tentang informasi yang akan
perasaan, persepsi dan membantu identifikasi
ketakutan masalah
f. kontak mata
f. pertahankan kontak menumbuhkan hubungan
mata salinh percaya antara
perawat klien
g. menurunkan stimulus
cemas dapat mencegah
g. turunkan stimulus cemas yang berkelanjutan
pembuat cemas h. sikap penerimaan
h. tunjukkan perawat dapat
penerimaan meningkatkan kepercayaan
diri klien
i. suasana yang tenang
i. jaga ketenangan dapat mengurangi stimulus
pembuat cemas
3 Kurang Setelah dilakukan a. Identifikasi factor a. Pengetahuan dasar yang
Pengetahuan tindakan perawatan internal dan memadai dapat
selama 5 menit eksternal yang dapat meningkatkan kerjasama
pengetahuan klien meningkatkan pasien mengenai
bertambah dengan : motivasi orang tua program pengobatan dan
a. Klien tenang dan mendapatkan
keluarga.Jelaskan penyembuhan yang
b. Klien Nampak
pengertian, tanda optimal
siap menjalani gejala, komplikasi,
operasi rencana tindakan
yang akan
dilakukan.

b. Jelaskan mengenai b. Pengetahuan mengenai


jadwal, dan lokasi lokasi operasi dapat
operasi mningkatkan tindakan
kooperatif klien

c. Jelaskan durasi c. Durasi tindakan operasi


tindakan operasi dapat menenangkan klien
d. Tingkat kecemasan
d. Identifikasi klien untuk mengetahui
kecemasan klien kesiapan klien operasi
e. Gambaran tidakan
e. Gambarkan preoperatife dapat
tindakan preoperasi meningkatkan kesipan
rutin (anestesi, diet, klien dalam melaksanakan
test laboratorium, IV operasi
terapi, ruang tunggu
keluarga).

Intra operasi
N Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
o
1. Resiko ketidak a. buka jalan napas a. teknik triple manuver dan
efektifan bersihan Setelah diakukan
dengan teknik triple memposisikan pasien dapat
jalan napas tindakan selama 1x
10 menit masalah manuver dan membuka jalan napas
dapat teratasi
posisikan pasien
dengan kriteria b. alat bantu napas dapat
hasil : b. identifikasi pasein
a. jalan napas membantu agar jalan napas
oerlunya pemasangan
pasien poten tidak terbuka membantu
ada sumbatan alat bantu napas (ETT,
memberikan O2 dengan
b. frekunsi napas
LMA NPA, OPA) konsentrasi tinggi.
normal
c. tidak ada suara c. untuk cegah
napas abnorma,
c. bila ada secret obstruksi/aspirasi
(snoring, wezeeng,
guglig) keluarkan dengan
d. irma napas d. memonitoring dapat
menggunakan suction
normal
mengehui keadaan respirasi
e. tidak nampak d. monitoring respiras, pasien
adanya bantuan
suara napas, otot
otot napas ambahan
f. saturasi O2 bantu napas, irama
dalam keadaan e. obat golongan anti
napas, frekunsi napas,
normal (98-100%) kolinergik adalah obat yang
dan saturasi O2
berkasiat menekan aktivigas
e. kolaborasi dengan
kolinergik dan parasimpatik.
dokter untuk
Obat golongan ini dapat
memberikan obat mengurangi sekresi air liur.
golongan anti
kolinergik
2. Resiko perdarahan Setelah dilakukan A. Cegah kerusakan integritas
tindakan perawatan kulit
a.Lindungi sekitar
selama ± 45 menit
resiko perdarahan kulit dan anatomi
dapat dicegah
yang sesuai seperti
dengan kriteria
penggunaan kassa
untuk
B. Kemungkinan terjadinya
menghentikan
kekurangann cairan, yang
perdarahan mempengaruhi keselamatan
b. Pantau pemakai obat anestesi,fungsi
pemasukan dan organ dan kondisi pasien
pengeluaran cairan
selama prosedur
operasi dilakukan C. Kegagalan fungsi alat

c. . Pastikan dapat terjadi selama


prosedur operasi
keamanan elektrikal
dan alat-alat yang
digunakan selama
prosedur operasi.
Misalnya kabel coter
pada keadaan utuh.

Pasca operasi
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1 Resiko infeksi Setelah dilakukan a. Bersihkan a. lingkungan yang bersih
tindakan lingkungan sekitar akan terhindar dari
keperawatan klien kuman-kuman penyebab
selama 5 menit infeksi
infeksi dapat b. Cuci tangan b. mencuci tangan sebelum
dikontrol dengan sebelum dan dan sesudah tindakan
kriteria sesudah dapat meminimalkan
a.Tidak ada tanda- melakukan kotoran-kotoran
tanda ineksi perawatan pasien penyebab infeksi
Vital sign dalam lain c. penjelasan tentang
batas normal c. Jelaskan pada tanda-tanda infeksi akan
klien tentang menambah pengetahuan
tanda-tanda klien
infeksi.

2. Tindakan Keperawatan

Pre anastesi
No Problem (Masalah Kesehatan Tindakan Evaluasi
Anestesi)
1. Nyeri akut a. Mengkaji skala nyeri, karakteristik, S
intensitas, area O
b.mengevaluasi perasaan dan kondisi
pasien secara non verbal
c. melakukan komunikasi terapeutik
d.menggunakan teknik distraksi
e. membuat atau menciptakan suasana
yang tenang
f. melakukan pemberian analgetik
melalui kolaborasi dengan dokter
anestesi
a. menginformasikan setiap
tindakan kepada pasien dengan
jelas
b. menemani pasien sambal
2. Ansietas menenangkan dan menurunkan
tingkat kecemasan pasien
c. mendengarkan apa yang di
keluhkan klien
d. mengidentifikasi perubahan level
kecemasan
e. mendorong pasien untuk
mengungkapkan kecemasannya
f. melakukan kontak mata dengan
pasien
g. menurunkan stimulus kecemasan
pasien
h. membuka diri atau penerimaan
terhadap pasien
i. jaga ketenangan

a. mengkaji faktor internal dan


eksternal yang dapat meningkatkan
motivasi bagi pasien
3.
b. menjelaskan jadwal dan lokasi
Kurang Pengetahuan
operasi
c.memberitahu durasi tindakan
operasi
d. mengkaji kecemasan pasien
sebelum memasuki ruang operasi
e.menggambarkan atau
mendeskripsikan tindakan
preoprasi rutin

Intra anastesi
No Problem (Masalah Kesehatan Tindakan Evaluasi
Anestesi)
1. Resiko ketidak efektifan a. membuka jalan napas dengan teknik S :-
bersihan jalan napas O:
triple manuver dan posisikan pasien
b. mengidentifikasi pasein perlunya
pemasangan alat bantu napas (ETT,
LMA NPA, OPA)

c. mengeluarkan secret dengan


menggunakan suction
d. memonitoring respiras, suara napas,
otot bantu napas, irama napas, frekunsi
2. napas, dan saturasi O2
e. kolaborasi dengan dokter untuk
Resiko Perdarahan memberikan obat golongan anti
kolinergik
a. melindungi sekitar kulit pasien dan
anatomi yang sesuai menggunaan kassa
untuk menghentikan perdarahan

b. memantau pemasukan dan


pengeluaran cairan selama tindakan
operasi dilakukan
c. memastikan keamanan peralatan dan
elektrikal yang digunakan selama
operasi
Post Anastesi
No Problem (Masalah Kesehatan Tindakan Evaluasi
Anestesi)
1. Resiko Infeksi a. membersihkan lingkungan sekitar S
klien O

b.lakukan personal hygiene seperti


mencuci tangan sebelum dan
sesudah menangani pasien

c. menjelaskan pada pasien tentang


gejala gejala infeksi

3. Evaluasi Keperawatan

Pre anastesi
No Masalah Kesehatan Anestesi Evaluasi
1. Nyeri akut S : Pasien mengatakan merasa perut seperti
ditusuk dan merasa tidak nyaman saat berbaring
kearah kanan.
O : Terdapat nyeri tekan pada bagian abdomen
kanan bawah.
A : masalah nyeri pasien bbelum teratasi.
P : a. Kaji tingkat nyeri durasi, lokasi, dan
intensitas.
b.Observasi ketidak nyamanan nonverbal.
c. Gunakan teknik distraksi
d. Ciptakan suasana lingkungan yang tenang.
e. Kolaborasi dengan dokter untuk memberikan
analgesic.
Intra Anastesi
No Masalah Kesehatan Anestesi Evaluasi
1. Ketidak efektifan jalan nafas S :-
O : a. Terdapat suara nafas apnormal ( snoring,
wezeng, gugling)
b.Penurunan saturasi O2 (<98%)
A : Jalan nafas belum teratasi
P : a. Buka jalan nafas dengan triple maneuver dan
posisikan pasien ourlunnya.
b.Identifikasi pasien, pemasangan alat bantu nafas
(ETT,LMA,NRA,OPA).
c. Bila terdapat secret keluarkan dengan
menggunakan suction.
d. Monitoring respirasi, suara nafas , otot bantu
nafas, irama nafas, frekuensi nafas, dan saturasi
O2.
e. Kolaborasi dengan dokter untuk memberikan
obat golongan anti kolinergik.

S:-
2. Resiko Perdarahan O : - konjungtiva berwarna merah
- Kulit tidak tampak
pucat
- Cairan dalam tubuh
seimbang
A :masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
Post anastesi
No Masalah Kesehatan Anestesi Evaluasi
1. Resiko infeksi S :-
O : Tredapat luka insisi bedah
A : Resiko infesi belum teratasi
P : a. B ersihkan lingkungan sekitar klien
b.Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
perawatan ke pasien.
c. Jelaskan ke klien tentang tanda-tanda infesi.
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama : No. CM :
Umur : Ruang :
Jenis Kelamin : Dx :

No Tanggal Masalah Catatan Perkembangan Pelaksana


Kesehatan
Anestesi

TTD

Anda mungkin juga menyukai