Anda di halaman 1dari 16

Pengkajian

Pengumpulan Data
a. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama :Tn.A
Umur : 25 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : wiraswata
Suku Bangsa : Sunda/indonesia
Status perkawinan` : Kawin
Golongan darah :A
Alamat : Jln.Tukad Barito
No. CM : 17091900
Diagnosa medis : fraktur fermur dextra
Tanggal masuk : 18 september 2019
Tanggal pengkajian : 18 september 2019

2) Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. B
Umur : 24
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku Bangsa : Sunda/indonesia
Hubungan dg Klien : Istri
Alamat : Jln. Tukad Barito

b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Pasien mengatakan sulit untuk bergerak dan tidak bisa berjalan karena nyeri dikaki kanan

2) Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien dengan post jatuh saat berolahraga 1 minggu yang lalu mengeluh sakit
pada kaki kanan dan tidak bisa digerakkan, dalam pemeriksaan terdapat
fungsiolesa, deformasi, bengkak dan terbalut spalk (bidai).

3) Riwayat Penyakit Dahulu


Tidak ada riwayat hipertensi dan DM.

4) Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat penyakit sistemik (hipertensi).

5) Riwayat Kesehatan
- Tidak ada penyakit keturunan
- Belum pernah dioperasi sebelumnya
- Tidak sedang menggunakan obat-obat tertentu
- Perokok
- Tidak ada riwayat alergi

c. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)


1) Udara atau oksigenasi :
- Gangguan pernafasan : Tidak ada
- Alat bantu pernafasan : Tidak ada
- Sirkulasi udara : Baik
- Letak tempat tinggal : Baik

2) Air
a) Sebelum sakit :
- Sumber air yang digunakan : PDAM
- Konsumsi air : Baik
- Kondisi air : Baik
- Skala mandi : 3x/hari
b) Saat sakit :
Minum air :
- Frekuensi : 8 gelas/hari
- Jenis : Mineral
- Cara : Oral
- Keluhan : Tidak ada

3) Nutrisi/ makanan
a) Sebelum sakit :
- Frekuensi : 3 kali sehari
- Jenis : padat
- Porsi : 1 porsi habis
- Diet khusus : Tidak ada
- Makanan yang disukai : nasi
- Pantangan : Tidak ada
- Napsu makan : Baik
b) Saat sakit :
- Frekuensi : 3 kali sehari
- Jenis : semi padat
- Porsi : 1 porsi habis
- Diet khusus : tidak ada
- Makanan yang disukai : nasi
- Pantangan : Berlemak
- Napsu makan : Baik

4) Eliminasi
a) BAB
- Sebelum sakit :
 Frekuensi : 1 kali sehari
 Konsistensi : padat
 Warna : kuning
 Bau : khas
 Cara : normal
 Keluhan :tidak ada
- Saat Sakit
 Frekuensi : 1 kali sehari
 Konsistensi : semi padat
 Warna : kuning
 Bau : khas
 Cara : pisvot
 Keluhan : kesulitan BAB karena nyeri pada kaki

b) BAK
- Sebelum sakit :
 Frekuensi :3 kali sehari
 Konsistensi : cair
 Warna : putih
 Bau : bau urine
 Cara : Normal spontan
 Keluhan : Tidak ada
- Saat sakit :
 Frekuensi : 3 kali sehari
 Konsistensi : cair
 Warna : kuning
 Bau : bau urine
 Cara : kateter
 Keluhan : sulit untuk pergi ke kamar mandi

5) Pola aktivitas dan istirahat


a)   Aktivitas
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Berpindah 
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan
alat, 4: tergantung total

b)  Istirahat Dan Tidur


 Sebelum sakit
- Apakah frekuensi waktu anda beraktivitas lebih banyak dari pada
waktu anda beristirahat? (YA)
- Apakah anda pernah mengalami insomnia? (TIDAK)
- Berapa jam anda tidur: malam (8 jam) , siang (1 jam)
 Saat sakit
- Apakah anda pernah mengalami insomnia? (YA)
- Berapa jam anda tidur: malam (5 jam/tidak teratur), siang (3 jam)
6) Interaksi sosial
- Kegiatan Lingkungan : Baik
- Interaksi Sosial : Baik
- Keterlibatan Kegiatan Sosial : Baik

7) Pemeliharaan kesehatan
- Kebersihan kamar mandi : Baik
- Konsumsi vitamin : Tidak ada
- Imunisasi : Tidak ada
- Olahraga : Tidak berolahraga
- Upaya keharmonisan keluarga : Baik
- Sters dan adaptasi : Baik

8) Kesejahteraan dan peningkatan fungsi manusia


- Hubungan dengan lingkungan masyarakat, keluarga, kelompok, teman: Baik
- Pemanfaatan pelayanan kesehatan : Baik

A. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Kesadaran : komposmetis / apatis / delirium/somnolen / sopor/koma
GCS : verbal: 5, Psikomotor:5, Mata: 4
Penampilan : tampak sakit
Tanda-tanda Vital : Nadi = 92 x/menit, Suhu = 370 C, TD = 140/80 mmHg, RR = 18
x/menit
2. Pemeriksaan Kepala
 Inspeksi :
Bentuk kepala : (dolicephalus/ lonjong ), kesimetrisan ( + ). hidrochepalus ( - ),
Luka ( - ), darah (-), trepanasi ( - ).
 Palpasi : Nyeri tekan ( - ), fontanella / pada bayi (tidak)
3. Pemeriksaan Wajah :
Inspeksi : Perhatikan ekspresi wajah : meringis, Warna dan kondisi wajah: memerah
Struktur wajah : Simetris, Kelumpuhan otot-otot fasialis ( - )

4. Pemeriksaan Mata
 Inspeksi :
a. Kelengkapan dan kesimetrisan mata ( + )
b. Ekssoftalmus ( - ), Endofthalmus ( - )
c. Kelopak mata / palpebra : oedem ( - ), ptosis ( - ),
peradangan ( - ) luka ( - ), benjolan ( - )
d. Bulu mata : tidak
e. Konjunctiva dan sclera : perubahan warna tidak ada
f. Warna iris : hitam
g. Reaksi pupil terhadap cahaya : (normal) isokor ( + )
h. Kornea : warna hitam
i. Nigtasmus ( - ), Strabismus ( - )
j. Pemeriksaan lapang pandang : normal

 Palpasi
Pemeriksaan tekanan bola mata
Dengan tonometri : 15 mmHg, dengan palpasi taraba : tidak ada nyeri tekan
5. Pemeriksaan Telinga
 Inspeksi dan palpasi
a. Amati bagian telinga luar : bentuk : normal, Ukuran : normal, Warna :
normal(tidak sianosis) lesi ( - ), nyeri tekan ( - ), peradangan ( - ), penumpukan
serumen ( - ).
b. Dengan otoskop periksa membran tympany amati, warna : normal,
transparansi .........................., perdarahan ( - ), perforasi ( - ).
c. Uji kemampuan kepekaan telinga :
- Tes bisik : normal
- Dengan arloji : normal
- Uji weber : seimbang
- Uji rinne : sama dibanding dengan hantaran udara
- Uji swabach : sama

6. Pemeriksaan Hidung
 Inspeksi dan palpasi
- Amati bentuk tulang hidung dan posisi septum nasi ( tidak ada pembengkakan )
- Amati meatus : perdarahan ( - ), Kotoran ( - ), Pembengkakan ( - ),
pembesaran / polip ( - )
5. Pemeriksaan Mulut dan Faring
a. Inspeksi dan Palpasi
- Amati bibir : Kelainan konginetal ( tidak ada ), warna bibir : merah, lesi ( - ),
Bibir pecah (-),
- Amati gigi ,gusi, dan lidah : Caries ( - ), Kotoran ( -), Gigi palsu (-), Gingivitis
(-)
- Lidah : Warna lidah : pucat, Perdarahan ( - ), Abses ( - ).
- Orofaring atau rongga mulut : Bau mulut : berbau khas, uvula ( simetris ),
Benda asing : ( tidak )
- Tonsil : Adakah pembesaran tonsil : T 1 (ukuran normal)
- Perhatikan suara klien : ( tidak berubah )
6. Pemeriksaan Leher
 Inspeksi dan palpasi amati dan rasakan :
a. Bentuk leher (simetris), peradangan ( - ), jaringan parut ( - ), perubahan
warna ( - ), massa ( - )
b. Kelenjar tiroid, pembesaran ( - )
c. Vena jugularis : pembesaran ( - ), tekanan : normal
d. Pembesaran kelenjar limfe ( - ), kelenjar tiroid ( - ), posisi trakea (simetris)

7. Pemeriksaan Payudara dan Ketiak


 Inspeksi
- Ukuran payudara : normal, bentuk (simetris), pembengkakan ( - ).
- Kulit payudara : warna : normal, lesi ( - ), Areola : perubahan warna ( - )
- Putting : cairan yang keluar ( - ), ulkus ( - ), pembengkakan ( - )
 Palpasi
- Nyri tekan ( - ), dan kekenyalan (kenyal), benjolan massa ( - )

8. Pemeriksaan Torak
a. Pemeriksaan Thorak dan Paru
 Inspeksi
- Bentuk torak (Normal chest), susunan ruas tulang belakang (normal), bentuk
dada (simetris), keadaan kulit : normal
- Retrasksi otot bantu pernafasan : Retraksi intercosta (-), retraksi suprasternal
( - ), Sternomastoid ( - ), pernafasan cuping hidung ( - ).
- Pola nafas : normal
- (Eupnea)
- Amati : cianosis ( - ), batuk (tidak ada).
 Palpasi
Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : getaran antara kanan dan kiri teraba
(sama )
 Perkusi
Area paru : ( sonor )
 Auskultasi
- Suara nafas
 Area Vesikuler : ( halus ) , Area Bronchial : ( bersih )
 Area Bronkovesikuler ( bersih )
- Suara Ucapan
 Terdengar : Bronkophoni ( - ), Egophoni ( - ), Pectoriloqy ( - )
- Suara tambahan
 Terdengar : Rales ( - ), Ronchi ( - ), Wheezing ( - ), Pleural
fricion rub ( - )
b. Pemeriksaan Jantung
 Inspeksi
Ictus cordis ( - ), pelebaran : tidak ada
 Palpasi
Pulsasi pada dinding torak teraba : ( Kuat )
 Perkusi
Batas-batas jantung normal adalah :
Batas atas : ( N = ICS II )
Batas bawah : ( N = ICS V)
Batas kiri : ( N = ICS V Mid Clavikula Sinistra)
Batas Kanan : ( N = ICS IV Mid Sternalis Dextra)
 Auskultasi
BJ I terdengar (tunggal ), ( keras ), ( reguler )
BJ II terdengar (tunggal ), (keras ), ( reguler )
Bunyi jantung tambahan : BJ III ( - ), Gallop Rhythm (-), Murmur ( - )
9. Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi
- Bentuk abdomen : ( cembung )
- Massa/Benjolan ( - ), Kesimetrisan ( + ),
- Bayangan pembuluh darah vena (-)
b. Auskultasi
Frekuensi peristaltic usus : 12 x/menit ( N = 5 – 35 x/menit, Borborygmi ( - )
c. Palpasi
- Palpasi Hepar :
Nyeri tekan ( - ), pembesaran ( - ), perabaan (lunak), permukaan (halus), tepi
hepar (tidak teraba) . ( N = hepar tidak teraba).
- Palpasi Lien :
Pembesaran lien : ( - )
- Palpasi Appendik :
 Titik Mc. Burney . nyeri tekan ( - ), nyeri lepas ( - ), nyeri menjalar
kontralateral ( - ).
 Acites atau tidak : Shiffing Dullnes ( - ) Undulasi ( - )
- Palpasi Ginjal :
Nyeri tekan( - ), pembesaran ( - ). (N = ginjal tidak teraba).

10. Pemeriksaan Genetalia


a. Genetalia Pria
 Inspeksi :
Rambut pubis (tidak bersih ), lesi ( - ), benjolan ( - )
Lubang uretra : penyumbatan ( - ), Hipospadia ( - ), Epispadia ( - )
 Palpasi
Penis : nyeri tekan ( - ), benjolan ( - ), cairan : tidak ada
Scrotum dan testis : beniolan ( - ), nyeri tekan ( - ),
Kelainan-kelainan yang tampak pada scrotum :
Hidrochele ( - ), Scrotal Hernia ( - ), Spermatochele ( - ) Epididimal
Mass/Nodularyti ( - ) Epididimitis ( - ), Torsi pada saluran sperma ( - ),
Tumor testiscular ( - )
 Inspeksi dan palpasi Hernia :
Inguinal hernia ( - ), femoral hernia ( - ), pembengkakan ( - )

11. Pemeriksaan Anus


 Inspeksi
Atresia ani ( - ), tumor ( - ), haemorroid ( - ), perdarahan ( - )
Perineum : jahitan ( - ), benjolan ( - )
 Palpasi
Nyeri tekan pada daerah anus ( - ) pemeriksaan Rectal Toucher : tidak ada

12. Pemeriksaan Ekstremitas


a. Ekstremitas Atas
- Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas ( - ), fraktur (-) , terpasang
Gib ( - ), Traksi ( - )

Palpasi
Oedem : ( tidak ada)
Lakukan uji kekuatan otot : kanan (5) kiri (5)

b. Ekstremitas Bawah :
Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (asimetris), deformitas (+), fraktur (+) lokasi
fraktur : kaki kanan, jenis fraktur: tertutup, kebersihan luka: -, terpasang Gib ( - ),
terpasang spalk (+), terdapat fungsiolesa (+)

Palpasi
Edem :kanan (ada) kiri (tidak ada)
Lakukan uji kekuatan otot : kanan (0) kiri (5)

Kesimpulan palpasi ekstermitas :

- Edem : kanan atas (tdk ada) kiri atas(tdk ada)


Kanan bawah(ada) kiri bawah (tdk ada)

- uji kekuatan otot : 5 5

2 5

13. PEMERIKSAAN NEUROLOGIS


a. Menguji tingkat kesadaran secara kuantitaif dengan GCS ( Glasgow
Coma Scale )
1. Menilai respon membuka mata ( 4 )
2. Menilai respon Verbal ( 5 )
3. Menilai respon motorik ( 5 )
Pemeriksaan tingkat kesadaran secara kualitatif : (Compos mentis )
Memeriksa tanda-tanda rangsangan otak
Penigkatan suhu tubuh ( - ), nyeri kepala ( -), kaku kuduk ( -), mual –muntah ( -)
kejang ( -) penurunan tingkat kesadaran ( - )
b. Memeriksa nervus cranialis
Nervus I , Olfaktorius (pembau ) : Normal
Nervus II, Opticus ( penglihatan ) : Normal
Nervus III, Ocumulatorius : Normal
Nervus IV, Throclearis : normal
Nervus V, Thrigeminus : - Cabang optalmicus : Normal
- Cabang maxilaris : Normal
- Cabang Mandibularis : Normal
Nervus VI, Abdusen : Normal
Nervus VII, Facialis : Normal
Nervus VIII, Auditorius : Normal
Nervus IX, Glosopharingeal : Normal
Nervus X, Vagus : Normal
Nervus XI, Accessorius : Normal
Nervus XII, Hypoglosal : Normal
Memeriksa fungsi motorik
Ukuran otot (simetris), atropi ( -) kekuatan otot : tidak normal pada paha kanan
bawah
c. Memeriksa fungsi sensorik
Tidak dilakukan pemeriksaan
Memeriksa reflek kedalaman tendon
1. Reflek fisiologis
a. Reflek bisep ( + )
b. Reflek trisep ( + )
c. Reflek brachiradialis ( + )
d. Reflek patella ( + )
e. Reflek achiles ( + )
2. Reflek Pathologis
Bila dijumpai adanya kelumpuhan ekstremitas pada kasus-kasus tertentu.
a. Reflek babinski ( - )
b. Reflek chaddok ( - )
c. Reflek schaeffer ( - )
d. Reflek oppenheim ( - )
e. Reflek gordon ( - )

d. Data Penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hb 14,9 gr/dl 13-16 gr/dl
Leukosit 17.300/mm3 5.000-10.000/mm3
Trombosit 266.000/mm3 200.000-500.000/mm3
HCT 44% 40-48%
RBC 3.46x106 /Ul 3.80-5.90
Masa perdarahan 2 menit 1-3 menit
Masa pembekuan 4 menit 2-6 menit

2) Pemeriksaan Radiologi : tampak gambaran fraktur femur tertutup dextra

e. Therapi
 Infus RL 20tpm
 Dilakukan anestesi general dengan :
- Injeksi sodakum 2mg
- Injeksi rocafer 200mg
- Injeksi tramus 25mg
- Injeksi fentamel 30mg
- Injeksi isoflurane 2%
 Pasien akan diberikan tindakan operasi :ORIF (Open Reduction Interna
Fixation)
2. Pertimbangan Anastesi
Pasien diberikan general anestesi inhalasi sungkup muka.

3. ASA
ASA kelas I

4. Analisa Data

No Symptom Etiologi Problem


1 DS: pasien mengatakan Fraktur femur Nyeri akut
kaki kanan sakit sekali
P: nyeri bertambah jika
kaki digerakkan, berkurang
jika imobilisasi
Q: nyeri seperti diiris
R: area femur
S:8
T: saat digerakan sampai
selesai diimobilisasi
DO: pasien terlihat
meringis menahan nyeri,
merintih, bengkak.

2 DS : Klien mengatakan Stressor Ansietas


cemas saat nyeri mucul dan
takut akan operasi yang
akan di alaminya
DO : Klien tampak tegang,
lesu, berkeringat, tampak
gelisah, kening berkerut
dan muka merah , TD:
140/80 mmHg,
Nadi: Frekuensi 90
x/menit, irama cepat,
kekuatan atau isi kuat
RR: Frekuensi 22 x/menit,
irama normal
Suhu:37,20C

3. DS : pasien mengatakan Kurangnya informasi Kurang


tidak tahu tentang apa iti pengetahuan
operasi ORIF
 
DO : pasien tampak
kebingungan dan selalu
memerhatikan lingkungan
disekitarnya

4 DS : - Penurunan volume darah Syok


hipovolemik
DO :perdarahan hebat di
area luka akibat
pembedahan

Luka terbuka di area paha


kiri

Tanda vital : TD:100/80


mmhg

Pernafasan: 32x/menit

Akral dingin

5 DS : - Perubahan jaringan sekitar Resiko infeksi

DO : terdapat luka operasi

Terpasang pen pada


ekstermitas bawah (femur)

6 DS : Cidera jaringan kulit Kerusakan


integritas kulit
DO : TTV :
TD:100/60mmhg, RR:
22x/menit, HR: 76x/menit,
suhu:36

Adanya tanda-tanda infeksi

Adanya edema

B. Problem ( Masalah Kesehatan Anestesi )


Pra operasi:
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injury fisik, patah tulang, spasme otot, dan
edema.
2. Ansietas berhubungan dengan prosedur pembedahan
3. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan gangguan fungsi kognitif, gangguan
memori, kurang informasi, kurang minat untuk belajar,dll
Intra operasi :
1. Resiko syok hipovolemik berhubungan dengan perdarahan akibat pembedahan
2. Potensial infeksi sehubungan dengan luka terbuka saat operasi.
Post operasi :
1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan sirkulasi dan penurunan
sensasi akibat insisi pembedahan.

C. Metodologi Keperawatan Anestesi


Nama : Tn. A No. CM : 17091900
Umur : 45 th Dx : fraktur fermur dextra
Jenis kelamin : laki-laki Ruang : mawar

1. Intervensi Pra operasi


No Problem Perencanaan
(Masalah Tujuan Intervensi Rasional
Kesehatan
Anestesi)
1. Nyeri akut Setelah dilakukan a. Mengkaji karakteristik a.Menentukan intervensi
berhubungan tindakan nyeri : lokasi, durasi, yang sesuai dan
dengan agen keperawatan selama intensitas nyeri dengan keefektifan terapi
menggunakan skala nyeri b. memberikan posisi yang
injury fisik, 3x24 nyeri pasien
(0-10) nyaman dana man untuk
patah tulang, berkurang. Dengan b)     b. atur posisi yang aman
spasme otot, kriteria hasil: klien.
dan nyaman.
dan edema 1.secara verbal klien c. tinggikan dan dukung c. meningkatkan aliran
balik vena dan mengurangi
mengatakan nyeri daerah ekstermitas yang
terkena. edema
berkurang,
d. ajarkan teknik d. mengalihkan perhatian
2. skala nyeri
menajemen nyeri ( latihan terhadap nyeri,
menurun dengan meningkatkan control
nafas dalam, imajinasi
skala 4-6 (nyeri visual, aktivitas terhadap nyeri yang
sedang) dipersonal) mungkin berlangsung lama
3. klien tenang, e.Kolaborasi dengan
ekspresi wajah rileks dokter untuk memberikan e.Menurunkan nyeri atau
4. TTV dalam batas analgesic sesuai indikasi spasme otot
normal
Ansietas setelah dilakukan a.  Bina hubungan saling a.Mempermudahi
2. berhubungan asuhan keperawatan percaya ntervensi
dengan selama 1x30 menit b. Kaji tanda verbal dan b.Mengidentifikasi derajat
klien mampu nonverbal kecemasan kecemasan
prosedur mengontrol rasa c. Berada di sisi klien c.Meningkatkan rasa
pembedahan takut dan mempunyai d. Dorong verbalisasi aman
mekanisme koping perasaan, persepsi dan d.Meningkatkan
yang positif dan ketakutan rasa percaya dan
tanda-tanda vital e. Instruksikan mengurangi kecemasan
dalam keadaan menggunakan teknik e.Untuk mengurangi
normal relaksasi kecemasan
kriteria hasil : f.Jelaskan prosedur dan f.Agar klien merasa lebih
1.klien mampu sensasi yang di rasakan nyaman dan
mengontrol rasa selama prosedur di aman
takut 2.mempunyai lakukan g.Klien merasa lebih
mekanisme koping g.Dorong keluarga untuk nyaman saat keluarga
yang positif mendampingi klien mendampingi
3. kliem mengenal dengan cara yang
karakter penyakitnya tep
3. tanda-tanda vital
dalam keadaan
normal

3 Defisiensi Setelah dilakukan a. Identifikasi faktor a.Meningkatkan motivasi


pengetahuan askep selama 1x30 internal atau eksternal perilaku sehat
berhubungan menit di harapkan mengenai perilaku b.Mengetahui tingkat
dengan pengetahuan klien sehat pengetahuan
gangguan dan keluarga b.Tentukan pengetahuan klien dan
fungsi bertambah dengan dan gaya hidup keluarga
kognitif, kriteria hasil: perilaku hidup klien, c.Mengikuti perilaku
gangguan • Mengenal keluarga saat ini hidup sehat yang
memori, karakter penyakit c.Tekankan pentingnya benar
kurang • Menjelaskan pola makan yang sehat, d.Meningkatkan
informasi, faktor penyebab tidur, olahraga efektifitas gaya hidup
kurang dan faktor yang d.Manfaatkan sistem e.Agar individu dan
minat untuk berkontribusi dukungan sosial dan keluarga mampu
belajar,dll keluarga memahami
• Menjelaskan
faktor resiko e. Libatkan individu dan rencana yang
• Menjelaskan efek keluarga dalam rencana akan diterapkan
fisiologi penyakit implementasi gaya hidup

4 Resiko syok syok hipovolemik INDENPENDEN: a)Untuk mengetahui tanda-


hipovolemik dapat a)Observasi tanda-tanda tanda syok se- dini
berhubungan diminimalkan/tidak vital. mungkin
dengan terjadi dengan b)Mengkaji sumber, lokasi, b)Untuk menentukan tindak
kriteria hasil: tidak dan banyak- nya per an
perdarahan
ada tanda-tanda syok darahan
akibat hipovolemik, TTV c)Memberikan posisi c)Untuk mengurangi per
pembedahan dalam batas normal, supinasi darahan dan men- cegah
TD: 110-120/70- d)Memberikan banyak kekurangan darah ke otak.
80mmHg, N: cairan (minum) d)Untuk mencegah ke-
kurangan cairan
60100x/menit, RR: (mengganti cairan yang
16- KOLABORASI: hilang)
22x/menit dan S: 36- e)Pemberian cairan per infus
37,5ºC. f)Pemberian obat koa-gulan
sia (vit.K, Adona) dan e)Pemberian cairan per-
peng- hentian perdarahan infus.
dgn fiksasi. f) Membantu proses pem-
g)Pemeriksaan laborato- bekuan darah dan untuk
rium (Hb, Ht) menghentikan perda-rahan.

g)Untuk mengetahui ka-dar


Hb, Ht apakah perlu
transfusi atau tidak.
5 Potensial infeksi tidak terjadi INDEPENDEN: a. Untuk mengetahui
infeksi se- dengan kriteria hasil: a. Kaji keadaan luka tanda-tanda infeksi.
hubungan tidak ada tanda-tanda (kontinuitas dari kulit) b. Meminimalkan
peradangan (tumor, terhadap ada- nya: edema, terjadinya kontaminasi.
dengan luka
dolor, kalor, rubor rubor, kalor, dolor, fungsi c. Mencegah kontami- nasi
terbuka saat laesa. dan kemungkin- an infeksi
dan fungsiolesa),
operasi. b. Anjurkan pasien untuk silang.
TTV dalam batas
normal, TD: 110- tidak memegang bagian d. Merupakan indikasi
120/70-80mmHg, N: yang luka. adanya osteomilitis.
60100x/menit, RR: c. Merawat luka dengan e. Lekosit yang meningkat
16- menggunakan tehnik artinya sudah terjadi proses
22x/menit dan S: 36- aseptik infeksi
37,5ºC. d. Mewaspadai adanya
keluhan nyeri men- dadak,
keterbatasan gerak, edema
lokal, eritema pada daerah
luka.
KOLABORASI:
e. Pemeriksaan darah :
leokosit
Pemberian obat-obatan :
antibiotika dan TT
(Toksoid Tetanus)

6 Kerusakan Setelah di lakukan a. Periksa kulit dan selput a.Mengetahui ada


integritas tindakan lendir tidaknya
kulit keperawatanselama b.Amati warna,, kemerahan dan edema
3x24 jam di kehangatan, bengkak, b.Mengetahui ada
berhubungan
harapkan pulsasi dan edem tidaknya perubahan kulit
dengan kerusakan c.Monitor warna kulit c.Warna dan suhu
kerusakan integritas kulit dan suhu kulit masih
sirkulasi dan tidak terjadi d.Monitor kulit adanya
normal
penurunan dengan kriteria ruam dan lecet
hasil: d.Mengetahui ada
sensasi e.Monitor infeksi
tidaknya
akibat insisi • Suhu kulit terutama di daerah
perubahan di
normal edema
pembedahan. kulit
• Sensasi normal f.Dokumentasikan
e.Mengetahui ada tidaknya
• Elastisitas normal adanya perubahan infeksi
• Tidak ada hidrasi membran mukosa f.Memantau
• Adanya g.Ajarkan keluarga perubahan pada membran
pertumbuhan mengenai tanda mukosa
rambut pada kulit kerusakan g.Keluarga dapat segera
kulit melapor kepada tenaga
kesehatan untuk
mencari solusi

O = Ocvbservasi
T = Treatment
E = Educasi
K = Kolaborasi
2. Tindakan Keperawatan

No Problem (Masalah Kesehatan Tindakan Evaluasi


Anestesi)
S
O
A:
P

3. Evaluasi Keperawatan

No Masalah Kesehatan Anestesi Evaluasi


S
O
A
P
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama : No. CM :
Umur : Ruang :
Jenis Kelamin : Dx :

No Tanggal Masalah Catatan Perkembangan Pelaksana


Kesehatan
Anestesi
TTD

Anda mungkin juga menyukai